Novel yang ini akan mengus air mata kalian kawan kawan pencinta novel ..saya menulis novel ini untuk menguras adrenaline anda ..dimana perjuangan seorang anak perempuan berusia 20 tahun arus menghadapi kerasnya kehidupan ibunya meninggal ayah dan ibu tirinya mengusirnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. GILIRAN ELIN PINGSAN
Pagi itu Gisel memasuki bilik kecil yang ditempatinya setelah menikah dengan Aldo.
Gisel menutup rapat pintu biliknya itu dan menguncinya sangat rapat . Gisel takut kalau kalau Tuan mesum itu mengejarnya hingga kebiliknya.
" Ahirnya ! ucap Gisel setelah menghempaskat tubuhnya diatas pembaringan .
Tidak beberapa lama kemudian dia bangkit dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket katena keringat .
Gisel sudah kelur dari bilik itu dengan rambut yang sedikit agak basah, Gisel membuka kembali pintu lemari pakaian dan mencari bekas pakaian pengguhi kamar sebelum dirinya.
Setelah menemukan apa yang diinginkan Gisel kembali ke tempat tidur dan mendudukkan tubuhnya di pinggiran ranjang mini tersebut .
Ingatanya kembali kepada Elin, wanita parubaya yang ada dibilik besar itu .
Siapa sebenarnya wanita itu dan troma apa yang membuatnya sehingga sedemikian rupa mengunci diri? pertanyaan itu yang selalu timbul di hati Gisel .
Gisel bangkit dari tempat duduknya dan berjalan kearah pintu dengan sangat pelan Ia membuka pintu tersebut , matanya menoleh ke kiri dan ke kanan mencari sesuatu .
"Alhamdulillah Tuan mesum telah pergi" ucap Gisel sambil mengelus elus dadanya .
Gisel keluar kamar dengan mengendap endap seperti pencuri . tanpa ia sadari sepasang bola mata yang sedari tadi memperhatikannya dari kejauhan.
"Apa yang di lakukan gadis kecil ber dada rata itu " ucap Aldo samil terus memperhatikan gerak gerik Gisel .
Gisel terus melangkah mendekati kamar milik Elin dengan sangat pelan Ia membuka pintu kamar tersebut .
Pandanganya berkeliaran mencari sosok wanita parubaya itu tapi tidak juga Ia temukan.
Gisel memasuki bilik itu dengan sangat hati hati.
"Dimana Nyonya Elin " ucapnya yang masih mencari kesana kemari .
Gisel melangkah mendekati bilik kamar mandi berharap kalau belia ada di dalam sana !
Gisel mengetung daun pintu kamar tersebut tapi tetap saja tidak ada jawaban dari beliau.
"Apa Nyonya Elin di dalam?" ucap Gisel sambil menarik gagang pintu kamar mandi .
"Astaga Nyonya " ucap Gisel berlari kecil setelah mendapati Elin berbaring tak sadarkan diri di lantai kamar mandi .
"Nyonya Elin bangun, bangun Nyonya " ucap Gisel sambil menepuk nepuk pipi Elin dengsn lembut .
Karena tidak ada jawaban Gisel mencoba mengangkat tubuh Elin dan membopongnya keluar kamar itu .
Dengan perjuangan yang cukup dramatis Gisel akhirnya bisa membawa Elin ke tempat pembaringan .
Gisel meletakkan tubuh Elin diatas pembaringan dengan posisi terlentang di janggalnya kepala wanita itu dengan bantal.
Dari luar kamar Aldo terus memperhatikan Gisel dengan seksama .
"Apa gadis kecil itu tidak takut dengan Apa yang ibu lakukan kemarin padanya sehingga hampir saja merengguk nyawanya "ucap Aldo yang mengintip di balik pintu.
Sementara itu Gisel membuka lemari dan mengambil sebuah kain kecil setelah itu masuk kebilik kamar mandi .
Tidak lama kemudian Gisel keluar dengan kain basah yang sudah Ia peras terlebih dahulu .
Gisel menyapu rambut yang menutupi wajah Elin kemudian melap wajah wanita tersebut .
Gisel menatapi Elin dengan raut wajah sedih sesekali Ia mencium pundak tangan wanita tua itu .
Tidsk lama kemudian timbul gerakan gerakan kecil pada tubuh Elin .
"Uum......." gumam Elin
"Nyonya jangan banyak bergerak dulu kondisi Nyonya belum stabil betul! tunggu disini sebentar biar Gisel menyiampan sarapan buat Nyonya " ucap Gisel yang sangat kuatir tentang keadaan Elin .
Karna begitu lemah Elin tidak bisa berbuat apa lagi Ia hanya terdiam dan butiran Air mata keluar dari sudut matanya .
Melihat itu sontak Gisel menghapus dengan telapak tanganya .
"Nyonya jangan sedih Gisel akan terus menemani Nyonya apapun yang terjadi nanti" ucap Gisel memberi rasa nyaman dihati Elin .
Elin menatapi Gisel dengan sorot mata datar dan masih terus saja diam .
"Kalau begitu Nyonya tunggu disini jangan bergerak Gisel akan segera kembali." tanpa menunggu balasan balik Gisel terus melangkah keluar kamar .
Mendengar ada langkah mendekat kearah pintu Aldo segera berlari untuk bersembunyi .
👉vote , like and comnt masih di tunggu ya kawan kawan .....trimah kasih .