Queensa, seorang gadis yang menjadi dingin karena terlalu banyak tersakiti. Dan Sasa, seorang gadis antik dan penakut yang sudah menjadi bahan bully sejak pertama kali masuk ke sekolahnya.
Dilihat dari segi manapun, tidak ada yang akan menyangka, jika kedua sosok itu adalah orang yang sama.
Berawal dari benci, dia menyadari jika perbedaab antara cinta dan benci hanya setipis kertas tisu. Dia jatuh cinta pada pria yang membullynya.
Lalu akankah kisah cinta mereka berjalan mulus, atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosemarry_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queensa "18"
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Dengan gigi bergemelatuk dan tangan yang terkepal erat, Queen beranjak menuju ruang tamu untuk mengusir tamu tak diundang itu.
Sesampainya di ruang tamu, orang yang sudah membuatnya naik darah sedari tadi itu, justru tampak mengulas senyum manis ke arahnya.
Dan tentu saja hal itu membuat Queensa semakin dongkol saja.
"Lo mau pergi dari sini pakai kaki lo sendiri, atau lo mau gue yang anterin lo dengan cara kasar?!"
Queen menatap sinis pria di hadapannya itu, dengan tangan bersilang di depan dada.
Benar-benar bukan sebuah sambutan baik yang dia berikan pada tamunya itu, melainkan sambutan sekaligus penutupan yang begitu tidak berperasaan.
Tapi apakah itu salah? Bahkan apa yang Farrel lakukan, sudah lebih dari sekedar salah. Dan yang Queen lakukan ini tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan cowok muka tebal itu.
"Gue kan cuma mau minta maaf, Queensa. Gue mau kita mulai semuanya dari awal lagi, bisa kan?"
Tidak habis pikir, Queen benar-benar muak dengan laki-laki tidak tau diri di hadapannya ini. Bahkan dia masih dengan tidak tau malunya, meminta untuk memulai semuanya dari awal.
Queen mengambil gelas yang terletak di atas meja itu, menimang-nimangnya sambil bertanya pada Farrel, "Lo tau ini apa kan?" tanya Queen.
Tanpa banyak basa-basi, Queen melemparkan gelas itu tepat di depan Farrel hingga hancur berkeping-keping dan pecahannya juga berserakan ke segala arah.
Sontak saja hal itu membuat Farrel cukup terkejut.
"Queen, kenapa lo pecahin gelasnya?"
Buka menjawab pertanyaan Farrel, Queen justru mengatakan hal lain, "Apa lo bisa balikin gelas pecah itu seperti semula? Nggak kan? Jadi gue minta, lo pergi! SEKARANG!"
Queen sudah benar-benar tak ingin lagi, melihat wajah laki-laki brengsek tidak bermoral dan tidak tau diri di depannya itu.
Dengan berat hati dan rasa kesal juga malu yang tak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata, Farrel pun memilih meninggalkan rumah Queen, sebelum gadis galak itu bertindak lebih jauh lagi.
Bahkan kelinci saja bisa menggigit saat terpojok, apalagi singa betina seperti Queen ini, yang pastinya akan mencabik balik orang yang mengusik ketenangannya.
Setelah pintu tertutup, dan sosok Farrel juga sudah tidak lagi terlihat di hadapannya, Queen segera berseru dengan lirikan jengah ke arah belakang.
"Keluar! Gue tau lo ada di sana, keluar atau gue paksa lo keluar!" geram Queensa.
Orang yang di maksud pun segera keluar dari tempat persembunyiannya, dengan senyum pepsodent yang menghiasi wajah tampannya.
"Hehe, piss..." ucap Dion sambil mengacungkan dua jarinya membentuk huruf V.
"Pass piss pass piss, kembang kempis!? Bisa-bisanya lo bercanda pake si Magadir itu. Nggak lucu banget tau nggak sih?!" geram Queen pada Dion.
Queen pun berjalan kembali ke lantai atas menuju ke kamarnya, dengan Dion yang masih berusaha menghentikannya dengan berbagai bujuk rayunya.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
semangat Thor
Ry Benci Pakpol Mampir