NovelToon NovelToon
SEKOLAH BERANDAL

SEKOLAH BERANDAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Teen School/College / Persaingan Mafia
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yo Grae

Sumpah Pemuda, adalah nama sekolah buangan dan terkenal buruk norma dan etikanya. Sekolah yang tidak perlu mengeluarkan sepeserpun biaya untuk masuk ke dalam sekolah tersebut.
Sementara itu, seorang anak yang bernama Arka Bimantara yang terlahir dari keluarga yang terbuang harus bisa beradaptasi di lingkungan keras di sekolah itu di karenakan buruknya latar belakang keuangan keluarganya.
Namun di balik sekolah dan kisah kota tersebut, ada sebuah fakta busuk dari pemerintah dan para konglomerat negara.
Kisah ini bukan hanya sekedar cerita anak berandal saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yo Grae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjerat Hutang (7)

 Arka menyusun rencana sesuai yang ada di otaknya, ia belum sama sekali memberikan sesuatu informasi kepada Ruhus atau pun kepada Mario. Namun ia mencari beberapa informasi kepada para anak anak yang ada di Sumpah Pemuda.

Mulai dari beberapa gengster dan beberapa fraksi . Awalnya tidak membuahkan hasil yang pasti karna beberapa di antaranya merasa tak penting .

Sampai akhirnya ia menemui si Dominic.

"Apalagi yang kau mau bocah?" tanya Dominic dengan wajah sedikit kusam.

"Aku mau tanya lagi" ujar Arka sembari menyodorkan sekotak biscuit yang ia ambil dari minimarketnya. Yah, walaupun itu akan expired dalam dua hari kemudian .

Seketika melihat oleh oleh itu wajah Dominic sedikit mengendur.

"Hey, kau pikir dengan ini kau bisa menyogok ku?" Ucapnya dengan nada sedikit tinggi namun perlahan tangannya mengambil barang itu dari tangan Arka .

"Yah, aku gak nyogok sih..." Arka mengeluarkan lagi beberapa kaleng soda dari tasnya .

Melihat itu yang berbinar adalah Melby .

Melby dengan perlahan mengambil satu persatu kaleng kaleng soda itu "Ya ampun Dominic, kamu gak boleh kasar sama adek kelas.. Lagian dia ini tampan, dermawan menawan sopan santun kepada Kaka kelasnya. "

"Cih, jadi apa tadi kamu bilang ?" Dominic agak masih ketus .

"Jadi begini .." Arka kembali mengeluarkan uang sebanyak dua puluh ribu dan itu membuat ketiga kepala ini memajukan tubuhnya ke Arka dan mulai serius.

"Jadi apa permasalahan mu? bisa kami bantu?" Dominic dengan bijak menerima uang senilai dua puluh ribu itu.

Arka tau cara ini berhasil. Ia sudah menyelediki semua tentang Dominic dan dua perintillannya itu. Mereka tidak seperti yang lain , yang sukanya ingin meneror satu sama lain. Akan tetapi mereka hanyalah anak anak yang di buang oleh orang tuanya dan terpaksa berada di sekolah ini demi bertahan hidup. Mereka yang selalu membajak anak anak itu karna mereka memang tidak mampu membeli makan.

Arka pun menceritakan detail semua yang ingin ia tanyakan dan yang di inginkan si Arka .

Dominic mengangguk dan sesekali takjub dengan pemikiran si Arka, yang ia sama sekali tak terpikirkan sama sekali .

"Aku jadi bingung, yang iblis di sini kau yang suka malak atau kau yang punya pemikiran licik seperti ini" Kata Dominic.

"Bukan licik Dominic, tapi cerdas. Aku gak akan lakukan ini jika si Firman belum membayar lunas hutangnya. Tapi dalam sekala pegadaian legal pun, jumlah yang di setor itu sudah lunas. Sisanya hanyalah tunggakan ilegal." Jelas Arka.

"Tapi dengan ini kita akan berurusan dengan mantan anak Sumpah Pemuda dan kita melanggar rules yaitu jangan ikut campur dengan bisnis luar " Kata Dominic.

"Apa peduli staff dan guru jika kita bisa menutupi itu dengan prestasi gemilang?" Ucap Arka dengan wajah tersenyum licik.

"Maksud mu? prestasi apa?" Melby semakin penasaran.

"Kalian sudah pernah taklukan berapa fraksi?" Tanya Arka dengan memainkan yang koin.

"Wah, trakhir kali tahun lalu dua fraksi. Tapi fraksi itu bangkit lagi." Jawab Riski.

"Cuman kalian bertiga?" Tanya Arka lagi.

"Nggak, kami awalnya berlima. Satu mati akibat peristiwa satu lagi gabung fraksi lain yang kini sudah ada di lantai dua" Jelas Dominic.

