Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 (Menjebak cintanya)
“Maafkan aku, kurasa kita harus berhenti membahas ini” ucap Felix lagi.
Valencia langsung berdiri dari tempat duduknya. Dia pergi memakai jaketnya dan keluar dari apartemennya. Felix yang melihat itu seketika langsung mengikutinya, dia berusaha mengejar langkah kaki Valencia yang cepat.
“Apa kau marah padaku? Gara-gara ucapanku barusan?” Ucap Felix.
Dan Valencia hanya diam sembari terus melangkahkan kakinya keluar dari pintu utama apartemennya. Dia berjalan cepat di pinggir jalan dan entah ingin menuju kemana, bahkan Felix dengan terpaksa menutupi kepalanya dengan hoodienya. Ia takut seseorang yang ia kenal akan melihatnya bersama Valencia.
“Valencia hentikan, jangan berjalan lebih jauh lagi” ucap Felix.
Valencia berhenti di sebuah taman yang berada di dekat sekolahnya, dia duduk di kursi taman dengan menyilangkan tangannya didepan dadanya. Wajahnya sangat menunjukan betapa marahnya dia saat ini. Membuat Felix kebingungan dengan situasi saat ini.
“Ini salahku, bukan salahmu” ucap Valencia.
“Seharusnya aku tau konsekuensi karena melakukan semua ini denganmu. Seharusnya aku sadar posisiku disini sebagai apa, aku bukanlah kekasihmu yang sebenarnya. Aku tidak berhak meminta lebih dari ini, aku lah yang sudah melewati batas” ucap Valencia.
Felix duduk disampingnya, sembari meraih tangan Valencia dan menggengamnya. Entah kenapa ucapan Valencia membuat dadanya terasa sesak dan merasa sakit.
“Maafkan aku, aku juga salah disini. Aku sadar bahwa aku serakah! Aku tidak bisa melepaskan kekasihku, disisi lain aku juga tidak ingin melepaskanmu” ucap Felix.
“Tapi hatiku sungguh berdebar setiap dekat denganmu. Aku seperti merasakan perasaan awal saat jatuh cinta dengan seseorang. Dan itu membuatku senang, karena selama ini hidupku sudah tersusun rapi dan membuatku bosan” ucap Felix lagi.
Valencia yang mendengar itu sontak menatap kearahnya, ia menyandarkan kepalanya ke bahu lebar milik Felix. Sementara tangannya memeluk lengannya dengan erat.
“Kita hanya perlu menikmati masa ini sebelum benar-benar berakhir” ucap Valencia.
“Aku akan selalu mengingat masa-masa paling bahagia dalam hidupku. Masa itu saat aku bersamamu, Felix” ucap Valencia.
Felix tersentuh dengan kalimat itu, ia langsung mencium Valencia. Sementara tangannya memegang leher dan memegang wajah Valencia. Ciuman itu terasa sangat hangat saat bibir mereka saling bersentuhan.
“Apa yang kalian lakukan?” Ucap sebuah suara yang membuat mereka melepaskan ciumannya.
“Alex?” Ucap Valencia.
“Siapa pria itu?” Ucap Alex.
“Hei kau! Tunjukan wajahmu padaku!” Ucap Alex.
Valencia memberikan isyarat pada Felix untuk tidak menoleh kebelakang. Atau semuanya akan terbongkar di depan Alex, dan Valencia tau bahwa Felix dan Alex adalah teman baik. Dia tidak ingin menghancurkan pertemanan itu.
“Kau tidak perlu tau dia siapa, kurasa kau juga berselingkuh dariku. Jadi kita sudah setara” ucap Valencia dengan senyum tipisnya.
“Aku tidak pernah selingkuh darimu Valencia, aku hanya berteman dengan anak baru itu” ucap Alex.
“Berteman tapi kau pergi ke gang cinta bersamanya?” Ucap Valencia terkekeh.
“Aku pikir kau tidak peduli denganku, ternyata kau memperhatikanku sampai kau tau semua yang aku lakukan” ucap Alex.
“Sebaiknya kita akhiri saja hubungan kita sekarang” ucap Valencia.
“Tidak! Aku tidak akan pernah melepaskanmu. Karena kau adalah wanita yang sangat aku inginkan selama ini” ucap Alex.
“Hentikan, kita akhiri saja” ucap Valencia lagi.
“Aku sungguh penasaran dengan pria ini, kau bahkan menciumnya. Aku tidak pernah mendapatkan ciuman darimu selama ini” ucap Alex dengan kecewa.
Valencia berdiri di depan Felix untuk melindunginya, membuat Alex semakin geram saat melihatnya. Alex bertepuk tangan setelah melihat bagaimana ekspresi Valencia yang terlihat cemas.
“Aku tau, kali ini kau benar-benar menyukai pria itu” ucap Alex.
“Tentu saja, aku sangat menyukainya” ucap Valencia dengan senyum tipis diwajahnya.
“AAKHH!!”
Valencia menjerit saat tangannya ditarik oleh Alex dengan kuat, sampai tubuhnya terjatuh sempurna di pelukannya. Valencia dengan sekuat tenaga mulai memberontak, tapi usahanya sia-sia karena Alex lebih kuat darinya.
“Lepaskan aku brengsek!!” Ucap Valencia sembari berusaha melepaskan pelukan itu.
“Hei kau! Lihat! Aku memeluk Valencia dengan erat, sedikit lagi aku akan mencium bibirnya” ucap Alex.
Felix mengepalkan tangannya kuat saat mendengar jeritan Valencia, emosinya semakin meledak saat Alex berkata bahwa dia sedang memeluk Valencia dengan erat dan bahkan berniat untuk menciumnya.
