NovelToon NovelToon
Cek Khodam Online

Cek Khodam Online

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Hantu
Popularitas:808
Nilai: 5
Nama Author: ef f

gara-gara nonton cek khodam online yang lagi viral membuat Deni tertarik untuk mengikutinya. Ia melakukan segala macam ritual untuk mendapatkan khodam nya. Bukannya berhasil Deni justru diikuti setan berdaster, tapi sayang wujudnya kurang keren

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ef f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Suara itu membuatnya menoleh ke belakang. Ia terkejut bukan main sata melihat Ratih dan anaknya dengan bingung.

"Loh? Mbak kok tiba-tiba ada disini? Bukannya tadi-?"

Deni tak melanjutkan pertanyaannya. Ia melihat dua perempuan itu secara bergantian. Aneh tapi nyata kejadian barusan benar-benar di luar nurul.

"Iya, aku dan Sukma pulang dari pasar. Kamu liatin apa sih? Ada maling ya"

Deni tak menyahut, ia tak berterus terang sebab khawatir Ratih tidak percaya dengan kesaksian nya.

"Gak ada maling mbak. Tadi aku cuma mau main, ternyata mbak Ratih sedang pergi"

"Oh gitu, yaudah ayo masuk"

"Lain kali aja mbak, tiba-tiba aku kurang enak badan. Aku permisi dulu ya mbak"

Tanpa panjang lebar, Deni pergi meninggalkan keduanya. Berbeda dengan Ratih, Sukma seakan tau apa yang baru saja menimpanya.

Sampainya di rumah, Deni langsung duduk di kursi. Hari ini hidupnya benar-benar sedang di uji. Mentalnya di gempur habis-habisan.

Dalam hitungan detik tiba-tiba pandangannya berubah kosong. Ia prihatin dengan hidupnya yang selalu berakhir tragis. Bukan hanya asmara, tapi juga pekerjaan. Bahkan firasatnya mengatakan jika setelah ini ia akan jadi pengangguran yang hakiki.

"Apa aku merantau aja ya ke Korea? Terus gabung grup boy band? Barangkali setelah itu, justru Vira yang ngejar-ngejar aku"

Deni berkhayal, hidupnya yang kurang motivasi membuatnya halu kesana kemari

...****************...

Siang itu di desa sedang gempar karena hilangnya keponakan kang Abdul yang dari kota. Segala macam cara dilakukan agar pemuda itu ketemu.

Warga menduga jika itu ada campur tangan makhluk halus sehingga melibatkan Lek To. Tapi masih belum membuahkan hasil. Para warga sudah meletakkan berbagai sesajen di sekitar pos ronda dan ayam cemani yang dilepaskan begitu saja.

"Kenapa harus pakai sesajen sama ayam cemani sih lek?" tanya bapak kepala botak

"Tujuan sesajen ini untuk mengundang makhluk yang ngumpetin ponakan nya kang Abdul. Ini dianggap makanan mereka "

"Terus kalo ayam cemani?"

"Ya sama aja, kita pancing demit itu pakai ayam cemani ini. Aku yakin setan itu bakal ngejar-ngejar ayam ini sampai pagi." Terang Lek To

"Iya wes, sekarang kita tinggal, nanti malam kita kesini lagi rame-rame" sambung Lek To hingga para warga setuju

Malam pun tiba, setelah acara tahlilan di rumah mbok Yem, para warga berduyun-duyun mendatangi pos ronda. Deni yang tak memiliki kesibukan itupun turut bergabung.

"Nanti jangan pulang kepagian ya Den. Besok kan harus kerja, nanti kesiangan kena omel haji Rozikin lagi loh"

Nasihat yang diberikan Sulastri justru membuat hati Deni teriris. Ia menyesal tak berterus terang.

"Beres bu, ibu tenang aja" jawab Deni singkat.

"Sama satu lagi, jangan ikut ritual-ritual yang dilakukan Rianto. Ibu gak suka" Imbuhnya memperingatkan

Deni hanya mengacungkan jempol lalu pergi. Akan tetapi ketika baru tiba di teras, ia tak sengaja melihat Sukma tengah duduk diam sambil memperhatikan arah tertentu.

"Sukma, kenapa kamu di luar? Sana masuk, anak kecil gak boleh keluar malam-malam" Deni menegur tapi tak mendapat respon. Bocah itu terus melihat arah yang sama

Sesaat kemudian Sukma melambaikan tangan seperti memanggil. Namun anehnya Deni tak melihat apapun.

"Sejak awal firasatku emang benar, anak ini benar-benar aneh. Lagian mbak Ratih kemana sih, masa anaknya dibiarin diluar" bisiknya dalam hati

Deni mengabaikan dan melanjutkan perjalanan ke pos ronda, tempat berkumpulnya para warga. Mereka masih duduk dan berdiskusi sambil menunggu warga yang belum datang

"Seumur hidup, baru kali ini di desa kita ada orang hilang. Mana bukan warga sini lagi, kira-kira apa yang terjadi ya?" tanya seorang warga

"Iya, apalagi petunjuk cuma ponsel yang kita temukan di pos ronda"

"Tapi, gimana pak Abdul bisa yakin kalo itu tas keponakannya? Kan orangnya gak ada?" sambung warga lain

"Tadi katanya, pak Abdul sudah melihat isi tas itu. Jadi dia yakin 100% kalo tas itu punya keponakannya yang mau berkunjung ke sini"

"Heh, emang isinya apa kang?"

"Isi pete sama jengkol, mungkin oleh-oleh untuk pak Abdul. Lagian bapak-bapak merasa aneh gak sih? Sepertinya sejak meninggalnya mbok yem, ada aja peristiwa aneh di desa kita"

Deni hanya terdiam. Ternyata pria atau wanita di desa kalo sudah ngumpul sama aja suka ghibah

Beberapa saat kemudian, orang yang di tunggu telah datang. Ya itu adalah Lek To, pria dengan kostum serba hitam serta menggunakan ikat kepala ala-ala dukun sakti

"Gimana? Kalian udah siap? Kita akan mulai pencarian" ujar Lek To pada warga

Mereka saling berbagi tugas menyusuri seluruh penjuru desa. Tak terkecuali Deni, ia bersama tiga warga lain berjalan ke arah utara untuk pencarian malam pertama.

1
Ikhsan Adriansya
lanjut kk
Ikhsan Adriansya
astoge/Joyful/
Ikhsan Adriansya
bagus
Slemkleseman
semoga menghibur
Slemkleseman: update tiap hari ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!