NovelToon NovelToon
Truth Or Dare? (Terjebak Cinta Pembunuh Psikopat)

Truth Or Dare? (Terjebak Cinta Pembunuh Psikopat)

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Misteri / Romansa Modern / Tamat
Popularitas:453.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: ZmLing

Truth Or Dare?
Permainan yang sudah tidak asing lagi kita dengar.
Lalu bagaimana jika yang dipilih adalah tantangan dan isi tantangan nya adalah "Menaklukkan Hati Seorang Pembunuh"?

Itulah yang di alami oleh Barbara Alexio. Di malam acara perpisahan kampusnya, ia terjebak dalam permainan yang menguji adrenalin itu dan mendapatkan tantangan yang tidak masuk akal.

Ia diberi waktu tiga bulan oleh teman-teman nya.

Mampukah ia menyelesaikan tantangan tersebut?
Atau justru dirinya yang terjebak dalam permainan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZmLing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit Bar, sakit

Pagi ini Felix terbangun lebih dulu.

"Morning sayang." Felix mengecup sayang bibir Barbara yang masih terlelap dalam pelukan nya.

Felix bergeser perlahan agar tidak membangunkan Barbara.

Setelah berhasil, Felix memutuskan untuk ke dapur niat nya ingin membuat sarapan untuk Barbara.

Perlahan tapi pasti Felix melangkahkan kaki panjangnya menuju dapur.

"Um..pelan sayang nanti Tuan Felix tau." terdengar suara berbisik dari kamar pelayan di dekat tangga nya.

"Ah..pelan sayang ih." Bisikan yang sama kembali terdengar disertai desahan.

Felix pelan-pelan mendekati kamar itu.

Pintu yang tidak tertutup rapat membuat Felix dapat melihat isi kamar dengan jelas.

Felix geram, yang ada didalam kamar itu adalah seorang pengawalnya yang sudah berkeluarga tengah menunggangi salah satu pelayan nya.

"Bangsat." Felix menendang kuat pintu kamar tersebut membuat dua orang itu gelagapan.

"Kalian benar-benar cari mati di sini yah." Felix secepat kilat berlari ke dapur lalu kembali dengan pisau ditangan nya.

"Nggak tau syukur, udah punya istri baik masih aja nyosor kemana-mana." Felix geram lalu menancapkan pisau ditangan nya pada area pribadi pengawalnya

Pengawalnya mengerang kesakitan, sedangkan pelayan perempuan itu meringkuk ketakutan dan menangis.

"Am ampun Tuan. Saya terbawa suasana." Ucap pengawal nya meminta ampun.

"Mati." Felix kembali menancap pisau nya tepat pada dada pengawalnya dan menekan kuat kedalam.

Setelah mencabut pisau itu, kini tujuan Felix adalah pelayan perempuan itu.

Felix sangat benci perselingkuhan, itu mengingatkan nya pada kedua orang tua nya.

Felix mengangkat pisau nya tinggi hendak menancapkan pada pelayan perempuan itu, namun tertahan karena seseorang memeluk nya dari belakang.

"Fel, jangan." Barbara menahan nya, mungkin Barbara terbangun karena bunyi keras dari pintu yang ia tendang tadi.

"Lepasin aku Bar. Jangan larang aku." Felix memerintah.

"Please sayang. Kamu udah janji." Barbara mengingatkan janjinya tadi malam.

Seketika Felix menjatuhkan pisau dari tangannya. Ia melepaskan pelukan Barbara dan langsung berlari ke kamar.

"Kamu lebih baik beresin barang kamu dan pergi sebelum Felix berubah pikiran." Barbara memerintah sopan pada pelayan perempuan itu

"Makasih Nona. Maaf saya usah kurang ajar disini." Pelayan perempuan itu meminta maaf.

Barbara hanya mengangguk lalu melangkah kembali ke kamar.

Prang

Terdengar suara sesuatu pecah dari kamarnya dan Felix.

Secepat kilat Barbara berlari dan masuk kedalam kamar mereka.

"Argghh." Felix mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangan nya.

Felix meringkuk di tepi ranjang.

Vas diatas nakas pecah berserakan di lantai, entah sengaja Felix pecahkan atau hanya tersenggol dan jatuh.

"Arrgghh." Felix kembali berteriak kesakitan.

"Fel, kamu nggak papa?" Barbara berlari mendekat dan bersimpuh di depan Felix.

