Terlahir menjadi anak yang terbuang tak membuatnya berkecil hati. Semangat yang dimilikinya kembali berkobar kala melihat banyaknya orang yang menyayanginya.
Namun dunianya berubah kala dirinya memutuskan untuk menikah. Meski harus merasakan kepahitan akan cinta pertamanya. Denisa tetap bisa bertahan meski pada akhirnya dia memilih mematikan hatinya demi membuang rasa sakitnya.
~Kau tak pernah tahu perihnya luka yang tak nampak namun terasa sangat menyayat jiwa. Jika luka gores itu akan hilang dengan sendirinya namun tidak dengan luka hati, sampai kapanpun dia akan tetap kekal abadi.... Denisa
~ Kuakui aku bodoh. Seharusnya aku menggunakan akal dan hatiku bukan menggunakan emosiku... Raka.
Bagaimana kisah mereka mengarungi biduk rumah tangga dengan bayang bayang cinta lain yang masih melekat di hati Raka.
Mampukah Denisa kembali merasakan cinta dalam hatinya yang telah mati?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serra R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Pendewasaan
Raka melangkah masuk ke dalam apartemen. Tempat yang selama 2 tahun ini menjadi tempat favoritnya. Tak ada yang berubah dan diubah, semua masih berada ditempatnya seperti saat pertama kali Denisa datang.
Setelah melepas jas yang melekat ditangannya. Raka mendudukkan tubuh lelahnya di sofa dan menyandarkan kepalanya disana. Matanya terpejam namun tidak dengan hatinya.
Bayangan Denisa masih lekat di pelupuk matanya. Tak pernah pudar meski waktu telah berjalan menjauh meninggalkan kenangan dan penyesalan yang mendalam baginya.
Sejak hari itu, hatinya seakan mati. Tak ada lagi kehidupan disana. Raka hanya menghabiskan waktunya bekerja dan bekerja. Sikap dinginnya semakin terlihat. Tak ada satu orangpun yang bisa mendekatinya dengan bebas. Raka benar-benar membentengi dirinya.
Dia ingin hidup dengan kenangannya dengan Denisa. Dulu, perasaan cintanya pada Laras seolah menguasai hatinya. Namun ternyata semua tak sama. Bersama Denisa Raka menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Rasa sayang gadis itu nyata tanpa ke pura-puraan.
"Kamu dimana sayang? tidakkah kamu merindukanku?"
Sudut mata Raka mengembun, dia bukan lelaki cengeng. Namun Raka tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Kehilangan Denisa sangat mempengaruhi jiwanya.
Bukannya tak usaha. Selama 2 tahun ini Raka menyewa orang untuk mencari tahu keberadaan sang istri. Ya, Denisa masih sah menjadi istrinya. Tak terbesit sedikitpun niat untuk menceraikannya.
Tak berbeda jauh dengan apa yang dialami oleh Raka. Denisa yang pembawaannya memang ceria membuat orang tak pernah tau dengan sakit hatinya. Namun tidak dengan ke empat pemuda yang selalu ada bersamanya.
Selama ini, Radit, Citra beserta si kembar selalu ada menemani Denisa melewati hari. Meski begitu mereka sangat menjaga hati Denisa. Tak pernah sedikitpun menyinggung soal Raka walau mereka tahu bagaimana mereka yang sebenarnya saling mencintai.
Tak hanya untuk Denisa, karena si kembarpun selalu memantau keadaan sang kakak. Terutama Rico, dia sangat tahu bagaimana sang kakak menjalani hari harinya selama 2 tahun ini.
Bahkan Rico tahu siapa saja wanita yang mencoba mendekat namun dengan tegas Raka mengatakan jika dirinya sudah mempunyai seorang istri.
Tak hanya sampai disitu, bahkan ada yang nekat dan memfitnah Raka akan tetapi Raka tak pernah goyah akan pendiriannya. Sejujurnya, mereka ingin mempertemukan kembali keduanya namun kembali lagi pada janji mereka bahwa tak akan ikut campur dengan urusan pribadi sesuai yang diminta Denisa.
"Kak, nanti siang ada rapat dengan para investor yang berniat bekerja sama dengan kita. Mereka akan membuat beberapa resorts di daerah tak jauh dari sini."
"Kamu sudah memeriksanya? bagaimana pendapatmu?"
"Sudah kak. Kebetulan tempatnya sangat strategis. Dari segi geografis nya sangat menguntungkan. Resort resort tersebut di bangun didaerah wisata jadi kemungkinan keuntungan yang lebih besar bisa di dapat dari sana."
Denisa membolak-balikan berkas yang Rico berikan sambil mendengarkan penjelasan adik iparnya itu.
Adik ipar? masihkah? entahlah, bahkan hingga kini dirinya tak tahu menahu tentang status pernikahannya. Semua dia pasrahkan pada Raka, karena sejak awal memang dia tak lagi punya hak untuk menentukan apapun. Tugasnya hanya menerima semua keputusan.
