Putih abu-abu alias SMA disebut-sebut sebagai masa yang paling indah. Wajar saja, SMA adalah tiga tahun terakhir merasakan duduk di bangku sekolah.
Masa-masa peralihan dari remaja menuju dewasa. Adapula yang mengatakan masa-masa pencarian jati diri.
Bahkan mungkin di sinilah tempat kita pertama kali mengenal cinta. Masa SMA memang penuh lika-liku remaja, dari cerita cinta, persahabatan, kekonyolan, hingga kenakalan.
Waktu terus berjalan, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Banyak cerita-cerita yang akan terus terkenang.
Banyak momen-momen keindahan yang telah tercipta di sekolah kesayangan, tentang kebersamaan, persahabatan bahkan tentang percintaan.
Semua tertuang menjadi satu cerita yang begitu indah. Inilah kisah CINTA SMA seorang siswi SMA bernama Sinta Cahaya bersama sahabatnya dan kisah cintanya.
Yuk simak ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febti Sela Santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sahabat sejati
" Ada apa kak?" jawab Dito dengan wajah datar.
" Kamu kok nongkrong di kafe gak ngajak- ngajak..! " ucap Melly sambil sinis melihat ke arah Sinta.
" Ayo Sin, aku udah gak haus lagi " kata Dito yang langsung berdiri, " Yuk, kita pulang" ajak Dito dan menarik tangan Sinta.
" Dit, Dito tapi ----" ucap Sinta sambil melihat ke arah Melly.
Sinta dan Dito pun berjalan meninggalkan Melly, lalu Sinta melepaskan tangan dari genggaman Dito.
" Kok kamu jahat banget sih Dit, kakak mu ditinggalkan begitu aja." tegur Sinta.
" Aku cuma gak ingin membahas soal kamu, Mira dan Kak Melly saat ini." jelas Dito.
" Nanti masalahmu soal Mira dan Kak Melly biar aku atasi, kamu gak usa mikirin. Nanti kamu jadi gak fokus belajarnya." tegas Dito.
Sinta pun tersenyum melihat Dito yang begitu perhatian.
Kebetulan minggu depan disekolah ada lomba matematika, bagi siswa yang mau mendaftar akan di ikut sertakan dalam kompetisi Matematika tingkat Nasional.
Sinta dan Dito pun antusias ingin mengikuti lomba itu. Dan rencananya hari minggu besok mereka akan belajar bersama sembari jaga toko kue.
" Assalamua'laikum, " ucap Sinta memberikan salam.
" Wa'laikum salam" jawab ayah Sinta.
"Ayah, Pasha mana?" tanya Sinta.
" Pasha sedang belajar kelompok di rumah temannya." jawab ayah Sinta yang sedang mencuci motor.
" Yah, besok Sinta ke toko bareng teman. Jadi ayah gak usah antar. Sinta mau belajar untuk ikut kompetisi Matematika" tutur Sinta sembari membuka tali sepatu.
" Ya udah, jadi ayah bisa istirahat dong nemenin mama" canda ayah Sinta.
Lalu Sinta pun masuk ke kamar untuk menaruh peralatan sekolah.
****
" Kiri, kiri, kiri.. " teriak Sinta memberhentikan angkot seraya melambaikan tangannya.
Sinta pun naik dan mencari tempat duduk, tanpa dia sadari ternyata di sebelahnya adalah Melly.
" Eh Kakak, sendiri aja" sapa Sinta sambil tersenyum ke arah Melly.
Lalu Melly mengacuhkan sapaan dengan memalingkan wajahnya kearah yang berlawanan. Dan Sinta pun diam melihat tingkah Melly yang mengacuhkannya.
" Oh Tuhan kenapa aku di hadapkan dengan orang yang seperti ini" gerutu Sinta dalam hati.
" Kiri, kiri..." teriak Melly mengetuk langit-langit angkot. Dan mereka pun turun bergantian.
" Sin " panggil Melly.
" Kamu lupa ya, kan Mira sudah bilang kalo kamu harus menjauhi Dito" tegur Melly.
" Alasannya apa Kak..?" tanya Sinta.
" Melly dan Dito itu sudah di jodohkan, jadi sebaiknya kamu jauhin Dito" ucap sinis Melly dan berjalan meninggalkan nya
" Dijodohkan..?" gumam Sinta dalam hati.
Sinta pun masuk ke kelas dengan wajah yang sedikit cemberut.
" Sin, kok muka kamu lecek gitu sih kayak kertas yang abis diremas-remas" tanya Terry meledek
" Aku bingung Ter, Dito kemarin menyatakan perasaannya padaku. Di sisi lain kata kakaknya , Dito sudah di jodohkan dengan Mira" ungkap Sinta
" Aku juga bingung Sin, tapi kalau kamu diancam lagi sama Mira aku siap membantumu. Kalau untuk masalahmu yang rumit itu sebaiknya tanya Dito biar gak ada salah paham" saran Terry
Dan Sinta pun tersenyum sambil memeluk Terry
" Makasih ya Ter, kamu selalu ada untukku " ucap Sinta
" Sin, kamu sudah mendaftar lomba matematika?" tanya Terry
" Belum, nanti sehabis istirahat aku mau daftar ke pak Ali." jawab Sinta
" Tet,, tet...". bel masuk pun berbunyi
Seperti biasa semua siswa berbaris di depan. Kali ini Mira yang menempati posisi Sinta , padahal Mira itu badannya tinggi. Lalu Sinta bergeser ke belakang menjauhi Mira . Sinta tak ingin ada keributan hanya karena masalah baris berbaris.
-
-
Dukung terus karya author dengan cara like, vote dan berikan komentar.
mari saling mendukung,
singgah di karya ku juga ya kak
"Transfer Student"
Di sini ramai bgt ya❤️❤️