Wanita Taruhan CEO

Hari ini Dewa telah berada di Indonesi dan sementara di dalam perjalanan menuju rumah ibu mertuanya untuk menjemput Aurel.. Di perjalanan, tak henti hentinya Dewa menebar senyum nya.. Kala mengingat tadi malam, dia ingin meminta hak nya ke Aurel.. Sedangkan Az yang melihat tingkah tuan nya hanya bisa menggelengkan kepalanya..

"Maaf tuan,, apa tuan sedang kerasukan setan dari Australi...???" Tanya Az

"Apa malsud dari ucapan mu Az,...???" Ucap Dewa,

"Maaf tapi sepertinya tuan sedang kesurupan, karna dari tadi saya perhatikan tuan terus saja tersenyum..."

"Az..." Bentak Dewa.

"Maaf tuan, kalau saya lancang.."

"Hhhhmmmm, Az sekarang Yoona sudah berada di rumah Mommy, aku harap kau bisa menemani nya dan menghiburnya.."

"Baik tuan.."

"Aku ingin kau dekat dengan Yoona agar Yoona bisa melupakan semua masalah nya.."

"Siap tuan,, percayakan semua nya kepadaku.."

••••••••

"Assalamualaikum....!!!!" Ucap Dewa saat berada di depan pintu rumah mertuanya..

"Waalaikum salam eh nak Dewa,, masuk nak.."

"Bu,, saya mau datang jemput Aurel..??? Aurel ada di dalam kan bu...????"

"Aurel...??? Astaga anak itu, bukan nya tadi dia sudah pulang.."

"Pulang....????"

"Iya, tadi pagi Aurel pamit sama ibu, kata nya dia harus pulang, karna ingin menyiapkan sesuatu untuk mu..."

"Apa mungkin Aurel menyiapkan malam pertama nya untuk kami.." Batin Dewa sambil tersenyum,..

"Dewa... Hey, nak kok melamun....????"Tanya ibu..

"Maaf bu.. Kalau begitu Dewa pamit yah bu.."

"Iya nak, hati hati.."

🍂🍂🍂

Di perjalanan..

"Tuan,, maaf jika saya lancang tapi kalau boleh tahu apa yang membuat tuan terus saja tersenyum dari tadi...????"

"Az, apa kau sudah bosan jadi sekretaris ku...????"

"Sedikit tuan.."

"Az,, sekarang kau sudah berani melawan.. Baik lah, gaji mu bulan depan akan ku potong,..." Tangkas Dewa,

"Maaf tuan..,"

...🍀🍀🍀...

Kini Aurel betul betul menyiapkan semua nya,.. Menyiapakan sesuatu untuk Dewa,,, Menyiapkan alasan apa yang pas untuk menolak Dewa.. Dan yah, benar saja Aurel sudah menemukan sebuah ide..

Ceklek..Pintu kamar terbuka, Dewa berjalan memasuki kamar, mencari keberadaan Aurel..

"Kau sudah pulang...???" Tegur Aurel saat melihat Dewa.

"Kau rindu...??? Maka aku akan mengizinkan mu untuk memeluk ku..." Ucap Dewa lalu merentangkan tangan nya siap untuk di peluk.

"Mandi lah terlebih dahulu, agar kau bisa merasa lebih segar..."

"Baiklah aku akan mandi, setelah itu aku akan meminta hak ku.." Ucap Dewa lalu berjalan ke arah Aurel dan berdiri tepat di depan Aurel. "Cup,," satu kecupan berhasil mendarat di kening Aurel,.

Dan Aurel, yang mendapat kecupan dari Dewa secara tiba tiba, hanya bisa membulatkan mata nya..

"Kau kenapa...??? Kenapa wajah mu seperti itu,,.. Ouh yah, kau pasti merasa bahagia bisa mendapat ciuman dari pria tampan seperti ku .."

"Dewa... Sana, pergi lah mandi.. Setelah itu aku akan memberikan hak ku.."

Dewa yang mendengar ucapan Aurel, langsung tersipu malu dan berjalan menuju kamar mandi..

"Benarkah dia akan memberikan nya,..???"

Selang beberapa saat kemudian kini Dewa telah selesai mandi dan berjalan hanya dengan menggunakan handuk yang menutup hingga pinggangganya... Dan membuat Aurel, menelan kasar liur nya sendiri..

Betapa sempurnah ciptaan Tuhan,. Batin Aurel, yang melihat kesempurnaan tubuh Dewa..

"Kau pasti sangat mengagumi tubuh ku kan..Sampai liur mu menetes seperti itu," Goda Dewa.. "Maka dari itu, sini penganglah, aku mengizinkan mu.. Mumpu hari ini mood ku sedang bagus."

"Tidak,, siapa bilang aku mengagumi tubuh mu.. Hanya saja tadi aku...." Ucapan Aurel terputus kala Dewa mendekatinya.

"Tidak usah bohong,.. Sekarang penganglah,, dan saat ini juga aku ingin meminta hak ku.." Kini Dewa telah menindih tubuh Aurel, di atas ranjang.

"Dewa tunggu."

"Apalagi Aurel,..???"

"Bukan kah kau bilang, ingin memintak hak mu...??? Maka tunggu lah sebentar.." Aurel melepaskan tubuh nya dari tindih Dewa dan berjalan ke arah shoe rack..

"Apa dia akan mengganti bajunya...??? Tapi kenapa harus di ganti...??? Bukan kah nanti akan ku buka juga..??"

"Apa itu Aurel,...??? " Tanya Dewa saat melihat Aurel membawa sesuatu.

"Kau ingin meminta hak mu kan.. Maka ini,, Aurel memberikan sepatunya ke Dewa."

"Apa ini Aurel." Tanya Dewa saat memengang sepatu hak tinggi Aurel.

"Itu adalah Hak.. Dan karna aku istri mu yang baik maka ku berikan sekaligus dengan sepatu nya.. Karna akan susah jika berjalan dengan sepatu yang tidak mempunyai hak.. " Jelas Aurel sambil tertawa..

"Aurel...." Teriak Dewa.

"Maaf, aku harus menyiapkan makan malam.." Aurel berlarih keluar dari dalam kamar , dengan tertawa., Sedangkan Dewa,

Kini wajah nya sudah seperti kepiting rebus, menahan amarah akibat ulah Aurel yang mengerjai nya...

"Aurel.......Kau berani bermain dengan ku...??? Lihat saja, nanti.."

Ekspektasi yang Dewa bayangkan tadi di perjalanan sangat luar biasa sampai membuatnya terus saja tersenyum,,, namun semua itu sirna kalah Aurel mengerjainya, memberikan hak sepatu.. Bukan hak sesungguh nya..🤣🤣🤣🤣