NovelToon NovelToon
Gulungan Ombak Cinta

Gulungan Ombak Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Gadis nakal
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Ceyra Azaya

Musim panas sudah di mulai, dua wanita muda, Chai Tea dan Cherry memutuskan untuk pergi berlibur ke pulau, menikmati pantai yang indah.

namun bukannya mendapat liburan yang menyenangkan, keduanya malah dihujani banyak masalah yang membuat mereka berdua terjebak di pulau itu dengan cinta penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceyra Azaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

[Sebenci Itukan Kepadaku]

Sementara itu, para abang-abang muda di atas kapal yang telah lama menjomblo begitu sumringah dengan kehadiran wanita cantik yang menyegarkan mata, lebih indah dari pemandangan laut.

Dengan berpenampilan gagah agar terlihat keren, serta merapikan rambutnya supaya tampan, mereka pun mencoba mendekati dan harapan bahwa salah satu dari wanita itu merupakan pujaan yang ditunggu selama ini.

"Jangan mengganggu kami!" Bentak Cherry, memandang dengan tatapan jijik.

"Cher! Jangan begitu!" bisik Chai Tea.

Semua saling berkenalan lalu mengobrol santai dibarengi canda tawa membahas hal-hal menyenangkan. Lalu abang keren dengan kaos singlet tanpa bicara langsung duduk di samping Chai Tea.

Dengan teknik pencuri hati, ia menyentuh rambut Chai Tea yang menghalangi wajahnya lalu menyibakkan ke belakang telinga. Chai Tea yang sempat terkejut dengan perlakuan pria itu yang mencoba menggodanya, ia hanya membalas dengan senyuman.

Tapi dibalik itu ada seseorang merasa panas dada ketika melihat pria lain begitu dekat dengannya. Dari belakang Sky menatap sinis dan mengerutkan kening. Mendengus tak suka.

Namun sekejap Sky pun merasa aneh pada dirinya yang mendadak merasa kesal tak jelas hanya karena hal sepele. Jadi ia pergi ke tempat lain untuk menyibukkan diri, mengecek beberapa dokumen barang pengantaran, memastikan tak ada barang yang terlewat.

Baru saja beberapa saat yang lalu mereka berlayar bahkan pulau itu masih terlihat dari kejauhan, Cherry mulai menunjukkan tingkah aneh dan merasa tak nyaman disertai mual-mual dengan kepalanya yang tiba-tiba merasa pusing.

"Cher, jangan bilang kamu mabuk laut! Bagaimana ini?" Tanya Chai Tea, panik tak karuan melihat temannya sakit.

"Jangan ajak aku bicara!" Jawab Cherry, menahan asam lambung yang hampir naik.

Berkat arah dari abang-abang, ia pun segera membawa Cherry ke dalam ruangan kemudi. Di sana terdapat seorang pria tua sedang mengemudikan kapal. Setelah meminta izin agar temannya dapat beristirahat di sini, pria tua itu pun memberikan obat untuk Cherry.

Si kakek juga memberikan arahan agar Chai Tea segera membuatkan teh hangat untuk temannya, masuk ke ruangan yang ada balik pintu, terdapat dapur seadanya disiapkan khusus untuk para awak kapal.

Terdapat kompor, oven, dan beberapa alat masak lainnya lalu disertai kulkas mini yang dipenuhi minuman dan makanan beku.

Beberapa saat kemudian, Cherry yang sudah meminum obat, mulai merasa baikan dan mulai tertidur lelap di ruangan istirahat. Chai Tea yang ditinggalkan tidur oleh temannya kini merasa bosan dengan perjalanan yang masih begitu jauh dari pulau seberang.

Merasa pengap, Chai Tea pergi keluar untuk menghirup udara segar yang berhembus kencang, tidak lupa Chai Tea juga membawa minuman dingin untuk dirinya.

Sambil berjalan di tengah kotak raksasa, secara kebetulan ia melihat tengah Sky duduk sendiri sambil mengecek beberapa kertas.

Chai Tea yang kesepian pun berjalan menghampiri pria itu, lalu tanpa sepatah kata langsung duduk di samping. Chai Tea ingin mengakrabkan diri, tetapi Sky tak menghiraukan keberadaannya dan hanya fokus pada dokumen itu.

Semakin lama jarak diantara mereka mulai dekat karena Chai Tea perlahan menggeser badannya sampai paha mereka bersentuhan. Dikarenakan terganggu Sky pun akhirnya menoleh ke arah Chai Tea. dengan wajah kesal, tapi wanita itu hanya tersenyum sambil mengedipkan mata.

"Bukankah kita sudah sepakat agar kamu tidak mendekat jika aku sedang bekerja? Apakah kamu sudah lupa?"

"Aku lihat kamu hanya duduk santai sambil mengecek kertas-kertas itu, bukan sedang bekerja."

"Apakah kamu merasa haus? Aku punya minuman dingin." Sambil sedikit basa-basi, Chai Tea memberikan botol soda, tapi pria itu mengabaikannya.

"Ya sudah kalau kamu tidak mau, aku akan memberikannya kepada abang tampan dengan kaos singlet itu. Kasihan sekali, dia tampak kepanasan."

