Tragedi menimpa Kenanga, dia yang akan ikut suaminya ke kota setelah menikah, justru mengalami kejadian mengerikan.
Kenanga mengalami pelecehan yang di lakukan tujuh orang di sebuah air terjun kampung yang bernama kampung Dara.
Setelah di lecehkan, dia di buang begitu saja ke dalam air terjun dalam keadaan sekarat bersama suaminya yang juga di tusuk di tempat itu, hingga sosoknya terus muncul untuk menuntut balas kepada para pelaku di kampung itu.
Mampukah sosok Kenanga membalaskan dendamnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebingungan Sigit
"Sigit, persiapkan diri kamu, kamu tidak boleh sakit di hari pernikahan kamu, dan bapak mau sampaikan satu hal lagi, Kenanga akan tinggal bersama kita mulai hari ini, dia di usir Dirga katanya dan tidak mau bertemu Dirga lagi" ucap Wisnu yang pagi itu sudah sarapan dan di layani oleh Kenanga.
Saat keluar dari kamar, Sigit hanya diam sambil terus memperhatikan Kenanga yang terlihat seperti manusia biasa, dia bahkan berjalan dan bisa di lihat semua orang, berbicara layaknya Kenanga yang dulu bersama Dasih dengan Wisnu yang terlihat senang bisa membuat Kenanga berada di sisinya lagi.
"Kenapa kamu tidak telepon sejak lama? Kamu kan hafal nomor telepon mas Sigit" tanya Sigit
"Kenanga tidak di perbolehkan punya handphone lagi setelah kejadian perampokan itu mas, Kenanga juga di kurung di kontrakan" jawab Kenanga
"Bagaimana kamu bisa pulang kalau kamu di kurung?" tanya Sigit
"Kenanga kabur lewat jendela, dan ada seseorang yang membantu Kenanga pulang" jawab Kenanga membuat Dasih merasa kasihan.
Sigit kembali heran, Kenanga seperti seseorang yang di cuci otaknya oleh Wisnu, semuanya dia lupakan bahkan kejadian saat dirinya di gilir Wisnu. Dan ada satu lagi yang membuat Sigit heran, Dasih juga terlihat tidak keberatan Kenanga melayani Wisnu di depannya.
"Kalau begitu Sigit ingin menikahi Kenanga pak, Sigit akan jadikan Zainab istri kedua Sigit" ungkap Sigit membuat Wisnu geram
Plak.
"Kamu ingin mempermalukan bapak di depan semua orang!" bentak Wisnu menampar Sigit
"Kenapa? Sigit hanya mau menolong Kenanga supaya dia tidak di ambil Dirga lagi, kenapa bapak yang panik" ucap Sigit yang tidak mau menyembunyikan kemarahannya lagi.
"Nak, bapak kamu benar, Kenanga ini sedang mengurus perceraiannya, bapak kamu yang bantu, jangan gegabah lagipula Kenanga harus melewati masa idahnya dulu, dan pernikahan kamu lima hari lagi" bujuk Dasih
"Kenanga, kamu mau jadi istri keduaku?" tanya Sigit
Kenanga tidak menjawab, dia menatap Wisnu dengan wajah takut dan Wisnu menggeleng pelan.
"Maaf mas, Kenanga tidak bersedia, lagipula Kenanga di sini untuk mencari perlindungan, bukan untuk tujuan lain" jawab Kenanga menunduk
Sigit tidak melanjutkan sarapannya, dia juga sudah tidak berselera makan setelah melihat Kenanga sekarang hanya mendengarkan Wisnu saja, apalagi Dimas juga sudah mengirimkan kabar kalau dia akan membantu Sigit, jadi Sigit akan menunggu kedatangan Dimas yang di minta untuk datang ke rumah Kenanga.
"Sigit mau keluar sebentar Bu" pamit Sigit tanpa mencium tangan Wisnu
"Bagaimana pak, ibu takut Sigit marah dan kabur dari pernikahan itu" ucap Dasih
"Tidak akan bu, Sigit itu sangat menyayangi kita, dia tidak akan berani pada kita" jawab Wisnu
Matanya memang berbicara pada Dasih, tapi tangannya mengusap punggung Kenanga yang sedang duduk di samping kirinya.
"Aakhh! Kenapa Kenanga tunduk pada bapak!" teriak Sigit melajukan motornya ke rumah Kenanga.
"Paku itu.... Pasti paku itu alasannya, akan aku cabut lagi saat ada kesempatan"
Sampai di rumah Kenanga dia kembali memeriksa tubuh Kenanga, masih ada di sana dan terlindungi kalung milik Sigit, dia duduk di samping Kenanga karena bingung dengan sosok nyata yang ada di rumah Wisnu.
"Kenanga, apa itu kamu? Roh kamu yang tiba tiba punya wujud dan hidup berbaur dengan manusia? Atau itu adalah tubuh lain yang sengaja di tempati roh kamu, tapi kenapa begitu mirip" tanya Sigit kembali mengobati luka luka di tubuh Kenanga.
"Itu semacam apa ya Sahara bingung cara menjelaskannya, Sahara sering bolos pas pelajaran ilmu putih dan ilmu hitam" ucap Sahara yang tiba tiba ada di samping Sigit
"Aahkkhhh! Kunti!" teriak Sigit melompat mundur tapi dia kembali melindungi tubuh Kenanga dengan memeluknya.
