NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia Sang Model

Bayi Rahasia Sang Model

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Anak Kembar / Model
Popularitas:676.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Neoreul

Rebecca Alveansa adalah seorang model cantik yang lagi naik daun. Karir yang bagus harus terhenti sejenak karena kejadian yang tak terduga.

Ia terjebak cinta satu malam bersama seorang pria yang tak dikenalnya, sehingga membuatnya hamil dan melahirkan dua bayi kembar yang terpaksa ia rahasiakan keberadaannya.

Apa yang terjadi selanjutnya? Siapakah pria itu? Apakah sang bayi dapat bertemu dengan sang Ayah? Baca kisahnya hanya di sini ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BRSM 21

"Ayo Kak, nanti Kakek dan Nenek mengejar kita," ucap Evelyn dengan khawatir. Dia takut kalau kedua pengasuh itu bisa mengejarnya.

Beberapa saat kemudian, Excel menghentikan sebuah taksi. Setelah itu mereka naik dan masuk ke dalam. Excel menunjukkan alamat yang dibawanya, kemudian taksi itu pergi membawa dua bocah kembar itu.

Taksi itu melaju melewati gedung-gedung perkantoran. Evelyn melihat pemandangan kota dari jendela. "Kakak, apakah Mommy akan marah nanti sama kita?"

"Tidak usah kamu tanyakan lagi. Mommy sudah pasti akan marah sama kita," jawab Excel datar.

"Tenang saja, nanti aku akan beritahu Uncle baik untuk membantu kita Kak."

Evelyn terus berharap yang terbaik dari rencananya saat ini. Namun, berbeda dengan sang Kakak. Excel merasa tidak tenang dan sangat bersalah dengan tindakan nekatnya itu.

Di Bandara.

"Nona. Kami minta maaf, Tuan dan Nona muda menghilang," ucap Paulina pada Rebecca.

[Apa? Bagaimana mereka bisa menghilang,Bi] tanya Rebecca di seberang sana.

"Tadi saya tinggal sebentar mengambil koper. Setelah saya kembali mereka sudah tidak ada," jelas Paulina ketakutan.

[Baiklah, Bibi tunggu disana ya. Aku akan segera ke bandara sekarang.]

"Baik Nona."

Setelah itu Rebecca langsung pergi ke Bandara dengan mobil yang sudah tersedia di garasi. Sesampainya di garasi, mata Rebecca melotot melihat mobil sport mewah yang ada di garasi.

"Wow, mobil ini benar-benar disediakan untukku?" seru Rebecca masuk ke dalam mobil tersebut.

Tiba-tiba Elley mengejarnya dan bertanya, "Nona, apa saya harus ikut?"

"Tidak usah Elley, biar aku sendiri saja. Kamu persiapkan jadwal untuk besok saja," jawab Rebecca.

"Baik Nona."

Setelah itu, Rebecca melajukan mobilnya dan menuju ke Bandara. Inilah yang dia khawatirkan dari awal. "Ini pasti ulah Evelyn, anak itu benar-benar. Ulah apa lagi yang dilakukan?"

Rebecca terus menggerutu sembari menyetir mobilnya. Dia sangat khawatir dengan keberadaan kedua anak kembarnya.

Di Tempat Lain.

Hampir setengah jam perjalanan yang di tempuh Excel dan juga Evelyn. Evelyn terus saja melihat ke luar jendela, sedangkan Excel tetap pada posisi wajah yang datar tanpa ekspresi.

Sepuluh menit kemudian, taksi itu tiba di halaman sebuah gedung yang lumayan tinggi. Excel membayar ongkos taksi dengan uang yang dibawanya. Setelah itu mereka turun dan mulai memasuki area perkantoran.

"Kakak, bagaimana cara masuk dan memanggil Uncle baik?" tanya Evelyn merasa gugup.

"Sudah kita langsung ke sana saja. Kalau nanti ada yang bertanya kamu yang jelaskan. Tugas Kakak dari awal hanya mengantarmu," sahut Excel datar.

Evelyn hanya melirik sang Kakak dengan wajah sinis. Sesampainya di sana mereka langsung dihadang oleh satpam yang bekerja.

"Halo, apa ada yang bisa saya bantu adik-adik?"

Excel dan Evelyn menghentikan langkahnya. Mereka mendongakkan kepalanya melihat satpam itu. Excel pun hanya diam saja. Lalu, Evelyn memberanikan diri untuk bertanya,"Paman, aku ingin bertemu dengan pemilik kantor ini."