Arka mengernyit "Kenapa kalian stuck di sini? kalian gak mau ke lantai dua ?"

Mendengar pernyataan itu Dominic menggebrak meja kantin yang alhasil seluruh orang di kantin menoleh ke arahnya.

"Kau pikir kami gak bergerak karna apa?" Bentak Dominic.

"Bergabung lah dengan ku" Kata Arka.

Dominic dan yang lainnya spontan mengerjapkan mata . "Maksud mu kami di bawah perintah mu?" Teriak Dominic.

"Nggak, bukan seperti itu. Aliansi. Aku mau kita aliansi, dan jumlah aliansinya ada empat fraksi " Ujar Arka dengan mengangkat jarinya seraya menaikkan ke empat jarinya.

"Lalu?" tanya Melby dengan tenang. Otak Melby sudah mulai melihat jalan pembicaraan Arka.

Arka pun mulai menjelaskannya kepada Dominic dan yang lainnya.

***

Hari demi hari Firman selalu kekurangan makan. Alhasil Firman hanya memiliki empat puluh persen tenaga yang ada pada batas normal primanya. Kecepatan tentu masih cepat, namun stamina nya terlalu sedikit untuk menghajar sebuah pasukan dari gang lain .

Namun jika tidak demikian, hutang nya tidak bisa lunas dan ibunya tidak akan tenang menjalani operasi . Di saat ia melintasi jalan raya, ia melihat seseorang telah menghajar anak wilayah Firman . Dan di sana ia sedang menghitung lembaran lembaran yang seharusnya di berikan kepada Firman.

Dengan marah besar Firman berlari dengan cepat dan menerjang orang itu, dan anehnya orang itu tanpa melihat pun ia berhasil menghindar dari serangan tersebut. Bukan hanya itu, Firman semakin kaget karna yang ia lihat adalah Arka.

"Woi, ngapain kau hajar orang orang ini?" Tanya Firman .

"Kau mau tau? Harusnya kamu jangan pedulikan ini, ada yang lebih penting kan ketimbang uang di hidup mu? Dia sedang terancam" Ujar Arka dengan sikap yang tenang .

Firman dengan reflek berfikir bahwa itu ibunya, dengan amarah yang bergejolak ia meremas kerah baju Arka.

"Kau apakan ibu ku anj*Ng! Jangan coba main main ya, ku hajar kau sampe mampus !" ancam Firman .

Dengan masih tetap pose tenang Arka melemparkan lembaran yang itu ke wajah Firman, Firman langsung mengambil semua uang itu dan mengumpulkannya. Arka kemudian menendang Firman yang lengah dengan lututnya, tentu tendangan itu bisa di react Firman dan di tahan. Kemudian Firman mencengkram lutut Arka dan membanting Arka. Namun, Arka sanggup menolak bantingan itu dengan cara bersalto ke belakang dan mundur menjaga jarak .

Tak lama setelah itu datanglah sebuah mobil pick up kecil yang sedang membawa Dominic dan kawan nya, namun yang membuat Firman semakin murka adalah di samping Dominic ada ibunya yang sedang di ikat.

"Brengs*k, apa apaan kalian hah!!" Ketika Firman hendak melompat dengan kecepatan tinggi, Arka bisa mengcounter ya dengan menendang perut Firman memakai tulang kering kaki kiri dan membuat Firman terbanting ke tanah.

"Bawa pergi " Teriak Arka.

Kemudian dengan cepat pick up itu pergi meninggalkan Arka dan Firman .

"Kau tau kan br*ngsek akibatnya apa? Hah!" Teriak Firman dengan sangat sangat murka sekarang. Ia tak perduli lagi dengan kondisi tubuhnya yang sedang sekarat dan kelaparan sejak empat hari terakhir ia tak makan . Ia hanya minum air tandon milik orang orang yang punya rumah makan .

"Kau cuman punya dua pilihan , ikut dengan ku atau ibu mu ku antar ke om Jamal" Kata Arka .

Firman berdiri dan memasang kuda kudanya "Jadi, pada akhirnya kau berpihak ke orang itu . Aku heran bahkan aku sama sekali nggak pernah ganggu kamu sampai membuat mu trauma . Apa motif mu di balik semua ini?" tanya Firman .

"Aku bilang kan ada dua pilihan. Dan kau harus pilih salah satunya " Kata Arka .

"Duel! AKU AJUKAN DUEL" Teriak Firman.

Arka tersenyum mendengarnya, sesuai rencana dan dugaannya .

"Baiklah, aku yang nentukan rules nya"

...****************...

1
Ahmad Fahri
Ceritanya asli keren banget, semoga menjadi best seller!
Re Creators
Hampir aja batal tidur. 😅
tangerin3
Mantap, gak bisa berhenti baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!