Hazella Season 2

"Aku melepaskan hazel agar hazel meraih bahagianya tapi ternyata aku tidak baik-baik saja setelahnya. Aku ingin mendapatkan satu kesempatan lagi. Aku ingin membahagiakan hazel dan anak kami, tidak masalah jika kami harus tinggal jauh dari Mama. Seharusnya memang hal itu yang kulakukan dulu setelah menikahi hazel. Bodohnya aku terlalu larut dengan duka Mama dan mengorbankan perasaan hazel. Aku mungkin telah menjadi anak yang baik tapi tidak sebagai sosok suami, aku tidak menjalankan peranku sebagai seorang suami dengan sebaik-baiknya"

"Aku tidak akan menyerah mencari hazel, kuharap Ayah dan Ibu memberi restu padaku lagi untuk memiliki hazel. Aku tahu hazel tidak akan mudah menerimaku kembali dalam hidupnya setelah semua yang terjadi, tapi aku tidak akan menyerah. Kali ini aku akan membahagiakan hazel, memperlakukan hazel dengan sebaik-baiknya, aku tidak akan menyia-nyiakan keberadaannya lagi. Aku janji pada ayah dan ibu tidak akan membuat hazel menangis lagi. Kalaupun menangis hanya akan ada tangis kebahagiaan"

"Bu, terima kasih telah melahirkan wanita sehebat hazel ke dunia ini. Dan Ayah, terima kasih telah mempertemukan hazel denganku. Kehadiran hazel banyak merubahku, aku merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Kehidupanku yang mulanya begitu datar menjadi berwarna setelah mengenal hazel. Awalnya aku tidak bisa mengartikan perasaanku sendiri, tapi sekarang aku sangat yakin bahwa aku telah jatuh cinta pada putri Ayah dan Ibu"

"Sudah sejak lama sekali aku memilikinya. Aku baru sadar, saat melihat hazel tersenyum aku juga ikut menyunggingkan senyuman. Saat hazel bahagia aku juga turut bahagia untuknya. Dan saat hazel bersedih, hatiku juga seperti merasakan kesedihannya. Aku tidak suka melihat wajahnya yang murung, dadaku terasa sesak ketika melihatnya menangis. Bodohnya aku masih tidak sadar jika telah jatuh cinta padanya"

"Aku tidak tahu bagaimana cinta bekerja. Kata orang saat jatuh cinta kamu akan merasakan jantungmu berdebar lebih kencang dari biasanya, dan hanya berlaku untuk orang yang kamu cintai saja. Dan aku merasakan hal itu saat sedang bersama hazel. Aku bahkan tidak pernah merasakan hal yang sama pada wanita yang telah dijodohkan denganku. Kebersamaan kami yang sudah begitu lama nyatanya tidak mampu membuat hatiku bergetar untuk wanita itu. Aku tidak merasakan apa yang kurasakan terhadap hazel kala bersama wanita itu. Semuanya berjalan begitu saja, aku hanya tahu telah dijodohkan dan akan menikahi wanita itu saat waktunya tiba. Tapi ternyata Tuhan telah menuliskan bahwa hazel yang menjadi mempelaiku. Namun aku justru menyia-nyiakan semuanya"

"Aku pamit dulu Yah, Bu. Aku pasti akan sering berkunjung kemari. Maaf karena aku hazel menjadi jauh dari kalian. Kehadiranku berkunjung kemari pasti tidak akan sama dengan kehadiran hazel karena itu doakan agar aku bisa secepatnya menemukan hazel. Dengan begitu aku dan hazel akan berkunjung kemari bersama-sama, tentunya juga dengan cucu Ayah dan ibu"

Hazel memutar rekaman di waktu yang lain. Isinya tak jauh berbeda, semua tentang permohonan maaf David. Makam kedua orang tuanya dijadikan tempat curhat oleh David.

Hazel sampai tidak sadar dirinya telah menangis sesenggukan. Hazel pikir David tidak tahu mengenai perasaannya dimasa lalu. Tapi ternyata pria itu tahu dan ingin Hazel mundur agar tidak semakin merasakan sakit.

***

"Ini ponsel milik Tuan. Ponsel lama dan ponsel yang baru. Saya yakin didalamnya hanya ada foto Nona, Tuan selalu menyalin foto Nona saat berganti ponsel. Hanya mungkin di ponsel baru sudah diisi dengan foto vino dan vina"

Dan benar yang dikatakan oleh dimas. Galeri ponsel David dipenuhi dengan gambar dan video Hazel. Foto dan video yang hampir sama dengan yang Hazel lihat di ruangan itu, bedanya di ponsel yang David gunakan sekarang banyak foto-foto baru yang diambil secara diam-diam.

