18+ 🔥
"Pa, ini tidak seperti yang papa bayangkan, please percaya pada Ando pa."
"Nikahi gadis itu, atau papa tarik semua fasilitas yang papa berikan padamu selama ini."
.............
"Ma Pa, sungguh ini salah paham Nada dan Anak itu tidak melakukan apapun".
"Cukup, diam dan turuti perintah Papa, sebelum nama baik keluarga kita tercoreng."
Cerita ini mengisahkan seorang mahasiswi dan pelajar sma yang terjebak pernikahan karena sebuah kesalah pahaman yang tidak disengaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawarjingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta bang Rasyid (part-1)
"Gila! makin hari tuh si Ando makin cakep nggak sih?"tanya seorang gadis pada kedua sahabatnya yang sedang memegang gelas, yang berisi minuman berwarna merah.
"Si Ando datang, serius lo?" tanyanya girang
"Serius lah, elo belum lihat emang, kemana aja lo sa?"
"Lo lihat dimana tadi?" ucapnya girang, meletakkan gelas ditangannya keatas meja.
"Di depan kolam bareng bang Rasyid sama anak-anak lainnya juga kek nya."
"Ok, nih gue titip tas dulu ya, jaga baik-baik Awas lo!" menyerahkan tasnya pada Selli sahabatnya, lalu berjalan gesit kearah kolam.
"Gue heran sama tuh si Marissa, masih gencar aja ngejar-ngejar si Ando, jelas-jelas si Ando nya kek nggak nganggap gitu, iya nggak sih sell?"
"Udah lah Stef, biarin aja! namanya juga cinta, perlu perjuangan kan?"
"Aelaahh, lo kaya yang beneran tahu aja makna cinta." mendengus sebal.
"ya gitu deh, kaya yang difilm-film sama di novel-novel romance gitu kan.?"
Ck!
"Dasar jomblo karatan lo, jomblo akut abis!" menoyor kepala selli.
"Makanya sekali-kali lo itu maen kedunia luar, nyari cowok, kencan kek, apa kek, jan ngurus sapu sama pelan mulu lo, gila! gue punya temen udik bener." lanjut stefy tanpa filter.
"Helloww..Sembarangan lo ngatain gue, kaya yang punya pacar aja, jelas-jelas lo juga jomblo!"
"Tapi seenggaknya gue pernah punya pacar nggak kaya elo,"ucap stefy mengibaskan rambut panjangnya tepat di wajah selli, melangkahkan kakinya meninggalkan sahabat absurd nya.
.......
"Ando, aku nggak nyaman disini! kayanya teman-teman cewek kamu dari tadi ngelihatin aku terus, kaya yang sinis gitu!"
ucap Nada mengerucutkan bibirnya.
"Biarin aja, kan ada aku Nad, sabar ya! acaranya baru mulai setengah jam lagi!" melirik arloji yang melekat ditangan kirinya.
"Aku ketoilet bentar kalau gitu!"
Ando mengangguk sebagai jawaban, "eh perlu di antar nggak?" tanyanya kemudian.
"Nggak usah ih, kamu tunggu sini aja ya!" ucapnya lalu beranjak pergi.
"Nih si Bocah juga pada kemana lagi, nggak datang-datang!" ucap Ando pada diri sendiri.
"Woyyy bro!" Pandu dan Danang menepuk pundaknya bersamaan.
"Panjang umur ternyata lo pada."
"Eh busyeet, doain gue yang jelek-jelek lo ya!" Ucap Pandu menuduh.
"Nggak, elaahh baperan lo!" menjitak pelan kening Pandu.
"Lo udah dari tadi, sorry si blacki mogok biasalah ngambek dia belum service." ucap Pandu.
"Ia Ndo, sorry gue juga telat, soalnya nganterin emak gue dulu. biasalah kalau nggak diturutin malah urusannya jadi berabe entar, bisa-bisa malah nggak diijinin keluar gue nya."
"Ah lo berdua alesan mulu, basi!"
"Ngomong-ngomong cewek lo mana, lo nggak lupa kan?"tanya Pandu.
"Lagi ketoilet bentaran."
"Bang Rasyid nya dimana Ndo?" Ucap Danang celingukan.
"Gue juga belum sempat ngobrol, keburu ada tamu tadi!"
"Sorry, lama ya!" Ucap Nada dibelakang Ando.
"Eh, nggak apa-apa! oh iya, nih kenalin teman-teman aku Pandu sama Danang.
"Hallo, Aku Nada." ucapnya sopan, yang dibalas senyum lebar dari kedua sahabat Ando.
"Hallo, gue Danang."
"Hallo cantik, gue Pandu."
Keduanya saling berebut untuk berjabat tangan dengan Nada, membuat Ando jengah melihatnya.
"Gila Man, sumpah! cewek lo cakep bats, mulus. cariin gue dong satu yang beginian." Bisik Pandu di telinga Ando. yang hanya dibalas kekehan oleh Ando.
"yang ini buat gue ajalah Ndo, lo nyari lagi dah!" Danang ikut menimpali. membuat Ando menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah konyol kedua sahabatnya, sementara Nada hanya mengulum senyum melihat Ketiga reamaja dihadapannya.
"Ehmmm.. Ando, Lo datang juga ternyata, gue seneng deh!" ucap marissa bergelayut manja ditangan Ando, membuat Pandu dan Danang saling pandang.
"Sorry nih Sa, gue datang kesini sama cewek gue, lihat tuh!" menjauhkan tangan Marissa dari tangannya, sembari menunjuk Nada dengan dagunya.
Pandu berdecih sebal, sembari bergumam pelan."Dasar nenek sihir!"
Begitupun dengan Danang "Ular betina!" gumamnya.
Marissa menatap sinis kearah Nada, melihat penampilannya dari ujung rambut hingga ujung kaki. ia akui Nada sangat imut dan cantik, sialan!
Merasa di permalukan marissa akhirnya memilih pergi, meninggalkan mereka yang menatapnya jengah.
