Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan yang tak terduga
Dandy membukakan pintu mobilnya dan menunggu Zevana yang belum juga masuk ke dalam mobilnya, sementara Zevana, ia masih terdiam sambil menatap ke arah mobil Dandy dengan termenung.
“ Ze…cepat, kenapa kamu hanya diam saja di situ? “ Pekiknya meminta Zevana agar segera masuk ke dalam mobilnya.
Lalu Zevana tersadar dari lamunan nya, ia dengan segera menatap ke arah Dandy dengan terkejut lalu kemudian berjalan menghampiri mobil Dandy.
Zevana masuk dengan hati yang sedikit berat, namun ia mencoba untuk menutupi perasaan gugup dan cemas nya itu, setelah masuk ke dalam mobil Dandy, ia menarik nafas panjang dan mengatur kembali nafasnya.
Brakk…
Dandy menutup pintu mobilnya, sontak saja Zevana langsung terkejut.
Matanya terbelalak sehingga Dandy yang baru saja masuk ke dalam mobilnya juga terkejut.
“ Ada apa Ze? “ Tanya Dandy heran.
“ T-tidak…” Jawabnya lalu kemudian mengerjap-ngerjapkan kedua matanya dan kemudian melihat ke arah depan.
Padahal Dandy menutup pintunya seperti biasa, dan ia juga tidak menutupnya dengan kencang, tapi...karena rasa cemas dan gugupnya itu, Zevana jadi terkejut hanya karena mendengar pintu mobil yang di tutup.
Sementara Dandy, ia hanya terlihat bingung dan heran dengan sikap aneh yang ditunjukkan Zevana saat ini. Lalu kemudian ia kembali melajukan mobilnya menuju restoran emerald.
Selama di dalam perjalanan, wajah Zevana tampak begitu tegang, ia bahkan tidak mengucapkan sepatah katapun dan masih terus fokus menatap jalan yang ada di depannya.
“ Ze? Kenapa kamu hanya diam saja? Apa kamu sakit? “ Tanya Dandy khawatir.
Zevana menggelengkan kepalanya, “ Tidak, aku tidak apa-apa Dy…” Jawabnya tegang.
Dandy terus saja mengamati raut wajah Zevana, lalu kemudian ia menepikan mobilnya. “ Kamu yakin kamu tidak apa-apa? “ Tanyanya lagi untuk memastikan.
Zevana kembali terkejut saat Dandy menepikan mobilnya, lalu ia melihat ke arah Dandy. “ Kenapa berhenti? “ Tanyanya panik.
“ Aku hanya ingin memastikan apa kamu benar baik-baik saja. “ Ucapnya.
“ Aku baik-baik saja Dy. “
“ Tapi wajahmu terlihat sangat tegang.”
“Aku tidak apa-apa Dy, benar…” Ucap Zevana yang kembali meyakinkan pada Dandy jika dirinya baik-baik saja saat ini.
Lalu Dandy kembali melajukan mobilnya, ia juga sesekali masih mengamati wajah Zevana, dan saat ini wajah Zevana sudah tidak terlalu tegang seperti tadi.
Dandy cukup lega melihatnya, dan ia pun mempercepat laju mobilnya, dan setelah sampai di restoran emerald, Dandy dan Zevana segera turun dari mobil, mereka berjalan masuk ke dalam restoran tersebut lalu kemudian pandangan matanya berkeliling mencari keberadaan Febian.
“ Dimana kak Bian? “ Gumam Dandy masih dengan pandangan mata yang berkeliling.
“ Itu dia, dia disa….na…”
Tiba-tiba saja nada suara Zevana merendah saat melihat Febian sedang bersama dengan orang yang dikenal nya dan wajahnya juga tampak tidak asing bagi Zevana.
“ Ayna? Kenapa dia ada disini? Dan kenapa dia bersama dengan kak Bian? “
Dandy yang melihatnya itu ikut bertanya-tanya, dan ia juga tidak tahu mengapa Ayna bisa bersama dengan kakaknya saat ini.
“ Ze, ayo kita kesana. “ Ucapnya lalu kemudian mengajak Zevana untuk menghampiri meja Febian.
…..