Satpam itu berpikir sesaat, "Adik kecil, pemilih perusahaan ini tidak bisa ditemui oleh sembarang orang. Memang adik ini siapa dan darimana?"

"Aku bukan sembarang orang Paman. Aku kenal dengan Uncle pemilik perusahaan ini. Beberapa minggu yang lalu aku bertemu di California," jelas Evelyn meyakinkan.

Satpam itu tidak percaya dan langsung menolak bahkan mengusir Evelyn, "Iya, tapi maaf. Perusahaan ini bukan tempat anak kecil seperti kalian. Lebih baik sekarang kalian pergi karena bisa menggangu ketenangan orang lain."

"No, aku tidak mau pergi, Paman. Izinkan kami masuk untuk bertemu dengan Uncle baik. Uncle, Uncle, apa kamu di dalam? Evelyn datang mencarimu Uncle! Uncle, Uncle baik." Evelyn terus berteriak memanggil Reigner. Namun hal itu justru membuat satpam itu marah.

"Kalian ini benar-benar anak nakal ya! Paman sudah bilang, kalian pergi dari sini karena tidak ada orang yang kamu cari! Sana pergi!" sentak satpam itu mengusir Evelyn.

"No, no, no, and no! Aku akan menunggu di sini sampai Uncle baik keluar! Huh, menyebalkan sekali," dengkus Evelyn kesal.

Melihat adiknya kesal membuat Excel tak berbuat apa-apa. Dia hanya sedang malas bicara. Dalam pikirannya hanya ada Rebecca, "Pasti Mommy sedang mencari aku di bandara. Mom, maafkan Excel!" gumamnya dalam hati.

"Kakak, bagaimana ini? Paman jelek itu tidak mengizinkan kita bertemu dengan Uncle baik."

"Sudahlah kita tunggu sebentar disini, nanti pada saat jam makan siang dia pasti keluar," jawab Excel dengan santainya.

Evelyn menghela nafas panjang. Dia benar-benar kesal dengan satpam itu. Evelyn tidak tahu kalau sang Ibu sedang kebingungan mencari keberadaannya.

Rebecca sedang mondar-mandir mencari jejak Evelyn. Bahkan dia meminta tolong pada bagian informasi untuk menyiarkan tentang anaknya yang hilang. Namun, sudah lama menunggu tidak ada seorang pun yang mengantarkan anaknya.

Setelah itu dia meminta tolong pada bagian cctv bandara untuk melihat jejak kedua anaknya. Setelah beberapa menit mencari, akhirnya ketemu juga. Rebecca melihat kedua anaknya sedang naik taksi lalu pergi.

Rebecca dibuat frustasi oleh kedua anaknya. Setelah itu dia pulang dan membawa kedua asistennya juga karena mereka sudah sangat kelelahan.

Hingga jam makan siang tiba, seseorang yang ditunggu tidak keluar juga. Evelyn kembali nekat lagi, dia berteriak memanggil Reigner dengan suara lantangnya. "Uncle baik, keluarlah! Evelyn disini mencari mu, Uncle! Uncle keluar, Uncle!"

Satpam yang berjaga membentak Evelyn. Dia sangat gemas dengan sikap keras kepala gadis kecil itu. "Hei, kamu ini bisa dibilangin baik-baik tidak? Di sini bukan tempat cari keributan. Sana pergi! Kalau tidak mau akan aku panggilkan polisi biar kalian ditangkap."

"Paman jelek, awas ya kamu! Setelah ini aku yakin pasti kamu akan di pecat dari sini!"

Satpam itu tergelak melihat sikap Evelyn yang tampak lucu, "Hahaha, memang kamu siapa? Nona muda di sini? Heh, mending kamu pergi ya adik manis! Jangan sampai membuat Paman hilang kesabaran!"

"No, no, no! Shut up Paman! Jangan bicara lagi! Aku tidak suka dengan Paman. Awas saja nanti!"

Evelyn terus bersikeras untuk bisa masuk ke dalam. Sedangkan Excel hanya diam tak membantu usaha sang adik. Tak lama kemudian keluar lah para pekerja yang ingin makan siang. Mereka heran melihat Evelyn yang berteriak memanggil Reigner dengan sebutan "UNCLE".

Dari sekian orang yang keluar, ada seseorang yang mendekati Evelyn. Dia adalah Caroline wanita yang bersama Reigner sewaktu di California.

"Hei, anak bandel! Kamu sedang apa di sini?" tanya Caroline pada Evelyn.

Evelyn menoleh dan terkejut ketika melihat Caroline, "Bibi galak? Kamu ada bekerja di sini juga? Di tempat Uncle?"

