( Season 1 dan 2 )
Apa jadinya jika pria yang telah menjaga dan merawatnya sedari usia 7 tahun hingga sekarang menginjak usia 18 tahun, diam diam jatuh cinta pada pria dewasa yang usianya terpaut 22 tahun?
pria yang biasa dipanggilnya om dan sudah seperti ayahnya sendiri ternyata juga menyimpan perasaan yang sama seperti yang dirasakannya?
juga kedua sahabatnya yang sama sama berjodoh dengan pria pria dewasa.
apakah cinta beda usia yang sangat banyak itu bisa menyatu?
Baca juga di PROJEK MEMIKAT HATI SUAMI ya ...karena para tokoh nya sambung menyambung menjadi satu.
di season 2
Lebih di fokuskan pada anak anak mereka
Ig. rii.ena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18.Tawaran
Duduk disamping Dimas yang sedang mengemudi dengan tenang dan diam , membuat rasa kantuk Cinta semakin berat .
Dimas melirik sekilas.
" kalau sudah tidak tahan, tidur saja , ntar kalau sudah sampai akan Om beritahu , hem ". sambil dengan lembut sebelah tangan nya mengusap rambut dikepala Cinta .
deg.
perlakuan Dimas barusan bukan membuat Cinta semakin ngantuk ,justru sebaliknya , kantuk itu sudah menguap entah kemana.
ya ampun Om.....kalau terus begini , kalau Cinta berharap terlalu banyak gak salah kan ? Cinta berkata dalam hati.
Cinta tetap memejamkan matanya. mengingat moment sandiwara yang baru beberapa jam berlalu , sampai akhirnya tiba tiba membuka mata dan langsung bertanya .
" Om.... Tante Aida itu siapa ? " tanya Cinta tiba tiba .
Dimas terjengkit kaget mengira Cinta sudah tertidur tadi , karena dari ekor matanya melihat Cinta yang kedua bola matanya menggantung sayu menahan kantuk .
" eh...kok gak jadi tidur ? "
" ngantuk ya tiba tiba hilang he he "
" Om....."
" eh....panggilnya enggak mas ? kok Om lagi '" tanya Dimas menggoda
" hah...." Cinta menjadi bengong
Dimas terkekeh.
" kan sandiwaranya. sudah selesai, Om.? " tanya Cinta bingung
" siapa yang bilang ? " Dimas mengambil kesempatan .
" maksudnya ? memang ada pertemuan apa lagi ? apa ada reuni SMA ,atau SMP ? " Cinta mulai ngawur .
Dimas menghentikan mobilnya dipinggir jalan .
huh
Dimas membuang napas .
mungkin ini saatnya . ujar Dimas dalam hati
Dimas memiringkan badannya menghadap Cinta.
" Cin, Om mau bertanya pada kamu, tapi tolong kamu menjawab sejujurnya dan jangan pernah mencoba mencari alasan apa pun buat menyangkalnya " Dimas berkata pelan .
Cinta tidak faham Dimas mau bertanya apa, tapi Cinta mengangguk juga.
Dimas mendesah perlahan sebelum kembali bertanya .
" selama ini bagaimana perasaan kamu terhadap Om ? karena sama sama kita tahu, kalau Om ini bukan paman kandung kamu dan tidak mempunyai hubungan darah sama sekali pada kedua orang tua mu . " Dimas memberi jeda sedikit.
" sengaja Om bertanya ini ,karena jawabanmu sangat tergantung dengan pertanyaan Om selajutnya " tanya Dimas hati hati.
" maksudnya ? Cinta makin tidak mengerti akan pertanyaan Om " terlihat kalau Cinta bertambah bingung.
hah....Dimas menyerah .
mungkin waktunya belum tepat , ach....aku terlalu terburu buru, atau mungkin aku salah ? pikir Dimas
" ya sudahlah....kelihatan kamu sama sekali gak faham maksud pertanyaan Om, lupakan saja ! anggap saja Om tidak pernah bertanya seperti itu "
Dimas langsung mengubah posisi duduknya kembali bersiap melanjutkan perjalanan pulang.
Cinta cepat menyentuh tangan Dimas untuk menghentikannya .
" maafkan Cinta ,....sebenarnya Cinta faham kemana arah pembicaraan ini , tapi Cinta hanya ingin memastikan nya kalau apa yang Cinta dengar tidak salah dan tidak keliru dengan apa yang Cinta pikirkan " jawab Cinta lembut ,
manik mata keduanya saling bertemu, walaupun pencahayaan dari lampu jalan dan sorot kendaraan yang hilir mudik sangat minim , tapi tidak mengurangi kilatan dari manik mata satu sama lain .
" kamu....." kata Dimas pelan.
"yah.....maafkan Cinta , mungkin Cinta terlalu mengagumi sosok Om selama sebelas tahun ini, Cinta tidak memungkiri kalau perasaan Cinta terhadap Om tidak bisa seperti seorang kemenakan terhadap pamannya , apa lagi seperti terhadap ayahnya , maaf Om, karena sosok ayah Cinta tidak bisa tergantikan oleh orang lain, meskipun itu Om, maaf Om !."
Cinta terisak Isak , dia sadar sudah berbuat salah karena berani menaruh perasaan terhadap Dimas .
" kenapa menangis ? " usap lembut ibu jari Dimas menyeka air mata yang mengaliri pipi Cinta.
" Om.gak marah ? " tanya Cinta
" kenapa harus marah ? dan untuk apa harus marah "
" tentang perasaan yang tidak semestinya " jawab Cinta takut.
" siapa yang bilang kalau perasaan yang kamu punya itu salah . justru dengan tau perasaan kamu, Om akan mengajukan sebuah penawaran . " lugas Dimas
" penawaran ? apa hubungannya ? " tanya Cinta
" bisakan kamu berhenti memanggil saya dengan sebutan Om ? " Dimas menaik turunkan alisnya.
" hah.... " mulut Cinta membulat
" maukah kamu melanjutkan sandiwara ini menjadi sesuatu yang nyata ? " tanya Dimas dengan manik mata yang masih mengunci pada manik mata Cinta
deg
***bersambung....
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻***
sy dah prnah baca novel ini seblmnya.
ini utk yg kedua kalinya.
ga prnah bosen membacanya, sangat menghibur dan sangat menginspirasi.