Dari mejanya, Febian sudah bisa melihat Dandy dan Zevana yang saat ini sedang berjalan ke arahnya. Febian kemudian melambaikan tangannya, lalu ia tersenyum dengan sangat lebarnya ke arah Zevana dan juga Dandy.
“ Akhirnya kalian datang juga. “ Ucapnya senang.
Sementara Dandy dan Zevana, mereka tampak terkejut karena melihat Ayna yang kini sedang duduk bersebelahan dengan Febian.
“ Kenapa dia bisa ada disini? “ Bisik Dandy pada Febian.
Febian tampak bingung dan sedikit terkejut karena ia tidak mengira jika ternyata Dandy mengenal Ayna, putri tunggal dari klien yang akan bekerjasama dengannya kali ini.
“ Kamu mengenalnya? “ Tanya Febian kembali berbisik pada Dandy.
“ Tentu saja, dia sekolah di sekolah yang sama denganku. “ Jawabnya lirih.
Sedangkan Ayna, dengan tatapan sinis dan tajam, ia menatap Zevana. Tatapannya sangat menusuk, dan dari raut wajah Ayna ia sudah terlihat sangat tidak menyukai kehadiran Zevana.
Dandy yang masih mengamati raut wajah Ayna itu sudah mengerti dan langsung paham jika Ayna tidak menyukai kehadiran Zevana.
“ Kak, sebaiknya kamu suruh dia pergi saja dari sini. “ Pinta Dandy dengan suara lirihnya.
Febian terlihat bingung dengan situasi yang tidak terduga itu, ia tidak bisa begitu saja meminta Ayna untuk pergi meninggalkan restoran begitu saja tanpa alasan yang masuk akal.
Ayna sengaja masih bersama dengan Febian saat ini karena ayahnya tadi meminta Febian untuk mengantarnya pulang, sementara ayah Ayna, ia ada keperluan mendesak yang tidak bisa ditunda.
Febian yang tidak tahu jika ternyata Ayna adalah teman satu sekolah Dandy, dan hubungannya dengan Dandy tidak terlalu baik itu tidak menyangka jika situasinya akan menjadi seperti ini.
|| Bagaimana ini? Padahal aku berencana ingin mentraktir makan malam Ze dan Dandy, masa aku harus pulang duluan untuk mengantar Ayna. || Batin Febian.
“ Kak Bian, kenapa kamu hanya diam saja? “ Desak Dandy yang terus meminta Febian untuk mengusir Ayna secara halus.
“ Kakak tidak bisa memintanya untuk pulang Dy, situasinya tidak memungkinkan, ayahnya meminta kakak untuk mengantarkan putrinya pulang, dan kakak tadi menyetujuinya. “ Jelas Febian lirih.
Dandy mendengus kesal dan tidak ada pilihan lain selain mengajak Ayna untuk makan malam bersama dengan mereka.
Sementara Zevana, ia hanya diam dan bersikap cuek, Zevana tidak mau terlalu memperdulikan kehadiran Ayna yang terus saja menatapnya dengan tatapan yang menusuk. Zevana bahkan enggan untuk melihat wajah Ayna saat ini.
|| Ze…awas saja kamu, aku sudah memintamu untuk menjauhi Dandy dan Zayn, tapi apa ini? Kamu malah bergaul dengan kakaknya juga, aku benar-benar sudah tidak bisa membiarkanmu kali ini, awas saja nanti. || Batin Ayna.
“ Oke, kalau begitu, bagaimana kalau kita pesan makanan, Ayna, kamu tidak keberatan kan kalau kita makan malam dulu? “ Ucap Febian lalu kemudian bertanya kepada Ayna.
“ Tentu saja tidak kak, aku sangat senang bisa ikut bergabung makan malam dengan kalian. “ Jawabnya diiringi senyuman yang menyeringai tajam.
Mereka pun akhirnya makan malam bersama, Zevana bahkan tampak terlihat baik-baik saja dengan kehadiran Ayna, hanya saja Dandy, Dandy cukup kesal dan ia sangat memperlihatkan ketidaksukaannya pada Ayna dengan sangat jelas.
“ Ze, makan yang banyak, jangan sampai ada yang tersisa, kak Bian sengaja mengundang kita makan malam sebenarnya hanya untuk membuatmu menikmati makanan di restoran ini. “ Ucap Dandy yang sengaja membuat Ayna merasa panas karena Zevana yang lebih banyak diperhatikannya.
