NovelToon NovelToon
HUNTER OF HALLA

HUNTER OF HALLA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Romantis / Fantasi / Chicklit / Mata Batin
Popularitas:191
Nilai: 5
Nama Author: Linda Sari W.

Kim Sena, gadis manis berambut pendek yang kini duduk di tahun kedua SMA, tampak seperti remaja biasa. Namun di balik senyum lembutnya, ia menyembunyikan rahasia besar — dirinya adalah seorang Hunter, pemburu makhluk halus dengan peringkat atas kelima.

Mengikuti jejak sang ibu yang legendaris dan menduduki peringkat kedua, Sena bertekad melampauinya. Ia ingin menjadi Hunter terkuat, mencapai peringkat pertama yang selama ini hanya jadi impian.

Tapi jalan menuju puncak kekuatan bukanlah perjalanan mudah. Di balik setiap langkahnya, bahaya, rintangan, dan rahasia gelap dunia bawah menantinya.

Dalam perjalanan itu, Sena bertemu seekor kucing hitam di tengah hutan. tapi siapa yang akan mengira bahwa kucing itu adalah seorang dewa rubah penjaga Gunung Halla yang terkenal

Bersama dengan kucing hitamnya, perjalanan Sena menuju takdirnya pun dimulai!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Sari W., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 SAMPAI PADA BATASNYA

Ia mendekat dan berbicara lewat batinnya dia berterimakasih pada Sena karena telah berhasil membuat Yeon-hu kembali ke tubuhnya lagi, lalu ia meminta tolong pada Sena untuk meminjamkan tubuhnya sebentar karena dia ingin bicara secara langsung pada Yeon-hu untuk yang terakhir kalinya.

Sensen yang mendengar perkataan hantu itu pun, tidak setuju dan meminta agar Sena tidak menurutinya karena saat ini Sena hampir kehabisan energinya.

Namun melihat wajah dari ibu seniornya, membuatnya tidak tega untuk menolak karena ini akan jadi pembicaraan terakhir antara ibu dan anaknya.

Sena pun mengatakan pada sensen bahwa ia akan meminjamkan tubuhnya sebentar jadi sensen tidak perlu khawatir.

Sensen pun berubah kembali menjadi seekor kucing, ia menunggu Sena didepan pintu gudang itu dengan perasaan yang kesal.

"Dasar keras kepala! Dia tidak pernah mau mendengarkan apa yang aku katakan!" ucap sensen menahan rasa kesal.

"Baiklah aku akan meminjamkan tubuhku tapi aku tidak bisa lama lama." Ucap Sena yang bersiap agar hantu dari ibu Yeon-hu masuk ke tubuhnya.

Tidak lama kepala Sena mulai tertunduk kebawah, hantu dari ibu Yeon-hu berhasil masuk ke tubuh Sena dengan mudah.

Ia menatap anaknya yang tengah pingsan di pangkuannya, ibunya meneteskan air matanya saat ia mulai membelai rambut Yeon-hu sama seperti saat Yeon-hu masih kecil dahulu.

Karena belaian dan sentuhan yang terasa familiar, Yeon-hu terbangun dan melihat wajah ibunya yang menangis lewat wajah Sena.

"Yeon-hu....." Ucap ibunya dengan air mata yang mengalir.

Suara, sentuhan, dan belaian yang telah lama tidak ia rasakan membuat perasaan Yeon-hu menjadi rindu. Sosok ibu yang sering menyakiti kini ada dihadapannya meski dalam wujud yang berbeda, namun Yeon-hu tidak segera memeluk tubuh ibunya. Ia masih butuh banyak penjelasan mengapa ibunya sampai hati menyiksanya saat itu.

Meskipun Yeon-hu bersikap acuh namun ada sedikit kerinduan yang terpancar di matanya, Ibunya tetap membelai dengan lembut kepala Yeon-hu seraya meneteskan air mata.

Ibunya lalu meminta maaf karena telah melakukan kesalahan yang besar dan selalu menyakitinya, matanya telah digelapkan oleh iblis itu sehingga ia terus menuruti perkataannya hingga membuat Yeon-hu tersiksa.

