NovelToon NovelToon
Perlindungan Anak Mafia

Perlindungan Anak Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:883
Nilai: 5
Nama Author: Himawari Daon

Jameson, anak Mafia yang hidup di Kanada. Dia terpaksa menculik Luna, seorang barista di Indonesia demi melindunginya dari bahaya.

Ternyata, Luna adalah Istri Jameson yang hilang ingatan selama 5 tahun dan perjalanan dimulai untuk mengembalikan ingatan Luna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himawari Daon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Pagi Kembali dan Spaghetti

Welcome…

...Happy Reading...

.... ...

.... ...

.... ...

Jameson melepaskan gigitannya, lalu dia memandang wajah Luna yang ternyata sudah basah oleh air mata.

Dia menyentuh dengan lembut pipi yang sudah merona, “Maafkan aku, Luna. Hanya dengan ini bisa meredakan rasa sakit di tubuhku.”

Luna menggeleng pelan seakan mulutnya terkunci.

Tangan kekarnya kini meraih handphone yang berada di dekatnya. Dia memberikannya kepada Luna.

“Tolong hubungi Ten, suruh dia panggil Dokter kemari!”

Dengan patuh Luna melakukan instruksi yang dikatakan Jameson. Tidak lama kemudian, Ten datang ke kamar dengan raut wajah cemas. Dan seorang pria setengah paruh baya mengikutinya di belakang.

Jameson saat ini sudah tertidur oleh obat bius dari Dokter. Dilihat dari cara dia tertidur menunjukkan kalau dia sangat lelah.

“Syukurlah, efek obatnya tidak terlalu keras. Dan karena Tuan Jameson sudah mendapatkan pertolongan pertama dari Nyonya Luna.” Dokter terpercaya itu menjelaskan keadaan Jameson.

“Jadi dok, kalau seandainya Nyonya Luna tidak memberi pertolongan kepada Tuan Jameson maka yang terjadi–” Ten menggantung kalimatnya.

“Tuan Jameson pasti akan kehilangan nyawanya,” sambung Dokter itu.

Luna mendengarnya, hanya saja sejak tadi dia merasa tubuhnya kaku. Dia menatap Jameson dengan pandangan kosong.

Hingga Ten menyadarkan lamunannya dengan menepuk pundaknya, “Terima kasih Nyonya sudah menyelamatkan Tuan,” ujarnya lalu membungkuk kepada Luna.

Luna hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara. Setelah mereka meninggalkan kamar Jameson, tinggallah Luna yang berusaha menggerakkan kakinya mendekati pria itu.

Dia duduk di tepi ranjang, matanya menatap lembut pria yang tengah tertidur itu. Dia sudah menyelamatkannya. Meskipun, ingatan Luna belum sepenuhnya kembali namun dia merasa tenang Jameson baik-baik saja.

Luna menyentuh pipi Jameson, air matanya menetes. “Syukurlah, kau baik-baik saja.”

“Ingatanku memang belum sepenuhnya pulih, tapi aku tahu kamu adalah orang yang penting dalam hidupku.”

Keesokan harinya, Luna terbangun dengan selimut yang sudah menutupi tubuhnya. Dia mengedarkan pandangannya. Dia cemas tidak mendapati Jameson di tempat tidur.

Dengan perasaan takut, dia mencari Jameson ke seluruh kamar. Akan tetapi, pria itu tidak ada di dalam sana. Luna akhirnya memutuskan untuk mencari Jameson di luar kamar.

Dia berjalan pincang menuju kamarnya, namun pria itu tidak ada di sana. Luna pun keluar lagi dan berjalan ke arah pagar pembatas memandang ke bawah mencari sosok yang dicarinya.

“Jame!!” teriak Luna dengan cemas, dia terlihat sudah ingin menangis.

Seketika sosok Pria yang mengenakan celemek hitam mendongak ke atas. Dia melihat wanita itu dengan cemas.

“Hey, honey. I'm here!” balas Jameson terburu-buru menghampiri Luna.

Pria itu berlari terengah-engah, dia dengan cemas melihat keadaan Luna.

“Are you okay?” tanya Jameson khawatir.

Luna menatap Pria dihadapannya. Rambutnya terlihat setengah basah, wajahnya berantakan, hanya aroma tubuhnya yang tercium harum.

Jameson menuntun istrinya turun tangga menuju area dapur. Pagi tadi sebelum matahari muncul ke permukaan, dia sudah bangun dan berinisiatif untuk memasak makanan untuk Luna.

Jameson menyuruh Luna untuk duduk manis setelah sampai di ruang dapur. Kemudian, dia dengan sibuk kembali lagi menuju wilayah memasaknya.

Pagi itu, Jameson tidak masak sup jamur maupun omelet. Akan tetapi, aglio e olio hidangan pasta dari Italia. Pria itu memang sengaja membuat spaghetti untuk memulihkan ingatan Luna.

Istrinya itu memang darah keturunan Spanyol dan Italia. Tak heran kalau Luna terlihat sangat cantik mempesona. Siapa saja yang memandang wajahnya pasti akan tersihir oleh kecantikan wanita itu.

Jameson menambahkan bubuk nori di atas spaghetti yang ia letakkan di piring putih. Kemudian dia membawanya tepat dihadapan Luna membuat wanita itu bertanya.

“Sejak kapan kau membuat spaghetti ini?” Matanya tak lepas dari pandangan spaghetti yang menggoda.

Jameson tersenyum sambil melepaskan celemek hitam yang menampilkan kemeja putihnya. Kedua lengan kemejanya ia lipat sehingga memperlihatkan sisi maskulinnya.

“Kamu tidak perlu tahu, yang penting sekarang kamu sarapan ya!” jawab Jameson sambil mengelus rambut Luna.

Luna meraih garpu yang sudah disediakan Jameson, lalu dia mencoba mencicipinya. Wanita itu menampilkan ekspresi datar membuat Jameson terpaksa menanyakan rasa spaghetti tersebut.

“Bagaimana? Enak?” tanya Jameson memastikan.

Luna membalas hanya dengan anggukkan kepala. Pria itu terlihat bangga dengan masakannya sendiri. Kemudian dia juga mencoba masakannya itu dan tersenyum lebar.

Luna memperhatikan pria yang ada di depannya dengan seksama. Yang wanita itu pikirkan adalah apakah Jameson baik-baik saja.

“Jame, are you okay?” tanya Luna dengan suara yang lirih.

Jameson menoleh membalas tatapan Luna, dia tersenyum lembut. “Tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja. Bukankah kamu tadi malam menolongku kan??” Dia menyeringai.

Pipi Luna langsung merona, dia malu mengingat kejadian semalam. Sebenarnya dia tidak bisa menolak akan perlakuan Jameson semalam. Dia merasa nyaman seakan rindu yang sudah terkubur lama tergali begitu saja.

Dia juga bingung, baru beberapa hari tinggal bersama Jameson. Namun, entah kenapa dia merasa nyaman, aman, dan tenang saat bersama pria itu. Meskipun pertama kali dia menginjakkan kaki di rumah itu, Luna merasa dikurung. Tidak dipungkiri kalau Jameson sangat baik kepadanya bahkan melindunginya.

To be continued

1
Emmanuel
Bahasanya keren abis.
Himawari Daon: Hehe, terima kasih kakak 🥰 Ini juga baru belajar. Ditunggu bab selanjutnya ya 🤗
total 1 replies
Yoi Lindra
Author, tolong jangan biarkan saya menunggu terlalu lama, update sekarang juga!
Himawari Daon: hehe, siap ditunggu ya gaes😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!