NovelToon NovelToon
Gadis Cantik Yang Ku Bully Kini Jadi Iparku

Gadis Cantik Yang Ku Bully Kini Jadi Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mas Bri

bagaimana jadinya jika seorang gadis desa yang sering dirundung oleh teman sekolahnya memilih untuk mengakhiri hidup? Namun, siapa sangka dari kejadian itu hidupnya berubah drastis hingga bisa membalaskan sakit hatinya kepada semua orang yang dulu melukainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mas Bri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

“Kamu tunggu di sini, aku rapat sebentar,” ujar William. Sesampainya di kantor, keduanya kini berada di ruang CEO.

“Baik, Tuan.” Ayu duduk manis di atas sofa empuk berwarna gelap. 

Setelah kepergian tuannya, gadis berambut panjang itu berjalan mengelilingi setiap sudut ruangan. Warna hitam dan  abu-abu muda mendominasi semua dinding dan perabot yang ada di sana. Pemandangan gedung-gedung besar terlihat jelas dari jendela ruangan tuan muda yang kini menjadi majikannya. Karena lama menunggu dan dia juga lelah berjalan keliling, Ayu akhirnya tertidur di atas sofa dengan kaki yang bergelantungan di bawah. Sebagian rambutnya menutup wajah cantiknya.

Hingga satu jam lamanya, William akhirnya kembali bersama dua orang yang mengikutinya di belakang. Adik dan asistennya itu baru saja tiba dan berjalan menuju lift, tanpa sengaja mereka bertemu dengan orang yang dimaksud.

“Kenapa kalian ke sini?” tanya Tuan muda William. Wajah datarnya menyiratkan rasa tidak suka jika aktivitasnya diganggu. Mereka bertemu di dalam lift saat akan naik ke lantai paling atas ruangan CEO. Tanpa perasaan sungkan, mereka berdua hanya nyengir kuda melihat CEO itu kesal.

Sesampainya di depan pintu ruang CEO, perlahan William membuka pintu ruangan. Hatinya menghangat melihat pemandangan yang tidak pernah dia rasakan. Sesuai dengan keinginannya selama ini, jika dia memiliki seorang kekasih atau istri, ingin sekali rasanya dirinya disambut ketika pulang kerja. Meski tidak selalu disambut senyuman, hanya dengan melihatnya lelap tertidur saja William sudah sangat senang.

“Ada wanita tidur di ruangan kamu?” celetuk Vano tanpa tahu kalau yang tidur adalah Ayu. Sosok asisten rumah tangga cantik milik William yang sedang dia incar.

Laki-laki tampan bertubuh atletis dan tampan itu diam tak menjawab, dia menganggap Vano hanya angin lalu. Tangan William bergerak menggendong sang pelayan untuk dia tidurkan di ruang pribadinya. Namun, belum sempat dia menggendongnya, gadis cantik itu membuka matanya perlahan.

“Eugh.” Perempuan itu melenguh pelan. Perlahan dia mengusap mata guna menghilangkan rasa kantuk. Saat sadar, dia tersentak kaget melihat tiga orang laki-laki berdiri di hadapannya.

“Ma-maafkan saya, Tuan. Saya tadi tidak se-sengaja tertidur,” jelas gadis berambut panjang itu malu sambil menundukkan kepalanya

“Siapa dia, Kak? Apa kekasih Kakak?” cicit salah satu laki-laki yang ada di belakang William tanpa memperhatikan wajahnya.

“Bu-bukan, Tuan. Sa-saya hanya pelayan Tuan Muda William,” jelas Ayu masih tertunduk.

“Hanya pelayan aja sok-sok’an tidur di sofa mahal,” celetuknya lagi. Tanpa dia sadari pelayan kakaknya itu adalah gadis yang selama ini dia cari.

“Kamu!” bentak sang kakak yang tidak suka dengan ucapan adiknya. “Orang tua kamu tidak pernah mendidik anak-anaknya berkata tidak sopan meski dia hanya seorang pelayan. Apa ini hasil dari pendidikan yang kamu peroleh di luar negeri, hah!? Bukankah aku sudah pernah bilang, jangan pernah berkumpul dengan orang yang tidak bermoral. Itu akan berdampak buruk pada kehidupanmu!” tegas William. Dia paling tidak suka jika adiknya meremehkan orang lain. Makanya, Juan dia kirim ke luar negeri agar tidak berkumpul dengan geng perusak moral di sekolahnya dulu.

“Minta maaf kepadanya,” titah laki-laki bertubuh tinggi itu pada adiknya.

Dengan berat hati dia meminta maaf kepada Ayu yang masih setia menundukkan kepalanya. “Maaf,” ucapnya pelan.

“Yang keras!” bentak sang kakak lagi.

“Tidak, Tuan. Saya yang seharusnya minta maaf, saya yang salah,” sahut Ayu. Perlahan kepala gadis itu pun terangkat. Setelah melihat siapa yang ada di balik tubuh atletis tuan mudanya.  Wajahnya terlihat gusar dan kedua tangannya bergetar hebat. Ingatan lama yang sudah mulai menghilang, kini datang lagi menghantuinya. 

“Anak miskin! Jelek! Kamu tidak pantas mencintai laki-laki seperti dia. Seharusnya kamu sadar diri, seperti apa rupa wajahmu itu!” 

“Sudah miskin, hitam pula!”

“Wajahmu lebih cocok disamakan dengan kotoran anjing!”

1
Maggie Toth Lim
🤣🤣🤣🤣🤣kocak
Maggie Toth Lim
siapa ya😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!