Ibunya juga berharap agar Yeon-hu tetap menganggapnya sebagai orangtuanya meskipun dia sadar telah melakukan kesalahan yang tak bisa termaafkan.

Yeon-hu lalu bertanya banyak hal mengapa sampai ibunya tega melakukan hal itu padanya dan merengut masa muda yang seharusnya bahagia,ibunya segera menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan Yeon-hu dengan penuh sesal dan kesedihan.

Setelah mengetahui semuanya dan ibunya pun terlihat sangat menyesal karena sudah membuat dirinya menderita, Yeon-hu akhirnya mengatakan bahwa dia akan tetap menganggap ibunya sebagai orangtuanya.

Namun untuk memaafkan semua perbuatan ibunya itu, Yeon-hu tidak bisa untuk melakukannya. Karena "Seperti menyalakan api diatas abu yang masih menyisakan bara" Yeon-hu merasakan luka lamanya telah terbuka kembali saat melihat ibunya. Rasa sakit yang dalam menggerogoti seluruh tubuhnya, ketika dia mengingat semua perlakuan yang dilakukan ibunya.

Dengan nafas beras ibunya memakluminya dengan perasaan sedikit lega, ia sadar bahwa perbuatannya itu memang tidak pernah termaafkan. Dia berterimakasih pada Yeon-hu meskipun dia tidak bisa memaafkannya, setidaknya Yeon-hu masih menganggap dirinya sebagai ibunya.

Mereka pun saling berpelukan untuk yang terakhir kalinya, mereka melepas rindu untuk sesaat. waktu ibunya didunia manusia pun hampir habis.

Karena rasa penyesalan telah menghilang ia harus pergi dari dunia manusia. Meskipun ia merasa berat, keduanya tetap mengucapkan salam perpisahan pada satu sama lainnya.

Tidak lupa saat pergi ia mengucapkan banyak terimakasih pada Sena, karena telah mengembalikan anaknya seperti semula dan ia juga berterimakasih karena Sena sudah mau meminjamkan tubuhnya pada hantu rendahan sepertinya.

Setelah berterimakasih hantu itu pun keluar dari dalam tubuh Sena, lalu Sena pun langsung kembali kedalam dirinya lagi.

"Apa senior sudah bicara padanya?" Tanya Sena pada Yeon-hu yang telah sadar kembali

"Ya, terimakasih karena semua bantuanmu aku berhasil kembali ke tubuhku dan aku bisa mendengar langsung alasan ibuku melakukan hal itu." Balas Yeon-hu dengan tertunduk.

"Tidak perlu berterimakasih padaku senior! Aku hanya membantu sedikit, lainnya ibu senior dan sensen yang melawan iblis itu." Ucap Sena yang merasa tidak enak.

"Itu benar, berterimakasih lah padaku bocah jika bukan karenaku kalian berdua akan mati disini." Ucap sensen dengan menyipitkan kedua matanya.

Kucing ini dapat bicara....? Pikir Yeon-hu dengan sedikit bingung.

"Terimakasih sensen atas semua bantuan besar yang sudah kau lakukan." Yeon-hu berterimakasih kembali pada sensen.

"Hohohoho~ tentu saja!." Balas sensen dengan terkekeh.

"Baiklah semua sudah selesai ayo kita keluar!" Ajak sensen pada Sena dan Yeon-hu.

Sena pun berdiri, lalu tiba tiba kepalanya menjadi terasa sangat berat dan perutnya terasa seperti dicabik cabik.

"Uugh.....Keuk...!"

Tiba tiba Sena mengeluarkan banyak darah dari mulut dan hidungnya lagi, ia pun menutup bagian mulutnya untuk memastikan apa yang keluar dari mulutnya itu karena pandangannya yang kabur.

Ia pun terjatuh kembali karena merasa tubuhnya tidak bertenaga sama sekali, ia menopang tubuhnya dengan kedua tangannya yang gemetar hebat dilantai.

"Oi! Apa kau tidak apa apa?! Sudah aku katakan sebelumnya, kau sangat keras kepala dan tak mendengarkanku!" Omel sensen yang melihat kondisi Sena.

