NovelToon NovelToon
Love Story About Aminah Maher

Love Story About Aminah Maher

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gondrong Begaol

Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.

Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.

Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya

Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perbedaan Usia

Saat di tengah perjalanan, tiba-tiba saja Vespa yang mereka tumpangi mogok ke habisan bensin. Maher pun menepikan vespa di trotoar dengan mendorongnya hingga berkeringat kelelahan.

Kata Maher, "Tuhkan gue bilang apa, pasti mogok ini vespa" kesalnya.

"Habis bensin kali" ujar Aminah.

Maher mengecek tangki Vespa, ternyata benar kehabisan bensin. "Ah, sial ..., kenapa tadi gak sempat isi"

"Jadi, ini salah siapa?"

"Salah Vespa lah, lagian spedometer nya mati" kata Maher tak mau di salahkan.

Aminah tertawa, dan ia membelikan minuman botol dingin di warung pinggiran jalan. "Nih minum dulu" kata Aminah melihat Maher penuh keringat usai mendorong Vespa.

Maher tersenyum karena Aminah perhatian terhadapnya yang kehausan usai mendorong Vespa yang cukup berat. Ia lekas menghabiskan minuman dalam botol dengan sekaligus.

Aminah menatapnya dengan senang, Maher begitu menikmati air minum yang di berikan nya hingga habis. Lalu, sedikit candaan terjadi saat mereka tengah bersantai duduk di kursi Trotoar sambil memandangi Vespa yang tak berguna saat ini.

"Kamu ini ada-ada saja, lagi kesusahan begini segala mengajak ku bercanda" kata Aminah keheranan.

"Ya dari pada kita diam tidak jelas dan hanya menimbulkan emosi, sebaiknya kita menghibur diri saja" jawab Maher dengan santai.

"Hadeuh ..." keluh Aminah sulit untuk berkata apa-apa.

Maher memandangi Aminah dengan tatapan tak biasa, Rambut yang terurai panjang milik Aminah sesekali hinggap di wajah Maher karena terbawa angin yang cukup kencang. Ulah Rambut milik Aminah mampu menenangkan Maher. Kenyamanan yang di rasanya saat bersama Aminah, membuat Maher tak ingin berjauhan dari nya.

Kata Aminah, "Ishhh .., apa sih dekat-dekat" menunjukkan wajah jeleknya.

"Memang ada yang salah aku dekat dengan mu?"

"Iya nggak juga sih, tapi jangan mengambil kesempatan di balik kesempitan"

"Loh memang ini sempit? Kita kan lagi berada di pinggir jalan, jelas luas lah"

"Bukan soal itu, masalahnya kursi yang kita duduki cukup berdua saja"

"Kalo kursi ini cukup untuk bertiga, aku yang risi, aku yang gak rela" jelas Maher menatap nya serius.

Aminah memerah malu atas ucapan Maher serta tatapan lembut milik Maher terhadap nya yang tak biasa. "Jangan liatin aku kaya gitu, aku malu tau" batin Aminah seraya membuang pandanganya ke jalanan.

Namun, Maher menarik wajah Aminah sedekat mungkin. Keduanya tampak terlihat mempesona. Detak jantungnya berdebar hebat, aliran darah mengalir cepat dan hatinya mulai bermekaran bagai bunga.

Kata Maher sambil menatapnya lembut dan tangannya tetap menahan dagu Aminah. "Apa yang kamu rasakan saat bersama ku?"

Aminah gugup, kedua mata Maher begitu menyimpan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sama sekali. Sesuatu milik Maher begitu menyejukkan hati Aminah, seolah menemukan letak kebahagian dalam diri Maher.

"Minah ..., aku tanya loh" Ujar Maher.

"Mmm .., aku tidak tahu"

"Kenapa tidak tahu?"

"Aku malu mengatakan yang sebenarnya, karena aku sadar diri siapa diri ku" keluh Aminah membalas tatapan Maher dengan lembut.

"Awal nya aku juga seperti itu. Tapi lambat laun, aku menemukan sesuatu dalam diri mu yang tidak pernah di miliki wanita lain" jelas Maher.

"Apa itu?" balas Aminah.

"Ya hanya aku yang tahu, kamu tidak boleh tahu"

"Hhmm ..., curang kamu"

"Bukan curang, yang jelas aku mencintai mu dan tak bisa ku ukur perasaan ku dengan apapun itu, bahkan saat ini aku merasa takut kehilangan mu." Kata Maher tak meragukan lagi soal perasaan terhadap Aminah.

