NovelToon NovelToon
Perjalanan Pedang Fei Chen

Perjalanan Pedang Fei Chen

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kultivasi / Pendekar / Dikelilingi wanita cantik / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem / Pusaka Ajaib
Popularitas:10.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Sam Ilfar

Menceritakan anak remaja bernama Fei Chen yang menjadi korban pembantaian keji dan bertahan hidup di kerasnya dunia persilatan. Disepenggal nafas terakhirnya Fei Chen diselamatkan oleh seekor kucing yang merupakan jelmaan Dewa Naga dan sebuah pedang yang merupakan jelmaan Raja Neraka. Berkat pertemuan itu Fei Chen terjebak dalam takdir yang lebih besar, dia terkena Kutukan Raja Neraka yang dapat dipatahkan dengan menikahi sebelas wanita yang tulus mencintainya. Dari sinilah perjuangan Fei Chen untuk membalaskan dendam kedua orang tuanya dan mematahkan kutukan itu dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Ilfar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PPFC 18 - Permintaan Dan Syarat

PPFC 18 - Permintaan Dan Syarat

Energi hitam yang dilepaskan Fei Chen membuatnya dapat kembali bergerak dan bertarung bersama Murong Liuyu. Namun sekuat apapun tekad Fei Chen, Murong Liuyu dapat menghabisi semua Manusia Buas yang tersisa tanpa kesulitan sedikitpun, dan tentu tanpa bantuan darinya.

“Sudah kuduga bocah tetaplah bocah.” Setiap perkataan Murong Liuyu membuat Fei Chen merasa kesal.

Apalagi setelah melihat pertarungan Fang Huo, Fei Chen akhirnya sadar akan kemampuannya. 

Fang Huo mendekati Fei Chen dan Murong Liuyu yang terlihat tengah bersitegang.

“Chen, bagaimana? Apa kau tertarik menjadi muridku? Aku telah lama tidak mengambil murid, jadi aku berharap kau menerimanya.” Ucapan Fang Huo membuat Murong Liuyu menatap sinis Fei Chen.

“Kakek, aku rasa dia tidak pantas menjadi muridmu. Asal-usulnya tidak jelas dan sejauh ini kau hanya memiliki satu murid. Bahkan cucumu ini tidak kau angkat menjadi muridmu!” Murong Liuyu dengan tegas menolak, sementara Fang Huo tertawa pelan.

“Aku sudah tua, aku tidak mengangkatmu menjadi murid karena alasan tertentu, tetapi aku masih mengajarimu.” Fang Huo membalas perkataan Murong Liuyu.

‘Kenapa aku merasa kesal mendengar perempuan ini menolak ajakan Senior Fang?!’ Fei Chen menatap tajam Murong Liuyu yang menatap sinis dirinya.

“Baiklah...” Seketika Murong Liuyu dan Fang Huo terdiam. Keduanya menatap Fei Chen dan menunggu ucapan selanjutnya.

“Jadi kau mau menjadi muridku-”

“Bukan begitu maksudku, Senior Fang...” Fei Chen justru menatap sinis Murong Liuyu tanpa mempedulikan Fang Huo yang melihat dirinya, “Senior Murong, sepertinya kau selalu menolak keberadaan diriku ini dan entah mengapa aku merasa kesal setiap mendengar ocehanmu.”

Murong Liuyu melepaskan tenaga dalam berjumlah besar, “Untuk seukuran bocah, ternyata kau pandai berbicara!”

Fang Huo hendak menegur Murong Liuyu, tetapi justru dikejutkan dengan Fei Chen yang sama sekali terlihat tidak takut dengan cucunya itu.

“Bocah? Jadi jika aku bukan bocah, apakah Senior Murong akan menerima keberadaanku sebagai seorang pendekar?!” Fei Chen berkata dengan nada meninggi membuat Murong Liuyu sedikit tersentak, “Untuk membuktikannya, aku akan membunuh pendekar yang memiliki kemampuan seperti topeng harimau sialan itu!”

