NovelToon NovelToon
Kania Dan Luka

Kania Dan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yourfee

Kania nama gadis malang itu. Kehidupan sempurnanya kemudian berantakan setelah sang ibu meninggal dunia. Ayahnya kemudian menikahi janda beranak satu di desanya. Kehidupan bahagia yang sempat dirasakannya di masa lalu terasa seperti barang mewah baginya. Kania nama gadis malang itu. Demi menutupi utang keluarganya, sang ayah bahkan tega menjualnya ke seorang rentenir. Pernikahannya bersama rentenir tua itu akan dilaksanakan, namun tiba-tiba seorang pria asing menghentikannya. " Tuan Kamal, bayar utangmu dulu agar kau bebas menikahi gadis mana pun", pria itu berucap dingin. Hari itu, entah keberuntungan atau kesialan yang datang. Bebas dari tuan Kamal, tapi pria dingin itu menginginkan dirinya sebagai pelunas utang. Kania nama gadis itu. Kisahnya bahkan baru saja dimulai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourfee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Edward merasakan kebas pada tangan kanannya. Pria itu bangun karena mendengar suara alarm dari ponsel istrinya. Pria membuka matanya perlahan. Pemandangan yang disuguhkan di depan matanya terlihat sangat indah. Gadis itu masih tertidur pulas sambil memeluknya erat seolah takut kehilangan. Edward terkekeh pelan ketika wajah gadis itu mendusel-dusel dadanya, berusaha mencari kehangatan. Jika tidak ingat pada pekerjaannya, mungkin saja pria itu akan senang hati menghabiskan waktunya seharian bersama sang istri. Edward menepuk pelan pipi istrinya, berusaha membangunkan. "Kania, bangun sayang". Entah kenapa Edward ingin sekali memanggil istrinya begitu. Tepukan pelan di pipinya membuat gadis itu terbangun. Sedikit kaget karena ia tidur dengan seorang pria. "Kak kenapa ak"..

'Stttt diamlah. Kau ketakutan semalam. Berhenti menuduhku yang tidak-tidak justru kau yang memelukku sepanjang malam sampai aku kesulitan bernapas. Tanganku bahkan sangat kebas sekarang". Pria itu mulai mendrama.

"Benarkah? Maafkan aku, Kak. Aku tidak sengaja. Mana yang sakit biar kupijit".Kania terlihat sedikit khawatir.

Edward terkekeh pelan melihat reaksi istrinya.

"Suamimu baik-baik saja sayang. Kau tenang saja".

Kania terkesiap mendengar panggilan baru Edward. Pria itu masih waras kan?

"Kenapa? Kau keberatan jika aku memanggilmu begitu? Ckkk kau benar-benar istri yang tidak romantis". Edward mendengus kesal.

"Aku tidak mengatakan kalau aku keberatan. Kenapa jadi marah-marah?" Kania mengelus dada suaminya pelan. Ia masih nyaman berada di pelukan pria itu.

"Kau makin berani padaku rupanya".Edward Lamos tersenyum puas melihat kelakuan Kania.

"Ckkkk kau repot sekali, Kak. Kau itu suamiku, tentu saja aku berhak memelukmu".

"Woah bahkan gadis ini sudah mengakuiku sebagai suaminya". Pekik Edward antusias.

"Aku tidak pernah menganggapmu sebagai kakekku". Kania berucap pelan, masih konsisten memeluk suaminya.

"Hahahaha pintar sekali menjawab. Kalau begitu, aku akan memberimu hadiah". Edward terlihat serius.

Kania mendongakkan wajahnya mendengar ucapan suaminya. "Hadiah apa?"

Edward menundukkan wajahnya. Perlahan, ia mengecup istrinya lembut. Ia melakukannya perlahan agar Kania terbiasa.

Wajah gadis itu terlihat memerah bak kepiting rebus. Ia malu sekali mendapat perlakuan itu dari suaminya.

Edward sangat puas melihat ekspresi wajah istrinya. Ingin menggodanya, tapi ia takut gadis itu kesal. Repot sekali kalau sampai begitu.