"Baiklah, aku setuju. Persiapkan semuanya, nanti siang temani aku untuk menemuinya."
"Kakak serius?"
"Tentu!! kita tidak akan tahu hasilnya jika tak berani mencoba. Mengenai keuntungan itu masalah nanti yang terpenting kita sudah berusaha."
Rico tersenyum tipis melihat perubahan mimik wajah Denisa yang sangat kentara. Tentu saja pemuda tampan itu sangat tahu slogan yang baru saja diucapkan oleh Denisa. Slogan yang sering Raka ucapkan untuk membangkitkan semangat adik kembarnya.
"Aku permisi kalau begitu kak."
"Jangan lupa persiapan semuanya dengan baik, Ric."
Rico mengacungkan jempolnya pada Denisa. Setelahnya pemuda itu menghilang di balik pintu yang tertutup. Denisa memegang dadanya yang tiba-tiba berdebar kencang.
Kata kata yang baru saja diucapkannya membuat dirinya sendiri terkejut. Kata yang diucapkan Raka sebagai penyemangat nya.
"Kenapa susah sekali melupakannya." Gumam Denisa sambil merebahkan kepalanya diatas meja bertumpu pada kedua lengannya.
.
.
.
Lahan seluas 1 hektare itu rencananya akan dibangun beberapa resort, dan bungalow. Melihat pemandangan yang asri disekelilingnya tentu akan menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung.
Sebuah restoran besar rencananya akan berada di tengah tengah area yang memungkinkan memiliki akses dari segala sudut.
Kawasan dekat dengan pantai dan menyuguhkan pemandangan sunset dan sunrise yang indah merupakan surga bagi pemilik modal untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.
Denisa yang datang bersama dengan Rico nampak menikmati panorama yang asri didepannya. Dengan penampilan yang jauh berbeda dengan 2 tahun lalu. Kini Denisa tampil lebih elegan dan nampak lebih dewasa.
"Rencananya restoran nanti akan kami taruh disebelah dini, nyonya. Diapit oleh 2 restoran cepat saji dan juga ada sebuah kedai es krim. Anggap saja wilayah ini dikhususkan sebagai tempat kuliner yang memang disediakan untuk pengunjung dan wisatawan."
"Apa nyonya berminat untuk berinvestasi dalam pembangunan hotel?"
"Maksudnya gimana pak?"
"Begini nyonya, selain resort dan bungalow yang akan di bangun di sini. Juga ada investor yang berminat untuk membangun hotel. Sebenarnya ini adalah peluang juga, mengingat pengunjung akan mempunyai banyak pilihan untuk menginap ataupun tinggal lebih lama dengan berbagai harga yang nanti ditawarkan. Untuk itu beliau berniat untuk membangun hotel sebagai alternatif tambahan nantinya. Masalahnya adalah kami kekurangan investor lagi yang mau berinvestasi untuk pelaksanaannya."
"Boleh kirimkan proposalnya pada saya nanti pak. Saya akan mempelajarinya terlebih dahulu."
"Baik baik nyonya, akan segera kami kirim."
Denisa tersenyum, banyak mimpi yang masih ingin dikejarnya. Bersyukur masih ada orang-orang baik yang mau mempercayainya selama ini.
Rico tersenyum tipis, kakak iparnya ini benar-benar cerdas dan mampu menguasai keadaan. Keterbatasan yang dimilikinya tak membuat Denisa menyerah. Pengalamannya bekerja membuatnya sedikit belajar tentang bagaimana menghargai orang lain.
Ketika ada orang baik yang mempercayai dirinya untuk menjalankan bisnis tentu saja Denisa tak akan menyia nyiakan kesempatan tersebut. Tanpa dirinya tahu, jika bisnis yang dijalankannya kini masih berhubungan dengan masa lalunya. Restoran yang dia pimpin dan kembangkan adalah milik si kembar. Sedangkan hotel yang dimaksud oleh pengelola tadi adalah milik sang suami namun sedang dipercayakan pada Frans.
Raka hanya ingin fokus pada perusahaan peninggalan kakeknya. Karenanya dia meminta Frans membantunya untuk mengembangkan hotel miliknya. Sedangkan meminta bantuan kedua adik kembarnya itupun tak mungkin, mengingat ke dua adiknya juga sudah memiliki usaha sendiri. Rico dengan bisnis restorannya dan Rena yang meneruskan butik milik mamanya yang sudah tersebar di beberapa kota besar.
Frans sendiri tentu tak keberatan, selain mempunyai hasil yang menguntungkan. Frans juga bisa lebih leluasa untuk membantu sang kakak menjalankan bisnisnya menyediakan detektif handal yang mungkin dibutuhkan.
tpi rayyan udah sama jennie kan thor di kota B..
selamat ya ren
jangan menunda momongan lah.. biar kan berjalan sesuai kehendak yg kuasa.. kalian cukup ngadon aja 🤭
mau liat live streaming ini 🤣🤣
gass yok
ibu telat 🤭🤭
akhirnya rencana berjalan lancar.
selamat untuk rena dan radit