Contract Marriage

Saat Vely berdiri ingin mengambil tas, tuan muda malah menarik nya. Membuat gadis itu terduduk di pangkuan nya.

"Kenapa kau begitu peduli dengan tas murahan itu?"

"Lepaskan, apa yang tuan lakukan? Tas itu mungkin benda murahan untuk orang se kaya anda. Tapi kekayan tuan tidak bisa menandingi arti dari sebuah tas itu!"

Kerreeck!!

"Aaa!!"

Vely menggigit kuat pundak Gaara, membuat nya bisa melepaskan diri. Melangkah cepat untuk memungut tas nya. Mengibaskan tangan nya di tas untuk membersihkan benda itu dari debu.

"Tas ini, lebih berharga dari kekayaan anda."

Mendengar nya saja sudah membuat Gaara ingin tertawa geli.

"Tas ini di berikan seseorang, saat saya tersesat di hutan dulu.."

Gaara membelalak, ingatan nya soal hutan itu samar-samar terlintas di benak nya.

Mendadak pria itu keringat dingin, memegangi kening nya. Tubuh nya terasa berat.

"Tuan?" Vely mendadak iba, mencoba mendekat dan menyentuh lengan nya. "Tuan?"

"Lepas, jangan menyentuhku!" Sial! Siapa gadis yang ada di dalam ingatan ku ini?! "Nan!! Nan!!" seru Gaara menanggil si kepala pelayan itu.

Dari belakang Nan berlari mendekat, "Tuan muda? Nona, apa yang terjadi?"

Vely menggeleng, "Aku tidak tahu, sungguh.."

"Nona tolong bantu saya, membawa tuan muda ke kamar nya.."

"Em, i- iya.." sebenar nya dia ini kenapa sih?

Vely dan Nan dengan hati-hati memapah tuan muda Sagaara ke kamar nya yang ada di lantai dua.

***

Seperti biasa jika terjadi sesuatu yang berhubungan dengan masalah kesehatan, dokter Hamish yang akan menjadi sasaran utama nya.

Mobil mewah yang baru saja terparkir di garasi vila, sepasang kaki keluar dari mobil. Di tangan nya sudah terjinjing tas medis.

Sebelum menekan bel, pintu vila terbuka. Seorang pelayan sudah siap menanti kedatangan nya sejak tadi.

"Selamat pagi, dokter.."

Hamish hanya mengangguk sembari tersenyum. Lalu melanjutkan langkah kaki nya menuju kamar tuan muda Gaara.

"Selamat pagi tuan, nona.."

"Selamat pagi tuan.." seru Vely menjawab nya dengan wajah gusar, "Tuan -" Vely terdiam saat Hamish mengangkat tangan nya di depan dada, tenanglah!

Hamish segera melakukan pemeriksaan terhadap pasien nya. "Bisakah nona, dan Nan keluar sebentar?"

"Apakah kami tidak boleh menunggu?" jawab Vely.

"Aaah tidak, tidak, bukan begitu.. hanya saja ini sedikit privasi.."

"Em iya baiklah, tidak masalah.."

Sepeninggal mereka berdua dari dalam kamar, Gaara mendudukan tubuh nya lalu menyandarkan punggung nya di sandaran ranjang.

"Apakah tuan, masih mencoba untuk mencari ingatan yang hilang dulu?"

"Gadis itu, dia mengatakan seseorang memberikan nya tas saat dia tersesat di hutan.. tapi aku masih belum bisa mengingat wajah nya."

"Saat kegiatan cagar alam di pinggir kota Jiancheng, tuan muda pernah tersesat.. dan kami menemukan tuan dalam keadaan pingsan di tepi air terjun.."

"Ya aku bisa mengingat hal itu, tetapi aku tak bisa mengingat dengan jelas wajah gadis yang juga tersesat.." Gaara menyentuh kening nya, "Apakah gadis itu masih hidup?" lalu tangan nya bergerak turun ke dada, "Dia mengatakan hal yang lucu, jika kami bertemu lagi... maka aku akan merasakan detak jantung kami yang berjalan se irama."

"Hanya itu yang ku ingat, semua kalimat yang keluar dari mulut nya.. aku bisa mengingat nya, tapi kenapa aku tak bisa mengingat wajah nya?" lanjut Gaara dengan menatap gusar pada Hamish.