"Ish... Sahara bukan Kunti, Sahara itu..... Jin pelindung Dimas" gerutu Sahara
"Dimas... Dimas Darmawwan?" tanya Sigit dan Sahara mengangguk
Sigit tidak langsung percaya apalagi semalam dia melihat Kenanga di kelilingi energi gelap dan ada sosok kuda di samping Wisnu, jadi dia ragu saat melihat Sahara ada di sana secara tiba-tiba.
"Dimas meminta Sahara ke sini untuk meriksa tempat ini, apakah aman atau tidak, Dimas sebentar lagi sampai mungkin setengah jam lagi" ucap Sahara menatap tubuh Kenanga yang penuh luka.
"Dia tidak akan sembuh hanya dengan obat biasa, tubuhnya kosong jadi harus di berikan energi kehidupan dari alam gaib jika tidak, terlalu lama terpisah dengan rohnya, tubuhnya akan membusuk meskipun dia masih hidup" ungkap Sahara
"Kamu bisa melihatnya?" tanya Sigit heran
"Jin jahat tidak akan bisa melihatnya, tapi Sahara bisa karena Sahara jin baik" jawab Sahara duduk di samping Kenanga.
Wush.
Tangan Sahara yang dingin mengeluarkan cahaya berwarna putih yang langsung masuk ke dalam tubuh Kenanga, luka luka yang tadinya menganga lebar tiba tiba saja mulai tertutup, di tambah setiap organ dalam Kenanga juga sudah kembali pulih.
"Kenanga, kamu bernafas" ungkap Sigit berbinar
"Dia bernafas, tapi rohnya tidak ada, kalau kata dokter itu dia koma, sekarang yang membuat dia terlindung adalah kalung dan energi Sahara, bawa kembali rohnya dan dia akan kembali hidup" jawab Sahara
"Terima kasih, sekarang aku percaya kalau kamu adalah jin pelindung kak Dimas" ungkap Sigit
"Tentang yang tadi kamu katakan, apa yang terjadi pada roh Kenanga yang ada di rumahku? Dia punya wujud" tanya Sigit
"Sebenarnya dia itu memakai wujud orang lain yang merupakan keluarga Kenanga sendiri, mungkin orang yang menaklukan Kenanga dan punya jasad keluarga Kenanga yang masih utuh, dan rohnya di masukkan ke dalam jasad itu, atau Kenanga sendiri yang memanfaatkan jasad orang terdekatnya untuk bisa membalas dendam" jawab Sahara
"Jasad keluarganya" gumam Sigit
"Tapi Mbah Putri sudah sejak sepuluh tahun lalu meninggal, wajahnya memang sangat mirip Kenanga saat ini tapi tidak mungkin itu Mbah Putri, dia sudah berumur" ungkap Sigit
"Orang dengan ilmu putih biasanya jasadnya utuh, terlindung sesuatu yang tidak kita ketahui, assalamu'alaikum" ucap Dimas
"Wa'alaikumussalam.. Kak"
Sigit langsung memeluk Dimas dan menangis karena dia merasa punya seseorang untuk berbagi keluh kesahnya sekarang.
"Maaf aku langsung masuk karena pintu di luar terbuka dan aku khawatir hantu centil ini melakukan sesuatu padamu" ungkap Dimas mengusap punggung Sigit yang masih bergetar
"Sigit tidak tahu harus minta tolong pada siapa kak, mereka begitu kuat dan Sigit sendirian, Kenanga juga" ucap Sigit
"Coba kamu jelaskan secara detail apa yang terjadi dari awal, pada kami" ucap Dimas
"Kami?" tanya Sigit
"Keluarga ku tidak mengijinkan aku pergi sendirian, jadi aku mengajak tiga sosok dan salah satunya adalah Sahara yang sudah kamu lihat, dua lagi ada di suatu tempat" jawab Dimas dan Sigit mengangguk.
Sigit mulai menceritakan apa yang terjadi dari sejak pertama Kenanga dan Dirga menikah, sampai tiba tiba saja mereka di hadang penjahat dan Sigit tiba tiba terbangun sudah berada di rumah, tapi beberapa hari kemudian dia bertemu dengan Kenanga, lebih tepatnya dengan arwah Kenanga.
"Kak Dimas mengerti sekarang, sisa energi kehidupan Mbah Putri yang ada dalam tubuh Kenangalah yang membangkitkan sosok Kenanga, dia tidak terima cucunya di perlakukan begitu kejam bahkan di lemparkan begitu saja ke dalam air terjun, jadi sosok yang di rumah kamu memang Kenanga, yang menempati tubuh Mbah Putri yang sudah tidak bisa lagi kembali ke raganya karena sudah meninggal" ucap Dimas
"Bukankah orang meninggal, hubungannya dengan dunia itu terputus kak?" tanya Sigit
"Sahara dulunya juga seperti Kenanga, dia sosok arwah penuh dendam, tapi setelah dia mendapatkan kasih sayang yang selama ini dia cari, sosok arwahnya yang tenang langsung menghilang dan di gantikan qorinnya yang sekarang jadi pelindungku" jawab Dimas
"Apa Kenanga juga akan menghilang kalau dendamnya terbalas?" tanya Sigit
"Dia masih hidup Sigit, Kenanga masih hidup, hanya saja arwahnya tidak berada di tubuhnya, aku juga merasa terkejut karena ini pertama kalinya aku menyaksikan sendiri" jawab Dimas
"Lihat Dimas, ada kecebong tumbuh di perutnya" celetuk Sahara
kenanga tutut blasa mu aq mah hayok
menarik di awal bab