NovelToon NovelToon
Bidadari Pilihan Zayn

Bidadari Pilihan Zayn

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hania

“Le, coba pikirkan sekali lagi.”

“Aku sudah mantap, Umi.”

Umi Shofia menghela nafas berkali-kali. Dia tak habis pikir dengan pilihan Zayn. Banyak santri yang baik, berakhlak, dan memiliki pengetahuan agama cukup. Tetapi mengapa justru yang dipilihnya Zara. Seorang gadis yang hobinya main tenis di sebelah pondok pesantren.

Pakaiannya terbuka. Belum lagi adabnya, membuatnya geleng-geleng kepala. Pernah sekali bola tenisnya masuk ke pesantren. Ia langsung lompat pagar. Bukannya permisi, dia malah berkata-kata yang tidak-tidak.Mengambil bolanya dengan santai tanpa peduli akan sekitar. Untung saja masuk di pondok putri.

Lha, kalau jatuhnya di pondok putra, bisa membuat santrinya bubar. Entah lari mendekat atau lari menghindar.

Bagaimana cara Zayn merayu uminya agar bisa menerima Zara sebagaimana adanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke Lapangan

Dia memandangi pakaian yang akan dipakainya. Sebuah pakaian yang sangat berbanding terbalik dengan yang selama ini dia pakai. Training dan kaos lengan panjang, dengan panjang baju selutut. Sangat unik dan aneh menurutnya.

Dia tersenyum sendiri. Dia tak sanggup membayangkan akan memakai pakaian yang selama ini tidak terbayangkan selama ini. Baju muslimah untuk kondangan sudah biasa. Tapi baju olahraga untuk olahraga, rasanya masih asing.

“Neng nggak suka,” tanya Zayn yang melihat Zara hanya menatap pakaian yang sudah dia siapkan.

Zara tersenyum. Bukannya dia tidak suka. Tapi berasa aneh saja jika ia memakai pakaian seperti itu. Tapi baiklah, untuk menyempurnakan agamanya dan menyenangkan suami, apa salahnya kalau dia mencoba memakainya.

“Neng suka, Aa Gus.”

Zara segera mengambil setelan training yang ada di atas kasur. Lalu membawanya ke kamar mandi. Dia tak mau suaminya berpikir macam-macam, atau sampai menyalahkan dirinya sendiri karena kekurangannya yang sampai ini masih buta tentang ajaran-ajaran agama yang dianutnya.

Zayn tersenyum senang. Tak ada penolakan dari Zara, dengan pakaian yang ia berikan. Namun, Ada rasa bersalah yang demikian berat menghimpit jiwanya. Yang secara sengaja telah merampas kebebasan Zara selama ini. Dengan memaksanya mengikuti aturan-aturan yang belum pernah istrinya bayangkan.

Sementara Zara melakukan ritual mandinya, di kamar mandi miliknya yang cukup sederhana,  namun telah dilengkapi dengan shower yang bisa diatur untuk memancarkan air hangat, dia membereskan peralatan makan yang mereka gunakan dan mengembalikannya ke dapur.

Untuk menebus kesalahannya yang tanpa sengaja ia lakukan terhadap Zara, Ia bersedia melakukan hal-hal yang selama ini agak tabu bagi seorang lelaki yang telah memiliki istri. Yaitu melayani istri dengan sepenuh hati tanpa bisa berharap akan memperoleh balasan lebih. Ya...gimana lagi, Umi Shofia sudah menutup jalannya.

Toh, itu tidak buruk. Justru dia amat menikmati. Dan yang terpenting, Zara merasa nyaman di sisinya. Sehingga dia akan lebih mudah untuk bisa membimbingnya dan dicintai oleh umi Shofia.

Dia sadar, meskipun Umi Shofia tampak selalu tersenyum di depan mereka. Namun ada sisi hati yang membuatnya sampai saat ini masih kecewa. Zayn tidak bisa lari dari masalah itu. Tapi ingin menyelesaikannya dengan baik, sehingga dapat mengumpulkan dua hati dari wanita yang ia sayangi, Ibu dan istri untuk bisa saling menerima.

Zayn langsung menuju dapur tanpa melalui ruang makan. Dia khawatir bertemu dengan Umi Shofia yang sesaat lalu sangat membuatnya kesal. Ada saja aturan baru yang harus dia ikuti untuk menuruti keegoisannya.

Sebenarnya tidak salah, hanya saja kalau diterapkan untuk Zara, ia khawatir Zara akan merasa berat. Bukannya kebaikan yang akan dia dapatkan. Melainkan keterpaksaan yang justru akan menyebabkan ia benci. Kalau benci padanya, tak apalah. Tapi kalau benci pada agamanya, itu sangat berat untuk ia tanggung.

“Gus letakkan di situ saja. Biar nanti aku yang cuci. Sekalian dengan yang lainnya,” kata bik Narti yang kini tengah menyeduh kopi.

