NovelToon NovelToon
Before I Knew It, I Was In Another World.

Before I Knew It, I Was In Another World.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Summon
Popularitas:719
Nilai: 5
Nama Author: Yuu Ri

Kael pemuda yang menjalani hidup yang damai di dunianya dia hanya peduli dengan game, Novel , latihan, bertarung, dan mengasah berbagai ilmu bela diri yang ia kuasai.

Semua terasa biasa… sampai hari itu tiba.
Dalam perjalanan pulang dari tempat latihan, Kael hanya ingin tidur dan memulihkan tenaga agar dia bisa membaca dan bermain game nya.

Namun saat membuka mata, ia bukan lagi berada di rumah.
Ia terbangun di tengah hutan, di bawah pohon, dengan suasana yang bisa di bilang terlalu nyata… namun anehnya, semua pemandangan ini persis seperti dunia dalam game dan novel yang pernah ia baca dan mainkan.

tanpa petunjuk dan sekarang dia harus tau cara bisa bertahan di dunia ini.
"haha...ini gila...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Ri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 18

Kael dan Claris berjalan menuju ruang perawatan akademi secara bersebelahan dengan Kael yang masih memegang kepalanya karna sakit dan juga ada beberapa lebam di mukanya karna latih tanding melawan Fael.

Claris masih cemberut mengingat Lyria yang menatapnya dengan tajam dan penuh permusuhan, Kael melirik ke Claris sejenak lalu menghela nafasnya karna dia tau apa masalah yang ada di antara mereka berdua tapi dia memilih pura-pura tidak tahu.

"Aku lihat kau dan Lyria bermusuhan? kenapa bisa begitu kalau aku boleh tau" Kael menatap sedikit ke arah Claris.

Claris segera tersadar dari lamunannya dan menetap ke arah Kael "Hanya... permusuhan sepele saat kami masih kecil..."

"Kalian teman masa kecil? Aku baru tau" Kael pura-pura kagum.

"Iya aku dan dia sering bertemu sejak kecil karna orang tua kami sangat dekat" Claris menyilangkan tangannya dengan kesal karna membahas Lyria.

"Lantas apa yang membuat kalian jadi musuhan?" Kael mencoba pura-pura penasaran

"Hanya hal konyol...aku dan dia dulu sangat bermusuhan aku bahkan gak tau kenapa bisa begitu, tapi kata ayah ku sedari kami kecil kami selalu gaduh dan gak mau akur" Claris menghela nafas.

"Kalian akan semakin dekat kedepannya" Kael mengangguk dan berbicara pelan.

"Aku dan dia akan akur?"

"Pfttt–jangan bercanda begitu, aku dan dia tidak akan pernah akur" Claris mendengus kesal "Hmph"

"Kita lihat saja nanti...." Kael berbicara dalam hati.

RUANG PERAWATAN AKADEMI.

Claris membuka pintu ruangan itu sambil menarik Kael masuk.

"Permisi, apa ada orang di dalam sini?–" Claris melihat sekitar ruangan mencari guru yang bertugas di sini.

"Oh? ada yang perlu di rawat?"

SREK–

Suara sibakan tirai yang terbuka dari salah satu ranjang perawatan terdengar, Di atas ranjang itu duduk seorang wanita cantik– berambut pendek berwarna merah selaras dengan warna matanya yang berwarna hijau,dia duduk sambil mengucek matanya seolah baru bangun tidur.

"Apa yang bisa ku bantu untuk kalian?" Tanya wanita itu dengan lembut sambil menguap.

"Dia sedikit terluka karna kami mengalami beberapa hal yang tidak terduga jadi seperti itulah memar dan di mana-mana" Claris menatap ke Kael.

"Ah...hanya luka memar ya?" Wanita itu merapal mantra penyembuhan.

Di telapak tangannya muncul lingkaran sihir berwarna hijau cerah dan secara perlahan menyinari beberapa luka-luka milik Kael dan membuatnya sembuh seketika.

"Selesai dan lain kali kalau kamu terluka atau merasa sakit jangan sungkan datang ke sini" Wanita itu mengedipkan matanya yang lelah ke arah Kael.

"Makasih Bu...." Kael mencoba mengingat nama guru yang ada di ruang perawatan akademi.

"Kau bisa memanggilku Yura" Dia tersenyum

"Baiklah Bu Yura" Kael mengangguk.

"Kenapa kamu bisa terluka?" Yura mengangkat satu alisnya.

"Aku tadi sedang latih tanding melawan Raphfael" Kael menyilangkan tangannya.

"Raphfael siswa dari kelas 3-A kan?" Yura mencoba mengkonfirmasi.

"Iya" Kael menjawab singkat

"Huh...aku bisa ambil kesimpulan kau itu cukup kuat makanya Raphfael menantang mu, kan? " Yura sedikit tersenyum.

Claris menepuk dada Kael dan menghela nafas "Dia ini memang kuat dan bahkan aku sendiri saja tidak tau bagaimana dia bisa melakukannya."

Kael menggelengkan kepalanya "Hanya keberuntungan saja..."

Yura berdiri dan mengelilingi Kael melihatnya dari atas sampai bawah dengan penuh ketertarikan dan rasa penasaran.

Claris menaikan kedua alisnya melihat tatapan mata Yura yang seperti predator langsung berdiri di depan Kael agar Yura menjauhi Kael.

Yura menggembungkan pipinya karna sedikit kesal Claris tiba-tiba muncul di tengah dan menghalangi dia agar tidak mendekati Kael.