Ada juga beberapa foto yang diambil saat liburan. Hazel baru ingat, saat liburan sebelumnya itu pertama kalinya mereka foto bersama.

Hazel menatap gambar demi gambar dengan linangan air mata. Gambarnya di ponsel David seolah tak ada habisnya, hampir keseluruhan galeri itu diisi dengan fotonya. Hazel bahkan tidak menemukan satupun foto David didalamnya.

Hazel tidak tahu sudah berapa lama menghabiskan waktunya untuk menangis, yang pasti Hazel yakin matanya tidak lagi sembab tetapi sudah bengkak.

Jadi David sungguh mencintainya? Mengapa Hazel tidak bisa mempercayai ungkapan cinta suaminya sebelum ini?

Hazel bahkan sering kali mengabaikan ungkapan cinta itu. Sebelumnya bahkan pernah terbesit di benak Hazel bahwa perasaan David mungkin saja bukan cinta, namun rasa bersalah karena telah menyakiti Hazel dan twins. Tapi setelah melihat semua ini masih bisakah Hazel denial?

***

"Mas masih mau tidur ya?" ucap Hazel dengan suara bergetar menahan tangis.

"Mas tahu, tadi perutku sempat terasa keram karena terlalu lama menangis. Untungnya baby baik-baik saja. Beberapa waktu ini aku sering kali lupa jika adik twins sudah ada disini. Baby pasti marah karena aku sering melupakan keberadaannya" Sesaat ucapan Hazel terhenti.

Wanita itu menyeka air matanya yang menetes tanpa seizinnya.

Hazel ingin tampak tegar dihadapan suaminya tapi ternyata tidak mampu.

"Kuharap Mas cepat bangun, aku tidak tahu lagi harus menyampaikan kebohongan apa lagi pada twins. vina terus mencecarku dengan pertanyaan demi pertanyaan, dia mendesak ingin bertemu dengan Mas. Kalau aku membawanya kemari dengan keadaan Mas yang masih seperti ini, vina pasti akan menghabiskan waktunya untuk menangis. Gadis kecil kita itu pasti akan sangat khawatir pada daddynya"

"Tapi aku tidak tahu harus memberikan alasan apa lagi setelah ini. Apa Mas tega membiarkan aku menghadapi situasi ini sendirian?"

"Padahal sebelumnya aku sudah bilang ingin merepotkan Mas selama masa kehamilanku. Kalau Mas terus tidur seperti ini bagaimana caranya aku dan baby membuat Mas repot. Aku akan marah ya kalau kehamilanku kali ini juga harus kuhadapi sendirian" ujar Hazel mulai berkeluh kesah.

"Cari suami baru saja, zel. Aku punya banyak teman laki-laki yang bisa kukenalkan denganmu. Aku yakin salah satu dari mereka pasti akan cocok dan bisa menjadi suami yang siap siaga untukmu, juga ayah yang baik untuk twins" celetuk rossa tiba-tiba muncul di belakang Hazel.

Istri dafa itu mengedipkan matanya meminta Hazel mengikuti dramanya.

"Untuk apa bertahan dengan kakakku yang super payah ini. Tahunya cuma buat anak, eh setelah jadi malah dianya tidur seperti ini. Mau enaknya saja, bukankah dia sangat tidak bertanggung jawab?"

Sebagai seorang dokter rossa tahu pasien koma dapat mendengar, tetapi otak mereka tidak dapat merespon bunyi apa pun yang masuk ke telinga.

Dan saat ini wanita itu sedang ingin memanasi sang kakak untuk merangsang David agar berusaha bangun. rossa tahu David sangat pencemburu, pria itu pasti tidak terima dengan apa yang baru saja dia katakan tadi.

Rossa tahu kata-kata yang dilontarkannya sangat jahat, namun jika hal itu bisa membuat sang kakak tersadar maka dia tidak akan segan melakukannya.

Tidak masalah David akan memarahinya setelah ini, itu lebih baik daripada melihat sang kakak terus menutup matanya.

Rossa berharap dengan melakukan hal seperti ini akan menstimulasi otak David, merangsang pria itu untuk bangun.

Sayangnya rossa tidak mendapat respon apa-apa. Monitor disamping David tampak normal-normal saja, tidak ada kenaikan detak jantung atau tekanan darah.

Semua masih tampak seperti sebelumnya, yang artinya percobaannya mungkin gagal. Tapi ini masih terlalu awal untuk menyerah bukan?