NovelToon NovelToon
Daddy, Mommy Milik Kami!

Daddy, Mommy Milik Kami!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Anak Genius / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Romansa
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mawar Jk

Cerita ini season dua dari Istri Kesayangan Bule Sultan. Bercerita tentang perseteruan antar ayah dan anak yang berlomba-lomba merebut perhatian Mommy nya.

"Hari ini Mommy akan tidak bersama ku."

"Tidak! Mommy milik adek!"

"Kalian berdua jangan bertengkar karena karena Mommy akan tidur dengan Daddy, bukan dengan kalian berdua."

"Daddy!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 3

"Mommy," panggil Arvid begitu turundari mobil, memanggil Maizah.

Bocah itu berlari sekuat tenaga menghampiri sang Mommy yang berdiri di teras rumah. Senyum lembutnya mengembang begitu melihat anak dan suaminya pulang.

Sinar matahari sore menyoroti rambut Maizah yang diikat ke belakang. Ia tampak anggun dalam balutan blouse lembut warna krem dan celana kulot longgar berwarna pasir.

“Aduh, anaknya Mommy sudah pulang!” serunya sambil membungkuk untuk menyambut pelukan Aidan yang langsung menubruk tubuhnya dengan semangat. Maizah mencium pipi bocah itu berkali-kali, membuat Aidan tertawa geli.

“Mommy jangan banyak-banyak,” protes Aidan manja, tapi wajahnya bersinar bahagia.

Matthew turun dari mobil dengan langkah tenang dan kalem seperti biasanya. Ranselnya disampirkan di satu bahu, dan ekspresinya tidak terburu-buru, seolah setiap langkahnya sudah diperhitungkan. Sesampainya di teras, ia langsung menyambut tangan ibunya.

“Mom,” sapanya, lalu mencium tangan dan pipi Maizah.

Maizah tersenyum penuh kebanggaan. Ia membalas dengan mengecup kening Matthew dan mengusap lembut rambut anak sulungnya itu.

"Bagaimana sekolahnya sayang?" Tanya Maizah pada kedua anaknya.

"Berjalan dengan baik mom," Jawab Matthew.

"Baik, Aidan dan anak baik!" Seru Aidan.

“Good boy!” Maizah tertawa dan mengusap rambut kedua putranya dengan kedua tangannya. Sentuhan lembut seorang ibu—yang membuat dunia anak-anaknya terasa aman.

"Honey,"

Kini giliran Arvid, Maizah mendekat, dan sebelum sempat mengatakan apa pun, Arvid sudah mengecup keningnya dan memeluknya erat.

“Selamat datang, sayang. Terima kasih atas kerja kerasnya hari ini,” bisik Maizah, membenamkan wajah di dada suaminya.

Arvid tersenyum dan membalas lebih erat. “Love you.”

Namun momen itu tak bertahan lama.

“Ayo, Mom!” teriak Aidan tiba-tiba. Ia menarik tangan kanan Maizah dengan penuh semangat. “Aku mau tunjukin gambar aku hari ini! Ada Mommy, ada Kak Matthew, ada Daddy… dan ada bintang kecil!”

Matthew, dengan langkah tenang, menggandeng tangan kiri Maizah. “Lebih baik kita masuk, Mom. Aidan nggak akan berhenti ngomong sebelum semua lihat gambarnya.”

Maizah tertawa pelan. “Astaga, Mommy diculik dua putra tampan, nih!”

Dengan pasrah, Arvid hanya bisa menghela napas panjang, melihat tangan Maizah terlepas dari pelukannya. Kedua anaknya tampak bersemangat menggiring sang ibu masuk ke rumah, masing-masing memegang satu tangan. Arvid tertinggal beberapa langkah di belakang, tapi senyum kecil terlukis di wajahnya.

Begitu masuk, Maizah langsung memerintahkan suami dan kedua putranya segera mandi.

"Semuanya segera mandi ya," perintah Maizah dengan tegas tapi tetap dengan nada lembut.

"Aye aye, captain!" seru Matthew dan Aidan memberi hormat sebelum naik menuju kamarnya.

Senyum Arvid langsung mengembang saat kedua putranya sudah pergi. Kali ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan!

"Ayo ke kamar Honey,"

Maizah menurut saat tangannya digenggam menaiki undakan tangga menuju kamar utama. Begitu sampai, Arvid langsung memeluk Maizah dari belakang. Wajahnya bersandar di leher istrinya, menghirup aroma lembut tubuh wanita yang dicintainya sejak lama.

“Kamu sangat harum,” bisiknya seraya mengecup pelan sisi lehernya. “Cup. Cup.”

Maizah tertawa kecil, geli. “Mandi dulu, Honey,” ucapnya, mencoba melepaskan pelukan lembut itu.

Arvid menghela napas dramatis, seolah kecewa. “Tapi… mandi bersama?” godanya dengan suara rendah.

"Nanti malam ya by, anak-anak nanti tantrum kalau kita lama." Jawab Maizah seraya mengelus pipi Arvid.