Sementara Zevana,ia bahkan sama sekali tidak menghiraukan Ayna, dan dia juga tampak tidak peduli sama sekali dengan keberadaan Ayna yang terus saja menatapnya sinis.
“ Aku permisi ke toilet sebentar. “
Zevana beranjak dari duduknya lalu kemudian ia berjalan menuju toilet.
Ayna yang melihat adanya kesempatan pun tidak mau membuang kesempatan itu, lalu ia juga beranjak dari duduknya.
“ Aku juga mau ke toilet sebentar. “ Ucapnya.
Dandy dan Febian hanya saling bertatap-tatapan ketika kedua wanita yang sedang makan malam bersama dengan mereka secara bersamaan pergi ke toilet.
“ Aku punya firasat buruk. “ Ungkap Dandy.
“ Apa maksudmu? “
“ Ayna sepertinya akan melakukan hal yang buruk pada Ze. “
“ Kenapa kamu bisa berbicara seperti itu? Apa mereka bermusuhan? “ Tanya Febian yang tidak tau apa-apa.
“ Bukan bermusuhan, kalau Ze, dia sama sekali tidak pernah berbuat jahat, tapi Ayna, dia wanita yang sangat licik, dan aku bisa merasakan dari tatapan Ayna pada Ze dari pertama kali aku datang sampai saat ini, sepertinya Ayna sangat membenci Ze. Aku hanya khawatir jika Ayna melakukan sesuatu yang buruk pad Ze. “ Tutur nya.
“ Jangan terlalu berlebihan, lagi pula ada aku dan kamu disini, bagaimana bisa dia melakukan hal yang buruk pada Ze, dia pasti akan berpikir dua kali untuk melakukannya. “
Febian mencoba untuk berpikir positif dan tidak mau memikirkan hal-hal yang bahkan belum tentu terjadi, sedangkan Dandy, ia merasa cemas dan ia merasa jika saat ini dirinya harus terus mengawasi Ayna.
“ Aku akan mengikutinya, aku tidak tenang. “ Ucap Dandy lalu beranjak dari duduknya.
Dandy berjalan menuju toilet wanita dan sengaja menunggu Zevana dan Ayna di luar toilet wanita tersebut. Dandy hanya ingin memastikan jika tidak akan ada hal yang buruk yang nantinya akan terjadi.
…..
Di dalam toilet wanita.
Zevana mencuci tangannya lalu kemudian merapikan dandanan nya, Ayna yang baru saja masuk ke dalam toilet itu langsung berjalan mendekati Zevana dan kemudian menarik lengan Zevana sampai Zevana berbalik ke arahnya.
“ Apa kamu mengabaikan perkataanku siang tadi? “ Tanyanya kesal.
“ Perkataanmu yang mana? “
Zevana kembali bertanya dan berpura-pura tidak mengingat apa yang sudah di katakan Ayna kepadanya siang tadi. Zevana memutuskan untuk mengabaikan Ayna bahkan jika perlu ia akan melawan Ayna.
Karena bagi Zevana, Ayna tidak berhak untuk mengatur kehidupannya. Dan Zevana tidak ingin berada di bawah kendali Ayna.
“ Ah, jadi kamu tidak mengingatnya, kamu yang memintaku untuk memberimu waktu, dan aku memberimu waktu sampai besok, bagaimana? Apa kamu sudah memutuskannya? “
“ Oh tentang itu…” Jawab Zevana dengan santainya.
Melihat reaksi Zevana yang terlihat begitu santai, Ayna menjadi sangat geram,lalu dengan tiba-tiba Ayna menarik rambut Zevana dan menjambaknya.
“ Kamu meremehkanku? “ Tanyanya dengan kedua mata yang sudah membelalak dan sederetan giginya yang juga mengerat.
Lalu dalam situasi seperti itu Zevana tersenyum menyeringai, ia masih bisa menahan rasa sakit akibat jambakan dari Ayna.
“ Kamu menyeringai? Jadi rupanya kamu memutuskan untuk menentangku, baiklah, aku akan membuat perhitungan. “ Geramnya lalu Ayna semakin kencang menarik ekor rambut Zevana sampai kepala Zevana mendongak terlalu atas.