Novel kali ini,menceritakan tentang gadis tomboy yang mencintai lelaki separuh perempuan.Lelaki yang membuatnya jatuh cinta karna tingah kemayunya.
"Omte... kalo kita habis ini ketemu lagi,Fixs kita Jodoh..Aku bakal lamar Omte ya,gak boleh nolak"ucap gadis itu dengan menatap netra coklat yang tengah memoles dirinya.
Lelaki separuh perempuan itu tampak tersipu "iisshhh,lucu banget sih kamu say.. andai aja aku masih doyan ciwiw udah aku embat kamu say"sahutnya mendayu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amma Nada, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Terimakasih buat waktunya"
...Parkiran Mall...
Raina yang sudah siap meantar abangnya itu mengikuti langkah sang abang untuk ke parkiran dan ternyata mereka malah berada diparkiran mobil membuat Raina bingung.
"Ngapain kesini sih bang? Bukannya abang gak bawa mobil?"tanya Raina.
"Bawa kok"
"Lah terus ngapain minta dianter aku coba"
"Sengaja.. Abang gak mau ya kamu deket sama cowok gak jelas kayak dia dek"
"Apaan sih bang" sahut Raina tak suka.
"Kamu yang apaan... 2 tahun abang di Singapore ternyata kamu malah punya temen makhluk gak jelas kayak tadi dan apa kamu bilang tadi calon imam... dari segi mana kamu bisa liat dia cocok buat calon imam kamu" tutur bang Edo dengan nada sedikit meninggi.
"Salahnya dimana bang?? Dia baik"
"Baik kamu bilang?? Penampilannya dan kelakuannya yang gak jelas kayak gitu kamu bilang baik...Kalo kamu sama dia,dia bukan nuntun kamu ke jalan yang bener malah sebalikknya.. Kamu ngerti kan maksut abang"
Raina menggeleng tak terima.
"Kamu liat penampilannya,gaya bicaranya dia berperilaku kayak cewek dek,abang gak ngerti jalan pikiran kamu" ucap marah bang Edo lagi.
"Aku gak nyangka pikiran abang picik banget"sahut Raina dengan sinis
Plak
"Jaga ucapanmu Raina"teriak marah bang Edo dan tanpa sadar ia menyakiti adik kesayangannya. "Kamu ngerti apa tentang cowok hah... Bahkan dulu kamu dibodohi sama temen-temen cowok kamu.Kamu lupa.Ini abang lakuin buat jagain kamu" lanjutnya dengan tak sadar membahas masa lalu Raina.Edo benar-benar tak suka melihat lelaki lemah gemulai itu.
Raina memegangi pipi yang ditampar oleh abangnya,matanya memerah menahan tangisnya berarti selama ini abangnya meanggapnya "bodoh".Ini kali pertama bang Edo marah besar padanya.Tapi Raina merasa tak salah,apa salahnya mencintai seseorang pikir Raina.
Sedangkan Edo,telapak tangan lelaki dewasa itu bergetar.Ia sendiri tak menyangka bisa menyakiti adiknya sampai seperti ini. Raina menyeringai lalu menatap abangnya.
"Ini kali pertama abang nyakitin aku... Dan satu lagi,aku gak perlu abang buat jagain aku" ucap Raina lalu ia pergi meninggalkan abangnya yang tampak menyesal dengan perbuatannya sendiri.
🌸
🌸
🌸
"Aaarrrgggg....."teriaknya marah dan tembok diparkiran yang tak salah pun menjadi sasaran kemarahan dan kekesalannya pada sang abang.Tau apa bang Edo tentang Cecek pikir Raina.
Ia melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata,terpaan angin diwajahnya tak membuat air matanya berhenti bahkan air matanya keluar semakin deras.Sampai pada akhirnya ia berhenti di taman yang ia tau jauh sekali dengan rumahnya.
Raina duduk di kursi taman dengan menengadahkan kepalanya keatas dan menutup mata.Sungguh ia benci dirinya yang lemah seperti ini,air mata yang menjijikkan ini terus saja mengalir membuatnya muak.Tapi kata-kata dsng abang benar-benar membuatnya sakit hati dengan meungkit kejadian dimasa lalu.
