Satu hubungan rumah tangga yang di harapkan oleh istri, menjadi tempat nyaman dan tentran tapi ternyata yang dia rasakan sebaliknya. Akan kah sang istri mendapatkan kebagian dalam rumah tangganya, dari suaminya, atau bahkan di dapatkan dari orang lain.
Bab 19
Liora mengikuti Bhima ke aeah parkiran
kampusnya, di sana sudah ramai orang- orang menonton drama itu.
Briel yang sedang marah- marah dengan salah satu dosen di kampus itu.
Saat Bhima mendekat dengan Liora dan teman - teman Bhima.
Briel menyeringai dengan senyum jahatnya.
“ Itu manusia yang gue bilang tadi, yang berani selinhkuh sama bini orang. Dan bini orang yang selingkuh itu ada teoat di belakangnya “ tunjuk Briel terhadap Liora, yang membuat Loora diam semakin pucat pasi karna tatapan semua orang yang memandang nya. Rendah
Sedangkan seorang dosen yang tadi di sana hanya menunduk takut, karna tau dia sedang berhadapan dengan siap. Pewaris tunggal remoat iya sekarang mengajar. Dan itu hanya salah satu kecil yang akan dia warisi. Masih banyak yang lain, yang membuat powernya bukan main - main. Jadi dia lebih baik diam dari pasa ikut campur dalam urusan itu.
Bhima mendekat dengan cepat ke arah Briel, dan langsung mencengkram kerah baju Briel dengan kencang.
“ Jaga mulut lo yang busuk itu buat ngehina cewek gue “ Ucap Bhima dengan nada rendah namun tajam, tapi karna nada rendahnya itu lah yang membuat suasana semakin menjadi panas
Senyum seringai Briel semakin timbul, ia melirik ke arah dosen yang ada di sana. Dengan kedua tangannya menahan pergelangan
tangan Bhima agar tidak terlalu mencekeknya.
“ Heh, apa seperti ini isi instusi pendidikan sekarang, bahkan ketika seorang mahasiswa dengan lancang mencengkram leher orang lain di depan guru belajarnya sendiri, aparat itu tidak berani melerai. Bahkan pelaku adalah
seorang pelaku tindakan zina atas istri orang “ ucapnya dengan kekehan nya
Bhima semakin erat mencengkram kerang baju itu hingga mencekek Briel.
Tiba - tiba
BHUKKK
suara Bhima meninju rahang Briel yang
langsung membuat bibir Briel pecàh dan
tersungkur jatuh.
“ Aaaa…. “ jerit Liora dan juga beberapa
pasang yang melihat
“ Woss… “ apa gue bilang tadi ucap Rey,
“ beneran gue liat laki orang ngamuk di
kampus kan “ bisiknya ke arah Zein dan Kai yang hanya di angguk i oleh mereka
“ Tu manusia salah sasaran, bangunin macan tidur “ Ucap Kai
“ Hek’ekh “ ucap Zein dan Rey mengangguk
Liora dengan cepat berlari ke arah Bhima meraih lengan Bhima
“ Kak…” Liora bergumam lirih, tangan nya yang dingin menyentuh lengan Bhima
Saat Bhima menoleh ke hadapan Liora, ia melihat air mata Liora jatuh.
Ia melepaskan cekalan Liora dengan satu
tangannya berjalan lagi ke arah.
Iya mengangkat bangun lagi Briel dengan
kerah baju nya yang kembali ia cengkram.
“ Bahkan, kalo pun lo ngadu ke dekan soal apa yang udah gue lakuin ke elo, dia gak akan brani berbuat apa- apa ke gue “ bisiknya lirih
Lalu
BHUKKK
“ KAK…” Jeritnya Spontan Liora berlari lagi mendekati Bhima
Bhima menoleh ke arah Liora dengan muka kesal, bukan lagi muka yang selama ini ia lihat.
“ Kenapa, lo mau belain ßajingan ini. Hm “ Ucapnya dengan tajam yang spontan
membuat Liora terdiam takut, lalu menggeleng tapi dengan air mata yang tidak berhenti.
Bhima seolah baru tersadar dengan ucapan nya lalu mencekal pergelangan tangan Liora menariknya dari kerumunan itu, dan
membawanya masuk ke dalam mobil mereka. Meninggalkan keributan yang tadi di buat.
Bhima mendorong Liora masuk ke kursi
penumpang lalu menutup pintu itu sedikit
kencang, hingga membuat Liora terjengkit.