Mengejar Cinta CEO

Pagi itu matahari menunjukkan sinar nya dengan malu malu, sejuk nya angin berhembus melewati celah-celah jendela.

Betrick bersandar pada sandaran tempat tidur

kepala nya masih sedikit pusing,ia sedang melamun menatap langit langit.

pintu kamar terbuka, masuk bi Ana membawa nampan berisi makanan.

" Pagi non.. silahkan di makan dulu bubur nya non.., apa mau bibi suapin?" bi Ana mengambil mangkuk yang berisi bubur dan memberikan nya kepada Betrick.

" Ahh...nggk usah bii.. terimakasih ya " Betrick menerima bubur itu dari tangan bii Ana

" Ayo non di makan,, ko malah diem ajh "

" Nanti ajh bii..aku belum mau mkan,aku mau mandi terus pulang "

" Tapi non..kalau non nggak mau makan,nanti Tuan marah!"

" Hemm..baik lah.." Betrick memaksakan memasukkan bubur ke dalam mulut nya, walau pun lambung nya perih karna abis minum wine, minuman beralkohol.

" Bii.. sebenarnya apa yang terjadi pada diri ku? kenapa tiba-tiba ada di rumah Tuan Alvaro?"tanya Betrick nyelidik

" Aduh Bibi juga gak tau non,,tau tau si enon sudah tertidur di kamar ini " ucap bi Ana sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

tiba tiba pintu kamar terbuka buka...

" Eheem..!" suara deheman Alvaro membuyar

kan oboran mereka, CEO ganteng itu sudah rapih dengan setelan jas hitam nya di padu kemeja putih, wangi tubuh nya, sangat menyengat membuat Ruangan kamar itu sermebak seharum bunga, Alvaro berjalan mendekati ranjang Betrick dan duduk di pinggir ranjang, Bi Ana langsung pamit keluar.

" Bagaimana keadaan mu ?" apa panas nya sudah turun ?" Alvaro menaroh punggung tangan nya di dahi Betrick.

" su.. sudah tuan " jwab Betrick sedikit gugup

" Kau habiskan bubur nya, lalu minum obat ini" Alvaro mengambil bungkus obat, mengambil 5 butir,dan menaroh ditelapak tangan nya.

" mengapa dia begitu baik dan perhatian pada ku ?" sebenarnya apa yang terjadi semalam sie, kepala ku pusing untuk mengingat nya"bathin Betrick.

Bubur tinggal sedikit,tapi Betrick tidak menghabiskan nya,dia menaruh di atas nakas.dan Alvaro menyodorkan lima butir obat ke tangan Betrick.

" Nanti saja Tuan minum obatnya,aku mau mandi dulu "

" Tidak ada nanti..nanti, skarng ya sekarang!"

ucap Alvaro tegas, sambil mata nya menatap Betrick

" Tapi..Aku dari kecil tidak bisa minum obat"

Betrick menunduk,takut dengan tatapan CEO itu.

" Apa perlu menggunakan mulut ku..."

Betrick teringat cara Alvaro memaksa minum obat dari mulut nya,itu membuat nya malu.

" Tidak... tidak.. Tuan, iya Aku akan coba minum sendiri. diambil nya obat dari tangan Alvaro. Alvaro mengambil gelas berisi air putih yang sudah berada di atas nakas.

wajah Betrick menegang,sorot mata Alvaro yang tajam membuat Betrick bergidik,ia mulai memasukkan nya satu persatu obatnya menelan dengan tepaksa, seakan mau muntah tp tetep di tahan, wajah Betrick memerah menahan muntah,dia langsung meminum air putih pemberian Alvaro, Betrick sudah tidak tahan,dia berlari ke kamar mandi dan memuntah kan semua nya.ia bersandar di dinding, mual dan pusing belum hilang, tapi panas' nya sudah turun.

