NovelToon NovelToon
Jaka Rasa Duda

Jaka Rasa Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Fantasi Urban-Percintaan Modern / Tamat
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tri Ani

Pradivta Anugra putra seorang pria yang belum menikah tiba-tiba mempunyai seorang putri yang sedang mengalami sakit.

Di pertemukan dengan seorang wanita bernama Ersya putri, seorang janda yang baru saja di ceraikan oleh suaminya satu bulan yang lalu dan di tinggal bertunangan.

Karena pertemuan mereka yang tidak terduga itu, membuat mereka terjebak ke dalam hubungan yang rumit

NB :
Maaf karya ini mungkin nanti up-nya tidak bisa setiap hari ya, harap maklum dan jangan di tagih up nya ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjenguk Fe di rumah sakit

“Rangga

!” gumam Felic, ia pun segera meletakkan ponselnya begitu saja. Matanya

langsung tertuju pada pria itu.

Rangga

pun berjalan mendekati Felic, ia berdiri tepat di samping Ersya, “Fe …,

bagaimana keadaanmu?’ tanya Rangga.

“Sudah

lebih baik!”

“Syukurlah

kalau begitu!”

Ersya

yang sedari tadi melihatb suasana yang menjadi tidak begitu enak itu pun

memilih untuk mundur dan membeiarkan metreka untuk bicara,

“Gue

mau lihat-lihat dulu ya …, kalian ngobrol aja, anggap kalau gue nggak ada …!”

ucap Ersya lalu memilih berkeliling ruangan yang sangat luas itu. Bahkan

ruangan itu bukan seprti rumah sakit lebih mirip seperti apartemen mewah atau

hotel berbintang.

“Sya__!”

cegah Felic tapi Ersya menggelengkan kepalanya.

“Gue

cuma di situ!” ucap Ersya sambil menunjuk ruangan lain di ruangan itu. Ia ingin

tahu ada ruang apa saja di dalamnya.

Walaupun

sudah menjauh tapi Ersya masih bisa mendengarkan pembicaraan mereka, ia bisa

mendengar bagaimana Rangga masih sangatb mempedulikan Felic walaupun ia tahu

jika Felic sudah menikah dengan orang lain.

Setelah

cukup lama membiarkan Rangga dan Felic bicara, tiba-tiba pintu kembali terbuka,

seseorang menghampiri mereka.

“Hgrremmmmm

…! Selamat sore!” sapa pria itu, dia adalah suami Felic. Ersya yang melihat

kedatangannya segera bertindak. Ia takut sampai suami sahabatnya itu salah faham

jika dia tidak bersama dengan Felic.

Ersya

pun segera mendekat pada dokter Frans, senyum dokter Frans memang isa

mengalihkan dunia siapapun termasuk Ersya.

“Sore

dokter!” sapa Ersya menyambut sapaan dokter Frans. Dokter Frans

mendekatkanntubuhnya pada Felic dan mencium kening  Felic.

“Frans!”

Felic terlihat begitu terkejut karena tiba-tiba saja suaminya itu menjadi

sangat manis. Ersya pun ikut syok, ia sampai menutup mulutnya yang tidak

sengaja membulat sempurna.

“Bagaimana

keadaanmu sayang?” tanya dokter Frans pada Felic membuat Felic terkejut dengan

ucapan suaminya yang terkesan di buat-buat.

Dokter

Frans beralih menatap Rangga, pria yang pernah di cintai oleh istrinya dan

mungkin masih sangat di cintai, Ersya yang melihat itu segera mencolek

sahabatnya itu yang juga sedang terkejut.

Bakal ada perang dunia nih kayaknya

…, kayaknya nggak tepat deh gue ngajak Rangga ke sini …., batin

Ersya.

“lama

tidak bertemu, Rangga! Bagaimana kabar anda?” tanya dokter Frans dengan nada

formalnya.

“Saya

baik!” jawab Rangga dengan wajah piasnya.

“Tapi

saya rasa akan lebih baik jika anda tidak terlalu dekat dnegan istri saya!”

ucap dokter Frans.

Rangga

merasa tidak terima dengan ucapan dokter Frans, “Dokter …, atau siapapun kamu,

sebelumnya saya tidak mengenal anda tapi saya begitumengenal Felic lebih dari

anda. Saat ini status Felic memang istri anda tapi bukan berarti anda berhak

atas appun terhadap Felic!”

Melihat

pembicaraan mereka semakin panas, Ersya mun segera menyuruh sahabatnya itu

untuk melerai dua pria yang seang ribut memperebutkan sahabatnya itu.

“Fe

…, kalau gitu aku pamit pulang dulu ya, seperrtinya suasananya menjadi tidak

enak!” ucap Rangga.

Ersya

sebenarnya masih ingin di sana, tapi ia tadi nebeng sama Rangga. Ia harus

bareng rangga agar pulangnya tidak jalan kaki.

“Fe

…, gue ikut Rangga ya, nggak bawa mobil sendiri soalnya!” ucap Ersya, “semoga

cepat sembuh ya!”

Ersya

pun segera mengejar Rangga yang sudah lebih dulu keluar dari ruangan Felic.

Langkah Rangga terlalu lebar sehingga ia sulit untuk mengimbangi langkahnya.

“Ga

…, Ga …., tunggu!” dengan begitu kesulitan Ersya mengejar langkah Rangga.

Akhirnya Rangga berhenti juga di depan pintu lift.

Ersya

pun berhenti tepat di samping Rangga. “Lo apa apaan sih …, main cabut aja …!”

Rangga

yang terlanjur kesal tidak mempedulikan ocehan Ersya. Ia memilih untuk tetap

diam dan masuk ke dalam lift saat pintu lift erbuka. Ersya pun mengikuti

langkah Rangga.