“Jangan! Jangan tunjukan wajahmu!” Ucap Valencia.
“Wahh ternyata benar, dadamu cukup besar!” Ucap Alex sembari terkekeh.
“Brengsek!!” Bentak Felix.
Felix melepas penutup kepala hoodienya, dia berbalik badan untuk memperlihatkan wajahnya pada Alex. Tangannya mengepal dengan sangat kuat saat melihat Alex memeluk Valencia dengan paksa.
“Lepaskan dia” ucap Felix dengan ekspresi dinginnya.
Alex seolah tidak ingin mempercayai apa yang sedang dilihatnya saat ini, ia tidak percaya bahwa pria yang bersama Valencia adalah temannya sendiri. Seseorang yang ia pikir mustahil untuk bersama dengan Valencia, seseorang yang ia tau sangat setia pada kekasihnya.
“Bagaimana bisa? Felix? Kau sungguh melakukan semua ini?” Ucap Alex menatapnya tak percaya.
Saking terkejutnya Alex, tubuhnya juga bergetar hebat. Tanpa sadar ia sudah melepaskan Valencia dari pelukannya, Alex sampai terduduk ditanah sembari menatap Felix tak percaya.
“Felix!! Katakan sesuatu brengsek!!” Teriak Alex.
“Ya, kau benar. Aku melakukan ini semua” ucap Felix.
Felix menarik Valencia untuk berdiri di belakangnya. Selanjutnya ia mulai melangkahkan kakinya maju untuk mendekati Alex, Felix menatap temannya itu dengan sorot mata yang tajam.
“Demi pertemanan kita, kuharap kau bisa sembunyikan semua ini. Maka aku akan menganggap lunas semua hutangmu padaku” ucap Felix.
“Kau sudah tidur dengannya?” Ucap Alex dengan mata yang berkaca-kaca.
“Sudah” ucap Felix singkat.
“Astaga! Hahahaha sungguh konyol!” Teriak Alex sembari tertawa dengan keras.
“Aku tidak menyangka bahwa ada orang seburuk dirimu Felix! Aku sungguh memandang rendah dirimu selama ini!” Ucap Alex sembari mencengkeram hoodie Felix.
“Kau boleh memukulku sesuka hatimu sekarang” ucap Felix.
‘BUGH!
“Akhh!! Apa yang kau lakukan Alex! Hentikan!!” Ucap Valencia saat melihat Alex memukul Felix tepat dibagian wajahnya.
Felix terjatuh ditanah, ia hanya meringis kesakitan saat menerima pukulan keras itu. Ia melihat bagaimana Alex mendekat kearahnya dengan tatapan penuh emosi, selanjutnya Felix hanya bisa pasrah saat Alex memukulinya dengan lebih banyak pukulan.
“Hentikan!!! Alex!! Hentikan!!” Teriak Valencia mencoba berusaha melerai.
‘BUGH!
‘BUGH!
Valencia menangis saat melihat perkelahian itu, ia bahkan menangis dengan keras. Membuat Alex yang mendengarnya tersadar dan mulai menghentikan pukulannya.
“Hentikan Alex hentikan!!” Ucap Valencia sembari terisak.
“Kau berhenti? Ini bahkan belum seberapa” ucap Felix saat melihat Alex mulai menjauh darinya.
“Tanganku terlalu berharga untuk menyentuh wajah pria brengsek sepertimu!” Ucap Alex.
Felix yang mendengar itu mulai berusaha untuk bangkit, ia langsung menghampiri Valencia yang masih terisak. Felix mengusap air matanya, ia juga memberikan pelukan singkat.
Alex yang melihat itu seketika tersadar, bahwa temannya itu benar-benar menyukai Valencia. Begitu juga sebaliknya, Valencia juga menyukai Felix. Hanya saja, Alex tidak menyangka bahwa seorang Felix akan tega berselingkuh dari kekasihnya.
“Bagaimana jika aku memberitahu Lisa? Bukankah dia akan sangat sedih? Haruskah aku melakukannya sekarang?” Ucap Alex, membuat Felix menatap kearahnya.
“Aku tau kau tidak akan melakukan hal itu” ucap Felix.
“Aku tidak sebaik yang kau kira Felix. Bahkan kau juga tidak sebaik yang aku kira, semua orang mempunyai topeng diwajahnya!” Ucap Alex.
“Maafkan aku, hanya itu yang bisa aku katakan padamu saat ini” ucap Felix.
“Brengsek!” Ucap Alex dan pergi begitu saja meninggalkan taman.
Valencia menghentikan tangisannya, dia menjauh dari Felix dengan tiba-tiba. Membuat Felix kebingungan dengan sikapnya, bahkan saat Felix mendekat, Valencia semakin memberikan jarak.
“Kenapa?” Ucap Felix.
“Kurasa ini tidak benar. Kita akhiri saja hubungan ini” ucap Valencia.
“Tidak!!”
“Aku akan mengurus semuanya! Kau hanya perlu selalu di sampingku! Aku tidak bisa berpisah denganmu sekarang!” Ucap Felix dengan wajah cemas.
“Kau lebih mencintaiku atau Lisa sekarang?” Ucap Valencia, membuat Felix terdiam membeku.
“Jujur, aku lebih takut kehilanganmu sekarang” ucap Felix.
Valencia tidak ingin menanggapi ucapannya, ia justru berbalik dan berjalan menjauhi Felix. Sebuah senyum tipis berhasil terukir di bibir Valencia. Ia seolah tersenyum puas karena sudah mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini.
...----------------...