NovelToon NovelToon
Not Her, But Me!

Not Her, But Me!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:76
Nilai: 5
Nama Author: Mecca SK

Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Brianna selesai bekerja ketika waktu menunjukkan tepat pukul 7 malam. Dia pulang dengan perasaan was - was, karena khawatir jika orang - orang suruhan nenek nya masih berkeliaran di lingkungan ini dan menemukan diri nya. Jika itu terjadi maka dia yakin akan dibawa ke rumah nenek nya dengan paksa oleh mereka.

Karena itulah dia berjalan dengan sangat hati - hati, Sambil mengawasi situasi di sekitar nya. Tak lupa dia juga terus memanjatkan doa dari dalam hati, agar segala hal buruk menjauh dari nya.

" Anna! "

Suara seorang pria dari arah belakang, mampu membuat nya terperanjat, sehingga membuat nya refleks melayangkan pukulan pada pria itu. Tapi dia segera menyesali perbuatannya, ketika menyadari jika orang yang dipukul oleh nya adalah Rhino, salah satu karyawan paruh waktu di restoran tempatnya bekerja.

" Astaga... Maafkan aku Rhino! " Ucap Brianna dengan tulus.

Rhino terkekeh sambil memegangi rahang nya yang berdenyut sakit, akibat pukulan keras dari Brianna. " Refleks mu bagus sekali, Anna. Aku tidak pernah menduga jika kau ternyata cukup tangguh untuk melayangkan pukulan sekuat ini! " Sahut nya.

" Sewaktu SMP aku pernah mengikuti bela diri. Jadi sedikit banyak aku masih mengingat beberapa gerakan yang berguna untuk melindungi diri dari orang jahat! "

" Tapi aku bukan orang jahat, Anna... "

" Karena itulah aku meminta maaf karena telah memukul mu, Rhino! "

" Lupakan saja. Kau mau pulang ke apartemen mu? "

Brianna mengangguk, " Ya, apartemen ku berada tidak jauh dari tempat ini! "

" Kau tinggal di sana bersama siapa? Apakah sendirian? "

" Ya. Aku hanya sendirian di sana. Keluarga ku semua nya berada di Indonesia! "

Rhino mengangguk sambil tersenyum lebar, " Baguslah! " Ucap nya.

Sikap Rhino membuat Brianna merasa aneh dan tidak nyaman. Firasat nya mengatakan jika pria itu harus dihindari demi keselamatan nya sendiri. Karena itulah Brianna bergegas berpamitan, dan pergi ke gedung apartemen nya.

" Banyak orang aneh di sekitar sini! " Gumam Brianna ketika dia baru saja sampai di unit nya.

Dia segera pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri. Badan nya terasa sangat lengket dan tidak nyaman, karena London saat ini sedang berada di puncak musim panas. Setelah mandi, dia mempersiapkan makan malam nya. Dia menikmati nya sambil duduk di ruang tengah dan menyaksikan tayangan televisi lokal.

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu membuat nya tersentak. Dia merasa tidak memesan apapun, sehingga yang datang dipastikan bukan kurir. Dan dia juga tidak pernah memberikan alamat nya pada siapapun, kecuali pada Mr. Miller itupun saat dia melamar di restoran nya.

Jadi siapa yang datang di waktu semalam ini?

Brianna mencoba mengabaikan orang itu, dan berpura-pura tidak ada di rumah. Namun ketukan di pintu nya terus menerus terdengar hingga membuat nya merasa terganggu. Dengan terpaksa dia membuka pintu itu untuk melihat siapa yang datang.

Rhino?

" Hai, Anna. Aku membawakan mu makan malam, bisa aku masuk dan kita menikmati makanan ini bersama? " Ucap Rhino sambil tersenyum lebar.

Brianna menatap pria itu dengan sorot penuh rasa curiga, " Bagaimana kau bisa tau tempat tinggal ku, Rhino? " Tanya nya.

" Mudah saja. Aku khawatir pada mu, karena di sepanjang perjalanan tadi kau terlihat seperti orang yang sedang ketakutan. Karena itulah aku mengikuti mu hingga ke dekat unit ini, agar memastikan kau sampai ke tempat tinggal mu dengan selamat! " Jawab nya.

