NovelToon NovelToon
Masa Lalu Tanpa Aku

Masa Lalu Tanpa Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Time Travel / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Verlit Ivana

Gita terjatuh saat merenovasi balkon bangunan yang menjadi tempatnya bersekolah saat SMA.
Saat terbangun, ia berada di UKS dan berada dalam tubuhnya yang masih berusia remaja, di 20 tahun yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Verlit Ivana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tolong!

"Kamu ingat sama saya?" tanya lelaki berwajah agak oriental dan tampak pintar itu, tampak terkejut.

Gita menutup mulutnya, "Ini gak mungkin. Mirip sih, tapi muka dia gak seputih ini, dan gak sekurus ini juga," gumam Gita sambil mengelilingi pria muda berseragam putih abu-abu itu.

'Gak mungkin juga dia mau cosplay jadi anak sekolahan gini. Atau jangan-jangan—'

"Lo anaknya Gio?" tanya Gita mendekatkan wajahnya pada si lawab bicara yang masih memegang sapu tangan dengan sabar.

"Maksudnya apa? Ya, saya Gio, dan belum punya anak!" Gio mengangkat sebelah alisnya.

"Ini keringin dulu itu rambut sama muka Kamu!" tukas Gio sambil meletakkan sapu tangan itu di telapak tangan Gita yang masih terpana.

"Saya? Hahaha! Baku banget!" Gita terkekeh.

"Oh iya, sebaiknya kamu lekas tolong teman Kamu, sebelum terlambat," ujar Gio lagi, sambil mengarahkan telunjuknya ke arah luar ruangan.

Gita menelengkan kepalanya, "Temen? Maksudnya tukang? Wait! Kenapa ini anak-anak sekolah memperlakukan gue kayak temen sepantaran mereka deh?!"

Dengan menyimpan kebingungan, Gita beralan menelusuri lorong. Ia mengira jika dirinya sudah dicari-cari oleh para tukang untuk mengecek progress pekerjaan mereka.

"Ah jadi inget, gue kudu pasang lagi railing balkon. Rusaknya parah gak ya, kalau parah ... harus pesen ulang ke vendor," gumam Gita.

Kemudian setibanya di mulut lorong yang mengarah ke sebuah ruang terbuka, ia celingukan mencari keberadaan para tukang serta matrial yang tadinya masih menumpuk di sana.

Bahkan tempat ia terjatuh tadi pun terlihat kosong.

"Udah diberesin? Eh ... tunggu! Kenapa halamannya masih rumput? Bukannya udah pakai granit?" tanya Gita pada dirinya sendiri.

Beberapa siswa yang melewatinya berbisik-bisik, mungkin asik bergibah meliahat tampilan Gita yang berantakan, dengan seragam agak kotor dan rambut acak-acakan.

"Gita!" panggil sebuah suara, terdengar agak samar, namun cukup jelas memanggil namanya.

"Gita! Tolong gue!" panggil suara itu lagi.

Gita mengedarkan pandangannya dan matanya terpaku pada sebuah wajah di balik kaca jendela yang berdebu.

'Gudang?'

Gita berjalan menegak ludahnya.

'Bukannya gudang udah dirobohin beberapa bulan sebelum pemugaran halaman ini ... dan bahkan udah berubah jadi area baca? Tapi kenapa yang ada di sini semuanya masih sama seperti sebelum direnovasi?'

"Gita! Cepetan!" seru suara itu lagi, kini terdengar lebih jelas karena ia semakin mendekati gudang.

Sebuah wajah di balik jendela itu tampak familier, ia menggedor-gedor jendela berbingkai kayu di sana dengan kepalanya.

'Ini ... kenapa rasanya gak asing?'

Sakit!

Tolong gue siapa aja!

Gue takut, ya Allah.

Suara-suara dalam kepalanya bergema, membuat langkah Gita terhenti.

Ia membeku. Gita seolah bisa melihat seseorang dengan tengah terikat di kursi, dikurung dalam gudang, setelah bersusah payah ... seseorang itu tiba di tepi jendela.

Berusaha memanggil siapa saja yang melintas di halaman. Namun meski ada yang menoleh, tapi tak seorang pun yang berusaha menghampirinya. Tak ingin terlibat dalam kesulitan yang menimpa gadis dalam gudang tersebut.

Tolong!

Suara itu memohon, Gita tertegun ia mengenali suara dalam kepalanya itu. Karena itu adalah suaranya sendiri.