"Kael kita harus kembali ke kelas kan? IYA KAN?" Claris menatap Kael sambil tersenyum tapi ada sedikit tekanan di dalam kalimat terakhirnya.

"I-iya" Kael mengangguk pasrah.

"Nah...kalau begitu terimakasih Bu Yura karna sudah mengobati dan menyembuhkan Kael– sampai jumpa nanti" Claris langsung menarik Tangan Kael dan langsung bergegas Keluar dari ruang perawatan meninggalkan Yura sendirian.

Yura semakin menggembungkan pipi karna kesal "Lihat saja kau nanti Claris Rosevale, Kael mu itu akan jadi milikku"

DUAGHH!!!

Seketika terdengar suara pintu terbuka dengan kencang dan membuat Yura kaget dan semakin Kesal karna dia melihat Fael yang tertawa dan badannya penuh luka memar yang sama seperti Kael.

"Bu Yura aku perlu perawatan lagi!!!" Fael masuk dengan Ceria seperti biasanya dengan Lyla di sampingnya yang hanya menghela nafas dan sedikit jengkel.

"RAPHFAEL SUDAH BERAPA KALI KU BILANG JANGAN ASAL DOBRAK PINTU SEPERTI ITU!!!" Yura menatap Fael dengan kesal.

"Ahahaha...maaf Bu" Fael tersenyum ceria.

"Bukankah Claris dan Kael seharusnya ada di sini?" Lyla mengangkat sedikit alisnya penasaran.

"Mereka baru saja kembali ke kelas..." Yura sedikit kesal karna mengingat Claris yang mencoba menjauhkan dirinya dari Kael.

DISISI LAIN

Kael dan Claris berjalan berdampingan menuju ke ruang kelas mereka dengan Claris yang sedikit cemberut karna melihat Yura yang sangat tertarik ke Kael dan itu membuat dirinya menjadi cemburu.

Kael mencoba mengabaikan ekspresi wajah Claris yang cemburut dan memilih untuk tetap diam dan tidak mau bertanya lebih lanjut.

"Claris" Terlintas sesuatu di pikiran Kael

"Apa?" Claris meliriknya

"Seharusnya kelas sudah dimulai kan?"

"Tentu dan kita terlambat masuk karna Raphfael mengajak mu latih tanding" Claris menghela nafas kesal

"Lalu kenapa Leon dan Lyria bisa keluar tadi? padahal kelas seharusnya sudah di mulai." Kael mengangkat alisnya

Claris langsung tersenyum cerah karna kemungkinan Arden absen dan tidak mengajar"Apa jangan-jangan pak Arden gak masuk?"

Kael mengangkat bahunya "Mungkin saja"

Claris langsung menarik Kael dengan cepat menuju ke Kelas dan langsung membuka pintunya dan dia melihat hanya ada beberapa siswa sana berada di kelas dan itupun pada tiduran di kursi mereka masing-masing.

"Hey kemana pak Arden?" Claris bertanya pada salah satu siswa yang sedang membaca buku.

"Pak Arden?dia tidak masuk hari ini dan katanya kita bebas mau ngapain aja" Dia menjawab singkat dan kembali membaca.

Claris langsung tersenyum cerah dan melihat ke arah Kael dengan tatapan ceria "Ke kamar ku yuk, kita belum lanjutkan yang tadi pagi lho~"

Kael menghela nafas dan pasrah mengikuti keinginan Claris "Baiklah..."

Claris langsung menggandeng tangan Kael dan siap langsung teleportasi ke kamarnya

"T-TELEPORTATION" Kael sempat ragu tapi langsung merapal.

KAMAR CLARIS

Mereka sampai dan Claris langsung membuka mantelnya dan meletakkannya di dalam lemari "Ah...kamar ku dan hanya kita berdua yang ada di sini~"

Kael melepas mantelnya dan menaruhnya di sofa lalu duduk "Jangan berbuat yang aneh-aneh"

"Tidak akan aneh~" Claris terkikik.

Claris duduk di samping Kael dan bersandar. Tangannya mulai bermain di sekitar perut Kael dengan lembut.

"Itu geli... hentikan" Kael mencoba menahan senyumnya.

"Maaf~" Claris tersenyum dan lalu bersandar semakin dekat mencoba menikmati waktu khusus mereka berdua.

Kael menggeleng dan tersenyum tapi pikirannya langsung tertuju pada Rio dan dia langsung menepuk dahinya "Aku lupa soal teman sekamar ku, dia pasti akan menghujani ku dengan banyak pertanyaan nanti"

Claris mendongak agar bisa menatap Kael "Kau tinggal tidur di sini aja lagi dan menghindari teman sekamar mu itu~"

"Tidak,itu buruk dan itu akan membuat dia semakin bertanya lebih banyak kemana aku selama dua hari" Kael menghela nafas.

DI SISI RIO-KELAS 1-C

Kelas 1-C belajar dengan penuh senyap dan memperhatikan sementara hanya Rio lah yang tidak terlalu memperhatikan dan tenggelam oleh pikirannya

"Si Kael itu...dia kemana semalaman?dan dia dekat dengan Claris? apa jangan-jangan tadi malam mereka..." Rio bergumam dan ingin sekali bertanya banyak ke Kael saat mereka bertemu.

"Kael!!! enak sekali jadi diri mu..." Rio menghela nafas berat dan mencoba menahan rasa irinya.

1
Muhammad Fachri
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!