NovelToon NovelToon
Adakalanya Dunia Lain Telah Damai

Adakalanya Dunia Lain Telah Damai

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Nikahmuda / Spiritual / Sistem / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:911
Nilai: 5
Nama Author: Syah raman

Setelah sang pahlawan mengalahkan Raja Iblis, dunia kembali damai. Tapi justru... para petualang, penyihir, guild, bahkan monster jadi nganggur.

Aku punya teman wanita, yang mana dia adalah wanita yang paling aku taksir sejak lama, tiba-tiba saja aku keceplosan untuk melamarnya, dan setelah itu...

Yang penting saksikan saja petualangan diriku yang seru dan santai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prasangka Yang Baik

Rumah pengobatan Forest Capricio, di sinilah aku dengan semua tim kota Altarus mengantar komandan Saipul untuk mengobati lukanya.

August telah aku tangkap dengan ikatan tali di bagian tangannya dan tanganku.

"Kau tidak akan bisa ke mana-mana sampai komandan kami sembuh."

Bagaimana pun dialah yang membuat komandan terluka, jadi ini hal yang wajar, menghukum gadis yang notabennya adalah seorang petarung.

Mungkin sebagian orang mempertanyakan aku, dan aneh melihat tangan kami berdua yang terikat dengan sebuah tali.

Tapi senyumanku meyakinkan semuanya bahwa ini normal.

"Ini adikku yang bandel, jangan hiraukan kami." 

Orang lain yang menatap semua anggota tim segera beralih.

Setidaknya komandan Saipul telah berhasil sampai di ruang pengobatan.

"Kenapa anda tidak segera menghabisinya?" (Fang berkata dan terlihat kesal)

"Hai, ini manusiawi, yang kita inginkan adalah mencari tahu di mana sumber pil kultivasi berada." Ujarku.

"Tapi, dia sudah melukai komandan kita, dia pantas untuk dihabisi." Roy juga punya pendapat yang sama.

"Aku setuju dengan senior Arul." Nicki telah membelaku.

Lagi pula gadis ini juga tidak seagresif dulu.

"Kau sekarang kelelahan bukan?"

Dia tidak menjawab pertanyaanku dan berpaling.

Zirobo kemudian berdiri di paling tengah anggota tim.

"Lupakan gadis ini Rul, nanti kita juga interogasi dia. Fokus kita saat ini adalah komandan kita yang terluka... Kita tidak mungkin meninggalkan komandan di sini, lalu berjalan untuk mencari tahu di mana lokasi bandar pil itu."

"Jadi apa usulmu?" Aku telah bertanya.

"Aku akan pergi bersama yang lain, dan kau tunggu di sini."

"Tidak bisa, kau ahli dalam pengobatan, meski badanmu gemuk." Ujarku.

"Hai, apa boleh buat... tapi apa usulmu sebagai orang yang dekat dengan komandan sejak lama."

Aku berpikir sebelum mengambil keputusan.

"Dari cara bertarung, aku lebih mengandalkan Roy, Nicki, Elizabeth dan kamu... Sedangkan untuk menjaga komandan, kemungkinan yang bisa adalah Fang dan Elisa & Belle... Bagaimana?"

Semua mengangguk begitu saja.

"Baiklah, sepertinya kalian setuju."

Sekarang giliran aku mencari tahu di mana markas pembuatan pil itu, atau pengedarnya.

"Jadi sekarang katakan," aku menatap pada gadis yang satu ikatan denganku.

"Untuk apa?" Katanya, tapi dia terbatuk.

"Aku tidak akan memberikan obat penawar untuk penyakitmu, sebelum kamu mengatakan di mana asal pil itu mulai diedarkan."

Agusta menghela nafas. "Apa boleh buat." Katanya.

"Tapi sekarang lepaskan aku, dengan perlakuan seperti ini... bukankah aneh?"

Gadis ini mengubah sikapnya, sepertinya tidak akan terjadi hal yang buruk.

Aku melepaskan tali yang mengikat antara kami berdua.

"Jika kamu mengamuk lagi, aku tidak akan segan untuk menghukum kamu

Aku ancamannya yang terdengar seperti tidak manusiawi, tetapi sifatku harus tegas.

