Namaku Khoirunnisa, aku anak dari sepasang suami istri yang sholeh dan merupakan ustad dan ustadzah. namun aku bukanlah seorang wanita yang sholehah. aku selalu membuka auratku jika bepergian. aku tak mendengarkan nasihat kedua orang tuaku. hingga malam kelam itu terjadi. aku di nodai oleh orang yang tidak ku kenal. sejak saat itu aku memilih untuk menutup auratku dan tinggal di pesantren sambil meneruskan kuliahku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amallia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa ingin dekat
Alvin melihat Selena masuk ke ruangannya begitu saja tanpa permisi.
"Sayang, makan siang yuk." ajak Selena sambil melangkah menghampiri Alvin.
"Aku sudah tadi" jawab Alvin sambil menoleh manatap Selena.
"Kok tidak nungguin aku sih?" kini Selena duduk di pangkuan Alvin.
"Minggir dulu! aku lagi banyak kerjaan nih." Alvin mendorong Selena sehingga sudah tidak lagi duduk di pangkuannya.
"Iisshh" decak Selena lalu dia melangkah ke arah sofa. dia duduk disana sambil menunggu Alvin yang sedang kerja.
Alvin masih sibuk dengan pekerjaannya. dia bahkan melupakan Selena yang sedang menemaninya di ruangan itu.
Beberapa jam kemudian Alvin sudah selesai mengerjakan semua pekerjaannya. dia memilih untuk pulang lebih awal. Alvin yang baru selesai membereskan mejanya melirik Selena yang sedang tertidur di sofa.
"Stt, aku melupakannya." gumam Alvin lalu dia berjalan mendekati Selena.
Alvin menepuk-nepuk pipi Selena untuk membangunkannya.
"Sel, cepat bangun!" ucap Alvin
"Emm" Selena mengerjapkan kedua matanya. "Jam berapa ini?" Selena membenarkan posisi duduknya.
"Jam tiga sore, cepat pulang! aku juga mau pulang." kata Alvin
"Kamu mau pulang? terus kamu mengabaikan aku begitu saja?" Selena merajuk karena Alvin tidak memperhatikannya.
"Maaf, tapi aku capek sekali. mau pulang saja nanti istirahat di rumah."
Selena menghembuskan nafasnya dengan pasrah.
"Baiklah" Selena beranjak dari duduknya. dia mengambil tas branded miliknya yang tergeletak di atas meja. lalu segera keluar mendahului Alvin.
Setelah keluar dari ruangannya, Alvin memilih untuk menghampiri Asistennya. dia mau mengatakan jika dia akan pulang terlebih dahulu. dan jika ada urusan mendesak biar Asistennya saja yang mengurus. setelah biacara kepada Asistennya, dia memilih untuk segera pulang.
Beberapa karyawan yang melihat Bos mereka sudah pulang merasa heran. karena tidak biasanya Alvin pulang lebih awal.
Alvin berjalan menuju ke parkiran mobil. dia masuk ke dalam mobil dan langsung mengendarainya menuju ke rumah.
Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama kini mobil yang dia kendarai sudah sampai di depan rumahnya. Alvin segera keluar dan melangkah masuk ke dalam rumah.
Tok tok
Alvin mengetuk pintu rumah. dan kebetulan yang membukakan pintu adalah Istrinya.
"Sudah pulang Mas?" Nisa tersenyum menatap Alvin sambil mengambil tas kerja yang sedang Alvin bawa.
"Iya nih, ayo ke kamar! aku mau minta di pijat." ucap Alvin dan langsung menarik tangan Nisa.
Bu Hilya yang sedang duduk bersantai melihat anak dan menantunya begitu dekat.
"Aduh, pengantin baru bikin iri saja." ucap Bu Hilya saat melihat kedekatan Alvin dan Nisa.
"Mamah kalau ingin mending ajak Papah saja ke kamar." ucap Alvin menimpali perkataan Ibunya.
"Nanti saja gampang, biar yang muda dulu yang masuk kamar."
