NovelToon NovelToon
Alea Anastasya Dwi?

Alea Anastasya Dwi?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Mafia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Fantasi Wanita
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: cucil

ini tentang alea si gadis polos keturunan mata sipit yang mencari jawaban mengenai hidupnya

tentang ketidak Adilan yang dia terima dari orang orang dekat yang dia sebut keluarga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

nineteen

Tring ting!!

" Selamat datang,mau pesan apa?".

Suara di atas pintu masuk berbunyi saat seorang wanita muda datang. Dia berjalan mendekat langsung ke arah kasir untuk memesan secangkir coklat hangat.

Tidak terlalu banyak orang yang mengunjungi kp itu hari ini. Sesekali ada yang masuk, tapi hanya mampir untuk membeli minuman yang di bawah pulang, bukannya untuk dinikmati di tempat seperti yang alea lakukan.

Hujan turun di luar sana, cukup deras dan lama sampai membuat keadaan menjadi sepi. Langit kelabu, tapi masih cukup kerang sehingga kelihatannya tidak seram. Sepertinya musim hujan akan lebih lama berlangsungnya dibandingkan tahun lalu.

Perempuan itu mengeluarkan 1 buah buku cetak tebal, buku binder, sekotak peralatan menulis, dan menyetel video dari ponsel nya. Sebelum itu, alea sudah memasang earphone telinga agar tidak mengganggu.

Matanya menatap teliti pada setiap penjelasan yang ditampilkan di layar. Sambil sesekali membalik halaman buku tebal berjudul matematika murni itu. Sudah 20 menit dia berada di situ dan terhitung sudah 15 soal selesai dia jawab.

Bulan depan akan ada perlombaan olimpiade matematika tahunan, dan alea berniat untuk ikut. Dia mendapatkan informasi bahwa hadiah lombanya cukup besar. Belum lagi piagam yang didapatkan kalau memang akan memudahkan nya untuk daftar ke universitas ternama saat kelas 3 nanti.

Itu juga akan menjadi pertimbangan yang bagus dan berpeluang baginya mendapatkan beasiswa. Baru akan mengerjakan soal ke-16, tiba-tiba sebuah pergerakan asing tertangkap oleh sudut matanya.

Alea melepas earphone di telinga, saat sadar. Tiga orang laki-laki dengan seragam sekolah yang entah berasal dari mana duduk di depan dan kiri kanannya.

Alea hanya melirik dalam diam. Tangannya yang tadi lincah bergerak mengerjakan soal, kini mendadak kaku di tempat.

" Hai,lo Alea,kan? Anak nusa bhakti. Temen gue mau kenalan nih sama lo". Satu orang yang berambut tajam tajam macam landak menyodorkan teman lainnya yang berambut sedikit ikal.

Mereka saling tersenyum satu sama lain sebelum si rambut landak mengikut temannya untuk segera menyodorkan tangan. " Cepetan, klo tadi mau kenalan, kan?".

Laki-laki itu segera menyodorkan tangannya, tersenyum manis penuh rayu pada alea yang memasang tampang takut.

" Gue,dikta. Salam kenal, ya ". Katanya.

Alea menyambut ragu. Saat akan melepaskannya, dygta menahan tangan gak di situ dan malah menggenggam nya. " Tangan lo lembut". Dia mendekatkan ke hidungnya. " Wangi lagi, pakai sabun apa sih".

Dua teman laki-laki itu tertawa terpingkal-pingkal.

" Anjir,najis banget sih lo".

" Diem ah, berisik.gue lagi mau dapetin cewek nih".

Alea melepas paksa tangannya, lalu buru-buru membereskan barang-barang untuk pergi dari tempat itu. Padahal biasanya kp yang alya kunjungi hari ini aman aman saja. Mungkin karena cuaca sedang hujan jadi para anak-anak berandal datang untuk berteduh.

" Ehh, mau kemana sih? Cepet amat,". Kata Dikta. Menahan pergelangan alea yang sudah berdiri siap dengan ranselnya. Dikta bahkan menekan tangan gadis itu untuk duduk kembali menemaninya mengobrol lebih lama.

" Aku mau pulang".

" Pulang ke mana sih, cantik. Hujan gini, bahaya, ntar disamber petir loh".

" Iya, bahaya. Mending di sini dulu". Si rambut landak ikut berkomentar.

Alea sudah was was. Dia melirik pada kasir dan pelayan kp yang menatap juga dengan ekspresi takut. Mereka semua perempuan, tidak mungkin minta bantuan mereka. Alea lalu melepas paksa pergelangan tangan dikta di tangannya dan langsung berjalan cepat keluar.

Dia harus kabur, atau kalau tidak dia akan dalam bahaya. Sinyal merah sudah meraung raung di kepala. Saat alea berjalan cepat. dikta dan kedua temennya si rambut landak dan satu lagi yang bertubuh agar kecil ikut mengejar alea. Menghadang perempuan itu untuk pergi.

Alea sudah ingin menangis.dia menoleh ke belakang sambil terus mempercepat langkah, sampai sebuah dada bidang menabrak hidungnya dan membuat Alea mundur satu langkah.

" Akhh...ughh,sakit".

" Oh, sorry". Tangan sosok itu menangkap punggung Yuki dan mendekatkan pada dirinya. " Kamu nggak apa-apa?".

' Eh, suara ini.kayak kenal,'

Batin alea. Begitu dia mengadah dan benar saja.wajah kakak kelasnya yang paling tampan dan populer sejagad Nusa bakti itu muncul di hadapannya. Memasang tampang datar tanpa emosi.

" Ka Aiden ".

" Hmm.iya? Itu aku.kamu nggak apa-apa?".

" Siapa lo?". Suara lain ikut bergabung dalam obrolan Alen dan Aiden. Dikta dan dua temannya sudah menyusul mendekat, sekarang mereka berhadap-hadapan.

" Temen kamu?". Tanya Aiden pada alea.

Alea menggeleng otomotis.

" B - bukan".

" Terus siapa?".

" Ngga tahu, aku tadi lagi belajar di sini terus mereka datang". Bisik Alea pelan memberitahu Kaka kelasnya. Dari raut wajah Alea yang ketakutan, Aiden bisa menangkap kalau gadis ini meminta perlindungan dan jelas sekelompok pemuda kebanyakan ngisap lem Aibon di depannya ini adalah pengganggu itu.

" Eh, lo siapa?" Dikta kembali bertanya, kali ini nada bicaranya tidak sabaran. " Kalau Lo nggak ada urusan mending menyingkir deh".

" Lo pada yang siapa? Punya urusan apa sama cewe gue".

" Cewe lo? Alea cewek lo?".

Dikta menatap tak percaya.dia memperhatikan penampilan Aiden yang sempurna.

Tampan, tinggi, potongan rambut rapih belah pinggir, dan yang jelas terlihat bukan siswa sembarang. Dari merek jaket, tas, dan sepatu yang digunakan semuanya terlihat mahal.

Dipandang dari sudut manapun. Alea dan Aiden terlihat sangat cocok dan serasi. Dikta dan kawan-kawan sampai minder sendiri.

" Emang beneran dia cowo lo?". Kali ini pertanyaan dilayangkan pada alea yang hanya diam dipelukan Aiden. Laki-laki itu merangkul bahunya dan menempelkan ke dada bidang Aiden.sampai aroma parfum wangi milik kakak kelasnya itu memabukkan alea. Membuat jantungnya tidak berhenti berdetak kencang.

" Alea?" Alea menyadarkan alea dari hipnotis aroma parfumnya. " Jawab".

" I-iya. Dia pacar aku ".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!