***
Indah tapi menyakitkan , pria yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pria yang kejam dan suka menyiksanya.
Moana tidak mengetahui apa penyebab nya kenapa Shaka suaminya sangat membencinya, padahal sebelum mereka menikah Shaka sangat lembut kepadanya.
" aku capek Shaka, lepaskan aku, biarkan aku pergi " mohon Moana kepada Shaka dengan mata berkaca kaca baru saja pria itu menampar pipi nya dengan sangat keras
" jangan bermimpi, dan ini baru permulaan Moana Ranayma kita belum masuk ke intinya " ucap Shaka menatap tajam kearah Moana tanpa expresi lalu melangkah pergi dari sana.
....
Yang penasaran dengan ceritanya yukk mampir di Novel nya Author guysss, jangan lupa Like comen dan Vote dukungan dari kalian sangat berarti untuk Author 🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18.
.
.
di perjalanan Maura sudah tertidur di pangkuan sang Mommy sedangkan Amora gadis kecil itu tidak henti henti nya menatap kagum bagunan yang menjulang tinggi yang berjejer di pinggir jalan kota jakarta
" mommy gedung nya sangat tinggi " ucap Amora kagum seraya menunjuk salah satu gedung yang ada di pinggir jalan raya
" iya sayang, apa Amora menyukai nya " tanya Moana , seketika Amora mengalihkan pandangan nya kearah sang mommy lalu menganggukan kepala nya
" nanti kalo Amola becal Amola ingin membangun gedung yang lebih tinggi dali pada yang tadik Mommy " jawab Amora dengan keinginan nya yang sangat tinggi
Moana mengelus lembut kepala putri nya itu lalu tersenyum dan berkata di dalam hati " gedung milik Daddy mu lebih tinggi dan lebih besar dari pada itu nak, andaikan kamu tau itu " Moana hanya bisa berkata dalam hati tanpa bisa mengeluarkan nya, andaikan kedua putri nya tau kalo mereka adalah anak dari seorang pengusaha mudah yang sangat sukses
" oh iya Mommy becal nanti Amola mau jadi pengucaha yang cukcec sepelti pengucaha yang pelna Amola lihat di televici " lanjut Amora lagi dengan mata yang berbinar
Moana kembali tersenyum " kalo begitu Amora harus pintar dan sekolah yang baik dulu sayang, " jelas Moana
" kalo begitu Amola mau cekolah Mommy " ucap Amora
" belum bisa sayang karena umur Amora baru tiga tahun nanti ya setelah Amora besar sedikit lagi baru Amora bisa sekolah " Moana memberikan penjelasan kepada putri nya bersamaan dengan bis yang mereka tumpangi berhenti dan saat ini mereka sudah berada di kota Jakarta
kota dimana Moana lahir kota dimana dia tinggal dulu hingga keadaan yang membawanya pergi meninggalkan kota kelahiran nya itu.
Moana membangun kan Maura yang masih tertidur di atas pangkuannya
" Maura sayang bangun nak kita sudah sampai " ucap Moana lembut dan tak lama kemudian Maura membuka mata nya lalu melihat sekitarnya para penumpang berdesak desakan keluar dari dalam bis.
" Amora tas nya di pake ya sayang, " Amora hanya menganggukan kepalanya lalu kembali menenteng tas ranselnya di pundak
" apa Maura bisa jalan sendiri sayang " tanya Moana kepada Muara yang sudah berdiri di hadapan nya itu seraya menatap kearah luar pintu bis
" bisa mommy, Maula juga mau bawa tac cendili cepelti Amola " jawab Maura, Moana tersenyum lalu membantu Maura memakai tas ranselnya di pundak
seteleh selesai Moana mengajak kedua putri nya itu untuk turun dari mobil , dan disini lah mereka berada di kota jakarta, Moana menarik nafasnya dengan berat setelah empat tahun lamanya akhirnya Moana kembali menginjak kota itu lagi , kota yang menyimpan banyak kenangan untuknya.
" lamainya " ucap Amora senang
" iya Maula cuka, dicini cangat lamai gak cepelti decah kita yang cepih " tambah Maura dua anak kembar nan cantik Moana itu tersenyum bahagia seraya kagum melihat keramaian kota jakarta, tak lupa bonekanya selalu mereka bawa di dalam gendongannya.
tak lama taksi online yang sudah di pesan oleh Moana datang . " ayo sayang " ajak Moana kepada kedua putri nya seraya membuka pintu belakang penumpang untuk kedua putri nya
Amora naik terlebih dahulu setelah itu di susul oleh Maura. setelah kedua putri nya duduk dengan baik di dalam taksi barulah Moana ikut masuk.
