NovelToon NovelToon
SUAMI TUAKU TERNYATA MILYARDER

SUAMI TUAKU TERNYATA MILYARDER

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Perjodohan / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Gadis berusia dua puluh tahun harus merelakan impian pernikahannya dengan sang kekasih demi memenuhi keinginan terakhir sang ayah. Ia di jodohkan dengan bujang lapuk berusia empat puluh tahun yang hidup dalam kemiskinan.
Namun siapa sangka, setelah enam bulan pernikahan Zahira mengetahui identitas asli sang suami yang ternyata seorang milyarder.
Banyak yang menghujatnya karena menganggapnya tidak pantas bersanding dengan sang suami hingga membuatnya tertekan. Akan kah Zahira tetap mempertahankan pernikahan ini atau ia memilih untuk meninggalkan sang suami?
Dukung kisahnya di sini!

Terima kasih buat kalian yang mau suport author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEBOHONGAN YANG TERUNGKAP

Aarav merasa bingung sendiri melihat perubahan Hira. Selama perjalanan pulang Hira hanya diam saja. Entah mengapa mendadak Hira menjadi seperti orang bisu, hal ini membuat Aarav uring uringan. Bahkan setelah sampai di rumah pun, Hira tidak mau berbicara dengan Aarav. Setelah turun dari taksi, Hira langsung masuk ke kamar. Keduanya melewatkan jam makan siang.

" Sayang, kenapa kamu diam saja sedari tadi? Apa mas melakukan kesalahan?" Tanya Aarav masuk kamar. Ia meletakkan barang belanjaannya di atas meja yang ada di pojok ruangan.

Hira masih enggan menyahut ucapan Aarav. Hatinya masih sakit. Bahkan rasa sakit yang ia rasakan kali ini lebih sakit di banding ketika ia mengetahui Rama memiliki anak dengan wanita lain.

Aarav menghampiri Hira yang sedang duduk bersandar di ranjangnya, ia duduk di samping Hira lalu menatapnya. Hira yang enggan berbicara pada Aarav, malah memainkan ponselnya. Ia membuka aplikasi novel online dan mulai membacanya.

" Sayang, mas sedang berbicara sama kamu." Aarav mengambil ponsel Hira dari tangannya.

Hira menatap Aarav begitu pun sebaliknya. Namun tidak ada yang berbicara. Aarav menatap bibir Hira, bibir yang menjadi candunya sekarang ini. Tiba tiba ia memajukan wajahnya hendak mencium Hira, namun Hira memalingkan wajahnya.

" Sayang, tolong katakan sesuatu! Jangan seperti ini! Mas tidak tahu kesalahan apa yang sudah mas lakukan padamu sampai membuatmu semarah ini. Apa kamu tidak suka gaunnya? Kalau tidak suka, mas bisa mengembalikannya." Ujar Aarav menatap Hira dengan tatapan bersalah karena tidak mampu mengerti perasaan Hira saat ini.

Hira menghembuskan kasar nafasnya, ia juga tidak bisa seperti ini terus. Ia harus bisa menyelesaikan masalah ini.

" Mas, aku lihat mas selalu pakai cincin di jari kiri mas. Cincin apa itu mas?" Hira ingin menguji kejujuran Aarav mulai dari cincin itu.

" Ini?" Aarav menatap cincin yang melingkar di jarinya sendiri. " Apa kamu lupa kalau ini cincin kamu yang kasih waktu itu?"

Hira mengerutkan keningnya, pasalnya ia tidak ingat kapan ia memberi cincin itu pada Aarav.

" Apa kamu ingat waktu kamu kejebur di sungai?" Hira mencoba mengingatnya lalu menganggukkan kepala setelah ia mengingatnya. Kejadian itu sudah lima tahun lalu.

" Waktu mas tanya kamu ngapain sampai kejebur sungai, kamu bilang sedang mencari cincin peninggalan ibumu. Terus mas bantu kamu mencarinya, tapi setelah mas menemukannya kamu malah memberikan cincin ini pada mas." Terang Aarav.

Hira jadi ingat, memang seperti itu kejadiannya. Tapi apakah cincin itu benar milik Hira? Kenapa Aarav memakainya sampai saat ini?