Aminah seketika diam dan tak bisa menjawab pertanyaan Maher sekaligus. Hati nya larut dalam kata-kata Maher soal perasaannya. Ia pikir, baru pertama kali seorang lelaki yang mengatakan cinta kepadanya dalam keadaan dirinya merasakan hal yang sama.

Aminah teringat masa lalunya soal lelaki kampung yang banyak mengatakan cinta, namun saat itu, Aminah belum mengerti apa itu Cinta, apa itu perasaan, karena ia masih polos dan masih duduk di bangku sekolah. Tapi, sejak tumbuh dewasa. Aminah di jodohkan langsung dengan Galah mantan suaminya yang gila Hiperseks. Sejak itulah, Aminah tidak pernah merasakan perasaanya sendiri yang menyatu dengan lelaki mana pun.

Ia menjadi istri Galah bukan karena Cinta dan perasaanya saat itu terombang-ambing entah milik siapa, dan akan di berikan kepada siapa, ia sendiri tidak tahu soal itu. Karena, hidupnya lebih dominan mengalami nasib tak berpihak kepadanya.

Kekerasan fisik serta pelecehan seksual selalu menemani hari-harinya di balik Rumah yang sederhana milik keluarga Galah dan ia menganggap bahwa inilah ketetapan takdir nya sampai mati. Menangis bersedih meratapi nasib serta Sabar dan ikhlas, hanya itu yang di lakukan Aminah.

"Aminah, kok kamu diam saja?" Tanya Maher.

"Ohh. ..., maaf" balasnya terlalu larut dengan masa lalunya yang kelam penuh penderitaan.

"Jadi, bagaimana dengan perasaan mu? Apa kamu merasakan hal yang sama?" Jelas Maher mengulang kata-kata nya.

"Aku tidak tahu" keluh Aminah.

"Kenapa bisa begitu? Tolong jelas kan, apa alasannya!" Panik Maher karena takut dirinya di tolak oleh Aminah.

"Tidak usah panik begitu wajah mu, jelek tau" kata Aminah mengejek dan menyadari wajah Maher yang panik.

"Habisnya, kau membuat ku takut" keluhnya.

Kata Aminah merangkai kata dengan sederhana, "Aku merasakan hal yang sama dengan mu"

"Serius Aminah?" Jawab Maher dengan perasaan mulai bahagia.

"Ya ..., Tapi,"

"Tapi apa?" Serius Maher ingin tahu.

"Apa kamu bisa menerima kami berdua?"

"Maksud mu termasuk Umar?" Tanya Maher. "Ya ..." jawabnya padat.

"Aku sudah putuskan dari sejak kau sakit di Rs PCI, aku siap menerima kalian berdua sekaligus jadi Ayah untuk Umar" Jelas Maher meluluhkan Aminah dengan kata-katanya.

Jawab Aminah, "Kamu yakin?"

"Ya aku yakin!"

"Apapun yang terjadi?" Cecar Aminah.

"Ya ..."

Aminah langsung menjatuhkan tubuhnya di pelukan Maher dengan erat, dan air matanya jatuh perlahan hingga membasahi sedikit baju Maher. Air mata itu adalah simbolis kebahagiaan bagi Aminah yang baru pertama kali merasakan sebahagia ini.

Batin Aminah berkata, "Indah sekali kebahagian ini" serunya sambil bersedih.

"Jadi kita sudah jadian nih?" Tanya Maher ingin memastikan kembali.

"Apaan sih" balas Aminah malu.

"Loh kok apaan sih, aku butuh kepastian Aminah"

"Hhmm ..." Gumam Aminah bangkit dari pelukan Maher dan menatapnya kembali.

"Apa kamu lihatin aku begitu?" kata Maher berusaha memojokkan Aminah.

"Ishhh .., kamu nyebelin" kata Aminah malu.

"Bukan nyebelin, tapi aku mau kamu mengatakan hal yang sama, dan aku perlu tahu itu"

Aminah mempercepat perkataanya, "Ya .. Aku mau"

"Mau apa ...?"

"Ishh ..., kamu tuh ya" kesal Aminah dan lekas mencubit perut Maher dengan kuat.

"Aw, aw ..., sakit Minah" keluh Maher sambil tertawa.

"Habisnya kamu nyebelin, sih"

"Ya, ya, ya, maaf ..., jadi sekarang kita jadian ya" Kata Maher sambil mengulurkan kelingkingnya untuk menyatukan dengan Aminah. Dan Aminah pun melakukan hal yang sama sambil tersenyum bahagia.

