Karya pertama.
Bukan Sekedar Murid Biasa.
***
Bagaimana rasanya dicintai, dan mencintai murid sendiri? Geli-geli gimanaa gitu?
"Yessss! Ayo jadi pacarku!"
"Ethannn!!!"
***
Makasih udah sempet mampir ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfathania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memastikan perasaannya (19)
Hari ini, semua mahasiswa merasa bahagia. Wisuda yang mereka nanti–nanti, akhirnya terlaksana sudah.
Empat tahun, waktu yang sangat singkat untuk seseorang mendapat gelar sarjana. Ya, salah satunya adalah Ethanas Johnson.
Setelah ini, Ethan ingin melanjutkan studinya di Kanada. Tentu itu adalah pertimbangan yang sudah ia pikirkan matang–matang. Pendidikan adalah ambisi terbesarnya saat ini.
Lulus dengan predikat Summa Cumlaude, membuat Ethanas Johnson mendapat peluang dan penawaran yang besar di bidang studi maupun karir. Seperti saat ini, banyak universitas yang menawarkan beasiswa penuh untuk mahasiswa yang memiliki kapasitas otak yang sepadan.
Salah satunya adalah University of Toronto. Universitas terbaik di Kanada yang menawarkan beberapa program beasiswa penuh untuk mahasiswa internasional.
Dan Ethan memutuskan akan mengambil beasiswa tersebut. Dan sudah ia rencanakan akan mempersiapan semuanya selama 12 bulan sebelum jadwal masuk kuliah.
...Madhang sek guys 🌶...
***
Indah tentu tau, prinsip dari seorang Ethanas. Sebenarnya Indah senang dan bangga, karna didikannya berhasil. Namun Indah sedih juga, karna Ethan akan melanjutkan studi di Kanada. Tentu akan berjauhan dengan Indah.
"Apa aku harus mengejar gelar Dokter di Kanada juga?" Gumam Indah. Hatinya dilema, matanya mengarah pada mahasiswa yang berlari menuju Indah.
"Bu Indah!" Semua murid berlari ke arah Indah yang melamun sedari tadi.
"Terimakasih Bu!" Kata mereka serempak.
Indah terharu akan pelukan seluruh mahasiswanya saat ini. Rasanya bangga, banyak murid didiknya yang berhasil. Indah pun memejamkan mata, menikmati masa terakhirnya dengan anak didiknya di kampus ini.
"Amalkan ilmu yang Ibu ajarkan, dan perilaku yang Ibu contohkan. Ingat janji kalian sebagai mahasiswa pada semua pengajar kalian disini. Buktikan bahwa kalian tidak sia–sia belajar disini." Kata Indah dengan suara bergetar. Matanya berembun, mewakilkan hatinya yang sudah menangis saat ini.
Setelah lega berpelukan beberapa saat, mereka mundur, memperlihatkan seorang yang baru saja beberapa menit lalu berjalan–jalan di pikiran Indah.
"Sayang." Kata sesosok pahatan Tuhan yang sempurna itu. Agak canggung, tapi bagaimana? Mereka berdua terlanjur membuat hubungan palsu di depan para mahasiswa. Bahkan yang mungkin sudah terdengar oleh para seluruh pengajar.
"Ethan, Ibu mau bicara sama kamu." Kata Indah. Tanpa menghiraukan panggilan Sayang dari Ethan.
"Cieeee mau ngapain tuh?!"
"Mau kasih hadiah spesial paling!"
"Apa mereka lagi marahan? Kok Bu Indah gak panggil Sayang ya?"
"Jangan lama–lama! 5 menit lagi sesi foto–foto lho!"
Para mahasiswa saling sahut menyahut.
"Iya, cuman sebentar kok. Kami ada di halaman belakang sekolah. Ayo Ethan!" Indah berjalan, disusul oleh Ethan yang berlari kecil.
***
"Kamu serius sama saya, atau cuman iseng aja?" Di sebuah bangku di taman belakang sekolah, hanya ada mereka berdua. Sebenarnya Indah suda tau jawabannya tanpa harus bertanya pada Ethan.
"Aku mungkin belum mapan secara mental dan finansial. Tapi aku selalu berprinsip mau belajar. Bu Dosen kesayanganku ini pasti udah tau kan?" Ethan menarik napas panjang–panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Ia teringat akan mengambil beasiswa di Kanada, yang akan membuat dirinya dan Indah berjauhan.
...Ldhts kah? Long Distance Hubungan Tanpa Status?!...
...Eh eh? Kayak siapa tuh?...
"Jadi pertanyaannya, kamu serius sama aku?" Indah kembali ke topik awal.
"Iya dong! Apa kita nikah sekarang aja? Aku udah ada tabungan buat mahar kok!" Ethan mencondongkan tubuhnya pada Indah. Menatap Indah dengan mata berbinar.
"Emm, gimana ya.." Kata Indah sambil senyum–senyum, sengaja menjaili Ethan.
"Bu Indahhhh! Aku malah nih!" Sifat Ethan yang kekanakan begini, tidak semua orang bisa melihatnya!
"Ayok!"
"Heh beneran?! Jangan bercanda Bu!"
"Iya, ayo! Cepet ih!"
"AYOOO GASSS!"
"Oke gas! Oke gas! Yok ke pelaminan Bu!"
"Ayo."
"Ayo, ayo ke ruang kumpul maksudnya! Sesi foto udah mulai tuh!" Kata Indah sambil beranjak meninggalkan Ethan.
"Bu Indah Pembayun Lanjaratiiiii!"
"HAHAHAHAHA!"
...****************...
...Yukk semangat semangat! Jadi penulis pemula ga mudah 💪🏻...
...Makasih buat yang udah tetap baca novelku🥰...
...LOPEYUUUUUUSEKEBONNNNNN❤️🔥💖❣️💝💕💘...
kirain dah pacaran pas saling twmbak di bab 5