"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong
"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.
Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 19
Beberapa bulan kemudian....
Semua berjalan lancar.. Nicolas memperkenalkan Mora kepada keluarga intinya... Walaupun nyonya Alena tak terlalu menyukai Mora, tapi demi sang anak dia berpura-pura menyukai gadis itu.
Nyonya Alena harus terus berpura-pura menyukai Mora.
Demi hidup mewah، karena hidupnya bergantung kepada kebaikan Nicolas. Nicolas pria yang keras kepala dia tidak akan membiarkan orang yang menghalangi jalannya, hidup dengan tenang .
Alena hanyalah ibu sambung, istri kedua dari tuan Bryan dia memiliki dua orang Anak, anak sulungnya bernama Felix dari pernikahan pertama, dia lumpuh sewaktu menyelamatkan Nicolas yang hampir tenggelam dan putra bungsunya bernama Nick anak dari pernikahannya dengan tuan Bryan sedangkan Nicolas adalah anak tunggal dari istri pertama, pewaris Bryan grup.
" Kenalkan dia kakak sulung ku Felix" Nicolas memperkenalkan Felix kepada Mora
" Hai kak bagaimana kabar anda?" Sapa Mora basa basi sambil mengulurkan tangannya tapi di tahan oleh Nicolas. '" hahaha! aku tak akan merebut calon adik ipar ku sendiri" Ujarnya sambil tertawa karena Nicolas begitu posesifnya terhadap Mora.
" Bikin malu saja" Ujarnya sambil mencubit lengan Nicolas membuat Nicolas meringis.
Mungkin kalau tidak ada Felix Nicolas enggan untuk pulang walaupun dia memiliki adik kandung yang satu ayah dengannya, dia tidak terlalu dekat dengan Nick adik kandungnya itu, tapi dia lebih dekat dengan Felix kakak tirinya karena Nicolas berhutang nyawa kepada pria itu, kalau tidak ada Felix mungkin dia yang duduk di kursi roda sekarang ini bukan Felix.
" Hei Kakak ipar?" Sapa Nick sok akrab kepada Mora yang hanya dibalas dengan senyuman manis oleh Mora. Membuat Nick salting dibuatnya. Sedangkan Nicolas tidak senang kekasihnya itu sok akrab Dengan adiknya.
' ini sudah malam sebaiknya aku antar kamu pulang" ujar Nicolas langsung menarik tangan Mora، membuat Mora hampir terjatuh.
" Kakak! kenapa buru-buru? Biarkan calon kakak ipar mengenal adikmu ini dulu" ujar Nick sambil menarik tangan Mora agar tidak pergi.
Nicolas yang melihat tangan kekasihnya itu disentuh Nick, langsung menatap Pria itu! dengan spontan Nick melepaskan tangan Mora dengan sedikit kasar.
" Kau itu tidak bisa di ajak bercanda " ujar Nick kesal sambil pergi, karena kakaknya itu tidak bisa diajak bercanda terlalu mengaggap serius apapun itu.
" Lihat mereka! Pria sombong dan wanita miskin benar benar pasangan yang serasi" ujar Alena tidak suka dengan Nicolas maupun Mora . Felix hanya diam saja, mendengar Mamanya menggerutu. " Kau mau kemana?" Tanyanya karena Felix pergi begitu saja dengan mengayuh kursi rodanya. "Dasar anak tidak berguna" makinya yang masih Terdengar oleh Felix . Felix hanya tersenyum miris mendengar orang yang sudah melahirkan nya itu.
" Aku turun dulu" ujar Mora pamit karena sekarang mereka sudah Berada didepan teras rumah Mora.Tapi Nicolas menahannya.
" apa kau lupa sesuatu" tanya Nicolas
" apa ?" Tanya Mora sambil memeriksa tasnya takut ada yang tertinggal, membuat Nicolas kesal karena calon istrinya itu tidak peka. Nicolas terus memberikan kode sambil sesekali memonyongkan bibirnya, membuat Mora tersenyum geli karena kekasihnya itu bertingkah seperti anak kecil.
Nicolas yang melihat Mora hanya tersenyum. Tanpa aba-aba pria itu langsung menarik Mora ke pangkuannya dan menyambar bibir tipis milik Mora, mora pun mulai terbuai dengan ciuman Nicolas dia ikut mengimbanginya.
Sedangkan dari luar zosep mengintip kedalam kaca mobil yang tertutup rapat, zosep memang tidak bisa melihat kedalam karena menggunakan kaca film. Tapi sudah di pastikan orang yang ada didalam pasti sedang melakukan hal yang tidak-tidak.
"Tok-tok" bunyi kaca mobil di ketuk dari luar. Membuat Nicolas membuka matanya yang tadi terpejam karena menikmati ciuman mereka. Tanpa melepaskan ciumannya Nicolas menurunkan kaca mobilnya sedikit demi sedikit " ga da akhlak" ujar zo setelah kaca mobil turun sempurna " kalian ga bisa nahan apa? Besok lusa kalian akan menikah ckk" ujar zo ketus membuat Nicolas maupun Mora tertawa.
" Kalau iri bilang bos" ujar Mora setelah turun dari mobil.
