Seorang dokter muda yang idealis terjebak dalam dunia mafia setelah tanpa sadar menyelamatkan nyawa seorang bos mafia yang terluka parah.
Saat hubungan mereka semakin dekat, sang dokter harus memilih antara kewajibannya atau cinta yang mulai tumbuh dalam kehidupan sang bos mafia yang selalu membawanya ke dalam bahaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Debu dan serpihan batu masih beterbangan di udara saat Rafael, Liana, dan Luca berdiri mematung di tengah kuil yang setengah runtuh. Tubuh dokter Anton terkubur di bawah reruntuhan, hanya menyisakan lengannya yang terjulur, tak bergerak.
Rafael, Liana, dan Luca menatap reruntuhan kuil yang sudah mengubur tubuh dokter Anton dengan tatapan tidak percaya. Pengkhianatan ini begitu tiba-tiba, begitu menusuk hingga mereka hampir tidak bisa mencerna apa yang terjadi. Pria yang selama ini mereka anggap sekutu ternyata adalah bagian dari jaringan Adrian.
"Kita harus pergi sekarang!" seru Luca, matanya liar memantau keadaan sekitar.
Rafael mengangguk. "Adrian pasti tidak akan lama lagi sampai di sini. Kita harus mencari jalan keluar sebelum itu terjadi."
Namun, sebelum mereka beranjak, mata Liana menangkap sesuatu di antara puing-puing batu kuil. Cahaya redup berkilauan dari celah reruntuhan. Ia berlutut dan mengulurkan tangannya, menggapai benda kecil itu. Begitu ia menariknya keluar, jantungnya berdegup kencang.
"Ini... ini simbol yang sama dengan yang ada di peta," bisik Liana, menunjukkan sebuah kepingan logam kecil berbentuk lingkaran dengan ukiran rumit.
Rafael dan Luca mendekat, memperhatikan benda itu dengan penuh minat. "Itu artinya ada lebih banyak yang belum kita ketahui tentang ayahmu, Liana," ujar Rafael serius.
Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari luar kuil. Mereka tak punya banyak waktu.
"Ayo, kita cari jalan keluar sekarang!" desak Luca.
Mereka bertiga bergerak cepat melalui lorong-lorong sempit di dalam kuil. Dinding-dinding kuno yang penuh pahatan mulai retak akibat goncangan sebelumnya. Mereka harus hati-hati melangkah agar tidak terjebak.
Di tengah perjalanan, Rafael menarik Liana mendekat. "Kau baik-baik saja?"
Liana menatapnya dengan mata penuh emosi. "Aku tidak tahu. Aku masih sulit menerima semuanya, tapi aku tak bisa berhenti sekarang. Aku harus tahu kebenaran tentang ayahku dan kenapa semua ini terjadi."
Rafael mengangguk, merasakan beban yang dipikul Liana. Ia ingin melindunginya, tapi ia juga tahu Liana harus menghadapi semuanya dengan kekuatan yang ia miliki sendiri.
Mereka akhirnya menemukan jalan keluar lain di bagian belakang kuil—sebuah celah di dinding batu yang cukup lebar untuk mereka lewati satu per satu. Luca keluar lebih dulu, lalu Rafael menyusul, membantu Liana keluar dari sana. Begitu mereka bertiga berhasil keluar, mereka segera berlari ke dalam hutan lebat di sekitar kuil.
Namun, mereka tak sadar bahwa sepasang mata tengah mengawasi mereka dari kejauhan.
Sementara mereka terus bergerak menembus hutan, Liana membuka kepingan logam yang tadi ia temukan. Bagian dalamnya ternyata bisa dibuka, dan di dalamnya terdapat secarik kertas tua yang terlipat rapi.
"Apa ini?" gumamnya.
Mereka berhenti sejenak di bawah pohon besar. Rafael mengambil kertas itu dan membuka lipatannya dengan hati-hati. Tulisan tangan tua yang sedikit pudar tertera di sana.
"Ini... ini adalah koordinat!" seru Rafael. "Sepertinya ini lokasi lain yang mungkin menyimpan jawaban tentang ayahmu dan Adrian."
Luca bersiul pelan. "Sepertinya kita baru saja menemukan bagian lain dari teka-teki ini."
Sebelum mereka sempat berbicara lebih jauh, suara langkah kaki terdengar mendekat. Mereka bertiga langsung siaga.
"Mereka menemukan kita!" bisik Luca.
Rafael segera menggenggam tangan Liana erat. "Kita harus pergi sekarang!"
Namun, sebelum mereka bisa bergerak, suara tembakan terdengar, memecah kesunyian malam.
Rafael menarik Liana ke dalam perlindungan semak-semak, sementara Luca mengangkat senjatanya, bersiap untuk menghadapi ancaman yang datang.
Dengan ketegangan yang semakin meningkat dan misteri yang semakin dalam, membawa Rafael, Liana, dan Luca ke dalam konfrontasi yang lebih berbahaya. Akankah mereka berhasil keluar dari kejaran Adrian kali ini? Apa sebenarnya rahasia yang disembunyikan oleh Victor? Semua masih menjadi teka-teki yang harus mereka pecahkan.
menguras emosi dan memacu adrenalin. 🫰