NovelToon NovelToon
Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Noor.H.y

Aruna gadis sederhana dari keluarga biasa mendadak harus menikah dengan pria yang tak pernah ia kenal.
Karena kesalahan informasi dari temannya ia harus bertemu dengan Raka yang akan melangsungkan pernikahannya dengan sang kekasih tetapi karena kekasih Raka yang ditunggu tak kunjung datang keluarga Raka mendesak Aruna untuk menjadi pengganti pengantin wanitanya. Aruna tak bisa untuk menolak dan kabur dari tempat tersebut karena kedua orang tuanya pun merestui pernikahan mereka berdua. Aruna tak menyangka ia bisa menjadi istri seorang Raka yang ternyata seorang Ceo sebuah perusahaan besar dan ternama.
Bagaimana kehidupan mereka berdua setelah menjalani pernikahan mendadak ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor.H.y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Sarapan Pagi

Aruna membuka pintu lalu masuk kamar, ia terperangah saat melihat Raka membuka sudah membuka kemeja dan bersiap membuka celana yang dipakainya.

Aaakkhh!!!

Raka terperanjat kaget, melangkah cepat lalu membekap mulut Aruna.

Aruna mengerjap-ngerjapkan matanya, saat wajah Raka begitu dekat hanya berjarak beberapa senti.

"Ngapain teriak.. Kamu lupa ini di rumah Papa. Jangan sampai Papa mikir saya jahat sama kamu ya". Geram Raka

Aruna menyingkirkan tangan Raka yang sejak tadi membekapnya "Hih.. Lagian ngapain lo main buka-bukaan, sengaja gitu..".

Raka melangkah pergi menjauh "Gerah, mau mandi. Lagian mana saya tahu kamu akan cepat naik ke atas". Ucap Raka lalu masuk ke dalam kamar mandi.

"Heh.. Dasar..."

* *

"Ngapain mondar-mandir dari tadi, saya pusing melihatnya". Raka yang sudah duduk tersandar di atas ranjang melihat Aruna nampak gelisah sendiri.

Aruna menoleh lalu berjalan mendekat ke sisi Ranjang samping Raka.

"Serius ini kita tidur bareng ?" Raka mengangguk

"Bisa-bisanya kamar sebesar ini nggak ada sofa atau yang lain gitu".

Raka menatap Aruna "Tadinya si ada, tapi nggak tau sekarang. Mungkin Papa udah sedikit merombak kamar ini, dan memindahkan barang yang ada di kamar ini". Raka membaringkan badannya bersiap untuk tidur "Sudah tidur saja, saya mengantuk dan besok ada rapat pagi di kantor".

Aruna hanya menatap Raka yang dengan santainya berbaring memejamkan mata. ia mengambil bantal guling lalu meletakannya di tengah ranjang.

Raka yang sedang berusaha memejamkan mata terusik dengan kegiatan yang sedang di lakukan Aruna.

"Apaan ini?"

"Ini batas, jadi jangan coba-coba melewati batasan ini".

"Ck.. Kamu pikir saya akan macam-macam".

"Jaga-jaga aja, siapa tahu ada yang khilaf"

Raka hanya mendengus lalu memiringkan tubuhnya, tidur membelakangi Aruna.

* *

Saat pagi tiba, Pak Agung berjalan menuju meja makan. Dilihatnya banyak makanan yang sudah tersaji di atas meja makan.

"Tumben bi masak banyak banget". Tanya Pak Agung kepada salah satu asisten rumah tangga

"Bukan saya yang memasak Tuan, tapi Non Aruna". Balas nya bertepatan dengan Aruna yang keluar dari dalam dapur sembari membawa secangkir teh buatannya.

"Selamat pagi Pa, ini Aruna bikinkan teh". Sambut Aruna lalu meletakkan teh nya untuk Pak Agung.

"Jadi kamu yang memasak semua ini. Seharusnya kamu nggak usah capek-capek, kan ada bibi".

"Nggak capek kok Pa, lagian tadi Aruna bangun pagi terus bingung mau ngapain jadinya masak aja deh di dapur. Ayo Pa cobain". Aruna mengambilkan nasi berserta lauk pauk untuk mertuanya.

Aruna sejak semalam memang susah tidur dengan nyenyak, alhasil dia pun bangun pagi karena tak bisa lagi tidur. Ia pun memutuskan memasak sarapan untuk keluarganya.

"Raka mana ? Belum turun jam segini?"

"Mungkin sebentar lagi Pa". Pak Agung mengangguk, lalu tersenyum.

Raka menuruni anak tangga sambil merapikan pakaiannya, saat sampai dibawah ia melihat istri dan ayahnya yang terlihat begitu akrab saat berada di meja makan.

"Nah Raka akhirnya kamu turun juga, ayo duduk. Coba cicipi makanan buatan istrimu. Enak banget loh masakannya". Puji Pak Agung dengan bersemangat.

Raka hanya melirik Aruna yang menatapnya datar sembari menyendok sarapannya.