" jalan pak, alamat nya sesuai di aplikasi ya pak " ucap Moana
supir taksi itu menganggukan kepalanya lalu segera menjalankan mobil nya , sepanjang jalan Amora dan Maura menatap kagum gedung-gedung pencakar langit yang sangat cantik itu.
" Maula tau gak, becal nanti aku mau jadi pengucaha loh dan aku akan membuat gedung yang lebih tinggi dan becal dali pada punya meleka " ucap Amora bangga seraya melihat kearah sang kembaran
" nanti kalo Maula cudah cembu, Maula akan membantu Amola untuk membangun gedung yang tinggi dan becal teluc kita kaci nama gedung AM " jelas Maura yang juga menginginkan hal yang sama seperti sang kembaran
" apa itu AM " tanya Amora bingung sedangkan Moana hanya diam mendengar percakapan kedua putri nya wanita itu hanya fokus melihat kearah luar jendela entah apa yang sedang di fikirkan nya
" Amola Maula " jawab Maura cepat
Amora menganggukan kepalanya mengerti " kalo begitu Maula haluc cepat cembu cupaya kita bica mencapai mimpi kita cama cama "
" ok Maula janji, Maula akan cepat cembu, " jelas Maura bersemangat hingga suara sopir taksi menghentikan percakapan dua anak kembar itu
" sudah sampai Nona " ucap sang sopir taksi
Moana yang sejak tadi hanya diam sambil memikirkan sesuatu itu kaget " oh iya Pak, " ucap Moana lalu memberikan uang berwarna biru beberapa lembar kepada sang sopir taksi
setelah nya Moana mengajak kedua putri nya untuk turun " ayo sayang kita akan pergi ke rumah baru kita " Jelas Moana dan dengan semangat Amora dan Maura keluar dari mobil
" terimakasih pak " ucap Moana kepada sopir taksi itu
" iya Nona " lalu sopir taksi itu pergi dari sana
" dimana lumah balu kita mommy " tanya Maura
" disana ayo sayang " tunjuk Moana kearah gang sempit
mereka bertiga berjalan kearah gang sempit itu , sebelum berangkat ke Jakarta Moana sudah mendapat rumah kontrakan melalui akun instagram miliknya tidak susah untuk nya mencari kontrakan karena Moana sangat tau letak letak kontrakan yang ada di jakarta, karena pada saat masih kuliah dulu Moana sering pindah pindah kontrakan, dan letak kontrakan itu tidak jauh dari rumah sakit dimana Maura akan di rawat. meskipun Moana hanya mampu membayar nya dua bulan saja tetapi setelah ini Moana akan bekerja lebih keras lagi dia akan mencari pekerjaan di Jakarta untuk biaya pengobatan sang putri dan biaya sehari-hari nya ke depan.
setelah sampai di hadapan kontrakan yang sudah di sewanya selama dua bulan itu , disana sudah ada ibu pemilik kontrakan yang menunggu nya
" ibu Moana " tanya ibu paru baya itu
" iya bu " jawab Moana sambil tersenyum
ibu paru baya itu membalas senyuman Moana " baik bu ini kunci kontrakannya dan semoga ibu dan kedua putri ibu nyaman tinggal disini , kontrakan nya sudah saya bersihkan ibu tinggal masuk saja dan istirahat " ucap Ibu pemilik kontrakan seraya memberikan kunci kontrakan kepada Moana
" iya bu terimakasih " ucap Moana sambil meraih kunci itu
ibu kontrakan itu hanya menganggukan kepala sambil tersenyum
" kalo begitu saya permisi dulu bu Moana " pamit ibu itu
Moana hanya mengangguk dan tersenyum setelahnya Moana membuka pintu kontrakan itu dan mengajak kedua putri nya untuk masuk, kontrakan yang sangat sederhana dan hanya terdapat satu kamar saja, tetapi tidak masalah bagi Moana yang penting saat ini dia dan putri nya bisa tidur dengan nyenyak meskipun di tempat yang sederhana.
.
.
.