( Season 1 dan 2 )
Apa jadinya jika pria yang telah menjaga dan merawatnya sedari usia 7 tahun hingga sekarang menginjak usia 18 tahun, diam diam jatuh cinta pada pria dewasa yang usianya terpaut 22 tahun?
pria yang biasa dipanggilnya om dan sudah seperti ayahnya sendiri ternyata juga menyimpan perasaan yang sama seperti yang dirasakannya?
juga kedua sahabatnya yang sama sama berjodoh dengan pria pria dewasa.
apakah cinta beda usia yang sangat banyak itu bisa menyatu?
Baca juga di PROJEK MEMIKAT HATI SUAMI ya ...karena para tokoh nya sambung menyambung menjadi satu.
di season 2
Lebih di fokuskan pada anak anak mereka
Ig. rii.ena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20.Kebersamaan
Dimas masih berkutat dengan lembaran lembaran kertas putih diatas mejanya
ia menggaruk pangkal hidungnya yang tidak gatal.kepalanya sedikit pusing .
Huh
Menghembuskan napasnya bosan .
Yah.... Dimas lagi dilanda kebosanan.
Sepertinya aku sedikit membutuhkan refresing buat merilekskan otak nich . pikir Dimas
Kalau aku mengajak Cinta pergi nonton atau jalan jalan ke mal , bukan ide yang buruk juga, pikir Dimas .
Dreeeeettt
Dreeeeettt
Ponsel Dimas berdering
Diliriknya layar ponsel ada lambang ❤️ yang memanggil.
Dimas tersenyum ,masih berniat ingin menghubungi , ternyata Cinta menghubungi duluan .
Digesernya ikon warna hijau .
" Hallo....ya sayang "
Cih, alay bener. Dimas jijik sendiri.
"….......... "
" Iya..., aku tunggu di cafe aja ya, gak apa apa kan ? "
".….......... "
" Hati hati dijalan ya sayang ! "
Cih.... kelakuanku sungguh memalukan sekali ? kok bisa bisanya aku bertingkah seperti remaja labil yang lagi jatuh Cinta ya .bisik Dimas dalam hati
Dimas senyum senyum sendiri keluar dari ruangannya .
berjalan melangkah mencari Vivian , dilihatnya Vivian lagi bicara pada salah satu karyawan.
" Vian " panggilnya
" Ya mas " Vian bergegas mendekat
" Saya mau keluar dan saya kurang pasti apakah saya kembali lagi atau tidak, tolong beritahukan pada petugas yang membersihkan ruangan saya , jangan sampai ada yang memindahkan salah satu berkas , saya tidak mau menyusunnya kembali dari awal , kalau perlu dikunci saja sampai saya kembali " terang Dimas panjang lebar.
" Oke mas " Vivian mengangguk faham .
Dimas pun berlalu pergi ke arah parkiran .
" Maaassss....tunggu ! " Vivian berlari mengejar Dimas yang sudah masuk kedalam mobilnya .
" Ada apa Vian ? kenapa berlari lari ? " Dimas mengernyitkan dahinya .
" Tadi ada yang menghubungi cafe bertanya tentang mas " Vivian berkata sambil mengatur napasnya
" Apa yang ditanyakannya " tanya Dimas
" Calon istri mas " Vivian ragu ragu .
" Dia menyebutkan nama ? " tanya Dimas kembali
" Enggak " jawab Vivian datar
" Kamu menjawab apa ? " Dimas ingin tahu
" Aku tidak memberikan keterangan apa pun ,karena dia juga tidak mau menyebutkan namanya " jawab Vivian
" Bagus..kalau lain kali dia telepon lagi ,bilang saja kalau saya jarang berada di cafe " tegas Dimas sambil memutar kunci kontak .
" Lalu kalau dia ngotot bertanya tentang calon istri mas , bagaimana saya harus jawab ? " tanya Vivian cemas .
Vivian berharap kalau Dimas akan menjawab belum ada , agar masih ada kesempatan buatnya untuk merebut perhatian Dimas
" Katakan saya sudah punya calon istri , dan tidak lama lagi saya akan segera menikah " ucap Dimas seraya menutup pintu mobil, lalu mobil melaju dengan pelan ,
Dimas menghentikan mobilnya, menunggu Cinta di depan pos security sesuai kesepakatan agar tidak membuang waktu harus ke dalam cafe dulu.
Lemas seluruh persendian Vivian, musnah sudah harapannya , tanpa ia sadari, ujung matanya basah.
Begini sakitnya mendapati kenyataan lelaki yang ditaksir sudah mempunyai tambatan hati , siapakah wanita itu ? apakah dia Cinta ? tanya Vivian dalam hati .
Lima menit Dimas menunggu dalam mobil, tidak lama sebuah taksi pun berhenti .
sosok gadis muda berpakaian dress selutut warna blue mint, memakai slim bag warna pastel, sepatu flat warna senada dengan tas mungilnya turun dari taksi , rambutnya diikat ekor kuda .
cantik dan imut sekali .
Berjalan ceria ke arah mobil Dimas yang kaca bagian pengemudinya di turunkan sebahagian.Dimas tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Cinta.
Cinta langsung membuka pintu mobil dan duduk disamping Dimas.
Mobil pun berlahan membelah jalanan kota yang tidak terlalu padat , karena hari ini weekend
" Kita mau kemana sayang " tanya Dimas lembut , sebelah tangannya menyentuh jemari Cinta yang diletakkannya di atas pahanya.
Wajah Cinta merah menahan raya malu , dia belum terbiasa menerima sikap Dimas yang manis dan mesra itu
" Kenapa wajahmu memerah, hem " Dimas masih bertanya dengan nada yang sama. tatapan yang lembut.
Oh tuhan.....bisa mati lemas aku kalau di perlakukan seperti ini terus sama si mas , ups......kelu sekali rasanya lidahku memangil si Om dengan mas . gumam Cinta dalam hati
" Kita mau kemana Cinta sayaaanggg " Dimas gemas mengulangi kembali pertanyaannya.
Cinta cuma bisa tertawa malu.
" Kita nonton aja gimana mas ? " Cinta memberikan usul
"Oke ...seperti maumu " ucap Dimas sambil mengedipkan mata menggoda .
Blush..
wajah Cinta semakin merah merona . andai saja ada lubang buat tempatnya bersembunyi, ia pasti sudah menyembunyikan seluruh tubuhnya terlebih dahulu kepalanya.
▫️
▫️
▫️
🌻🌻🌻🌻🌻
sy dah prnah baca novel ini seblmnya.
ini utk yg kedua kalinya.
ga prnah bosen membacanya, sangat menghibur dan sangat menginspirasi.