Aarav melepas cincinnya, lalu ia memberikannya pada Hira.

" Coba kamu lihat, apakah ini masih cincin yang sama seperti cincin yang kamu berikan pada mas waktu itu?"

Hira meneliti cincin itu, cincin berwarna silver yang terbuat dari mas putih peninggalan ibunya. Ada inisial namanya di sana yaitu huruf ZA. Entah apa makna inisial itu Hira tidak tahu.

" Gimana? Apa benar ini cincin milik ibumu?" Tanya Aarav. Hira menatap Aarav sambil nyengir kuda. Ia merutuki kebodohannya yang langsung percaya dengan wanita itu.

" Kenapa mas masih memakainya?" Tanya Hira.

" Itu karena kamu yang ngasih. Bukan kah waktu itu kamu bilang mas harus memakainya terus, nggak boleh di lepas. Entah apa tujuanmu mengatakan hal itu."

Hira nyengir lagi mendengar ucapan Aarav, memang waktu itu Hira bilang seperti itu. Hira masih remaja waktu itu, entah mengapa dulu ia sempat mengagumi sosok Aarav dan berharap bisa menikah dengan Aarav saat itu. Sungguh pemikiran gadis beranjak remaja.

" Padahal ini cincin emas, kenapa kamu berikan kepada mas?" Tanya Aarav menatap Hira.

" Ya.... " Hira mencoba mencari jawaban yang tepat.

" Ya apa hmm? Apa kamu punya alasan tertentu?" Tanya Aarav.

" Karena mas yang menemukan cincin itu. Aku takut cincin itu hilang lagi, jadi sekalian aku suruh mas yang menyimpannya. Aku pikir akan mengambilnya suatu hari nanti, tapi aku malah lupa." Sahut Hira.

" Oh begitu. Padahal mas menganggap cincin ini cincin lamaran dari kamu."

" Apa???" Pekik Hira.

" Ya siapa tahu waktu itu sebenarnya kamu mau melamar mas, tapi kamu malu karena kamu masih kecil saat itu." Ucap Aarav menggoda sang istri.

" Aish kenapa mas Aarav bisa menebak seperti itu sih. Kalau ketahuan kan aku jadi malu." Batin Hira.

" Masih kecil nggak kepikiran ke arah situ mas." Sahut Hira.

" Sini mas pakai lagi, ini kenang kenangan dari gadis kecil yang sekarang jadi istri mas." Aarav memakai kembali cincin itu. Hira bernafas lega, masalah cincin sudah terpecahkan. Tinggal masalah Aarav menyembunyikan identitasnya. Mengingat itu, mendadak Hira menjadi kesal lagi. Ia beringsut menjauh dari Aarav.

" Kenapa lagi hmm?" Tanya Aarav menatap Hira. " Apa tadi kamu berpikir, kalau ini cincin nikah? Kamu berpikir mas sudah menikah begitu?" Selidik Aarav.

" Bukan menikah, tapi tunangan. Apa sebelumnya mas pernah bertunangan dengan seseorang?"

Deg....

Jantung Aarav berdetak sangat kencang. Kenapa mendadak Hira ingin mengetahui masa lalunya? Aarav merasa ada yang tidak beres di toilet tadi. Ia harus menyelidiki semua ini.

" Kenapa mendadak kamu ingin mengetahui masa lalu mas? Bukan kah kamu sendiri juga punya masa lalu?"

Ucapan Aarav membuat Hira sadar, jika semua orang pasti punya masa lalu. Tapi apakah ia tidak berhak mengetahui masa lalu suaminya? Atau menang Aarav sengaja menyembunyikan masa lalunya dari Hira? Pikir Hira.

" Tidak apa kalau mas tidak mau menjawabnya. Maaf kalau aku sudah kelewatan." Ucap Hira. Ia mengambil ponselnya kembali lalu melanjutkan membaca novel online.

Aarav menghembuskan kasar nafasnya.

" Apa itu sangat penting bagimu?"

