NovelToon NovelToon
My Savage Primadona

My Savage Primadona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Senja Dilangit

"Devan, ini aku bawain makanan lo buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."

Pyarr!!!

Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.

"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"

"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo!"

"Tapi aku suka sama kamu Devan..."

"Gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"

Kalaluna, gadis cantik yang bahkan menjadi primadona sekolah SMA Kesatria ini seharusnya gampang saat akan mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna dan ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan. Kalaluna kesal sampai akhirnya masalah pun dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Kita sebenanya mau kemana sih? Dari tadi kok ngga sampe-sampe. Lo mau nyulik gue ya? Atau lo mau jual gue hah?!"

Kalaluna terus saja mengomel dibelakang tubuh Kaivan yang masih menjalankan motornya. Tanpa rasa takut sedikitpun Kalaluna terus mengomel sambil memukul beberapa kali pundak Kaivan. Kesal rasanya saat Kaivan tak kunjung mengantarnya kerumah dan malah membawanya entah kemana.

"Turun." Kaivan menghentikan motornya lalu melepaskan helmnya.

Meskipun bingung, namun Kalaluna tetap menurut dan turun dari atas motor milik Kaivan. Menurut Kalaluna kalau tempat ini begitu aneh, ada sebuah danau kecil ditengah-tengah dan Kalaluna pikir kalau danau ini adalah danau buatan manusia. Disekeliling danau ini juga hanya ada pepohonan dan disampingnya jalan raya, tak ada rumah yang terlihat sama sekali.

“Ayo.” Kaivan kembali menggandeng tangan Kalaluna lalu menariknya.

Kalaluna masih menurut, rasanya takut kalau tidak menurut kepada Kaivan nanti bisa ditinggal ditempat ini atau malah di apa-apakan oleh cowok ini. Kaivan membawa Kalaluna ke sebuah pohon besar yang ada di samping danau, Kalaluna masih tak mengerti kenapa Kaivan membawanya kesini.

“Kita ngapain sih malem-malem kesini? Nanti kalau ada orang jahat gimana? Kalau ada setan juga gimana?”tanya Kalaluna.

Kaivan tersenyum miring mendengar ucapan Kalaluna, bahkan Kaivan sama sekali tak takut dengan yang disebutkan oleh Kalaluna itu.

“Liat keatas coba,” pinta Kaivan.

Kalaluna awalnya bingung, namun tetap menurut dan melihat keatas sesuai dengan perintah Kaivan. Begitu melihat keatas, kedua mata Kalaluna langsung melebar ketika melihat rumah pohon yang begitu bagus diatas. Bahkan mulut Kalaluna sampai terbuka karena baru kali ini melihat rumah pohon secara langsung.

“Wahhh...rumah pohon...gimana bisa ada disini??”tanya Kalaluna.

“Ayo naik, gue pegangin.” Kaivan menyuruh Kalaluna untuk menaiki tangga yang membawanya ke atas rumah pohon.

Meskipun dengan sedikit takut-takut, tapi Kalaluna tetap mencoba menaikinya, lagipula dibawahnya ada Kaivan yang akan menolongnya kalau sampai terjatuh. Rumah pohon ini lumayan tinggi, sekitar 4 meter dan untungnya memiliki tangga yang nyaman untuk dinaiki satu persatu sampai atas. Untuk kedua kalinya, Kalaluna berdecak kagum saat sudah berada diatas rumah pohon ini.

“Wahhh....ternyata bisa liat citylight.”

Kaivan juga sudah naik dan sekarang sudah duduk disamping Kalaluna, rumah pohon ini memang dibuat disamping danau dan menghadap langsung kearah pemandangan perkotaan yang ada disana. Sangat cantik dan tentunya tempat ini memiliki nilai yang mahal menurut Kalaluna, tak menyangka kalau Kaivan akan membawanya ke tempat seindah ini.

“Lo yang bikin rumah pohon ini?”tanya Kalaluna.

Kaivan menganggukkan kepalanya, “Iya.”

“Kenapa bikin rumah pohon ini? Mana tempatnya jauh dari pemukiman lagi?”Kalaluna masih bertanya.

“Gapapa, pengen aja. Lebih ke buat cari tempat gue sendiri untuk menenangkan diri. Lagipula danau dan tanah disekitar sini punya keluarga gue, jadi udah pasti ngga ada yang bakal dateng apalagi ngelakuin seenaknya disini.”

Kalaluna mengangguk-anggukkan kepalanya, sekali lagi kedua matanya melirik kearah samping untuk melihat cowok yang sedang duduk disampingnya. Jarak keduannya sangat dekat bahkan sampai kedua paha mereka berdempetan. Kalaluna tak tau ini hanya modus nya si Kaivan atau memang tempatnya sempit.

“Lo masih ngejar-ngejar yang ngga pasti?”tanya Kaivan sambil menolehkan kepalanya kesamping dan menatap Kalaluna.

“Eh,” Kalaluna bingung harus menjawab apa, dirinya tentu tau apa yang dimaksud oleh Kaivan.

