NovelToon NovelToon
Siapakah Engkau?

Siapakah Engkau?

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Pelakor jahat
Popularitas:627
Nilai: 5
Nama Author: Chiaro

Cassia adalah seorang gadis periang & cantik, ia disayang oleh semua orang sampai-sampai tak ada rasa sedih & sepi yang pernah hinggap dihatinya..

Sampai suatu ketika matanya tidak dapat melihat, dosa apa yang Ia lakukan sampai mendapatkan cobaan terberat dihidupnya..

Akankah Ia dapat melihat lagi & dapatkah Ia menerima cobaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiaro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Aku bisa melihat Dion dari kejauhan seperti sedang menunggu seseorang, siapa yang ditunggunya, pikirku.

Langkahku semakin cepat dan mungkin sudah berlari, tinggal turun satu lantai, greb..

Sebuah tangan tiba-tiba saja menghentikan ku, aku menoleh dan melihat siapa orang itu.

"Cas kau sedang apa berlari-lari dan kau mau kemana?"

Ternyata Casen.

"Casen tunggu sebentar aku ada urusan mendadak!" akupun pergi begitu saja sampai membuat Casen melongo.

Aku langsung berlari lagi, tapi lagi-lagi Casen menghentikan ku.

"Kamu mau kemana Cas" Tanya Casen berulang kepadaku.

"Casen kamu tunggu disini, aku gak akan lama ok!". Setelah itu aku mengambil langkah besar agar Casen tak menghentikanku lagi.

Aku berlari ke arah Dion sedang berdiri, kulihat kanan kiri tapi sosok Dion sudah tak kutemukan.

"Cas kau sedang mencari siapa?" Tanya Casen yang ternyata mengikuti ku dari tadi.

"Tidak apa-apa Casen tadi aku hanya melihat orang yang kukenal, tapi sekarang orangnya sudah tidak ada." Jawabku tapi masih sambil melihat kanan kiri siapa tau aku melewatkan sesuatu.

"Oh ya katanya kamu mau bicara sama aku? Apa yang mau kamu bicarakan?" Tanyaku sambil menghadap ke arah Casen.

"Disini tidak enak untuk berbicara, bagaimana kita ke cafe diseberang sana, disitu lebih baik untuk berbicara." Casen berbicara sambil menarik ku pergi ke arah cafe tersebut.

Setelah kami sampai di cafe, cafe dengan nuansa bunga, cantik.. Apalagi datang dengan kekasih pasti lebih romantis, benar saja kulihat banyak pasangan kekasih datang ke cafe ini.

"Cas... Hello Cas.. Kamu sedang melamun?" Panggil Casen tapi ternyata semenjak tadi aku hanya termangu saja dan tidak merespon.

"oh eh ya iya, iya kenapa Casen?" Jawabku tergagap.

"Hahaha... ya ampun imut sekali kamu Cas!"

Seketika mukaku langsung memerah.

"Apaan si Casen gak usah kencang-kencang juga kali!" ucapku sambil aku mencari tempat duduk yang tidak terlalu di pojok.

"Cas sini duduk disitu aja!" Casen sambil mendorong pundakku untuk duduk di tempat yang dia pilih.

"Apa ga terlalu mojok?" Tanyaku pada Casen sambil melihat menu makanan yang Casen berikan padaku.

"Kan biar lebih enak ngobrolnya." Jawab Casen sambil terus melihat kearahku.

"Ada yang aneh dari wajahku?" Tanyaku heran pada Casen yang gak biasanya terus melihat wajahku.

"Kau masih pakai softlens?" Bukannya memberikan jawaban Casen malah balik bertanya kepadaku.

"Masih kenapa?" Tanyaku kemudian, kenapa Casen selalu repot-repot menanyakan tentang softlens.

"Cas kan sudah kubilang matamu lebih indah dibanding ditutup softlens seperti itu!" Jawab Casen sambil terus melihat mataku.

"Casen jadi itu yang mau kamu bicarakan?" Tanyaku... Kalau soal softlens kenapa koq sok misterius banget.

"Bukan Cas hanya saja matamu terlihat buram"

"oh mungkin itu karena aku lelah saja" elakku.

"Ya uda jadi kamu uda mutusin mau pilih makan dan minum apa?" Tanya Casen mengalihkan perhatianku.

"Aku mau pilih pancake dengan sirup maple dan juice strawberry" Jawabku sambil menutup dan menyerahkan menu makanan pada Casen.

Casen pun memanggil pegawai kafe dan memesan makanan dan minuman.

"Casen jadi apa yang mau kamu bicarakan?" Tanyaku penasaran.

"Cas makan dulu abis itu baru deh aku bicara, karena itu pembicaraan yang sensitif aku gak mau kamu jadi gak nafsu makan!" Jawabnya sambil tersenyum ke arahku.