“Nggak apa-apa, Bik?” Zain segera membersihkan piring sampai bersih, lalu meletakkannya di atas rak piring. Memang itu sudah menjadi kebiasaannya, meskipun punya Art, dia jarang sekali menyuruh hanya untuk menyelesaikan pekerjaan yang mampu dia selesaikan sendiri.

“Ngomong-ngomong, Neng Zara ke mana, kok belum keluar-keluar sejak subuh tadi?”

“Ada bik, di kamar,” jawab Zayn se lugas mungkin.

“Pasti dia malu mau keluar?” Kata bik Narti.

“Ah, bisa saja bik Narti ini,” kata Zayn sambil mengeringkan tangan dengan lap yang digantung di samping rak piring.

“Bik Narti, aku bisa minta tolong nggak?”

“Minta tolong apa, Gus?”

“Neng Zara kan baru di sini. Tolong dibimbing ya. Apalagi saat aku nggak ada. Jangan marahi dia kalau melakukan sesuatu yang sekiranya salah menurut kita.”

“Ya, Gus.”

Dia tak bisa menolak permintaan lelaki yang sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.  Dialah yang menjaganya sejak Zayn lahir sampai sebesar ini dan menikah. Meski dalam hati, dia menggerutu. Karena sejak awal ,dia sudah tidak suka dengan Zara.

Setelah selesai, Zayn segera berlalu, meninggalkan bik Narti dengan aktifitasnya yang belum selesai.

Sementara itu, Zara yang sudah menyelesaikan ritual mandinya. Segera memakai baju yang telah disiapkan oleh Zayn di dalam kamar mandi.

Untuk sekarang ini, dia belum berani berpakaian di depan Zayn. Meskipun telah halal. Dia khawatir kalau Zayn tak bisa menahan diri yang menyebabkan mereka larut dalam gelora hasrat yang saat ini sedang mereka paksa untuk dapat dikendalikan.

Dia tak mau rencana mereka untuk meluluhkan hati umi Shofia gagal begitu saja hanya karena kecerobohannya.

Zara beberapa kali berputar-putar di depan cermin. Merasa aneh dengan pakaian yang ia kenakan. Ia merasa pakaian ini agak sedikit longgar. Saat ia mencoba mengangkat lengannya, ada sisa kain yang membuatnya agak berat.

Tapi, tak apalah. Semoga tak akan menghalanginya ketika bergerak.

Saking seriusnya di depan cermin, dia tak menyadari kalau Zayn masuk ke dalam kamar. Dia telah lama memperhatikan bagaimana Zara bergaya di depan kaca.

“Neng makin cantik deh, memakai pakaian itu.”

Zara tersenyum, tak ingin menyangkal dan tak ingin mengiyakan. Karena dia sadar itu hanya sebuah rayuan.

“Tapi sepertinya ada sesuatu yang kurang. Di sini agak lebih, lenganku sulit bergerak.”

“Terus?”

Sengaja Zayn menggantungkan pertanyaannya. Karena untuk masalah fashion, dia benar-benar tak mengerti.

“Tapi nyaman kok Aa Gus.”

Memang hanya di bagian itu yang Zara merasa kurang. Namun secara keseluruhan, dia merasa pakaian itu tidak akan mengganggunya ketika harus bermain tenis lapangan.

Zayn berpikir sejenak. Memang benar apa yang dikatakan Zara. Ada bagian pakaian tertentu yang kurang pas. Dan mengapa tidak terpikirkan olehnya kemarin, untuk membelikan Zara baju olahraga yang Islami daripada harus meminjam kepada Khadijah, adiknya. Apalagi dia tahu, Khadijah lebih gemuk dari Zara.

“Kalau kita berangkat sekarang, apakah cukup waktu untuk kita mampir ke toko olahraga?”

Senyum Zara seketika mengembang. Bukannya dia tak menghargai usaha suaminya, tapi memang dia merasa baju itu kurang pas di tubuhnya.

“Insyaallah cukup, Aa Gus.”

“Ya sudah. Silakan Neng ganti baju. Aku tunggu di luar.”

Zayn belum sampai melangkah, Zara sudah mencegahnya. Karena ia tahu kalau itu akan memakan waktu. Dan dia tidak mau ribet soal itu.

“Nggak apa-apa kan, kalau aku pakai ini ke toko?” kata Zara kemudian.

“Pakai bawahan rok saja.”

“Ok.”

Tanpa melepas training yang dia pakai, Zara segera memakai rok panjang setengah badan. Lalu secara bersamaan melepas training yang dipakainya. Sangat cepat, sehingga Zayn pun tak menyadari perubahan itu.

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Rian Moontero
mampiiiir🖐🤩🤸🤸
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor moga konfliknya nggak trlalu berat dan nggak ada drama'' poligami.a ya Thor
hania: Beres kakak 😍
total 1 replies
hania
terimakasih kakak
❤️⃟Wᵃfℛᵉˣиᴀບͤғͫᴀͣⳑ🏴‍☠️ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
bagus ceritanya seru kayaknya lanjut kak
hania: ok kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!