Gadis ini seperti melemah, "yang saya inginkan hanya sebuah pil penawar & obat, mungkin efek samping dari mengkonsumsi pil itu secara terus menerus, menyebabkan efek samping yang tidak mudah untuk disembuhkan."

"Baiklah, kesepakatan terjadi "

Aku memberi salam kepada anak gadis ini.

Dia menyalami tanganku.

Semua anggota tim penyelamat kota Altarus mengikuti aku dan Augusta dalam mencari pengedar pil kultivasi.

Kami menuju kereta kuda yang telah terpampang jelas di depan rumah pengobatan.

Setidaknya ini muat untuk enam orang.

"Sekarang biar aku yang menyetir... dan kau, harus duduk di sampingku."

Ada dua kuda yang akan menarik kereta ini, kemudian ada tempat duduk panjang untuk dua orang di depannya.

Aku mengambil tali kendali kuda lebih dulu, sedangkan gadis di sampingku ini, hanya terlihat cemas.

"Kau kenapa?" Tanyaku.

"Aku hanya sedikit takut... mungkin mereka tidak menerimaku."

"Tenang saja... bersikaplah seperti biasa, seperti pelanggan yang membutuhkan barang tersebut." Saranku pada gadis ini.

Aku melajukan kereta kuda dengan sangat cepat.

Sesuai arahan telunjuk dari gadis ini.

Jalan ini mengarah pada hutan letak di mana aku dan gadis ini bertemu.

Tapi persimpangan jalan-jalan kecil harus di lewati.

Augusta melihat beberapa orang berjubah hitam di sela-sela pepohonan.

"Itu mereka?" Tanyaku.

Gadis ini cuma memberi anggukan.

Lalu aku punya inisiatif, "katakan bahwa aku hanya delman biasa, bukan supir pribadi."

Setelah itu dia memberi isyarat padaku, "berhenti di sini."

"Baiklah." Ujarnya yang turun dari kereta kuda ini.

Aku melihatnya pergi ke sebuah hutan yang cukup lebat itu.

Orang-orang berjubah hitam yang mengendap di belakang pohon, sekarang telah hilang dari wilayah sekitar ini.

Mereka mengikuti Augusta, itu hanya kemungkinan saja.

Semua rekan satu tim-ku diam saja ketika aku dan Augusta berkomunikasi tadi.

Mungkin semua rekan-rekan-ku menyadari bahwa ada kehadiran orang-orang misterius di hutan ini.

Yang mungkin saja mengancam nyawa karena jumlah mereka tidak hanya satu.

Wajah dari orang-orang berjubah hitam itu tertutup oleh topeng beraneka ragam, tapi yang pasti, mirip seperti hewan-hewan peliharaan.

Aku berkata, "waspada, jumlah mereka cukup banyak," dengan nada yang pelan.

Zirobo berkata, "ya, kami tahu," itu kenyataannya.

Aku sedikit bergerak menuruni kereta kuda.

"Kau mau ke mana?" Tanya Nicki yang ada di dalam kereta tertutup kain.

"Hanya mengawasi saja." Ujarku.

"Hati-hati." 

"Ya," lalu aku melangkah secara pelan di jalur kecil di tengah hutan ini, mungkin hanya cukup satu orang.

Jalur inilah yang dilewati oleh gadis itu.

Ada lima orang berdiri di sana.

Gadis itu seorang diri bertatap muka dengan mereka.

Aku hanya mendengarkan mereka dari sudut yang jauh.

"Woi Augusta, kenapa baru muncul sekarang?" Tanya seorang lelaki berjubah hitam dengan wajah yang tertutup topeng.

Augusta hanya berkata: "Ada sedikit latihan... jadi aku tidak bisa mampir ke sini."

"Wah-wah-wah, kau sudah menunggak setoran selama lima bulan, padahal orang-orang dari manajemen kamu selalu datang ke sini untuk memesan."

Oh, aku mengerti, bahwa dia telah ketergantungan dalam hal kekuatan, tanpa pil itu dia tidak memiliki kekuatan yang cukup tangguh.

"Jadi begitu, tapi manajer dan asisten-mu mana?"

Gadis itu menggaruk kepala.

"Aku meliburkan mereka." Dia punya alasan yang kuat, dan cukup pintar.

"Baiklah, tanpa basa-basi, ayo bayar sekarang."