Hira mengalihkan pandangannya menatap Aarav, " Apa seorang istri tidak berhak mengetahui tentang suaminya? Siapa suaminya? Bagaimana masa lalunya? Bahkan mas sendiri tahu semua tentang aku. Tapi aku?" Hira menunjuk dirinya sendiri. " Aku sama sekali tidak mengetahui siapa kamu mas. Bahkan mungkin sebenarnya kamu menyembunyikan sesuatu dariku. Jika benar, aku tidak tahu alasanmu membohongiku. Yang jelas, aku merasa aku tidak berarti bagimu sampai sampai kamu melakukan semua ini padaku." Intonasi nada bicara Hira mulai meninggi, hal ini membuat Aarav terkejut.

Hira turun dari ranjang, " Keluar lah mas! Aku ingin sendiri." Ucap Hira merasa kesal karena Aarav tidak peka dengan kemauannya.

" Sayang, kenapa kamu.. "

" Aku ingin sendiri mas." Tegas Hira memotong ucapan Aarav. " Aku ingin merenung, seberapa pantas aku untuk hidup orang lain sampai sampai semua orang suka sekali membohongi dan membodohiku. Bahkan aku merasa, aku tidak pantas hidup di dunia ini." Sakit... Entah mengapa rasa sakit itu kembali menjalar ke dalam hati Hira saat ini. Pria yang berjanji akan menjaganya, pria yang berjanji tidak akan menyakitinya, kini justru menjadi alasan terbesar rasa sakit itu sendiri.

" Sayang, kalau memang kamu ingin mengetahui masa lalu mas, mas akan kasih tahu kamu. Tapi tolong! Jangan marah marah seperti ini. Mas akan memberitahumu semuanya. Mas tidak punya masa lalu yang berarti. Tidak ada wanita yang mas cintai di dunia sebelum kamu. Tidak ada wanita yang ingin mas nikahi sebelum mas bertemu dengan kamu. Mas... "

" Cukup mas!!!!" Ucap Hira memotong ucapan Aarav. Ucapan Aarav barusan dapat Hira simpulkan kalau Aarav tidak mau jujur padanya.

" Sayang mas..."

" Keluar! Atau aku yang keluar dari sini." Ancam Hira semakin kesal.

" Ba.. Baiklah. Mas akan keluar, kamu di sini saja. Jangan kemana mana!"

Akhirnya Aarav keluar dari kamarnya.

Brak!!!

Hira menutup pintu dengan keras membuat Aarav berjingkrak kaget.

" Sebenarnya apa yang membuat Hira semarah itu?" Gumam Aarav. Ia duduk di sofa ruang tamu, ia langsung menghubungi Arkan untuk mengecek CCTV yang ada di sekitaran toilet mall itu.

Hanya butuh sepuluh menit, Aarav berhasil mendapatkan rekaman CCTV itu. Di dalam wastafel toilet memang terpasang CCTV yang tidak terpasang di dalam toiletnya. Aarav segera membuka rekaman itu, ia mengepalkan erat tangannya begitu mengetahui apa yang terjadi di dalam toilet wanita itu.

" Rupanya dia telah mengacaukan semuanya. Aku pasti akan memberikanmu hadiah untuk ini Della."

TBC.....

1
Melia Gusnetty
jgn2 si della si pemuas nafsu si kakek tu bau tanah...dasar tua bangka
Melia Gusnetty
si hira bidoh juga knp mau2 aja d ajak main sm rama..gk mikiri perasaan suamu nya...pakai otak mu hira...pikir kn juga perasaan si ayu..rama udh mantan..ingat ituu..😏
VANESHA ANDRIANI: hhh lupa dia orang masih sayang... makasih suportnya
total 1 replies
partini
hemmmm ternyata buka 0
VANESHA ANDRIANI: aih apa ini... makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: udah ya kak makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Valen Angelina
rav kamu yg bikin kesalahan besar... siap kau wkwkkw
VANESHA ANDRIANI: hhh belum sadar dia.. makasih suportnya
total 1 replies
Valen Angelina
gagal deej wkkwkw
VANESHA ANDRIANI: hhh iya.. bukan malam pertama ya kak
total 1 replies
arienta fitriani
lanjoot Thor 👍👍
VANESHA ANDRIANI: siappp makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!