NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / Konflik etika / Masalah Pertumbuhan / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Sebuah tragedi penyekapan membuat Maharaya bertemu dengan seseorang yang berhasil merenggut kesuciannya.
Seorang pria dingin dan kejam, pimpinan mafia bawah tanah yang sangat ditakuti.

Dia juga dibawa masuk ke dalam kehidupan pria itu yang ternyata bukanlah orang biasa, laki-laki kejam itu adalah seorang putra mahkota dan calon raja masa depan.

Sejak itulah perjalanan hidup Maharaya berubah drastis. Dia dipaksa masuk ke dalam kehidupan yang diluar bayangannya, dipenuhi oleh kekerasan, ketakutan, kesedihan sekaligus kesakitan, sampai akhirnya dia mengenali dirinya sendiri.

Mampukah Maharaya bertahan dengan kehidupan kerasnya dan mendapatkan cinta sejati dari pria dingin itu yang nyata-nyatanya masih dibayangi oleh cinta masa lalunya?

Yuuk... kita ikuti saja kisah selengkapnya di sini..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Benarkah Dia.?

❤️❤️❤️

Tidak lama kemudian Raya muncul dari lantai

atas di dampingi oleh Jessica dan Tante nya.

Griz dan dua orang MUA yang tadi membantu

persiapan menyusul di belakang nya. Semua

orang terlihat melongo, terpesona dan seolah

sedang tersihir, hanya bisa berdiri kaku di tempat melihat penampakan Raya saat ini yang begitu menakjubkan, tidak bisa di jabarkan dengan

kata-kata, dia tampak begitu memukau.

Saat ini Raya mengenakkan kebaya modern

warna putih berbalut bawahan kain songket

dengan warna dan model yang sangat anggun.

Rambutnya di sanggul manis dengan tataan

yang terlihat simpel namun tetap elegan. Di

lengkapi sebuah kalung berlian cantik yang

melingkar indah di leher jenjangnya. Pria itu

sengaja mengirimkan pakaian dan perhiasan

satu paket lengkap. Dia seolah tahu pasti apa

yang pantas melekat pada tubuh indah Raya.

Sayang nya tidak ada senyum ataupun rona

bahagia yang menghiasi wajah super cantik

itu. Bahkan secercah harapan pun tampaknya

tidak ada dalam sorot mata indahnya. Yang

ada hanyalah kehampaan dan keterpaksaan

belaka, serta kesakitan yang terlihat jelas

hingga merusak semua keindahan rupanya

yang begitu sempurna.

"Ayo Nak.. Kita harus berangkat sekarang.!"

Tuan Danu memutus keterpesonaan semua

orang yang langsung mengusap wajah serta

menghela napas pelan. Raya menatap berat

kearah Tuan Danu yang terlihat sedih. Tidak

lama keduanya berangkulan. Air mata Raya

kembali tumpah. Jessica dan Arka hanya

bisa mengusap lembut punggung mereka

berdua berusaha untuk menenangkan.

"Maaf Miss Raya..sebaiknya kita berangkat

sekarang juga, waktunya semakin mepet.!"

Griz maju ke hadapan Raya mencoba untuk

mengingatkan agar Raya tidak larut dalam

kesedihannya. Jessica mengusap pelan air

mata yang membasahi wajah bening Raya

yang sudah terpoles riasan tipis.

"Sudahlah Ray..kamu harus bisa melewati

hari ini. Yakinlah..Tuhan sudah menyusun

skenario hidupmu dengan sangat baik."

Raya mengangguk, memejamkan mata, lalu

menarik napas dalam-dalam berusaha untuk

menguatkan diri dan memantapkan hatinya.

Setelah itu barulah dia melangkah keluar dari

dalam rumah. Tiba di depan Griz langsung

mengarahkan Raya untuk masuk ke dalam

mobil jemputan yang telah menunggu nya.

Untuk sesaat Raya terdiam melihat mobil

mewah tersebut, namun akhirnya dia masuk

bersama dengan Griz juga Jessica.Yang lain

menyusul dengan kendaraan pribadi nya.

Dan mobil-mobil itu mulai melaju beriringan

keluar dari komplek perumahan tersebut di

iringi tatapan penasaran para tetangga.

Selama di perjalanan Raya terlihat semakin

gelisah. Hatinya terasa tidak tenang, jantung

nya berdebar kencang, kalau bisa rasanya dia

ingin lari saja dari semua ini. Bayangan wajah

laki-laki jahat itu terus saja memenuhi pikiran

nya, membuat jiwanya semakin memberontak.

Apakah ini benar, apa dia benar-benar harus

menikah dengan laki-laki itu yang jelas-jelas

hanya menikahinya sesuai perjanjian saja.!

