Benci Jadi Cinta

"Nak, bagaimana keadaan kamu nak, akhir - akhir ini papah liat kamu belum sehat betul ?"tanya papahnya.

" Alhamdulillah baik pah, tadi sempat lemas bersa pusing lagi di sekolah tapi tidak apa- apa setelah minum obat lebih baik lagi"jawab Nesa

Terus anak papah ini yang cantik nya melebihi mamah, "kapan kamu mau nikah nak? "tanya papahnya Nesa dengan serius membuat Nesa kebingungan merasa gugup untuk menjawab dengan tatapan mengintimidasi oleh papahnya.

" Ah papah ada - ada saja kalau kasih pertanyaan, aku kan masih sekolah. ya nanti kalau sudah lulus sekolah atau setelah lulus sekolah universitas kalau sudah saatnya pasti kok sa pasti akan menikah tinggal menunggu kapan dan waktu nya pah"jawab Nesa. dan papahnya hanya diam tidak ada respon kembali untuk membalas ucapan dari Nesa.

Nesa pun jadi kepikiran apa dia salah bicara atau menyinggung perasaan papahnya.

menit berganti jam,siang berganti malam waktu begitu cepat sudah bertemu kembali dengan pagi.

pagi - pagi aku sudah terbangun dengan semangat, menyisir rambut panjangku, hari ini aku tidak menggeraikan rambutku aku ikat dan ku sisir poniku dengan rapih. aku bergegas menuruni tangga dengan pelan langsung menuju ruang makan yang tidak jauh dari tangga.

Disana aku melihat sudah ada mamah, papah dan adikku mereka sudah berkumpul tinggal diriku yang lambat dandannya.

"Selamat pagi semuanya, pagi mah, pah, dek" ucap ku dengan wajah penuh senyum.

"pagi juga sayang, wah anak mamah dah seger aja dah cantik banget" ucap mamahnya.

"Sayang beneran hari ini kamu mau sekolah" dan ini dah siap aja semangat 45 mau berangkat ke sekolah serius nak? bukannya baru sembuh nak.

"Sa, sudah sehat mah, pah dengan senyuman akun menjawab nya agar merak melihat kalau aku sudah sehat".

" Baiklah kalau begitu kita sarapan dulu, jangan sampai perut kamu kosong dan magh kamu kambuh lagi nak, bisa - bisa kamu bakalan di rawat di rumah sakit".kamu kan paling anti nginep di rumah sakit. ucap papahnya tertawa merasa lucu dengan tingkah anaknya ketakutan melihat jarum suntik.

Nesa pun segera mengambil kursinya agar segera duduk. mereka pun makan dengan hening tanpa ada yang bersuara.

mereka pun selesai dengan sarapan nya.

"Nak, coba pikirkan kembali ucapan papah semalam?" ucap papahnya serius tidak ada mimik candaan.

"Apaan sih pa, mah bantuin ngomong napa? papah dari semalam bahas tentang menikah. kenapa harus di tanyakan dari sekarang. toh kalau sudah ada jodohnya Sa ga bakalan nolak pah, papah tenang aja ya. jangan memikirkan yang masih sabelum memikirkan itu lagian kalau sudah ada jodoh nya Sa bakalan segera bawa ke rumah buat di kenalkan ke papah sama mamah.

" ok papah, mamah, adek I miss you, love semua muach - muach di cium satu persatu dan di peluk".ucap nesa sambil beranjak dari kursinya untuk segera pergi dari rumah karena pusing mendengar papahnya membahas masalah nikah, seperti akan ada perjodohan.

tanpa ambil pusing lagi, nesa pun langsung bersiap - siap mengeluarkan motor kesayangan nya entah sejak kapan sudah sampai di dalam bagasi rumahnya.

Nesa pun sudah tau pasti ulah Rendi yang menyuruh orang kepercayaan nya untuk mengantar kan motor kesayangan nya.

Segeralah nesa menyalahkan motornya, berangkat sebelum jam 7 agar tidak terburu-buru ngebut di jalan. biar santai dan pelan - pelan menjalankan motornya.

"pah, mah, dek... " Sa duluan berangkat nya ya Assalamu'alaikum semuanya.

Nesa pun segera melaju dengan kecepatan rendah.tapi nesa masih kepikiran apa maksud papahnya jangan sampai dech gua nikah muda. dih mit amit nesa bergidik - gidik.

sampai lah tempat favoritnya dimana lagi kalau bukan di sekolahnya.

Alhamdulillah bisa up 2x tetap semangat kalau kalian selalu mendukung karya receh ku...

alhamdulillah terimakasih semuanya semoga suka dengan alur ceritanya dan maaf kalau kurang gereget dari isi ceritanya masih pajeliwet wkwk🙏🤭

seperti biasa minta dukungan dari kalian semua jangan lupa tinggalkan jejaknya dan komennya juga. terimakasih all love semuanya🤗