Huh.....Raina beberapa kali membuang nafas kasarnya.
Raina merasakan tangan seseorang tengah menyentuh air matanya,Raina merasakannya.Matanya langsung terbuka dan reflek mundur lalu menatap terkejut adanya seseorang disebelahnya.
"Hay... Kamu gapapa?"tanya lelaki lemah gemulai yang tersenyum teduh disebelahnya.
"Ck..."Raina berdecih dan menghambur ke pelukan lelaki disebelahnya "5 menit... Biarin gue peluk om 5 menit"lanjutnya memejamkan matanya memeluk tubuh Cecek.
Empunya tubuh hanya bisa diam dan menepuk bahu gadis dihadapannya pelan.
"Maaf... Karna aku,kamu sampai ribut sama abang kamu"ucap Cecek lirih.
Raina tak menjawab,ia benar-benar merasa tenang saat memeluk tubuh lelaki lemah gemulai dihadapannya. 5 menit berlalu,Raina masih diam memeluk tubuh Cecek.
"Apa salah jatuh cinta sama Om?"tanya Raina lirih lalu mendongakkan kepalanya menatap Cecek.Tanpa Raina sadar ternyata Cecek juga tengah menangis.
"Om kenapa?"tanya Raina lagi lalu mengusap air mata dipipi Cecek.
Cecek menggeleng,hati lelaki lemah gemulai itu terlalu rapuh.Ia mencoba menenangkan gadis dihadapannya,tapi malah ia ikut menangis.
(Dasar mamas cacing kermi 🤣)
"Sekali lagi maaf bikin kalian berantem"ucap Cecek. "Sampai kamu ditampar"lanjutnya melihat pipi sebelah kiri Raina masih memerah.
Raina menggeleng dan tersenyum miris "Jadi omte liat semua..Gapapa,wajar aja lah namanya juga keluarga.. Kadang bisa berantem kayak gitu and nanti bang Edo bakal balik kayak semula kok.Tenang aja"sahut Raina meski dia tak yakin.
Raina menautkan jemarinya pada jemari Cecek kembali duduk menatap kosong hamparan rumput dan bunga-bunga dihadapannya.
"Omte,lu udah cinta apa belum sama gue?"tanya Raina tiba-tiba.
"Udah... Udah banget"batin Cecek.
Cecek menoleh,melihat gadis yang masih menatap lurus.
"Aku gak yakin hubungan kita berjalan mulus.."sahut Cecek dengan menghembuskan nafas berat.Lain mulut lain hati "Sebaiknya kamu nyerah dan kita masih bisa berteman"
"Om...."
"Aku gak liat kamu luka kayak gini... ini kali pertama dan aku ngerasain sakitnya .. Aku gak bisa" ucap Cecek.
"Auhh... Seharusnya gue yang bilang gitu..bukan lu Om"sahutnya terkekeh lucu "Kita bakal jalanin semua sama-sama,jangan khawatir tentang semua" lanjutnya.
"Sempet-sempetnya ngomong gitu..Kamu belum tau siapa aku"ucap Cecek lirih.
"Abis Omte lucu..Yang gue tau..Om cowok pertama yang bikin gue jatuh cinta dan gue gak permasalahin siapa Om dulu" sahut Raina mantap.
"Tangan kamu luka... Kita obati dulu"ucap Cecek saat melihat luka di jemari Raina.
"Biasa aja.. gapapa,besok juga sembuh"sahut Raina santai dan kembali menggenggam erat jemari tangan Cecek. "Kita gini aja dulu,anggap lah ini kencan pertama kita"lanjutnya dengan menyandarkan kepalanya dibahu Cecek dengan ditemani teriknya matahari yang membuat wajah Cecek panas semakin panas dibuatnya. Cecek hanya diam tanpa bisa menjawab,menikmati setiap detik yang Tuhan berikan untuk mereka berdua saat ini.
🌸
🌸
🌸
Kedua sejoli yang tampak asik terpejam ditengah teriknya matahari tak menghiraukan walau ada beberapa orang berlalu lalang dihadapan mereka.Sampai suara dering telfon membuat keduanya membuka mata.
Cecek merogoh ponselnya yang berada didalam cluth,terpampang nama Arman tengah menelfonnya.