“Jangan bermimpi! Bukannya membunuh salah satu dari Enam Bayangan Buas, kau hanya akan mati oleh mereka! Dasar bocah tak tahu diri!” Murong Liuyu menghela napas panjang dan mengatur aliran pernapasannya mencoba bersabar menghadapi ucapan Fei Chen.

“Aku tidak bermimpi, sebelum kematianku, aku akan membuatmu mengakui diriku!” Fei Chen menyeringai, sementara Murong Liuyu tidak dapat berkata apapun.

“Apa maksud dari perkataanmu itu, Chen‘er?” Fang Huo menatap Fei Chen dengan tatapan menyelidik.

“Aura yang membungkus jantungmu itu...” Fang Huo tidak dapat berkata apapun selain memejamkan matanya.

“Melihat jenius berbakat sepertimu, membuatku mengingat An‘er dan Xin‘er...” Saat Fang Huo berkata demikian, Murong Liuyu melebar matanya lalu menatap Fei Chen dengan seksama.

“Sepertinya para penduduk akan kemari...” Fang Huo menoleh ke belakang sambil merogoh jubahnya sebelum memberikan beberapa pil langka berharga mahal kepada Fei Chen, “Chen‘er, terimalah pemberianku ini. Memang tidak dapat menyembuhkan luka dalammu, tetapi aku akan berusaha mencari cara untuk menyembuhkanmu.”

Fei Chen menerima pil pemberian Fang Huo, “Terimakasih banyak, Senior Fang. Junior tidak akan melupakan kebaikanmu.”

Fang Huo tersenyum tipis, “Aku ingin mengajakmu untuk pulang bersamaku, tetapi kau pasti akan segera menolaknya. Jadi aku ingin kau mampir ke Lembah Persik dalam waktu dekat ini.”

Fang Huo menghilang dari pandangan Fei Chen, disusul Murong Liuyu. Fei Chen menatap mayat-mayat Binatang Iblis yang berserakan bersamaan dengan tubuh Gang Rui, sementara tubuh Manusia Buas lenyap tak berbekas.

“Beruntung...” Fei Chen menggumam pelan.

‘Apanya yang beruntung, Chen?’ Kucing Manis melompat ke atas kepalanya dan menghentakkan kakinya pelan.

“Setelah keluar dari Gunung Menangis, aku bertemu dengan mereka berdua. Aku hanya merasa beruntung akan hal itu.” Fei Chen menjawab pelan dan menghela napas panjang.

Guan Zhou menghampiri Fei Chen yang tengah berdiri di gerbang kota. Badan bocah itu penuh dengan lumuran darah dari Binatang Iblis dan Manusia Buas yang telah dibunuhnya.

“Apa kau yang membunuh mereka semua, pendekar muda?” Guan Zhou bertanya dan merasa tidak percaya.

“Tidak, bukan aku yang menghabisi mereka semua.” Fei Chen menjawab sambil melihat wajah para penduduk kota yang merasa takut dengannya.

‘Benar juga, kedatanganku kemari karena ingin mencari informasi...’ Fei Chen mencari keberadaan Hua Ying.

“Tidak usah merendah, pendekar muda. Aku sebagai Walikota Kota Huafei mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, dan aku akan memberikanmu imbalan jika bersedia menginap di kota ini.” Guan Zhou meminta tolong dengan sangat kepada Fei Chen.

“Maaf Paman Guan, aku tidak bisa berlama-lama disini.” Fei Chen menggaruk kepalanya pelan, “Oh, iya. Dimana Senior Hua?”

“Anak itu...” Guan Zhou menoleh ke arah para penduduk kota yang menatap dirinya keheranan, “Anak itu sedang pergi...”

“Jika kau mencari ku, aku disini.” Fei Chen terkejut karena Hua Ying tiba-tiba muncul diantara kerumunan penduduk, sementara Guan Zhou tersedak.

“Ini akan menjadi cepat. Aku berniat memulihkan tenaga dalamku disini, tetapi aku tidak ingin terlalu terlibat dengan hal yang merepotkan.” Fei Chen berjalan meninggalkan gerbang kota sambil menatap Hua Ying yang mengejarnya dari belakang, “Senior Hua, ikuti aku.”