Malam ini serta lampu temaram yang menghiasi jalanan menjadi saksi bisu atas hubungan mereka mulai terikat selayaknya anak remaja menulis cerita, bahwa kita sudah resmi menjadi kekasih.

Maher lekas memeluk Aminah dengan kuat dan menyandarkan wajah Aminah pada dadanya yang kokoh.

"Aku akan menyayangi mu sampai akhir hayat, aku akan menjaga kalian berdua dan aku berjanji, akan menjadi Ayah yang berguna bagi Umar anak kita" Jelas Maher dalam pelukannya.

"Terima kasih ya sayang" jawab Aminah bahagia.

"Ya sayang"

"Tapi, tumben kamu Sedewasa ini" Celetuk Aminah.

"Jadi, maksud mu kemarin-kemarin aku seperti anak kecil" cibir Maher.

"Hehe .., nggak juga sih"

"Dasar kamu tuh bikin kesel saja"

"Memang usia mu berapa?" Tanya Aminah sambil menikmati pelukan Maher.

"Usia ku 25 Tahun"

"Hah ..." kaget Aminah dan melepaskan pelukan Maher.

"Kenapa? Ada yang salah dengan usia ku!"

"Hhmm ..., nggak sih, cuma ... Mmm"

"Cuma apa?"

"Nggak jadi deh, aku malu jadinya" kata Aminah merahasiakan usianya yang lebih tua darinya.

"Jangan-jangan kamu lebih tua dari aku ya" cecar Maher.

"Nggak, aku masih muda kok" ngeles Aminah dan membuang pandanganya ke jalanan sambil menunjukkan wajah kecutnya.

"Hehehe ..., malu dia lebih tua dari ku"

"Apaan sih, enggak, pokoknya aku nggak malu" cibir Aminah mengelak.

"Tidak apa-apa sayang, meski umur mu lebih tua dari aku, aku tetap akan mencintai mu tanpa mengurangi perasaan ku sedikit pun" jelas Maher menerima apa adanya terhadap Aminah.

"Serius ...?" Kata Aminah melotot.

"Ya ..., aku serius"

"Makasih ya sayang, aku beruntung bisa memiliki kamu" jawab Aminah dan kembali menyenderkan tubuhnya di tubuh Maher.

Selain status Aminah janda anak satu, Perbedaan usia TiGa tahun dan lebih tua Aminah, tidak menghalangi perasaan milik Maher. Hal itu awal kebahagian Aminah di cintai lelaki dengan apa adanya tanpa mempermasalahkan status dan usianya.

"Usia ku 30, jelas ada perbedaan antara kita, aku harap kau bisa mengimbangi sikap aku yang tidak jelas serta mampu menjadi sosok Ayah penyayang bagi Umar" Kata Aminah dalam sandaran tubuh Maher.

"Iya sayang, aku akan berusaha untuk kebahagian kita" Jelas Maher.

1
ErisGTR
mami sebel deh aku klo mami ngomong/Scowl//Scowl/
Gondrongbegaol: hihihi
total 1 replies
ErisGTR
bab ini gue suka, peran Arumi mencolok banget galak nya dan tegas
ErisGTR
galak bener arumi
Gondrongbegaol
hihihi tahan tawa ya
ErisGTR
kebanyak maka daon kaya embe donk Maher
ErisGTR
saking mumet nya perdana menteri jadi kuda ya/Sob//Sob//Sob/
Squad R
ampun ya sama emaknya si Maher,riweh
Gondrongbegaol: kebanyakan makan kolek ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
trimaksih abang Inu
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seruuuu!!!
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seru bacanya!!
Squad R
wkwkwkwkwkwk bener" si Arumi ya bikin ngakak
Squad R
wkwkwkwk dasar arumi/Joyful/
Gondrongbegaol: nyebelin ya
total 1 replies
ErisGTR
cekek aja mbak nir wkwkkw
Gondrongbegaol: mati donk kak/Frown/
total 1 replies
Gondrongbegaol
apes kan di siang bolong wwkw
ErisGTR
robi kena batu nya soi bos wkwkwk
ErisGTR
haha
ErisGTR
kolusi hati, kata dan judul yang jenius Thor, aku suka/Drool/
Gondrongbegaol: hihihi, persengkokolan hati yang berbunga-bunga ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
gemes ky author nya ya/Smile//Smile/
ErisGTR
Cerita sehari-hari gue ini wkwkkw
Gondrongbegaol: thanks @erisgtr
total 1 replies
ErisGTR
lucunya Umar seperti anak tetangga/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!