Arvid memanyunkan bibir, membuat wajahnya terlihat seperti bocah empat puluh tahun yang sedang merajuk. “Nggak lama kok. Cuma lima belas menit. Atau… dua puluh.”

“Dua puluh? Kamu bilang begitu dari tahun-tahun sebelumnya,” sahut Maizah sambil mencubit lengan suaminya pelan.

Tawa kecil mereka memenuhi ruangan. Arvid akhirnya mengangkat tangan, tanda menyerah. “Oke. Aku mandi sendiri. Tapi… aku tetap menuntut cuddle setelah ini.”

“Disetujui,” jawab Maizah sambil mendorong Arvid ke kamar mandi.

Maizah menyiapkan pakaian untuk suaminya, lalu menyusul kedua putranya, memastikan mereka mandi atau tidak. Karena kadang mereka tinggal dulu bermain, lebih tepatnya Aidan.

Tok tok tok.

"Matthew," panggil Maizah sambil mengetuk pintu kamar putra sulungnya.

Tak ada sahutan.

Setelah menunggu sejenak dan tetap tak mendapat jawaban, Maizah memutar kenop pintu perlahan. Pintu terbuka, dan Maizah tersenyum begitu mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Aroma sabun lembut menguar samar dari balik pintu kamar mandi. Ia mengangguk puas.

“Good boy,” gumamnya sebelum menutup pintu kamar dengan pelan.

Lalu ia bergeser ke kamar Aidan. Kali ini, ia sedikit mengernyit. Biasanya, kalau tidak segera dipanggil, Aidan akan dengan senang hati bermain hingga lupa waktu. Ia mengetuk pelan.

Tok tok tok.

“Aidan, Mommy masuk ya.”

“Yesss, Mom,” sahut Aidan dari dalam kamar dengan suara yang ceria namun sedikit panik.

Ceklek.

Begitu pintu terbuka, Maizah mendapati pemandangan yang… tidak mengejutkan, tapi tetap membuatnya menggeleng pelan. Aidan sedang duduk di lantai, di samping lemari kecil berisi mobil, pesawat dan mainan lainnya, sambil mengobrol sendiri.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Maizah sambil melipat tangannya di depan dada, mencoba memasang ekspresi marah.

“E-em, hanya menyapa Choco, Mom,” jawab Aidan cepat. Ia menunjuk boneka Dino kesayangannya. “Tadi Aidan baru aja mau mandi, sumpah!”

Maizah tertawa pelan, lalu berjongkok di hadapan Aidan. “Baiklah, ayo Mommy bantu,” tawarnya sambil mengulurkan tangan.

Namun, si bungsu cepat-cepat menggeleng dan berdiri sendiri.

“No, Mom. Aidan sudah besar, sudah bisa mandi sendiri!” katanya dengan penuh semangat dan nada serius, seolah pernyataan itu penting untuk harga dirinya sebagai anak lelaki.

Maizah menahan senyum, namun ia mengangguk. “Baiklah, Mommy di sini saja. Kalau butuh bantuan, panggil, ya?”

“Okeee!” sahut Aidan lalu berlari masuk ke kamar mandi kecilnya sendiri.

Ia duduk bersila di lantai, tepat di samping rak mainan Aidan yang kini acak-acakan. Mobil-mobil kecil dari koleksi Hot Wheels berserakan bersama pesawat mini, robot mainan, dan satu boneka dinosaurus yang tampaknya tersesat dari kotaknya.

Dengan sabar, Maizah mulai menyusun mobil-mobil itu ke dalam laci bertingkat sesuai kategori yang biasa mereka buat bersama: mobil balap di tingkat atas, mobil polisi dan ambulans di tengah, lalu truk dan alat berat di bawah. Pesawat-pesawat kecil ia tata rapi di atas lemari pendek, sementara dinosaurus ia bawa kembali ke rak boneka.

"Kebiasaan banget anak itu, menyapa mainnya seperti ini." gumamnya pelan, meski senyumnya tak pernah hilang dari wajah.

Dari dalam kamar mandi terdengar suara Aidan yang bersenandung, diselingi suara cipratan air. Maizah berhenti sejenak dan mendengarkan.

“Sabun... sabun... jangan kena mataa~...” begitu kira-kira lagu karangan Aidan yang terdengar.

Maizah terkekeh pelan. Anak itu memang punya imajinasi luar biasa. Bahkan saat mandi pun, masih sempat menciptakan lagu sendiri.

Beberapa menit kemudian, suara air berhenti. Maizah bangkit dari duduknya, bersiap jika Aidan membutuhkan bantuan untuk mengeringkan badan atau mencari handuk.

“Mom! Handuk aku jatuh!” terdengar suara dari dalam.

Maizah segera masuk, mengambil handuk biru bergambar bintang-bintang yang terjatuh ke lantai dekat pintu, lalu menyodorkannya.

“Terima kasih, Mommy!” sahut Aidan dari balik tirai shower yang masih tertutup. Tangan kecilnya meraih handuk itu dengan sigap.