Mereka

masih saling diam hingga sampai di tempat parkir. Ternyata di luar sudah sangat

gelap.

“Ga

…, jangan marah aja dong!” ucap Ersya.

“Aku

nggak marah …!”

“Nggak

marah kok diam aja sih?”

“lagi

males bicara aja!”

“Jangan

males dong …!”

“Ihhh

kenapa lo cerewet banget sih!?”

“Udah

dari sononya …, gue lapar!”ucap Ersya sambil memegangi perutnya, “Kitamakan

dulu ya!”

“Kebiasaan

ya kamu ini …!”

Mereka

pun masuk ke dalam mobil, dan mobil pun mulai melaju meninggalkan lapangan

parkir itu dengan di bantu oleh petugas parkir.

Sepanjang

perjalan menuju ke tempat makan, Ersya terus saja mengoceh. Ia memang tidak

punya teman untuk di ajak bicara di rumahnya. Hanya ada dia dan suaminya dan

juga asisten rumah tangga, itu pun hanya datang pagi dan sore hari untuk

bersih-bersih saja.

“Mau

makan apa?” tanya Rangga.

“Apa

aja boleh lah …!”

Rangga

pun menghentikan mobilnya di pinggir jalan, di sana ada banyak tenda penjual

berbagai makanan.

“Kita

makan lalapan saja!” ucap Rangga saat mereka sudah turun. Mereka memilih untuk

masuk ke tenda dengan tulisan lalapan. Ada berbagai macam lalapan di sana mulai

dari lalapan terong, ayam, bebek, puyuh, lele, jeroan.

Rangga

pun mengajak duduk Ersya di tikar yang di gelar di pinggir pinggir taman itu.

“Lo

mau makan apa?” tanya Rangga.

“Gue

mau jeroan aja deh!”

Rangga

pun kembali berdiri dan menyebutkan pesanannya, Rangga memilih lele sebagai

menu makan malamnya, tidak lupa Rangga juga memesan minumannya, dua gelas teh

hangat.

Tidak

berapa lama, makanan mereka pun datang. Mereka segera mencuci tangannya dan

makan menggunakan tangan.

“Oh

iya Ga, gue ampir lupa! Gimana keadaan Iyya? Apa dia sudah sehat? Maaf ya

kemarin gue buru-buru!”

“Kenapa

memangnya nanyain Iyya?” tanya Rangga.

“Nggak

kenapa-napa! Hanya saja, Iyya itu anak yang begitu manis, jadi kangen sama Iyya!”

“Kok

bisa samaan sih!”

“Samaan?

Maksudnya samaan sama lo?”

“Nggak

…, samaan sama Iyya …! Iyya begitu sadar langsung nanyai lo, dia smapai nangis

ngajakin nyariin lo! Gue sampek bingun, apa bagusnya lo sih?!”

“Ye

…, enak aja …, gini-gini gue berhati tulus! Ahhhh …., gue jadi nyesel, kenapa

nggak nunggu Iyya sadar sih …!”

“Lo

emang bener pernah marah-marah di depan Iyya?” tanya Rangga bingung.

“Nggak

tahu …, gue lupa …!”

Mereka

pun menyelesaikan makannya sambil terus mengobrol membicarakan banyak hal. Bahkan

sekarang Ersya tahu jika Rangga ebkerja di gedung yang atapnya selalu di

jadikan tempatnya menyendiri.

“Sudah

kan? Sekarang kemana lagi?” tanya Rangga.

“Sudah

…., sudah kenang, jadi bisa langsung pulang!”

Mereka

pun segera kembali ke mobilnya, masuk ke dalam mobil dan Rangga pun mulai

menghidupkan mesin mobilnya.

Mobil

melaju memejah hirup pikuk jalanan yang sangat padat.

 

Bersambung

Jangan lupa untuk kasih dukungan ke author dengan memberikan like dan komentarnya ya, kasih vote juga yang banyak biar tambah semangat

follow ig aku juga ya

tri.ani.5249

Happy Reading

1
Marhaban ya Nur17
ngapa se Kim apa"nyosor
Marhaban ya Nur17
ada bae
Marhaban ya Nur17
gw kurang sreg neh klo Kim ama divia ciuman 🤔 kesannya gmn gtu
Marhaban ya Nur17
kaku amat Lee wkwkkw
Marhaban ya Nur17
plis deh vi lu hrs berani jan kaya ibu lu yyy hra niru mom echa
Marhaban ya Nur17
kok divia gampangan gtu se wkkwkw kaya g punya pendirian wkkwkkw beda ama mom echa
Marhaban ya Nur17
jujur vi biar hidup lu damai sentausa
Marhaban ya Nur17
sekali boong pasti ada berikutnya" g kelar"
Marhaban ya Nur17
banyak tele" nya divia wkwkkw
Marhaban ya Nur17
minta bantuan yura lee
Marhaban ya Nur17
banyak bahasa kalbunya divia
Marhaban ya Nur17
ciyeeee
Marhaban ya Nur17
membuat nenek kecewa ? nah trs keluarga mu g tambah kecewa klo g nikah dulu vi
Marhaban ya Nur17
Rizal belum beres y thor wkkwkkw
Marhaban ya Nur17
suruh nikah neh div wkkwwk
Marhaban ya Nur17
itu nenek gayung basmi aja
Marhaban ya Nur17
siap" puasa bang div
Marhaban ya Nur17
pasti di ancam trs neh iyya
Marhaban ya Nur17
ada sianidanya tuh
Marhaban ya Nur17
se Rizal belum di kirim ke antartika neh jd berulah trs
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!