" Tapi kenapa kau kembali lagi ke sini setelah memastikan ku sampai dengan selamat? "

" Aku ingin mengenal mu lebih jauh lagi, karena itulah aku membelikan mu makan malam dan kita bisa menghabiskan nya sambil mengobrol berbagai hal. Kau tinggal di sini sendirian, jadi kau pasti merasa kesepian. "

Brianna tersenyum tipis, " Terimakasih atas perhatian mu ini, Rhino. Tapi aku sama sekali tidak bisa menerima seorang pria untuk masuk ke unit ku, apalagi di waktu semalam ini. Itu bukanlah sebuah hal yang pantas di negara ku! "

Rhino tertawa kencang, " Tapi ini adalah London, Anna. Kau harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan warga di sini. Itu adalah sopan santun yang harus kau terapkan sebagai pendatang di sini! "

" Aku akan mengundang mu dan semua karyawan resto untuk datang dan berkunjung ke apartemen ku. Tapi tidak untuk sekarang! "

Brianna tetap kukuh menolak kedatangan Rhino, namun tampak nya pria itu bukan lah orang yang akan menyerah dengan mudah. Pria itu terus memaksa untuk masuk, bahkan dia berani mendorong Brianna agar tidak menghalangi pintu masuk.

" Keluar lah dari tempat ini, selagi aku masih bisa sabar menghadapi mu Rhino! " Ucap Brianna tegas.

" Aku cukup penasaran melihat mu kehilangan kesabaran, Anna. Kau pasti akan terlihat jauh lebih sexy jika sedang marah! "

Rhino sudah berani mele-cehkan nya secara verbal, dan dari gestur tubuh nya dia yakin jika pria itu berniat untuk melakukan hal yang lebih dari itu. Hal itu membuatnya memasang sikap siaga, namun serangan yang dilakukan oleh pria itu sama sekali tidak bisa diprediksi oleh nya.

Splash...

Pria itu menyemprotkan sebuah cairan tepat diwajah Brianna. Membuat gadis itu terkejut dan tidak sempat mengindari nya. Udara dari cairan itu terhisap oleh organ pernafasan nya, dan membuat tubuh nya terasa sangat lemas dalam waktu singkat.

Brugh...

Tubuh Brianna yang lemas, jatuh dan menghantam lantai dengan cukup keras. Membuat Rhino tertawa semakin keras, karena merasa telah berhasil melumpuhkan target nya.

" Aku sudah menyukaimu sejak pertama kali melihat mu melamar di restoran. Kecantikan mu sangat unik, dan membuat ku tidak bisa lagi menahan diri. Jadi ayo kita bermain - main malam ini, Anna. Aku yakin kau akan suka dengan permainan ku nanti! " Ucap Rhino.

Dia berjongkok dan berniat untuk menggendong tubuh lemas Brianna, namun sebuah pukulan keras menghantam kepala nya hingga membuat nya ambruk dan kehilangan kesadaran.

Brianna menatap nanar pada pria yang tiba - tiba muncul entah dari mana itu. Pria bermata tajam, yang akhir - akhir ini sering berkeliaran di sekitar nya.

Pria itu...

***

Briella menghabiskan malam ini dengan bersenang - senang di sebuah klub, bersama dengan teman - teman nya. Dia banyak minum minuman keras, dan juga menghisap serbuk haram untuk meredakan amarah nya karena sikap Aarav.

Ah... Dia membenci pria yang tidak konsisten semacam itu!

Seharus nya Aarav bersikap tegas dengan menolak perjodohan nya dengan Yuriko, dan memperjelas hubungan dengan diri nya. Bukan hanya berjanji akan menikahi, tapi dengan seenak nya menjalin hubungan dengan gadis lain. Itu nama nya Aarav hanya mempermainkan diri nya saja, dan dia jelas tidak suka dipermainkan seperti itu.

" Woah... Stop Ella. Lo bisa mabuk berat kalau terus minum seperti ini! " Ucap Erlangga yang duduk di sebelah Briella.

Dia adalah salah satu cowok yang populer di sekolah nya, dan tergabung di klub karate. Mereka berteman cukup dekat, bahkan hingga pernah mencicipi tubuh satu sama lain.

" Gue memang ingin mabuk malam ini. Orang tua gue lagi di luar kota, dan ini kesempatan untuk gue menghabiskan waktu dengan bersenang-senang sepuasnya! " Sahut Briella.