Alvin hanya tersenyum kepada Bu Hilya saat Bu Hilya mengatakan itu.
Kini Alvin dan Nisa sudah sampai di kamar. Alvin segera melepas semua pakaiannya dan hanya tinggal celana boxer saja yang dia pakai. sejak tadi Nisa sudah menutup matanya dengan kedua tangan.
Mau ngapain dia? kenapa pakaiannya di lepas semua? jangan jangan--- ah tidak-tidak, kamu jangan berfikiran yang tidak--tidak Nis." batin Nisa sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.
Alvin melihat Nisa yang sedang menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kamu kenapa?" Alvin bertanya kepada Nisa.
"Aku tidak apa-apa" jawab Nisa yang masih menutup mata dengan kedua tanganya.
"Buka matamu!" pinta Alvin
Nisa hanya menggeleng.
"Aku tidak akan ngapa-ngapain kamu. cuma mau minta di pijit saja." ucap Alvin dan Nisa langsung membuka matanya.
Nisa berjalan mendekati Alvin yang sudah memposisikan diri di atas ranjang. Nisa melipat lengan bajunya. lalu dia mengambil minyak gosok dan mulai memijat Alvin.
Alvin terlihat keenakan di pijat oleh Nisa. bahkan dia memejamkan kedua matanya.
Cukup lama Nisa memijat dan sekarang sudah selesai. dia melihat Alvin yang ternyata sudah tertidur. Nisa segera beranjak ke kamar mandi untuk mencuci tangannya. setelah itu dia memilih untuk menuju ke dapur membantu Bu Hilya memasak.
°°°
Malam harinya Nisa dan Alvin sudah berada di dalam kamar. sebenarnya tadi mereka sedang berkumpul dengan Bu Hilya dan Pak Alex. namun Bu Hilya menyuruh mereka untuk ke kamar duluan saja.
Mau ngapain jam segini di kamar? ngantuk juga belum." batin Nisa
Tidak mungkin jika aku bicara saat ini kepada Nisa untuk meminta hakku sebagai suami. pasti Nisa akan mengatakan persyaratan itu lagi. mending aku pura-pura saja minta di ajarin dia mengenai sholat." batin Alvin sambil memikirkan idenya.
"Nis" Alvin membuka suara saat keduanya diam saja sejak tadi.
"Iya Mas Alvin" kini Nisa menatap Alvin.
"Aku mau minta kamu ajarin aku sholat." ucap Alvin
Nisa sedikit heran dengan perkataan Alvin. kemarin-kemarin Alvin terlihat malas tidak mau belajar.
"Baiklah, aku ambil dulu buku tuntunan sholat." Nisa beranjak dari duduknya dan langsung mengambil buku tuntunan sholat yang di taruh di dalam laci.
Kini Nisa duduk di sebelah Alvin. dengan telaten dia mengajari Alvin untuk menghafal niat sholat fardu dan lain-lainnya. Alvin sesekali mengucek matanya karena sangat mengantuk.
"Sebentar yah, aku mau ke kamar mandi dulu. Mas Alvin lanjutkan saja menghafalnya."Nisa segera beranjak pergi ke kamar mandi.
Setelah kepergian Nisa, kini Alvin merebahkan diri di atas tempat tidur.
Nisa sudah kembali dan melihat suaminya yang sudah tertidur. Nisa hanya tersenyum lalu dia mengambil buku tuntunan sholat yang masih di pegang oleh suaminya. Nisa membenarkan posisi tidur Alvin lalu dia menyelimutinya. Nisa menaruh guling di tengah. setelah itu dia memilih untuk merebahkan diri di samping Alvin. sengaja dia menaruh guling sebagai batas tidur mereka.
°°°
emng nya org hamil gmpang kn trgntung d kasih nya sm Allah swt .
nyatanya nisa hamil.. tapi... jgn" trlnjur nikah sama c nita lg hadehhhhh hncur hatiku kata nisa .. ikut sedih aku thorr mrskn hti ny nisa