Felix mendorong Barbara dengan kasar.

"Jangan dekat-dekat aku nggak mau nyakitin kamu." Felix berucap sambil masih mengerang kesakitan.

"Fel, kamu kenapa?" Barbara mulai panik.

Ia tidak peduli dengan perintah Felix, segera ia memeluk Felix erat.

"Yang mana yang sakit Fel?" Barbara sambil mengelus kepala Felix.

"Sakit Bar, sakit." Felix masih mengerang.

Barbara kini paham apa maksud dari perkataan Felix tentang berhenti membunuh walau harus kehilangan nyawa.

Felix kesakitan, sangat kesakitan ketika hasrat membunuh nya tidak disalurkan.

"Jangan nangis Fel. Aku ada disini." Barbara terus berusaha menenangkan Felix.

Barbara kemudian perlahan membuka laci nakas yang ia ketahui tersimpan berbagai jenis pisau didalam nya.

Ia meraih satu yang berukuran kecil kemudian memberikan nya pada Felix.

"Kamu bisa lampiaskan ke aku sayang. Kamu nggak akan bunuh aku kan? Maka dari itu kamu bisa jadiin aku tempat pelampiasan kamu biar rasa sakit kamu hilang." Barbara tulus menawarkan diri nya.

Felix menggeleng.

"Nggak apa sayang. Lihat mata aku." Barbara menangkup wajah Felix dengan tangannya.

"Aku nggak akan sakit. Kamu bisa lampiaskan semuanya ke aku." Barbara kemudian mengulurkan lengan dalam nya untuk Felix.

Felix menatap pilu pada Barbara.

Barbara mengangguk. Felix masih ragu.

Barbara akhirnya meraih tangan Felix yang memegang pisau, kemudian menuntun Felix menyayat lengannya.

"Nggak sakit Fel." Barbara berbohong pada kekasihnya.

Tidak masalah menahan sakit asal Felix bisa mengurangi rasa sakit nya dan keinginannya untuk membunuh secara perlahan.

Felix akhirnya menyalurkan hasrat nya pada lengan Barbara.

Felix menyayat berulang kali lengan Barbara hingga darah mengalir deras.

Barbara hanya diam mencengkeram kuat salah satu pundak Felix dengan tangannya yang bebas.

Berulang kali hingga Felix puas sendiri.

Bruukk

Barbara jatuh pingsan di pelukan Felix bertepatan dengan Felix menyudahi aksi nya.

"Sayang..Barbara.." Felix menepuk pelan pipi Barbara.

"Sayang sadar..jangan nakutin aku." Felix kembali berusaha membangunkan Barbara, namun nihil.

Felix menggendong Barbara keatas ranjang.

Ia kemudian mengoyak baju kaos yang ia kenakan untuk menahan darah mengalir dari lengan Barbara.

Setelah itu Felix dengan cepat berlari ke bawah untuk meraih kotak obat lalu segera kembali.

Ia membuka kain baju yang melilit di lengan Barbara.

Perlahan Felix menghapus darah dari lengan Barbara. Setelah selesai ia memakaikan salep khusus pada lengan Barbara lalu melilitkan perban di atasnya.

Setelah selesai, perlahan Barbara juga membuka matanya.

"Sayang, udah nggak sakit kan?" Barbara bertanya lemah sambil mengelus pipi Felix.

"Kenapa kamu bodoh Bar?" Felix bertanya dengan rasa sakit.

Barbara tersenyum.

"Aku nggak bodoh Fel. Aku cinta sama kamu, maka dari itu aku ingin bantu kamu lepasin semua rasa sakit kamu. Kita tanggung bareng-bareng, bagi bareng-bareng." Barbara berucap tulus.

Felix hanya menatap nya dengan rasa bersalah.

"Jangan ngerasa bersalah sayang. Kamu nggak salah. Kita berjuang sama-sama. Kamu emang nggak pengen hidup normal?" Barbara bertanya sayang.

"Mau Bar. Setelah ada kamu, aku mau. Aku mau hidup normal kayak cowok-cowok lain yang bahagia sama istri mereka. Saling cinta sampai akhir." Felix mengangguk semangat.

"Jadi harus denger kata aku sekarang. Pokoknya tiap kali kamu rasa ingin membunuh kamu harus lampiaskan ke aku." Barbara memerintah.

Felix bingung, tidak tahu harus menjawab apa.