Hening. Keduanya masih sibuk dengan pikiran masing-masing

"Apa Kakak tidak ke kantor?" Kania melepaskan pelukannya.

"Aku akan ke kantor. Kenapa? Apa kau mau ikut denganku?" Edward merapikan beberapa anak rambut yang menutupi wajah cantik istrinya.

"Apa boleh?" Kania bertanya antusias.

"Boleh sayang, tidak ada yang melarangmu pergi ke kantor suamimu sendiri". Edward tersenyum lembut.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan bersiap-siap dulu". Gadis itu turun dari tempat tidur, kakinya baru melangkah ketika tangannya ditarik paksa oleh sang suami.

"Eh Kak?" Kania mengerutkan keningnya bingung.

"Ckkkk jika mau pergi pamit dulu sama suamimu". Pria itu terlihat kesal. Kania memutar bola matanya malas. "Aku cuma mau bersiap-siap bukan pergi berperang. Jangan berlebihan begitu".

Edward mendudukkan Kania di pangkuannya dengan paksa. Kania memberontak sekuat tenaga namun gagal.

"Aku harus menyiapkan sarapan untuk kita, Kak. Belum lagi mempersiapkan pakaian kerjamu. Jangan menggangguku tolong". Kania memohon.

"Sebentar saja, sayang. Terlambat sedikit tidak membuat kita dalam bencana". Kania melirik suaminya. "Bagaimana kalau Kak Felix marah?"

"Ckkk jadi kau lebih takut sama pria sinting itu daripada suamimu?"

"Bukan begitu, ahh sudahlah lebih baik kita masak bersama. Apa kakak setuju?"

"Itu bukan ide yang buruk, sayang".

Keduanya kemudian beranjak menuju dapur mewah di rumah mewah itu.

Baru Kania ketahui bahwa di belakang rumah mewah itu tersedia paviliun yang diperuntukkan untuk para pelayan, termasuk Bi Ratih. Para pelayan itu hanya datang untuk membersihkan rumah dan seisinya. Biasanya dilakukan di malam hari atau saat Edward tidak ada di rumah. Alasannya cuma satu, Edward tidak suka keramaian. Makanya para pelayan dibuatkan tempat tinggal khusus agar ia tidak harus berinteraksi dengan mereka setiap saat.

Paviliun itu sepertinya sangat ramai. Kania bahkan sering melihat beberapa pria sedang belajar menembak. Astaga ngeri sekali kalau sampai salah sasaran. Sebenarnya, suaminya kerja apa? Ia ingat beberapa pria yang berada di paviliun itu adalah orang-orang yang bersama Edward di hari pernikahan mereka. Sepertinya mereka orang kepercayaan Edward, pikir Kania.

Memasak sarapan sederhana ala pasangan itu akhirnya selesai. Keduanya kemudian memutuskan mandi sebelum makan. Sebelum membersihkan tubuhnya, Kania menyiapkan setelan pakaian kerja sang suami.

1
Irha Sila
Luar biasa
pipitjfa
romantis banget sihh, padahal dulu marah marah
pipitjfa
nahh iya ed Lo sih jangan berlebihan
pipitjfa
tbl-tbl Karin Lo jujurly banget sihh
pipitjfa
wkwk sebuah keberuntungan
pipitjfa
iya dong Kania kamu merasa di lindungi soalnya Edward turunan Ultraman makanya bisa gitu
pipitjfa
yang benerr takut gelappp atau karena pengen sama Edward nih kamu?
pipitjfa
wkwk permintaannya di luar ekspektasi yaa pelik
pipitjfa
tadi marah-marah sekarang udah senang aja
pipitjfa
kerennn tau kakk semangat teruss yaa
pipitjfa
Yee dibilangin gak percaya
pipitjfa
dia makan boncabe level berapa sih? pedas banget mulutnya
pipitjfa
polos banget yaa bund
pipitjfa
gemes banget suerr
pipitjfa
wkwk gak bisa diam ga niaa
pipitjfa
pria bisu dongg
pipitjfa
beruntung dong Kania, gak nikah sama kakek kakek
pipitjfa
malah kayak sugar Daddy loh ini
pipitjfa
utang ketemu utang
pipitjfa
beneran di nikahi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!