Sena pun melihat ke tangannya, yang ternyata benar bahwa darah telah keluar dari hidung dan mulutnya. pandangan menjadi kabur dan ia tidak bisa mendengar dengan jelas suara sensen.

Ah.....jadi ini yang dikatakan bibi jun saat dia bilang, manusia mempunyai batasnya masing masing? Pikir Sena dengan pandangan yang mulai memudar.

Sena pun akhirnya tak sadarkan diri dan hampir menghantam lantai tapi, Yeon-hu dengan sigap menarik tangannya sebelum kepalanya menyentuh lantai.

"Hei bangunlah! Bertahanlah!"

Yeon-hu menyenderkan tubuh Sena yang tak berdaya di bahunya, seraya mengguncang guncangkan tubuhnya dengan hati hati agar Sena terbangun.

"Tidak ada gunanya melakukan itu, dia akan tertidur untuk beberapa waktu karena energi didalam tubuhnya sudah mencapai batasnya." Ucap sensen dengan menghela nafas.

Kemudian sensen berubah kembali menjadi rubah putih besar.

"Bawa dia naik ke atas punggungku." Pinta sensen dengan wajah serius.

Yeon-hu mengangguk dan menggendong Sena ke atas punggung sensen dengan sangat hati hati.

"Kau pulanglah kembali ke rumahmu, biar aku yang mengurusnya." Ucap sensen.

"Tapi, aku ingin membantu! ini semua karena salahku!" Tegas Yeon-hu yang ingin ikut bersama.

"Tidak bisa! Kau hanya akan menjadi beban saja nantinya!" Bentak sensen pada Yeon-hu.

Tapi disaat keduanya mulai menegang, tiba tiba ada yang membuka pintu gudang tersebut.

KRIEEET!

"Sena....apa kau disini?"

Ternyata yang membuka pintu itu adalah Yerin, dia datang membawa tas Sena bersamanya.

Karena jam pelajaran telah selesai, Yerin memutuskan untuk menemui Sena di ruang kesehatan tapi tidak menemukannya. Lalu ia ingat pernah memberitahukan soal gudang itu dan kemungkinan besar Sena mendatangi tempat itu, akhirnya dia pun pergi ke gudang olahraga tersebut.

"Waah! Apa yang terjadi disini?! Ini lebih berantakan dari sebelumnya!" Ucap Yerin terkejut melihat keadaan di dalam gudang yang berantakan.

Sensen dan Yeon-hu melihat Yerin yang berdiri didepan pintu.

"Oi, bocah bandana! Cepat naik dan ikut aku!" Ucap sensen pada Yerin.

"Aaaaaaahhhhkh! Mahluk apa itu?! Menyeramkan sekali! Kenapa aku bisa melihatnya?!" Jerit Yerin seraya menutupi wajahnya dengan tas milik Sena.

"Ini aku! Aku menunjukan wujud asliku yang hanya bisa dilihat olehmu!"

" Eh?! Gumpalan bulu?! Apa itu kau?!" Tanya Yerin dengan terkejut.

"Ya, terserah! Ayo segera naik, bocah ini harus segera diobati. Kau bantu aku mengobatinya!"

"Eh?! Sena?! Apa yang terjadi padanya?!" Yerin berlari dan naik ke punggung sensen dengan wajah yang khawatir karena darah yang dikeluarkan oleh Sena.

"Kau pulanglah, sudah ada yang membantuku." Tegas sensen pada Yeon-hu.

"Senior Yeon-hu?! Sejak kapan kau disini?!" Ucap Yerin terkejut kembali karena tak menyadari bahwa seniornya ada disampingnya.

Kemudian mereka pun terbang melewati hutan belakang gedung olahraga, Yerin memegangi tubuh Sena agar tidak terjatuh saat sensen terbang.

Diruangan itu hanya tinggal Yeon-hu seorang diri, ia menghela nafas dengan berat dan menatap langit langit ruangan itu sebelum akhirnya pergi dari gudang olahraga tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!