kelanjutan dari Novel "Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat"perjalan ini akan di mulai dengan perjalanan ke alam dewa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAUZAL LAZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Landak Batu itu meraung keras, suara raungannya seperti gemuruh petir. Duri-duri tajam di punggungnya bergetar, lalu melesat lagi ke arah Qianlong dalam jumlah jauh lebih banyak dari sebelumnya.
Melihat itu, Qianlong tidak mundur sedikit pun. Ia merapatkan dua jarinya di depan dada, lalu mengucap cepat, “Teknik Seribu Pedang Langit!”
Pedang bergagang naga di tangannya melayang perlahan ke udara. Dalam sekejap, ratusan pedang energi yang identik dengan pedangnya muncul di belakangnya, semuanya terbuat dari energi Qi murni berwarna biru kehijauan. Pedang-pedang itu bergetar pelan, memancarkan aura tajam yang membuat udara di sekitar mereka berdesis.
Ketika ratusan duri batu itu kembali melesat ke arahnya, Qianlong mengayunkan satu jari ke depan.
“Hancurkan!”
Seratus pedang energi terlepas serentak, meluncur seperti hujan cahaya ke arah duri-duri batu tersebut.
CRASH! CRASH! BOOOM!
Benturan besar terjadi di udara. Suara logam dan batu saling bertabrakan, menggetarkan seluruh kota. Ledakan energi Qi menyebar ke segala arah, meniup debu, api, dan batu-batu puing ke langit malam.
Saat percikan energi mulai reda, Qianlong melesat lagi, kali ini langsung menuju kepala Landak Batu yang meraung marah. Aura pedangnya bergetar kuat, dan bilah pedang bergagang naga itu memancarkan cahaya tajam seolah siap membelah langit.
“Mari kita lihat seberapa keras tubuhmu, makhluk iblis!” teriaknya keras, lalu menebas dari atas dengan kekuatan penuh.
SWOOOSH!!
Udara terbelah, dan gelombang pedang menghantam tubuh Landak Batu dengan suara keras.
BOOOOM!
Tubuh makhluk itu terguncang hebat, sebagian duri punggungnya hancur dan darah hitam kental menyembur ke udara. Raungannya bergema di seluruh penjuru kota.
"Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang," ucap Qianlong dengan nada tenang namun tajam, matanya menatap lurus ke arah Landak Batu yang berdiri gagah di kejauhan.
Dari balik reruntuhan di sekitar makhluk itu, ratusan binatang iblis berukuran lebih kecil mulai bermunculan. Mereka berlari dengan raungan menggema, membanjiri jalan-jalan kota Tianjing yang kini sudah porak poranda. Saat itu juga, ratusan murid dari Sekte Pedang Langit tiba di kota dan langsung bergabung dalam pertempuran, membantu warga yang panik dan melawan para binatang iblis yang menyerbu dari segala arah.
Salah satu ketua sekte segera turun dan menghampiri Qianlong. "Salam, Ketua Qianlong! Saya sudah mengerahkan seluruh murid untuk membantu warga dan bertempur di garis depan," lapornya dengan hormat.
"Bagus, Ah Nan," jawab Qianlong tegas. "Sekarang pergilah bantu hadapi binatang iblis yang tidak bisa ditangani para murid. Jangan biarkan mereka menyerang warga kota!"
Ah Nan mengangguk cepat, ia menarik pedangnya dan dalam sekejap tubuhnya melesat seperti kilatan cahaya, meninggalkan jejak energi qi di udara yang bergetar halus.
Sementara itu, di sisi lain kota, Jian Yu sedang berhadapan dengan seekor serigala raksasa berwarna merah darah. Ukurannya hampir setara dengan rumah dua lantai, tanduk tajam tumbuh di kepalanya, dan tubuhnya berdenyut seperti sedang hidup sendiri. Setiap tetes darah yang tumpah di tanah terserap masuk ke tubuhnya, membuat otot-ototnya membengkak dan matanya semakin memerah.
"Serigala macam apa ini? Kenapa tubuhnya bisa menghisap darah?" seru Jian Yu dengan nada heran, memegang Pedang Asura-nya dengan erat. Darah di sekitarnya mengalir seperti sungai kecil, terserap ke tubuh monster itu.
Tiba-tiba suara sistem terdengar di kepalanya.
Sistem: “Serigala di depan Tuan adalah Serigala Darah, makhluk dengan kemampuan menghisap darah untuk memperkuat tubuhnya. Berdasarkan ukuran dan tekanan energinya, dia berada di ranah Raja Fana tingkat 3. Kemungkinan besar dia adalah pemimpin dari kawanan serta pasukan iblis yang menyerang wilayah ini.”
Serigala darah itu meraung keras hingga bangunan di sekitar bergetar dan debu berjatuhan dari atap. Binatang-binatang iblis lain yang ada di sekitarnya langsung berkumpul dan ikut menyerang Jian Yu dari berbagai arah.
Jian Yu menatap tajam, aura dingin keluar dari tubuhnya. “Kau menghisap darah untuk memperkuat tubuhmu? Maka tubuhku akan menghisap energi tanpa batas,” ucapnya pelan namun penuh tekanan.
Begitu ucapannya selesai, energi qi yang ada di sekeliling nya mulai masuk dalam tubuhnya. Tanah di bawah kakinya retak halus dan udara di sekitar seakan tersedot masuk ke pusat energi miliknya. Tubuh kekosongan yang ia miliki mulai bekerja menyedot seluruh energi qi dari udara dan medan pertempuran.
Suara desiran energi terdengar keras, seperti ribuan pusaran angin yang bertabrakan. Pedang Asura di tangannya bergetar kuat, mengeluarkan suara mendengung tajam seolah merespons panggilan pertempuran.
Serigala darah melompat maju dengan kecepatan luar biasa, cakarnya menggores udara dan meninggalkan kilatan merah menyala. Jian Yu melesat ke depan, mengayunkan pedangnya dengan gerakan cepat dan tajam. Setiap tebasannya memancarkan gelombang qi yang memotong udara, menimbulkan suara ledakan kecil yang membuat tanah bergetar hebat.
Tubrukan antara keduanya membuat percikan energi merah dan hitam saling bertabrakan di udara, membentuk ledakan seperti petir yang menggema di seluruh kota.
Pertempuran pun dimulai, energi qi yang bergejolak hebat di setiap sudut medan tempur, menandakan bahwa malam di kota Tianjing baru saja berubah menjadi medan perang penuh kehancuran.
Sementara itu di tempat lain di sekitar Jian yu seorang anak muda dengan rambut panjang sedang melawan binatang iblis dengan pedang besarnya yang berwarna merah menyala dan dia melihat ke arah Jian yu Karena merasakan energi di sekitar nya terserap ke suatu titik dan melihat Jian yu dan pemuda tersebut tersenyum tipis "tidak kusangka ternyata kawan lama ku sudah sangat kuat sekarang bahkan sepertinya melampaui diriku"ucapnya sambil menebas binatang iblis yang melesat ke arah nya.