"Dia sangat ramah dan asyik ketika diajak mengobrol." Ucap Chai Tea lagi, mulai berjalan menjauh.

Seketika Sky cemas karena Chai Tea seorang diri ingin pergi ke tempat yang dipenuhi para pria. ia sudah lama berteman dengan mereka dan juga telah tahu dengan jelas bagaimana sifat mereka yang memiliki hasrat tak terkendali dan suka merayu para wanita.

"Oke, aku mau!" Ucap Sky, berbicara sangat pelan.

Langkahnya terhenti, Chai Tea tersenyum puas. Triknya benar-benar manjur untuk membuat Sky berhenti mengabaikannya. Lalu ia berbalik dan duduk kembali di samping Sky, barulah Chai Tea memberikan sebotol soda dingin.

Walaupun hatinya senang tetapi di dalam benaknya Chai Tea merasa tidak enak.

"Maaf Sky, aku mengganggumu. Aku merasa kesepian dan mencoba mencari teman untuk mengobrol karena temanku saat ini sedang beristirahat." Curhat Chai Tea, murung sejenak.

"Tapi aku tidak akan mengganggu kamu lagi." Ucapannya sambil beranjak dari bangku.

Namun baru saja melangkah tiba-tiba saja kapal miring ke kiri dengan kencang akibat diterjang ombak besar, membuat Chai Tea yang kehilangan keseimbangan lalu jatuh ke belakang. Beruntung Sky sempat menangkap Chai Tea sebelum terhempas ke bawah.

Sky menarik badan wanita itu ke dalam pangkuan pahanya, lalu memeluk pinggang untuk menahannya. Chai Tea dengan sigap mengalungkan tangan kecilnya di leher pria itu. Reaksinya lambat, Chai Tea memalingkan pandangan, menatap bingung ke arah Sky yang ada dihadapannya.

karena hal itu posisi mereka sangatlah dekat sampai-sampai membuat hidung saling bergesekan, seketika menimbulkan gejolak dalam hati, dentuman jantung berdebar keras bagai bom waktu yang ingin meledak.

Sky juga terkejut karena baru kali ini dirinya begitu dekat dengan seorang wanita. Saking dekatnya ia menjadi terpaku memandangi pupil mata yang membesar, mata Chai Tea tampak seperti batu zamrud bersinar cerah di bawah sinar matahari.

Lirikan Sky perlahan turun dan menatap bibir kecil merah muda itu, aroma lip balm yang manis berbau buah stroberi.

Terlalu lama terpaku, Chai Tea yang menyadari bila wajah mereka begitu dekat, langsung saja memundurkan wajahnya dan menoleh ke arah lain, begitupula dengan Sky. Semakin deg-degan dan salah tingkah karena Chai Tea sadar bila dirinya tengah duduk dalam pangkuan pria itu.

"Maaf, Aku tidak sengaja." Ucap Chai Tea, beranjak dari pangkuan, namun Sky malah menahan pinggangnya kembali.

"Jangan bangun dahulu! Kapal masih dalam kondisi belum stabil. Kalau terjatuh lagi aku tidak akan membantu." Jelas Sky, nadanya dingin.

"Sky, aku ingin bertanya." Ucap Chai Tea, sesudah berdiam sejenak.

"Kamu sepertinya tak menyukai keberadaan ku,  sebenci itukah kamu padaku?" Lirih Chai Tea, nadanya terdengar sedih.

Ia merasa bila Sky tidak senang kepadanya. Di dalam matanya saat melihat Sky, pria itu selalu saja bersikap cuek. Namun wajar saja jika Sky marah padanya karena Chai Tea selalu saja mengacau dan membuat orang lain kerepotan.

Jika Chai Tea sendiri digantikan pada posisinya Sky, pasti ia juga akan sangat marah karena merasa perbuatan itu sudah keterlaluan.

"Aku tidak pernah membencimu, berhentilah berprasangka begitu!"

"Aku hanya menjaga jarak dengan wanita yang tak ada hubungan apa-apa denganku." Sahut Sky, suaranya begitu dekat ditelinga.

Sontak saja, Chai Tea memalingkan wajah, memandangi Sky dengan wajah terpana. Menatap dalam pada manik mata pria itu yang menjukkan kejujuran. Sedetik kemudian, Chai Tea kembali lagi mengindarkan pandangan. Menyembunyikan rona tipis di wajahnya.

1
drpiupou
yah kah wong kamu cantik/Joyful/
drpiupou
kak paksanya kebanyakan /Grievance/
drpiupou
kak paragraf nya bisa di pecah aga kecil kak. supaya yang baca nggak capek matanya.

kadang pembaca bisa nggak jadi baca kalau paragraf nya sesak begini.


maaf yah kak, aku cuma ngasih sran
Ceyra Heelshire: makasih loh sarannya! aku perlu banget saran kek gini.
total 1 replies
Chae-yeong
lanjutt kak🤭
Nurika Hikmawati
ceritanya bagus kak... semangat terus ya
Shishio Makoto
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
Haris Saputra
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!