Setelah semua keinginan nya tercapai maka

yang tersisa dari dirinya hanyalah kehancuran.

Tidak ! dia tidak akan membiarkan pria jahat

itu mengambil semua hak nya, kalau dirinya benar-benar mengandung benih dari laki-laki

itu dia tidak akan pernah membiarkan anaknya

di ambil dan di klaim begitu saja oleh pria jahat

itu. Anak itu adalah miliknya, hanya miliknya.

"Ray..Raya..?? Kita sudah sampai sekarang.!"

Jessica mengguncang halus bahu Raya yang

masih larut dalam pikiran-pikiran buruknya.

Raya terlonjak kaget, dia menatap Jessica

seraya menarik napas panjang mencoba

untuk kembali pada kesadaran penuhnya.

"Kau baik-baik saja ? Ayo turun, kita sudah

sampai di tempat tujuan.!"

Jessica kembali mengingatkan sambil keluar

duluan lewat pintu sebelah. Sementara pintu

untuk Raya sudah di buka oleh Griz dari tadi.

Raya memegang dadanya sambil berdoa.

"Bismillah Ya Allah.. ijinkanlah Hamba untuk

menapaki jalan ini dengan ridho Mu.."

Gumam nya pelan sambil kemudian keluar dari

dalam mobil dengan pelan dan hati-hati. Mata

Raya menatap bengong saat dia menyadari

kini mereka tiba di halaman sebuah mesjid

yang sangat indah dan unik dengan ukuran

tidak terlalu besar. Jantung Raya kembali

berdetak kencang, apakah pernikahan nya

akan di langsungkan di tempat ini.?

Ya Tuhan.. inikah rencana indah Mu.??

Tepat di teras utama mesjid indah itu, sudah

berdiri beberapa orang berpakaian sipil juga

dua orang pria bersahaja dengan raut wajah

yang sangat menyejukkan. Dan di sana juga

sudah terdapat para pengawal berpakaian

dan berkacamata hitam.

"Mari Tuan..Kita langsung masuk saja."

Sambut salah seorang yang kelihatannya

petugas penanggung jawab mesjid tersebut.

Dan barisan orang-orang tadi adalah ustadz

serta para penghulu.

Semua orang kini masuk beriringan ke dalam

mesjid tersebut yang terlihat lebih indah lagi

di dalam nya. Mereka langsung menuju ke

tengah ruangan dimana di sana sudah ada

meja kecil panjang yang di hias dengan cantik.

Raya di tempatkan di dekat meja tersebut.

Di depannya duduk pak penghulu, pak ustadz

juga para pengurus mesjid. Tuan Danu dan

Paman Raya terlihat berbicara dengan pak

penghulu untuk memverifikasi data dari dua

calon mempelai.

Jessica menggenggam tangan Raya yang

terasa begitu dingin bak sebongkah es balok.

Keduanya saling pandang, saling menguatkan.

"Jes.. apakah ini masih bisa di batalkan.?"

Lirih Raya sambil menunduk pilu. Jessica

mengelus lembut punggung tangan Raya.

"Ini semua adalah rencana Tuhan Raya. Kau

hanya tinggal menjalani semuanya. Kalau

Tuhan tidak merestui, semua ini tidak akan

pernah terjadi."

Jessica mencoba untuk menguatkan Raya.

Tante Raya yang duduk di samping nya juga

mencoba menasihati agar keponakannya

itu kuat menjalani hari ini. Riri dan Mila yang

baru saja datang langsung duduk di belakang

Raya dengan menatapnya meremehkan dan

penuh ejekan.

"Hei.. mana calon suami mu ? Jangan-jangan

tidak datang lagi.! Bisa saja kan dia berubah

pikiran.?"

Riri mulai melancarkan hasutannya dengan

nada penuh ejekan. Raya memilih diam,

tidak ingin melayani ocehan dua gadis itu,

hanya Jesica yang terlihat geram.

"Aku yakin orang itu berpikir ulang untuk

datang kesini. Menikahi wanita tercemar

seperti mu, uuhh..rasanya itu tidak perlu.!"

Mila menambahkan dengan ekspresi jijik

dan senyum sinis merendahkan.

"Cukup.! Aku benar-benar tidak tahan lagi

dengan mulut kotor kalian berdua. Sekali

lagi kalian menghina Raya, aku akan..."

Jessica tidak tahan lagi, dia mengangkat

tangan nya ke udara tapi di tangkap oleh

Riri dengan mata melotot marah.

"Mau apa kamu.? mau menamparku hahh.?"

"Bukan hanya sekedar menampar, tapi aku

akan mencekik leher mu itu.!"