Membuat zo geleng-geleng kepala dengan tingkah laku adik dan calon adik iparnya itu.
"Masuk mama papa udah nunggu" ajak zo kepada Mora yang sedang melambaikan tangan kepada Nicolas.
" Iya iya Kaka" ujar Mora sambil menggandeng tangan zo.
Hari bahagia akhirnya tiba
Mora yang mengenakan gaun pengantin berwarna putih begitu cantik ditambah riasan yang natural membuat dia tampil seperti seorang putri begitu elegan dan berkelas.
"Anak mama memang benar-benar cantik "ujar Mama Ani bangga dengan putrinya itu. Mora hanya tersenyum mendengar pujian mamanya.
"Mah Semua tamu undangan sudah hadir, tapi pengantin pria belum datang.!" Ujar zosep khawatir
"Apa kamu sudah mencoba menghubunginya?" Tanya Mama Ani was-was
"Sudah mah tapi tidak aktif, sekarang papa sedang mencoba menghubunginya kembali" ujar zo. Sedangkan mora tidak bisa berbicara apa-apa dia hanya meremas gaunnya tanda Dia sedang gelisah.
" Tuan Nicolas semua sudah menunggu anda" ujar Oscar memberi tahu bosnya itu karena hari ini adalah hari pernikahannya.
Nicolas hanya menatap langit-langit kamar mandi karena saat ini dia sedang berendam entah sudah berapa lama pria itu berendam hingga kulitnya mengkerut.
Dia mengingat kejadian semalam yang membuatnya mengutuk dirinya sendiri karena sudah percaya dengan wanita yang dianggapnya selama ini lugu, tapi ternyata seorang pemain.
" Kau akan membayar semuanya! Lihat saja aku akan membuat hidupmu seperti di neraka" janjinya dalam hati sambil menyunggingkan senyumnya.
" Kenapa pengantin pria belum datang? Apa pernikahannya dibatalkan" tanya tamu undangan karena mereka sudah menunggu hampir dua jam tapi acara belum dimulai juga.
Keluarga Nicolas pun tanda tanya kenapa Nicolas belum hadir padahal dia sendiri yang ngebet pengen nikah kenapa belum datang juga.
Tidak ada bedanya dengan keluarga Mora jika sampai pernikahan putrinya itu sampai gagal pasti Keluarganya akan malu dan putri mereka akan menjadi cemoohan orang-orang.
" Sayang apa kau ada masalah dengan Nicolas? Kenapa Nicolas belum datang juga, para undangan yang hadir sudah menunggu"
" Kenapa pernikahan dibut lelucon " ujar kakek Mora yang datang menghampiri anak dan menantunya.
" Sebaiknya kita pulang! Mereka sudah mempermalukan keluarga kita" ujar kakek tak terima atas penghinaan yang dilakukan keluarga Nicolas.
" Kakek Jangan marah mungkin Nicolas sedang terkena macet, jam segini jalan sedang ramai" ujar zo mencoba menenangkan kakeknya.
" Pah kita tunggu sebentar lagi" ujar papa Jo memohon kepada ayahnya.
Waktu pun berjalan dengan cepat sudah dua jam setengah mereka menunggu dari waktu yang ditentukan tapi pengantin pria belum juga datang membuat sebagian tamu, pamit pulang karena mereka juga punya kesibukan.
Tapi tak disangka pria yang ditunggu para tamu undangan akhirnya datang juga. Membuat kecemasan antara dua keluarga akhirnya hilang
" Nicolas sudah datang" ujar zo senang karena akhirnya pria itu datang juga. Mora yang dari tadi melamun bukan karena, dia memikirkan Nicolas yang belum datang melainkan pikirannya tertuju kepada pak Edwin yang entah ada dimana sekarang. Karena kejadiannya sangat cepat Mora pun tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
tiba-tiba dia sudah berada dikamar hotel bersama Edwin yang tidur disampingnya, hingga pintu kamar hotel pun ada yang mendobrak dari luar.
Hingga Mora terbangun entah apa situasinya, Nicolas yang membawa beberapa pengawal menyeret Edwin dan menghajar pria itu tanpa ampun.
Mora belum sadar sepenuhnya karena kepalanya masih terasa berat, yang dia ingat hanya dia sedang mengobrol dengan Edwin di cafe karena mereka tidak sengaja bertemu. Tapi kenapa mereka sekarang ada di kamar hotel.
" Nicolas hentikan mereka, mereka bisa membuhnya" mohon Mora Dengan menahan kepalanya yang terasa berat, agar Nicolas menghentikan tindakan yang dilakukan Pengawalnya.
"Hahahaha" tawanya sumbang
"apa cintaku tak berharga sedikitpun dihatimu? Hingga kau bisa menghianati ku seperti ini? apa salahku Mora kenapa kau tidak bisa sabar menunggu sampai kita menikah hingga kau tega tubuhmu dijamah oleh orang lain! Katakan ?" Teriaknya sambil menggoyangkan tubuh Mora
"Plakk" Mora menampar wajah tampan milik Nicholas karena dia tidak terima dengan tuduhan yang dilontarkan oleh kekasihnya itu.