"Bentar aku jawab telfon "ucap Cecek
Raina mengangguk setuju dan Cecek menjauh untuk meangkat telfonnya.Raina menyilangkan tangan didada dengan mengamati raut wajah Cecek yang berubah-ubah saat melakukan panggilan dan itu membuat mood Raina membaik.
Setelah selesai melakukan panggilan Cecek dengan tersenyum menghampiri Raina kembali.
"Kenapa kok kamu senyum-senyum?"tanya Cecek.
"Omte lucu... Aku jadi cinta"sahut Raina.
"Aku?"Cecek memastikan.
"Aku udah mutusin kalo sekarang bukan gue lu tapi aku kamu.. biar keliatan mesra gitu"sahut Raina dengan mengedipkan sebelah mata.
Membuat dada Cecek kembali bergemuruh seakan ada ribuan kembang api tengah meledak disana.
"Ehem... "Cecek mencoba menormalkan ekspresinya.Sungguh dia berbunga-bunga sekarang. "Yaudah terserah kamu aku ngikut... Aku mau pulang dulu ya,temen aku mau ke apartemen ada urusan sama aku.Aku tinggal gapapa?"lanjut Cecek bertanya pada Raina.
"Iya sayang gapapa"sahut Raina dengan menekan kata "sayang" membuat Cecek ingin salto saat ini juga.Astaga kenapa jatuh cinta yang ini membuat ia sering salah tingkah dan merona seperti ini.
Cecek masih merasakan panas di pipinya "Be..be..beneran gapapa aku tinggal?"
"Ya Tuhan aku bahkan gagap gini ngomong sama dia"batin Cecek.
"Iya gapapa... Ntar aku juga mau ke Apartemen Niko"sahut Raina.
"Kamu gak pulang?"
"Ntar malem pulang kok,mau ada urusan juga sama Niko"
Sahutan Raina membuat Cecek penasaran urusan apa yang Raina lakukan dengan temannya yang berjenis kelamin laki-laki itu.Tapi ia tak ingin melihat terlalu ikut campur masalah Raina.Tapi Cecek juga gusar kalau-kalau Raina ada something dengan temannya itu.Cecek menggelengkan kepalanya,Raina tak mungkin seperti wanita jal*ng itu pikirnya.
"Om kenapa?"tanya Raina melihat Cecek yang tiba-tiba menggeleng.
"Gapapa... Yaudah aku pulang ya,kamu juga cepet pulang"
"Iya sayang.Makasih buat waktunya" sahut Raina tersenyum.
🌸
🌸
🌸
Dilain tempat,setelah pertengkarannya dengan sang adik membuat Edo terdiam didepan mobil miliknya.Seakan linglung,pikirannya kosong dan saat ia ingin melangkah yang ada tubuhnya limbung.
"Kyaaa....."teriak seorang wanita yang memegangi bahu Edo agar tak terjatuh.
"Em... Maaf"ucap Edo pelan memcoba menegakkan badannya dan berpegangan pada badan mobil.
"Kak Edo"
"Kamu"
Ucap mereka bersamaan.
🌸
🌸
🌸
Nah...nah sapose sindang????
...💜💜💜💜💜...
...💜💜💜💜💜💜...
...💜💜💜💜💜...
...Halo semua sahabat Omte sama Raina ...
...Maaf ya karena baru bisa up sekarang ...
...Next insyaAllah akan rajin up kok...
...Semangatin Amma terus ya 🥰😘...
...Salam sayang dan Rindu dari Amma,Omte n Raina 😘🥰...
...Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya ...
...Komen,like,dan vote kalian berarti banget buat Amma guys 🥰🥰😘...
Kamu berhasil memasak dengan baik
Rain mengisi sendok
bukan meletusnya
Mengapa selalu, setelah tanda baca, tidak spasi dulu. Jadi tulisan nya kumpul begitu 🙏🙏
Atau beku mungkin.
Atau....... hidungnya, matanya, bibir nya..... kuping nya, ada yang hilang ga 🤔🤔
Ini tidak boleh terjadi
Sembuh lah kau Yuan
enak tahu ga
Nyosor kayax bebek 🦆🦆🦆
mengayun-ayunkan