Geram Jessica sambil kemudian menepis kasar pegangan tangan Riri. Keduanya saling menatap panas siap gontok-gontokan. Namun suasana

tiba-tiba berubah tegang ketika beberapa pria berpakaian hitam masuk ke dalam ruangan mengamankan area dan mensterilkan ruangan. Semua pengurus mesjid tampak berlarian ke

depan begitu sebuah mobil sport mewah tiba

di halaman mesjid tepat di depan pintu utama.

Para penghulu dan pak ustad pun kini berdiri

dan berjalan tergesa-gesa kearah pintu depan.

Melihat kegaduhan tersebut, semua orang

kini memfokuskan pandangan kearah luar.

Jantung Raya kian berdebar keras, wajahnya

kini sudah mulai memucat. Apakah dia tidak

bisa menghindar lagi dari semua ini.? Tidak

lama dari dalam mobil muncul seseorang.

Sejenak dia berdiri di depan pintu, matanya

menatap lurus ke dalam ruangan. Kemudian

dia mulai melangkah tenang masuk ke dalam

mesjid di kawal ketat oleh kepala pengawal.

Para penghulu dan pak ustadz serta pengurus

mesjid langsung membungkuk hormat di

hadapan sosok tinggi tegap tersebut.

"Selamat datang Tuan Marvell.. Silahkan."

Kepala penghulu membimbing sosok yang

baru datang tersebut yang kini kembali

berjalan tenang dan mantap masuk ke dalam

mesjid langsung menuju area tengah ruangan.

Begitu melihat kemunculan sosok tersebut

semua orang langsung tersihir, terkesima

dan seolah berada di awang-awang antaran

mimpi dan kenyataan. Sosok gagah itu tampak

mengenakkan setelan tuxedo putih, jam tangan mewah melingkar di pergelangan tangannya di lengkapi kacamata hitam yang bertengger

manis di hidung mancungnya. Rambut nya

tersisir rapi menampilkan dahinya yang tegas

dengan ekspresi wajah yang terlihat datar dan

dingin cenderung sadis. Namun semua

perangai buruknya itu seolah tidak mampu menyembunyikan pesona wajahnya yang

terlihat begitu tampan, oohh..bukan tampan

lagi, tapi bisa di bilang terlampau tampan.

Dia begitu gagah dan memukau, kharisma nya

yang unik memancar menyelubungi sosok nya

yang sempurna tiada cela.

"Ya Tuhan..siapa laki-laki ini.?"

Gumam Riri dengan mata dan wajah yang

terlihat syok melihat sosok paripurna itu.

"Dia tidak mungkin laki-laki yang datang

untuk menikahinya wanita hina itu kan.?"

Mila ikut berbisik, masih dengan mata yang

terlihat bengong tidak kuasa melihat sosok

yang terlampau tampan itu.

"Ya bukan lah.. mana mungkin.!"

Debat Riri dengan mimik wajah penuh

dengan keyakinan.

"Ya Tuhan.. darimana datangnya pria itu.

Kenapa ada manusia setampan itu.?"

Riri kembali bergumam sambil memegangi

dadanya yang berdebar hebat dan tidak

terkendali. Raya hanya bisa menghela napas

mendengar percakapan dua saudari tirinya

itu. Jessica yang ada di samping Raya, dia

juga masih berada dalam mode mengawang,

begitu terpesona pada sosok gagah itu hingga

rasanya dirinya sedang berada dalam mimpi.

Sosok itu tiada lain dan tiada bukan adalah

Aaron. Kini dia berdiri tegak di tengah ruangan.

Matanya yang tersembunyi tampak menatap

tajam sosok Raya yang saat ini sedang duduk

resah sambil menundukkan kepala.Tuan Danu

dan Paman Raya mendekat ke hadapan Aaron.

"Selamat datang Tuan.."

Ujar mereka dengan suara rendah seraya

mengulurkan tangan untuk berjabat tangan

dengan perasaan segan dan ragu. Paman

Raya benar-benar tidak menduga kalau calon

suami ponakannya itu pria sesempurna ini.

Aaron membuka kacamatanya, lalu menerima

uluran tangan mereka satu persatu. Arka

datang menyusul, untuk sesaat dia menatap

wajah Aaron yang begitu menyilaukan. Arka

cukup syok mengetahui fakta bahwa pria ini

adalah laki-laki jahat yang telah merenggut

kesucian kakak kesayangan nya. Tangannya

terkepal kuat, maksud hati ingin memukul

dan meluapkan segala emosi terpendamnya

namun apa daya tubuh nya malah sudah

lemas duluan mendapati kenyataan bahwa

laki-laki jahat itu ternyata sekeren ini.