"Sama-sama, ayo sini keluar. Mommy bantu keringkan."

Aidan keluar lalu diam saat rambutnya di gosok dengan handuk. "Selesai. Bisa pakai baju sendiri kan sayang? Mommy mau nyusul Daddy dulu."

"Bisa mom,"

"Good boy,"

Tbc.

...Terima kasih atas dukungannya teman-teman, see u next part🫶🧡...

^^^Mawar Jk^^^

1
Anita Rahayu
buat aja thor romlah dan mia di jauhin tetangga karna jadi biang rusuh biar insaf thor
Santi
kalau sudah hati dipenuhi iri dan dengki ya bgtu jdinya,,bukanny dikasi tahu baik baik malah dibela,sudah jelas2 salah,
Anita Rahayu
Buat mia dan neneknya ganti rugi kalau tidak ancam bawa ke polisi biar kapok gk bikin ulah lagi
Mak Rik: 100% AKU SETUJU.......!!!!!!! KHUSUSNYA. SEKALI SAMA TUH NENEK LAMPIR. BINTI. NENEK SIHIR...... BIAR. KAPOK DN. TOBAT ( SUPAYA NGGAK BIKIN ULAH YG MENGESALKAN DN. MENJENGKELKAN ORG LAIN. / SIAPA2 AJA ATS TINGKAHNYA YG DILUAR NALAR DN PREDIKSI ITU....!!!!! 🤔🤔🤔😱😱☝️☝️☝️☝️😡😡😡😠💖💖💖☹️☹️☹️👌👌👌👌👍👍👍👍👍
total 1 replies
Mak Rik
ADUHHHH ..... GASWAD.....GASWAD.... INI BUDAK PEREMPUAN KICIK( ANAK PEREMPUAN. KECIL ). KELAKUANNYA 11: 12 = DGN NENEK MOYANG LAMPIRNYA ( BU ROMLAH ) SAMA 2 EGOIS , SERAKAH , DN SOMBONG ,. DN. JUGA MUNAFIK...???? UDAH DIKASI PINJAM MAINAN MAHAL ( ROBOT MAX ) NYA AIDAN , BUKANNYA NGEJAGAIN... EH. MALAH NGERUSAK IYA.....????? 🤔🤔😱😱😡😡😡😠😠😠🤭🤭🤭☹️☹️☹️👌👌👌👎👎👎👎👎👎👎👎
Mak Rik
SUKURIN !!!!! RASAIN LO AINUN . .. !!! AKHIRNYA JADI KENA MENTALKAN LO.....!!!!!!!! 🤔🤔😱😱👌👌👌👌👍👍👍😡😡😡😠😠😠🤣🤣🤣😃😃😃😁😁😁
Mak Rik
JADI ORG JANGAN SUKA SOMBONG DN JUGA SUKA PAMER LU NUN.....!!!!! ENTAR LU NYAHOK DN MELONGOK GOBLOK KLO TAU HARGA BONEKA ROBOT YG. DIMAINKAN AIDAN( ANAK MAIZA) INI......????? KEJANG 2 DEH LO....!!!!!! 🤔🤔😱😱☹️☹️☹️😡😡😡😠😠👌👌👌👎👎👎👎👎👎🤣🤣🤣🤣😅😅😅😂😂
Mawar Jk: iy nih hahaha
total 1 replies
eema rahma
selalu menunggu update kelanjutannya
Mawar Jk: terima kasih 🫶🫶
total 1 replies
Heraa Sri
ayo semangat
Asiih Imuet
ayo up lg dong
Asiih Imuet
ayo dong up lg yg banyak
Asiih Imuet
jangan lama" up nya ya
semangatttt
eema rahma
gk sabar nunggu up
Indri Hotmauli
up thorr
Herlina Rahman
up othor
Mak Rik
MANCHAP......!!!!!!! CERITAMU ( S2) INI SERU DN MEMBAGONGKAN......AKU SUKA........AKU SUKA.......SEKALI. LAGI. MANCHAP........!!!!!; 🤔🤔🤔😱😱😱🤭🤭🤭💕💕💕💞💞💞💖💖💖💪💪💪💪✊✊✊✊👌👌👌👍👍👍👍👍🤭🤭
Mak Rik
HIP.....HIP.....HORRE...... !!!!! ALHAMDULILLAH ...... AKHIRNYA AKU KEMBALI BISA MEMBACA CERITAMU INI LAGI KAK OTHOR...... SENENNNGGGG YA LITLE GAYS. RASANYA KLO KALIAN BISA PULKAM YA.....???? APALAGI KLO PULKAMNYA KE TANAH AIR( INDONESIA ) TERCINTA SAAT MUSIM LIBURAN TIBA......,. PASTI SERUH DN RAMAI......!!!!! 🤔🤔🤔😱😱🤭🤭🤭😋😋😋😃😃😃😃😂😂😂😅😅😅🤣🤣😄😄😄😀😀👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
ros
ceritanya menarik 👍
my heart
lanjut Thor
Asiih Imuet
lama up nya knp
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
akhirnya ad s2 nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!