“Yah gue pikir ngga ada gunanya ngejar orang yang jelas-jelas ngga pernah menghargai usaha kita dan ngga pernah menganggap kita ada.” Ucapan Kaivan seolah begitu menamparnya, selama ini Kalaluna selalu merendahkan dirinya dan mengejar-ngejar Devan yang bahkan Devan sama sekali tak pernah menganggap kehadirannya.

Sejak dulu saat belum ada Pretya, sampai sekarang ada Pretya pun Devan tetap menolaknya. Kalaluna baru sadar kalau apa yang dikatakan oleh Kaivan ada benarnya juga, memang sampai kapan dirinya akan terus-terusan seperti ini? Bahkan Kalaluna juga baru sadar kalau Devan tak akan pernah menganggapnya ada.

Kaivan melirik kesamping lagi, melihat Kalaluna sedang menundukkan kepalanya, gadis itu pasti sedang memikirkan ucapannya. Kaivan melakukan ini karena dirinya kasihan melihat gadis sesempurna Kalaluna harus terus merendahkan dirinya didepan cowok yang sama sekali tak memperdulikannya, bahkan cowok itu berani berbuat kasar dengannya.

“Lo bener Kai, lo bener kalau gue terlalu bego jadi cewek. Percuma dengan apa yang gue punya sekarang kalau nyatanya gue bisa bego juga gara-gara cowok,” lirih Kalaluna.

Kaivan tersenyum tipis, “Ada kalanya kita bisa jadi bego, tapi itu bukan sebuah patokkan untuk hidup kita selanjutnya. Kita harus bangkit dan merubah semuanya, karena apa yang tidak menginginkan kita itu sulit untuk kita dapatkan. Satu-satunya cara adalah dengan membuka lembaran baru dan melihat kedepan karena pasti ada sesuatu yang sudah menunggu kita didepan sana.”

Kalaluna menganggukkan kepalanya, sepertinya semua ucapan yang Kaivan katakan itu ada benarnya juga dan mampu membuat Kalaluna sadar. Padahal kedua sahabatnya, Tiffany dan Maurin sudah pernah menasehatinya selama ini untuk berhenti mengejar Devan, tapi Kalaluna tetap tak perduli.

“Makasih ya lo udah bantu sadar in gue, mungkin awalnya berat buat gue tapi gue mau berusaha mulai sekarang buat lupain itu semua,”ucap Kalaluna seraya tersenyum tulus.

Kaivan rasanya menjadi sulit bernafas ketika melihat senyuman manis dibibir Kalaluna. Cewek yang biasanya galak dan angkuh disekolah, ternyata kalau senyum bisa semanis ini dan sepertinya membuat Kaivan semakin tertarik dengannya.

“Hm, sama-sama,”balas Kaivan.

“Lo ternyata bisa berfikiran serius gini ya, gue pikir selama ini lo adalah cowok brandal di luar dan cowok bandel di sekolah yang suka bikin ulah,”Kalaluna terkekeh pelan bila mengingat siapa Kaivan ini.

“Lo belum mengenal gue lebih jauh, jadi ngga tau siapa gue sebenarnya. Tapi, gue pasti in secepatnya lo bakal tau gue lebih dalam,”bisik Kaivan didepan wajah Kalaluna.

Kalaluna susah payah menelan salivanya, jaraknya sangat dekat dengan Kaivan bahkan rasanya Kalaluna bisa merasakan nafas hangat yang menerpa wajahnya. Baru Kalaluna sadari, jika cowok didepannya ini tampan, bahkan sangat tampan. Mungkin selama ini tertutup oleh kelakuan buruknya disekolah, jadi itu yang membuat Kalaluna tak pernah memperhatikan Kaivan.

Sedangkan Kaivan pun sama, cowok itu semakin terpesona dengan wajah cantik didepannya yang menurutnya sangat canti. Sejak pertama kali Kaivan melihatnya sampai sekarang, Kalaluna itu selalu cantik dimatanya dan setiap hari semakin menarik. Kaivan semakin yakin untuk mendekati gadis ini apalagi sudah mendapatkan ijin dari kembarannya.

“Udah jam 10, ayo pulang besok sekolah.”

1
Queen Kya
gitu dong lunnn cari laki yg bs menghargai jgn laji yg sok jual mahalll
MID only
Lanjut sampai hamil muda trus punya anak kembar
MID only
Lanjut thor
MID only
Ku tunggu lanjutannya
MID only
Bagus bgt kak, semangat bikin lanjutannya!
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...
MID only
Ceritanya bagus bgt, sampai senyuman² sendiri pas bacanya
Senja Dilangit: makasih sayang udah mampir
total 1 replies
Syaoran
Ngga nyangka sebagus ini!
Senja Dilangit: makasih sayang udah mampir
total 1 replies
not
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
Senja Dilangit: makasih sayang sudah mampir
total 1 replies
Ning Dhiroh
Waduh, aku ikutan deg-degan baca nya. 😱😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!