"Aruna.. Ayo ambilkan nasinya buat Raka Nak". Ucap Pak Agung, Aruna mengangguk.

"Nggak usah Pa, Raka nggak biasa makan berat kalau pagi".

"Sekali-sekali kan nggak apa, lagian ini yang masak istrimu, harus kamu hargai dia. Nggak bohong Papa, masakannya enak mirip kaya masakan buatan mama mu".

Merasa tak mau berdebat lebih panjang dengan ayahnya, Raka pun mengangguk menurut. Aruna mengambilkan sepiring nasi beserta lauk-pauknya untuk Raka.

"Gimana enak kan?" Tanya Pak Agung setelah Raka memasukkan suapan pertamanya.

Raka menatap Aruna lalu mengangguk "Enak" Ucapnya datar

Dalam hati Raka setuju dengan pendapat ayahnya, masakan Aruna memang sangat enak seperti masakan ibunya. Tetapi Raka gengsi saja mengakui dan memujinya di depan Aruna.

Aruna tersenyum saat melihat Raka makan masakannya begitu lahap. Yah, walaupun dia tak memuji tapi ia merasa senang karena suami dan ayah mertuanya menyukai masakan yang di buatanya.

* *

"Asik.. Yang udah punya suami, berangkat kerja aja di anterin. Pake mobil mewah lagi". Seru Nawa saat melihat Aruna turun dari mobil Raka.

"Lagi kebetulan aja sih, lagian kalau gue pergi sendiri yang ada ayah mertua gue marah dan gue nggak boleh pergi kesini".

"Tunggu, ayah mertua lo nggak tau kalau lo kerja disini gitu?". Aruna mengangguk

"Lagian juga sih ngapain lo istri sultan aja pake kerja segala, padahal duit suami lo aja banyak kali".

"Udah ah.. mending kita masuk, dari pada Mbak Amel ngomel nanti".

"Siap Bos". Ucap Nawa seraya menggandeng tangan Aruna lalu masuk ke dalam toko.

* *

Raka memasuki ruangannya kemudian duduk. Disusul dengan Reno yang masuk ke dalam membawa beberapa berkas penting.

"Apa anda sedang tidak sehat Tuan?" Tanya Reno saat melihat Raka nampak lesu pagi ini.

"Nggak apa, cuma kurang tidur saja. Bagaimana klien yang dari Bandung sudah datang ?".

"Belum Tuan, mungkin sekitar 10 menit lagi".

"Ya sudah, suruh OB untuk membuatkan kopi untuk ku sekarang".

"Baik Tuan, ini beberapa berkas yang harus anda pelajari sebelum memulai meeting nanti" Reno menyerahkan beberapa berkas yang dibawanya, lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan.

Raka terdiam, mencoba membuka berkas yang ada di hadapannya. Tetapi entah kenapa, pikirannya terus berputar tentang mimpinya tadi malam.

Ya, tadi malam Raka bermimpi bertemu dengan seorang gadis kecil yang dulu menemaninya saat dirinya sedih dan terluka atas kepergian sang ibunda untuk selama-lamanya.

Dalam mimpinya, wajah gadis kecil yang menemaninya pergi menjauh lalu saat Raka mencoba memanggil tiba-tiba gadis itu menoleh dan dilihatnya sekilas wajah Aruna tersenyum menatapnya.

"Sebenarnya apa maksut mimpiku itu, kenapa bisa gadis kecil itu tiba-tiba berwajah Aruna. Apakah ada hubungannya gadis yang saya cari selama ini dengan dirinya". Batin Raka dengan pikiran yang masih mencoba menerawang.

* *

"Apa semuanya sudah siap?" Tanya Adam kepada karyawannya

"Sudah, semuanya sudah siap. Semoga saja anak-anak suka ya Bang". Adam tersenyum

"Runa, lo ikut gue ya. Bentar lagi kita otw". Ucap Adam membuat Aruna sedikit kaget

"Kenapa Gue? Kenapa bukan Mbak Amel aja si Bang, lo nggak lihat kelihatannya Mbak Amel sudah bersiap gitu". Ucap Aruna sedikit berbisik melirik Amel di belakangnya.

"Suka-suka gue dong, lagian Amel kerjaannya banyak. sedangkan lo kan bisa di backing sama Nawa. Iya nggak Wa...".

Nawa mengangguk "Aman pokonya. Udah sana siap-siap aja. Kali-kali cari suasana baru di luar sama Pak Bos".

Aruna menghela nafasnya panjang.. lalu melepas atribut toko, dan berjalan ke arah Adam.

"Ingat, udah punya suami. Nggak usah keganjenan jadi cewek.." Lirih Mbak Amel saat Aruna berjalan melewatinya

Aruna hanya melirik dan mengelus dadanya, agar bisa sabar.

"Gini amat yah punya bos yang nggak peka".

Bersambung * *

1
Elisabeth Ratna Susanti
tinggalkan jejak 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
run away.┲﹊
Wah! Gak sabar nunggu karyamu yang baru, Thor!
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir di karyaku 😊
total 1 replies
Takagi Miho
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!