Dia menyerahkan kantong berisikan uang itu kepada orang berjubah hitam.

"Sekarang kalian sudah dapat bayaran, bolehkah aku pergi?"

"Tunggu." Kata orang itu.

Mungkin ada beberapa yang ingin mereka pastikan.

"Kau tidak bisa pergi sekarang."

"Tapi uang itu pas."

Orang berjubah hitam itu berdecak. 

"Kau kira, hanya membayar dengan uang, itu cukup membuat kami tenang? Sekarang karena hanya kau dan kami... Maka kau hanya perlu bayar dengan tubuhmu saja."

Ini gawat.

Dia akan dilecehkan.

Selagi mereka menahan tubuh Augusta pergi, kini saatnya aku harus bertindak.

"Hentikan!" Aku bertarung untuk melawan mereka satu persatu.

Namun ada anak panah yang tertancap di pergelangan kakiku.

"Ah sial!" 

Sekarang aku sulit untuk menangkis serangan mereka.

"Hyaaaaa!" Suara itu bersamaan, itu dari teman-temanku yang datang ke tengah hutan ini.

Sekarang mereka menebas si pemanah dan para orang-orang berjubah hitam ini.

Kecepatan mereka juga setara denganku, karena mereka sudah terbiasa ikut bertarung melawan monster, maka melawan bandit-bandit ini sangatlah mudah.

Sekarang Augusta terselamatkan, tetapi petunjuk dari asal muasal pil itu belum diketahui.

"Waduh, mereka semua mati... bagaimana kita bisa meneliti kasus ini?" Aku sangat kebingungan sambil mengamati bercak-bercak darah di atas rerumputan.

"Zirobo, kau sih tadi yang serius duluan." Roy mengatakan itu dengan nada bercanda.

"Kau juga sih, katanya mau berlomba." 

"Ya jangan sampai bunuh lah... Sisakan satu gitu." 

Nicki menatap kaki ini ketika terasa sakit.

"Senior Arul, biar aku yang melakukannya."

Ketika dia mencabut anak panah ini dari kakiku, rasanya lebih sakit melebihi saat terkena.

Darah di kaki ini jatuh ke tanah.

"Berikan perban." Dia memberi saran pada semuanya.

Augusta merobek kain bagian bawah pakaiannya.

"Ini, kalian tidak bawa perban bukan?" dia perlahan membabat kakiku.

Zirobo melihat area sekeliling, "lebih baik kita pergi sekarang. Siapa tahu masih ada musuh di sekitar sini." .

Elizabeth mengangguk.

Semua mungkin setuju, tapi aku melihat sebuah pedang dengan motif awan merah pada bagian gagangnya, dan itu kepemilikan para penjahat berjubah hitam.

Aku ingin mengatakan ada sebuah petunjuk, tetapi itu mungkin masih belum benar, luka di kaki ini sangat menyakitkan.

1
Blueberry Solenne
Oh jadi manusia di negara tersebut awalnya punya kekuatan naga, apa termasuk bisa nyemburin api juga thor?
Syah Raman: iya, dinegeri ini terbagi 3 sumber kekuatan, yaitu Qi, Chakra & Mana.
total 1 replies
checangel_
Berawal dari berpacaran to /Facepalm/
Fitur AI
apa dah yang penting,jangan bikin terheran heran /Smile//Shy/
Fitur AI
musim kawin dah kayak hewan wkwkwk /Chuckle/.tapi kadang ada pertanyaan bagi kita ketika menjomblo selama 6 tahun gitu .
Syah Raman: 🤣iya sih, kamu benar... pasti itu aneh
total 1 replies
Syah Raman
dilamar
Syah Raman
jendela
checangel_
Yap, karena untuk berada di jalan kebenaran penuh dengan air mata dan juang yang tiada batas 🤧
M.FAJRI
halo kak semangat ya😇😇😇
M.FAJRI: sip kak 🤗🤗🤗
total 2 replies
Syah Raman
terpengaruh
Syah Raman
panorama
Syah Raman
titik
Syah Raman
sarannya
Syah Raman
juniorku
Syah Raman
kendali
Syah Raman
terdengarnya ada dua kali
Syah Raman
ini perbaiki
Syah Raman
jangan raja Sugiono
Syah Raman
banyak
Syah Raman
memasak
Syah Raman
anda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!