"Uncle? Uncle siapa? Kamu mencari siapa di sini? Dan tadi apa? Kamu memanggil ku Bibi galak?"

"Ya kamu memang Bibi galak. Sekarang aku minta sama Bibi galak panggilkan Uncle agar dia mau keluar menemui ku. Cepat Bibi! Jangan sampai membuat ku marah lagi!" seru Evelyn semakin kesal tak terkendali.

"What? Memang kamu siapa anak nakal, beraninya menyuruhku sembarangan. Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini, sebelum aku pukul! Ayo pergi cepat! Sana!"

Caroline menarik tangan Evelyn dan mendorongnya hingga jatuh. "Aww, aduh. Kakak lutut ku berdarah," seru Evelyn sembari memegang kakinya.

Melihat adiknya yang dikasari orang lain membuat Excel tidak tinggal diam. Dia membantu sang adik berdiri kemudian ikut memarahi Caroline.

"Bibi jangan kasar pada anak kecil. Kalau Bibi tidak mau membantu ya sudah! Tidak usah pakai kekerasan," sentak Excel pada Caroline.

Caroline semakin meradang, entah kenapa dia merasa kesal jika melihat wajah Evelyn, "Eh, kamu siapa? Atau kalian saudara ya? Pantas saja sama-sama udik. Tidak mempunyai orang tua? Atau ibu kalian yang tidak becus mendidik kalian?"

Excel semakin marah ketika Ibunya disangkutpautkan. "Jangan bawa-bawa orang tuaku disini Bibi!"

"Kenapa kamu marah? Atau jangan-jangan memang benar kalau kalian ini tidak diajari sopan santun oleh Ibumu!" teriak Caroline keras.

Excel semakin kesal dan marah, dia berlari lalu mendorong Caroline hampir terjatuh. Utung saja dia masih bisa menjaga keseimbangan.

"Dasar, anak udik kurang ajar! Sini kamu!"

Plak!

Caroline menampar keras pipi Excel lalu mendorongnya hingga terjungkal. Excel kaget melihat sang Kakak ditampar, kemudian dia bangkit dan menggigit tangan Caroline dengan kuat.

"Aww, apa-apaan kalian? Ha? Dasar anak-anak gila. Satpam usir mereka dari sini!"

Satpam langsung menarik Evelyn dan Excel pergi menjauh dari area kantor. Evelyn memberontak, dia tidak mau pergi sebelum usahanya berhasil.

"No lepaskan aku Paman jelek. Bibi galak, awas kamu! Tidak akan aku biarkan kamu bekerja di sini lagi! Ingat itu Bibi galak! Ini berlaku untukmu juga Paman jelek, aku membenci kalian!"

Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti karena melihat kekacauan tersebut. Ada seseorang keluar dari dalam mobil. Dia melihat dua anak kecil yang sedang digelendeng oleh satpam.

"Ada kekacauan apa ini?" teriak orang itu dengan keras.

1
Sunarti Ii
lanjut thor
Omah Tien
bego2 sih
Omah Tien
lm2 jd malas
Omah Tien
cepat2 aja kawin biar g ada lg yg gangu cewe nya berlalu
Edeth Aja
lanjutannya mana tanggung bgt
雅婷郭
feeling Evelyn bener juga semoga beca msh hdp
雅婷郭
yah emg salamu Rei Dimna2na yg nmnya orgkya bnyk bodyguard udah tau Mario lwn yg berat KNPA gpke bodyguard kma2na
雅婷郭
hahhhh...Rei bener2 lemah kalah sama mario
雅婷郭
Alhamdulillah g sia2 perjuangan Evelyn ma excel
雅婷郭
Rebecca kalah akting SMA Evelyn KNPA g pura2 nurut supaya ngulur waktu
雅婷郭
pinter nya evelyn
雅婷郭
payah Rei .Rei bisa kalah sama Mario ckkk
雅婷郭
akhirnya suratu drama ternyata bukan penakut hhhh...
雅婷郭
huh...mana kekuasanmu Rei ko bisa kalah sama Mario hadeuh gereget
雅婷郭
hadeuh ini keamanan kantor Rei ko tulalit kabeh
雅婷郭
aduh Evelyn hati2 takutnya kena jebakan mario ckkk
雅婷郭
hadeuh..hrsnya rei g usah basi2 lgsg aja sergap tuh siamrio wkk
雅婷郭
semoga Edward dan kwn2 g terlmbat nyelamatin beca
雅婷郭
bikin tegang aka
雅婷郭
yaampun terne sifat Evelyn itu dari granma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!