"Kamu cinta kan sama aku? Sayang juga kan?" Barbara bertanya menuntut kepastian.

Felix mengangguk.

"Kita nanti nikah kan?" Barbara kembali bertanya.

Felix juga mengangguk.

"Kalo gitu ini perintah dari istri kamu. Kamu nggak boleh nolak pokoknya. Demi masa depan kita." Barbara berucap tulus.

"Maaf sayang. Maaf harus memberi kamu rasa sakit bertubi-tubi." Felix berucap penuh penyesalan.

"Nggak sayang. Kamu nggak kasih aku rasa sakit. Aku tulus, aku pengen kamu sembuh." Barbara kemudian bangkit dari baring nya dan mendekatkan wajahnya pada Felix.

"Fel, aku cinta sama kamu. Tulus. Kalo kamu sakit bagiin ke aku. Jangan pendam sendiri. Gunanya pasangan itu saling kan?" Barbara berusaha meyakinkan Felix.

Setelah orang tua nya, kini ada Felix yang bertatah dihati nya.

"Tapi aku nggak pengen nyakitin kamu." Felix berucap lemah.

"Itu bukan nyakitin Fel. Itu berbagi, kamu bagi rasa sakit kamu buat aku." Barbara berusaha membujuk Felix.

Lebih baik Barbara yang menjadi tempat pelampiasan bagi Felix daripada Felix terus-terusan membunuh tanpa akhir, dan justru semakin gila.

Felix akhirnya mengangguk dan memeluk Barbara erat.

"Udah nggak sakit kan?" Felix meraih tangan Barbara yang diperban dan mengecup nya beberapa kali.

Barbara menggeleng dan tersenyum, walau sebenarnya sakit. Tapi itu tidak seberapa jika perlahan Felix bisa menghilangkan rasa ingin membunuh nya.

...~ **To Be Continue ~...

*********

Like dan komentar jangan lupa kakak

Makasih**.

1
Marisya
bagus baguss. cerita nya keluarga keluarga psyco semua ya 😆
Marisya
aq demen niih cerita komplex dan ga gampang ditebak kyk gini. nice thor
Marisya
felix psikopat dan possesive. lbh baik frans dikit kyaknya pling gak dia gak smpe ngebunuh janin tak berdosa
❄️ sin rui ❄️
begron luar, tapi kaga bahasa anak jakarta banget 😒😒😒😒
Nefertari
aaaarrrrgghhhh jijik banget tuh dgn jalang
Lisa Sasmiati
ngeri Thor 😮😰
Lisa Sasmiati
hadiah untuk mu Thor 💐
Lisa Sasmiati
ooh aku suka 😍😍🥰
Lisa Sasmiati
ternyata orang tua nya Barbara baik dan hangat 😍😊 macam anak kepada Felix hingga Felix merasa sangat nyaman dan bahagia 😮🥰
Lisa Sasmiati
seorang psikopat yang kalau udah jatuh cinta ke banyak kan bucin dan posesif ya 😰😮🤭
Lisa Sasmiati
kalo aku sih lebih pisah dan pulang ke Australia dari pada menderita karena cinta yg mengerikan 😰🤨
Lisa Sasmiati
kok aku jadi ngeri sendiri ya 😰😰kalo emang cinta kenapa harus nyakitin pasangannya 🤨😮
Lisa Sasmiati
jadi harus nebak ya Thor 😮😊 Felix jadi nikah Ama Barbara atau tidak itu sih pilihan yg sulit ya karena hanya authorlah yg tahu 😊🤭
Lisa Sasmiati
mulut mereka lebih tajam dari pada pisaunya Felix 🤨🤨 walaupun aku nggak setuju mereka di bunuh tapi apa daya tangan tak sampai 😎
Lisa Sasmiati
bunga untuk mu Thor 👍👌
Lisa Sasmiati
ceh 🤨😮 psikopat 😡😡
Lisa Sasmiati
pastinya feliix lagi mau mgebunuh orang tuh jgn jgn Jay ya 😰😮 astaga 😱😱
Lisa Sasmiati
semua pasti ada sebab dan akibatnya moga aja dgn adanya Barbara Felix bisa mendptkan kasih sayang dari Barbara 😮🤨😊 emang Barbara emaknya Felix 😊🤭
Lisa Sasmiati
yuk lanjut
Lisa Sasmiati
aneh aja hobby membunuh orang emaknya Felix tuh dulu ngidam apa ya 🤨🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!