Seorang perempuan bernama Maharani Saputri mengalami kegagalan dalam sebuah pernikahan membuatnya frustasi ,ia menikah yang kedua kali juga gagal .
Apakah ia akan bertahan menjadi seorang janda atau kembali menikah dengan harapan bisa memiliki pasangan yang menerima apa adanya ?
Baca yuk sampai selesai ya agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter Kebohongan Sangat Rapih
Saat ini Maharani berada di perusahaan cabang milik mertuanya . Ketiganya masuk ke dalam ruang meeting Maharani duduk di samping Deni sedangkan Edi duduk di kursi utama menghadap ke semua klien yang hadir .
Sesaat menjadi canggung ketika Deni dan Maharani menjadi pusat perhatian .Semua orang fokus kepada pasangan muda di antara mereka .
Acara meeting berlangsung dengan lancar tanpa perselisihan .Mereka selesai sambil berjabat tangan ada yang langsung pulang sda yang masih ngobrol ringan antar klien membuat suasana akrab dan santai .
Seorang klien mendekati Maharani sambil memperkenalkan diri ."Kenalkan saya Thomas Abram , kalau anda ?" tanya Thomas dengan ramah keduanya saling berjabat tangan . "Saya Maharani ,“ jawab Maharani tersenyum tipis.
Deni mendekati mereka berdua lalu menjabat tangan Thomas ."Saya Deni suami Maharani ," Deni memperkenalkan diri . "Senang sekali bisa bertemu dengan kalian , saya baru tahu kalau anak pengusaha sukses itu sudah menikah karena saya mendengar masih muda dan masih berkuliah ,“ sahut Thomas.
“Memang benar tapi suami saya orangnya pintar dalam mengatur perusahaannya sehingga menjadi seperti sekarang ," terang Maharani dengan santai . Deni merasa terancam dengan perkataan Maharani . “ Apakah aku seperti itu ?"tanya Deni melihat wajah Maharani dengan intens .
"Memang benar kenyataanya begitu ,“ jawab Maharani. Deni menatap tajam Maharani lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Maharani hampir saja Deni mencium Maharani ,
Tiba-tiba suara mengagetkan keduanya lalu tanpa sengaja mereka saling berciuman bibir . Maharani menyesalinya karena jantungnya tidak baik-baik saja .
"Kalian kalau mau bermesraan jangan di ruang meeting sana pergi bukan madu bukankah kalian belum berbulan madu ," goda Edi menepuk bahu Deni . Deni merasa malu memang benar mereka pasangan suami istri namun sampai sekarang belum pernah melakukan malam pertama .
"Pergilah ke hotel kalian berhak atas diri kalian masing-masing karena kalian pasangan sah , ngapain malu-malu ," goda Thomas kepada mereka .
"Kami tidak biasa melakukan di hotel karena lebih nyaman di rumah ," Deni berbohong , Maharani tersenyum getir mendengar jawaban dari Deni .
"Benar sekali lagi pula hemat biaya pengeluaran ," sambung Thomas . "Maaf Tuan Edi dan Tuan Deni saya pamit undur diri karena masih banyak keperluan lain ,":ucap Thomas menjabat tangan kemudian keluar dari ruang meeting .
Edi menatap curiga terhadap Deni yang menolak bulan madu jika memang benar Deni punya wanita lain maka ia akan menghukum lebih keras lagi batin Edi .
"Pa , aku pergi sebentar ," pamit Deni melangkah terburu-buru sedangkan Maharani menatap kepergian Deni merasa diabaikan memilih untuk istirahat karena malas jika harus berdebat .
"Hani , papa ingin bicara berdua sama kamu kita ke ruang papa ," ajak Edi melangkah menuju ruang miliknya. Maharani duduk di sofa Edi duduk di samping .
"Katakan sama papa apakah Deni menyakitimu ?"Edi melihat wajah Maharani dengan serius . Maharani tidak bisa berbohong kepada papa Edi ia akan menceritakan apa yang ia ketahui selama ini .
“Mas Deni berselingkuh dengan perempuan bernama Meira orang yang ada di pesta pernikahan teman kemaren ," jawab Maharani apa adanya .
Edi menatap Maharani dengan tajam membuat Maharani tidak berani menatap , “ Apakah kamu bahagia bersama Deni ?" tanya Edi Maharani menarik napas lalu menghembuskannya ,
"Saya sudah berusaha , pa tapi rasanya sangat sulit mendapatkan perhatian mas Deni ,“ jawabnya meneteskan airmata , Edi merasa bersalah atas perjodohan ini .