" Tok tok tok,,Betrick...kau tidak apa-apa?"suara Alvaro di depan pintu

" Ceklek... pintu terbuka..." Aku nggak apa-apa tuan?" jawab Betrick lemah

" kalau kau masih sakit tidak usah masuk kantor kau istirahat dirumah ku saja, kalau sudah mendingan boleh pulang ke rumah"

" Tidak apa-apa Tuan, Aku pulang saja, maaf aku sudah merepotkan tuan"

" Haah..." Alvaro menarik nafas panjang

" ya sudah, kau harus banyak istirahat dan jangan lupa minum obat mu, Aku tidak mau kamu sakit lagi"

" Baik Tuan " Betrick masih tertunduk tanpa mau menatap wajah CEO itu.

Betrick pun masuk kamar mandi untuk membersih kan diri.alvaro pergi kluar menuju ruang kerja.

" Aldo..kau antar Betrick Sampai rumah dengan selamat, Aku biar diantar pak Yanto"

" Baik lah Tuan "

***

Betrick sudah selesai mandi, dan bi Ana mengantar kan baju Betrick yang sudah selesai di londry. selesai merapikan diri Betrick kluar dari kamar menuju ruang tamu dilantai bawah.disana sudah ada Alvaro dan asisten Aldo sedang duduk mengobrol di sofa.

" Betrick duduk lah sebentar " ajak Alvaro dengan suara datar.

Betrick duduk di sofa samping Alvaro.

" Betrick Aku ingin bertanya? Siapa orang yang telah memasukkan obat perangsang ke dalam gelas ku " tanya Alvaro menyidik

" Apa .! itu obat perangsang!" pekik Betrick kaget sambil membulatkan matanya

" IYA...!" ucap Alvaro tegas.

" Lalu apa yang terjadi pada ku semalam?" Betrick bangkit dari duduknya, dan memundur kan langkahnya.

" Tidak ada yang terjadi pada mu, tidak perlu khawatir Aku tidak sepicik itu !" katakan siapa orang yang sudah melakukan nya.

Betrick terdiam sesaat, ada perasaan takut, karena pasti nya akan melibatkan banyak orang, dan kerjasama itu akan berantakan.

" Ayo Betrick kata kan !" Alvaro berdiri mendekat dan memegang pundak Betrick

" Nona Mely sekertaris Tuan Andara, aku mendengar nya saat di dalam toilet, maka nya Aku merebut gelas tuan, maaf kan Aku Tuan"

" Hahh....!' ternyata wanita sialan itu, sudah ku duga! umpat Alvaro kesel

"Betrick justru aku yang minta maaf pada mu Aku telah menyusahkan mu, justru aku yang berterima kasih. kau sudah menyelamat kan aku, sekarang bersiap lah Aldo yang akan mengantarkan mu"

" Baik Tuan.."

******

Di dalam mobil, Betrick yang duduk di kursi belakang, sedang merenung memikirkan kejadian semalam, Aldo sedang fokus mengemudi kan mobil. Mereka dalam satu mobil, tak ada satu pun yang berbicara, hanya suara mesin yang terus berbunyi.

Sebenarnya Betrick ingin bertanya pada asisten Aldo,tapi dia takut dengan tatapan dingin nya, asisten Aldo sangat pendiam dan tertutup,bicara hanya seperlunya,dan orang banyak yang segan dengan kaki tangan CEO ganteng itu, akhirnya Betrick pun memberanikan diri.

" Asisten Aldo.. boleh kah aku bertanya?" ucap Betrick gugup.

" Tanya apa?" Aku akan Jawab apa yang ku tau!" ucap Aldo Dingin

" Setelah aku meminum dari gelas Tuan Alvaro apa yang terjadi pada ku ?"

" Menurut mu! bagaimana reaksi mu setelah meminum nya!" asisten Aldo balik bertanya.

" Tiba-tiba kepala ku pusing, perut ku mual seperti di aduk2, dan seluruh tubuh ku panas semua, seperti itu yang kurasa"

" Apa kau tidak ingat kalau kau, meracau menyatakan cinta pada Tuan Ceo,meraba raba nya dan berciuman dengan Tuan Alvaro"

" APA !!!!,,,Pekik Betrick tak percaya, ya tuhan mengapa aku mempermalukan diri ku sendiri.." Betrick menutup wajahnya dengan kedua tangan nya sambil menunduk menahan malu.

" kasian kau Nona,tapi itu lah yang terjadi!"

bathin Aldo