"Belajar dulu yang benar.!"

Aaron mengeluarkan suara beratnya seraya

mengacak pelan rambut Arka yang langsung

membuat remaja itu menundukkan kepala.

Raya sontak mendongak, melirik kearah

keberadaan Aaron. Bersamaan dengan pria

itu yang sedang menoleh kearahnya, tidak

terelakkan lagi keduanya saling memandang,

tidak bisa melepaskan satu sama lain, seakan

terjerat oleh sesuatu yang sulit sekali terurai.

"Mari Tuan, silahkan duduk.. Kami sudah

menyiapkan semuanya dengan baik."

Kepala penghulu berucap sambil menunduk

hormat mempersilahkan Aaron untuk duduk

di samping Raya, pandangan mereka terputus.

Wajah tampan itu sedikit bereaksi, kemudian

dia bergerak duduk di sebelah Raya yang kini memejamkan mata, mencoba menetralkan

detak jantungnya yang semakin bertalu.

Mereka duduk berdampingan dalam suasana

kaku dan canggung. Aneh.! baru kali ini Aaron

merasakan ketegangan seperti ini. Dia tidak

bisa mengendalikan guncangan hebat yang

seolah menggelegak dalam jiwanya. Hari ini

adalah hari yang sangat bersejarah dalam

hidupnya, dan dia tidak bisa main-main

dengan semua keputusan besar yang telah

diambilnya sekarang. Ini akan berhubungan

dengan kehidupan dunia akhirat nya.

"Baiklah.. sepertinya semua sudah siap.

Kedua mempelai juga sudah ada di sini.

Jadi kita akan segera memulai acaranya.!"

Pak penghulu membuka acara dengan raut

wajah yang terlihat serius sekaligus tegang.

Semua orang membelalakkan matanya,

terlebih bagi Riri dan Mila. Jantung mereka

saat ini seakan berhenti berdetak. Apa-apaan

ini, apakah laki-laki ini yang akan menikahi

Raya.?? Tidak, itu tidak mungkin.!! Begitupun

dengan Jessica, dia hanya bisa bengong

mencoba mencerna semua informasi yang

kini ada di depan matanya. Benarkah laki-laki

yang sudah melakukan kekerasan seksual

terhadap sahabatnya itu adalah pria ini.?

"Bagaimana Tuan Danu, apakah sudah bisa

di mulai acaranya.?"

Kepala penghulu bertanya pada Tuan Danu

yang langsung mengangguk setuju.

"Baik..kalau begitu kita mulai saja acara ijab

kabul pernikahan ini antara Tuan Aaron dengan

Nona Raya. Tapi sebelum itu di laksanakan..

Akan di mulai dengan ikrar pindah keyakinan

dari Tuan Aaron.. yang akan mengikuti agama

dan keyakinan calon mempelai wanita."

BRUK !!

Semua orang menolehkan kepala kearah

suara. Tubuh Mila kini sudah tergeletak di

atas permadani tidak sadarkan diri..

***

Happy Reading.....

1
Merlani Hidayat
baca ulang ke 3x nya
Anonymous
Buat authornya 💗💗😭😭makasih udah bikin cerita sebagus ini plisss pengin jadi raya aron bener bener keren bgt karakternya jatuh cinta arghhhhh😭😭😭😭
Putu: Aku juga dari th 2025. Untung ketemu judulnya. Udah dari SMA love bgt sama ini😭
total 1 replies
Anonymous
Baper banget plis udah 5 tahun baca ini ga bosenin 😭😭
soso
Luar biasa
Momy Haikal
dari semua novel author aku suka cerita Agra kiran Devan Sherin dan raya aron sisanya aku kurang srek sm pemeran laki lakinya
Lismawati Salam
Luar biasa
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
dibaca berapa x pun tetap nyangkut dan serasa terhanyut dlm cerita ini
Teh Lis Putri
woooo kerean
Naila fikri sho Fiya
luar biasa karyamu thor
Sri Suhartati
Biasa
Sri Suhartati
Buruk
Naila fikri sho Fiya
Kecewa
Naila fikri sho Fiya
Buruk
Ita Setiana
Luar biasa
Sur Tini
sebener nya kenapa yah..ap aroon susah punya anak sampe terkejut begitu
Serevina Simanjuntak
Luar biasa
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
cerita menarik klo bisa ada lanjutan nya donggg
Naila Azmi
kk mau kelanjutan kisahnya keanu donk kk
pasti lebih seru
Heti Supriyati Laela
luar biasa bikin yang baca ketagihan
Naila Azmi
gk bisa ngebayangin thor gmna tampannya seorang marvel de enzo 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!