Bergegas, Gita berlari ke arah gudang, dapat ia lihat gadis di balik jendela sudah bercucuran air mata.

Gita berusaha membuka pintu kayu gudang yang ternyata terkunci rapat.

"Tolong!" Gita berseru memanggil siapa saja yang terjangkau oleh pandangannya, namun seperti yang ia bayangkan tadi, semua yang ia panggil membuang muka.

Gita menjadi geram, ia memukul-mukul pintu denan tangannya dengan wajah panik.

Kemudian ia berlari seperti orang kesetanan menghampiri tiga orang gadis yang tengah membawa setumpuk buku, dengan putus asa Gita memohon pada merka,

"Tolong! Tolong cewek yang ada di gudang itu. Di sana ... di sana ada ular berbisa!"

***

1
gaby
Yah, kirain Gio naksir Gita, ga taunya naksir Denting. Bakalan tetep jd jomblo dong walau mengulang wkt. Mudah2an Gita ga naksir Gio, jgn naksir cwok yg mengagumi wanita lain
Verlit Ivana: /Grin//Grin//Grin/
gaby: Yg jelas cm kaka othor yg tau jodohnya gita/Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
gaby
Gita ngajak Tomi ngobrol 4mata menjauh dr Yuli & Gio. Tp pas dah berdua sm Tomi knp pembicaraannya pake di dlm hati. Emang mreka melakukan telepati. Jgn kbanyakan ngomong dlm hati, kapan mau kelar masalahnya. Kalo cm mau ngomong sendirian dlm hati, mending ga usah ktemuan. Rebahan aja di kamar masing2. Dah nungguin upnya dr pagi, giliran up isinya cm pembicaraan batin/Facepalm//Facepalm/
MeiRa
Syudah mampir thor. Semangat
Verlit Ivana: terima kasih Kakak, semoga suka membacanya. /Smile/
total 1 replies
gaby
Trus hasil sidangnya apaan thor?? Apa sanksi buat para perundung. Padahal bisa aja kalo ayah Gita melaporkan masalah ini k jalur hukum.
Verlit Ivana: diskors dia Kak
total 1 replies
Abu Yub
melenggang
Abu Yub
lanjut thor/Ok//Pray//Coffee//Beer/
Abu Yub: oke dek.yang tetap semangat/Pray/
Verlit Ivana: selamat lanjut membaca. maaf slowres saya jagain anak-anak saya nyambi nulisnya, Kak. 🙏🏼
total 4 replies
Abu Yub
membuang nafas
Abu Yub
menepuk keningnya
Abu Yub
senyum
Abu Yub
sip pokonya
Abu Yub: masama dek/Pray/
Verlit Ivana: terima kasih Kak/Smile/
total 2 replies
LidaAlhasyim
𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙗𝙜𝙩 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖𝙣𝙮😊
Verlit Ivana: masyaAllah Kakak, makasih banyak ya Kak. 🥰 semoga lancar rejekinya. aamiin.
total 1 replies
˜”*°•.˜”*°•KOMARU CHAN•°*”˜
Semangat thorrr
Verlit Ivana: terima kasih Kak/Smile/
total 1 replies
gaby
Kayanya Hantu di sekolah yg di ceritain tukang jamu waktu itu jgn2 Arwah Denting. Apa Denting dah meninggal?? Makanya kluarga di kampung nyariin ga ktemu.
Verlit Ivana: hehe ayo kakak selamat menebak /Smile//Hey/
total 1 replies
gaby
Tiap bab slalu gantung & misteri bertambah, dr awal ga ada titik terang. Dah gitu upnya 1× sehari. Mungkin ini yg mbikin para reader nabung bab. Karena kalo cm baca 1bab cm bikin penasaran yg ga berkesudahan.
Verlit Ivana: makasi sudah tetap baca dan bersabar Kaka Gaby /Smile/. insyaAllah diungkap perlahan sedikit lagi.
/Smile/
total 1 replies
Abu Yub
Aku mampir lagi thor/Rose//Wilt//Ok//Pray//Good/
Verlit Ivana: Terima kasih Kak/Smile/
total 1 replies
Abu Yub
masalahnya
Abu Yub
cerminn
Abu Yub
lanjut
Abu Yub
anak sekolah
Azthar_ noor
semangat ya🥰
Verlit Ivana: terima kasih Kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!