" Gue paham. Tapi kalau lo mabuk parah sampai tepar, kita justru tidak akan menikmati apapun malam ini, Ella. Bukan kah akan lebih seru jika kita bersenang - senang di hotel, hmm? Gue udah lama gak dapat jatah dari lo! "

" Ck... Bukan nya lo udah punya cewek sekarang? Minta aja sana sama cewek lo itu! "

" Cewek gue sama sekali gak asik. Dia berbeda jauh sama lo, yang selalu bisa bikin gue puas!"

Wajah Erlangga mendekat, dan mengambil sebuah ciuman di bibir Briella. Ciuman yang dalam dan menuntut,hingga membuat gadis itu melenguh lirih.

" Gue yakin kalau lo udah kangen banget kan, sama punya gue!? Udah lama punya gue gak pernah berkunjung lagi ke punya lo ini. Kita ke hotel sekarang aja, oke!? Gue akan buat lo menjerit puas malam ini! " Bisik nya.

Briella mengangguk, dan mengikuti Erlangga keluar dari klub itu. Mereka pergi ke sebuah hotel terdekat, dan melakukan check in di sana.

Tangan Erlangga tidak bisa diam, dan terus membelai Briella walaupun kedua nya masih berada di dalam lift. Hingga pada saat mereka sudah masuk ke dalam kamar hotel, gadis itu langsung merespon dengan memberikan ciuman yang buas dan ganas pada cowok itu.

Tentu saja hal itu membuat tubuh Erlangga semakin panas dibuat nya. Tangan nya bergerak cepat untuk mempreteli semua kain yang menempel di tubuh Briella, hingga membuat gadis itu terlihat polos dan siap untuk masuk ke permainan yang lebih jauh lagi.

" Keluarkan semua sikap nakal lo, Briella. Beri gue kepua-san seperti yang sering lo berikan pada gue dulu! " Bisik Erlangga.

Tangan kanan nya bermain di area atas, sementara tangah kiri nya sudah mulai mempermainkan tubuh area bawah Briella. Membuat gadis itu melenguh lirih, dan terbuai akan permainan cowok itu. Hal yang selalu membuat nya ketagihan untuk terus dan terus dilakukan oleh nya, bahkan dia sama sekali tidak peduli jika saat ini yang sedang bermain dengan nya adalah pacar milik orang lain.

Persetan terhadap hal itu, yang penting malam ini dia bisa meraih kepu-asan yang diinginkan nya!

Brugh...

Briella mendorong tubuh Erlangga, dan menarik celana pria itu hingga terlepas. Setelah nya dia mulai beraksi untuk menujukan keahlian mulut nya yang memang sudah tidak diragukan lagi.

" Ah... Ella. Lo nakal banget ah... "

Briella tidak memperdulikan ocehan Erlangga, dan terus menunjukkan kemampuan nya sebaik mungkin. Hal itulah yang membuat nya selalu menjadi favorit para cowok di sekitar nya, karena mereka selalu ketagihan akan permainan yang di suguhkan oleh nya.

Cairan kental keluar bersama dengan lenguhan keras dari mulut Erlangga. Cowok itu sedang merasakan pelepasan pertama nya hanya dari permainan mulut Briella.

Gadis itu naik ke atas ranjang dan merebahkan diri di sana dengan kaki yang sudah terbuka, " Sekarang giliran lo, Erlangga! " Ucap nya.

Erlangga tidak mau egois, dan mengikuti keinginan Briella dengan senang hati. Dia yang akan mendominasi permainan kali ini, hingga membuat gadis itu menjerit - jerit karena permainan lidah nya.

" Ah... Gue keluar, ah... " Racau Briella dengan mata yang terpejam.

" Shit! Lo sexy banget kalau lagi keluar, Briella... " Ucap Erlangga.

Dia segera mengambil posisi untuk memulai permainan ke tahap selanjut nya. Tanpa basa basi dia langsung masuk dan bermain dengan cara yang kasar, hingga membuat Briella kembali menjerit keras.

Briella tampak menikmati malam ini, hingga dia tidak memikirkan apapun selain untuk mencapai kenik-matan yang didinginkan oleh nya. Bahkan dia mengabaikan handphone nya yang terus bergetar, dan menandakan ada sebuah panggilan telfon yang masuk ke sana.

Telfon dari kedua orang tua nya!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!