"Aku gak mau yah kalau gak penting, awas kamu uda buat aku penasaran!"

Makanan dan minuman kami tiba, langsung aku habiskan makanan dan minumanku karena aku sudah penasaran dengan apa yang Casen mau bicarakan.

"Cas pelan-pelan lah makannya, nanti pencernaan kamu terganggu!" Tegur Casen kepadaku karena melihat makanku yang tergesa-gesa.

"Aku sudah pelan koq, ok sekarang sudah habis, apa yang mau kamu bicarain?" Tanyaku tak sabar kepada Casen yang kulihat masih mengunyah makanannya

"Ya ampun Cas.. Ok.. Cas.. Kamu jangan marah yah, janji!"

"Gak mau, janji apaan dulu, aku berhak marah dong kalau pembicaraan kamu gak penting!"

"Yah terserahlah kalau kamu mau marah atau engga yang penting aku bicarain ini karena aku gak mau kamu sakit hati dan karena aku sayang sama kamu!" Ucap Casen yang tiba-tiba menggenggam tanganku.

Deg.. Deg.. Deg... Apa Casen mau nyatain cinta yah.. Aku kan uda punya Dion, Casen pasti sakit hati karena aku tolak, maafkan aku Casen, pikirku.

"Cas apakah kamu punya hubungan sama Dion?" Tanya Casen yang masih setia menggenggam tanganku.

Deg.. Deg.. Deg.. Koq Casen bisa tahu Dion? Dan seketika aku melepaskan genggaman tangan Casen dan menjauhkan tanganku.

"Gak ada hubungannya sama kamu, kenapa kamu mau tahu Casen?"

"Ya memang itu bukan urusanku, tapi uda sejauh mana hubungan kamu dan Dion?"

"Kenapa memangnya dengan Dion Casen?"

"Cas.. Jika kamu sudah menjalin hubungan dengan Dion, apakah kamu tahu latar belakangnya? Siapa teman-temannya? Dan dimana Ia tinggal?"

"Aku.. Hmm.. Belum terlalu lama dengan Dion jadi aku belum begitu tahu."

"Cas setauku Dion itu uda punya cewek dan aku gak tau kenapa Dion berhubungan sama kamu".

"Casen jangan menjelek-jelekan Dion, aku gak pernah lihat Dion bareng perempuan lain!"

Deg.. Apakah perempuan yang kulihat di dalam mobil itulah yang dimaksud dengan Casen? Benakku berbicara.

"Cas... Kumohon rasionallah.. Kamu itu perempuan baik yang pantas disayangi dan dicintai"

"Kamu gak usah mengada-ngada Casen, apakah karena kamu suka aku jadi kamu menjelekkan Dion, agar aku memutuskan hubunganku dengan Dion?".

"Cas bukan begitu, emang aku suka kamu, sayang kamu, tapi aku selalu mengharapkan yang terbaik buat kamu!"

"Udalah Casen, pembicaraan kita ini benar-benar gak penting, jadi sorry aku pulang duluan!"

"Cas.. !"

Casen pun menarik tanganku dan melihat mataku merah, karena marah dan sedih.

"Casen udalah.. Aku mau pulang dan tolong jangan hubungi aku lagi"

"Cas.. Please bukan itu maksudku, satu hal lagi, jangan kamu pakai lagi softlens dan tetes matanya karena.. "

"Udalah Casen pembicaraan ini benar-benar gak penting, tolong jangan ikutin aku, aku mau sendiri"

Setelah itu aku pergi meninggalkan Casen yang masih mematung melihat kepergianku.

Aku tidak memanggil taxi dalam perjalanan pulang, Pak Idin aku minta tidak menungguku, jadi aku memilih berjalan kaki menyusuri sungai disisi jalan sambil aku menenangkan perasaanku.

Benar apa yang ditanyakan Casen, sejauh apa aku mengenal Dion, kalau kupikir aku memang tidak tahu banyak mengenai Dion.

Kenapa dengan memakai softlens, tidak ada yang salah, apa yang Casen pikirkan, kalau dia suka mataku memang kenapa dan kalau aku suka memakai softlens memangnya kenapa.. Hhhh...

Aaaarrrhgghhh.. Jeritku menenangkan diri.

Lalu tiba-tiba kepalaku pusing dan kenapa disekitarku menjadi buram, ada apa denganku....

#####

Hi Readers.. Akhirnya sampai juga di bab yang ke 20 aku harap karyaku dapat menghibur kalian dan aku tunggu komentar-komentarnya yah karena komentar kalian sangat berarti buatku.

Jadi bagaimana dengan kelanjutan hubungan Cassia Dion dan Casen yah???

Happy reading :)

1
lin
seru nih...semangat thorr lanjutkan..jangan lupa mampir
Meliora
Puas hati!
aratanihanan
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
Khansa_nana_jennie22
Menginspirasi banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!