Nada bicara Fei Chen terdengar seperti memerintah itu membuat Hua Ying kesal, “Sikap sombongmu itu menyebalkan, tahu. Tetapi aku menyukainya.”

Fei Chen dan Hua Ying pergi meninggalkan Kota Huafei tanpa sepatah katapun. Bahkan Guan Zhou dan para penduduk kota terdiam melihat keduanya pergi menjauh dari gerbang kota.

“Pendekar muda, apa kau tidak ingin mengambil daging dan Permata Iblis?” Guan Zhou berteriak sekencang-kencangnya.

Fei Chen menoleh ke belakang dan memperhatikan wajah para penduduk, “Aku tidak butuh. Kalian bebas melakukan apapun pada mayat Binatang Iblis. Dan jangan lupa kuburkan mayat manusia itu.”

Guan Zhou dan penduduk kota terkejut mendengar perkataan Fei Chen. Mereka segera melakukan apa yang Fei Chen katakan. Tanggapan penduduk kota kepada Fei Chen berubah, kebanyakan dari mereka berterimakasih atas kebaikan Fei Chen.

Hua Ying memperhatikan Fei Chen dengan seksama, gadis itu tersenyum manis.

“Andai umur kita sama, mungkin aku sudah jatuh cinta padamu.”

Mata Fei Chen melotot tajam, “Cinta? Hah? Apa yang kau bicarakan, Senior Hua?!”

Hua Ying terkekeh melihat reaksi polos Fei Chen, “Aku berbicara sendiri, tidak usah kau pikirkan. Lebih baik kau katakan padaku, alasan mengapa dirimu mencariku?”

Fei Chen diam sejenak sebelum menjawab, “Aku ingin kau mengantarku ke Kekaisaran Ma. Aku akan memberimu imbalan.”

Hua Ying tersenyum, namun senyumannya terlihat berbeda, “Baiklah, tetapi aku punya satu permintaan untukmu. Hanya satu permintaan.”

“Baiklah, katakan permintaanmu itu.” Fei Chen menatap Hua Ying terus tersenyum.

“Aku ingin kau mengembalikan titik meridianku yang lumpuh dan kutukan racun ini.” Hua Ying mengatakan permintaannya.

Tanpa berpikir panjang, Fei Chen menjawab, “Baiklah, aku akan menyembuhkan titik meridianmu itu dan kutukan yang kau maksud itu.”

Jawaban Fei Chen membuat Hua Ying terkejut.

1
Recky Fernando
kucing manis...naga apalah itu..bikin Alur ceritanya gak seru
Ode Iebe
Luar biasa
Ode Iebe
Buruk
Ode Iebe
Luar biasa
Muh, Manan
jadi malas baca....
ceritanya gak logis.. masih berada tingkatan dasar sudah mau balas sendam
Muh, Manan
harusnya latihan hingga kuat dulu..
dasar murid tidak tau diuntung
Eneng Eneng
Iklannya menyesatkan
Eneng Eneng
Suka duka perjuangan pas alurnya kedepannya gatau
rudy adji
Luar biasa
Mathius
jilid 2
adzhari
Buruk
Raden Hanafi
tahapan kultivasi yang aneh, bintang itu lebih tinggi daripada bumi tapi dsni malah jadi pemula
AZEER ZULODUS
genre romens mah bebas 🤣🤣🤣
AZEER ZULODUS
wih ada udang di balik batu
Zuchri Jalil
Luar biasa
isworo nugroho
Lumayan
Yohannes Maruli T. Sagala
Lanjut Thor.....
Yohannes Maruli T. Sagala
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//Casual//Casual/
Amat Banjar
hahahaha aturnya minta2 lucu wkwkk
Amat Banjar
ini yang saya tidak sukai cerita pantasi timur cerita awal belum kelar lanjut seoson 2 cuma ini novel pernah saya baca lucu wkwkkwkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!