NovelToon NovelToon
Lelang Perawan With Mr. Zico

Lelang Perawan With Mr. Zico

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Roman-Angst Mafia
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Neoreul

“Aku sudah membelimu, jadi menurutlah. Patuhi semua keinginanku! Kau hanya budak di sini, tidak ada pilihan lain selain menuruti semua yang kukatakan!” Zico Archiven berkata pada seorang gadis cantik yang baru dibelinya dari tempat pelelangan.

Zico Archiven adalah seorang Tuan Muda generasi penerus dari keluarga Archiven di Italia. Dia adalah pebisnis sukses yang mempunyai beberapa usaha yang tersebar di seluruh dunia. Tak hanya jadi pebisnis sukses, dia juga menjabat sebagai ketua Mafia warisan dari sang Ayah yang sudah meninggalkannya lima tahun yang lalu.

Zico mempunyai kelainan aneh, dia tidak suka melihat wanita yang terlahir dari keluarga kaya raya. untuk itu dia mencari seorang budak untuk dijadikannya sebagai tempat pelampiasan hasr4tnya.

Bagaimana kelanjutan kisah Zico? Saat melihat gadis budaknya, Zico merasakan sesuatu yang beda. Dia seperti pernah melihat gadis tersebut. Siapakah gadis itu? Rahasia apa dibalik rasa penasarannya itu? Baca selengkapnya di sini, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 15 Tersaingi

Mentari sore menyinari wajah Aurora yang masih bersemu merah. Dia membersihkan tubuhnya dari peluh setelah resmi menjadi anggota tetap organisasi. Namun, beban tanggung jawab yang baru dipikulnya juga terasa begitu berat.

Zico memberikan penyuluhan panjang dan penjelasan detail tentang tugas-tugasnya pada Aurora. Penjelasan yang disampaikan dengan nada serius, tanpa sedikitpun celah untuk menyela.

"Aurora," panggil Zico dengan suara berat. "Kau adalah mata dan telinga organisasi ini. Ketelitian dan kecerdasanmu akan menentukan keberhasilan setiap misi."

"Baik Tuan." Aurora mengangguk, matanya tak lepas dari sorot tajam Zico. Dia merasakan tekanan yang luar biasa, tetapi juga sebuah dorongan untuk membuktikan kelayakannya.

Zico mengganggap Aurora bukan sekadar budak, melainkan seorang aset berharga bagi organisasi. "Kita pergi ke mansion. Aku akan memperlihatkan kehidupanku sehari-hari. Di sana, kita akan membahas detail lebih lanjut. Apa yang harus kau lakukan saat di dalam dan di luar tugas. Ada beberapa hal yang perlu kau pahami sebelum memulai tugas pertamamu."

"Dengan senang hati, Tuan. Oh, ya, bagaimana dengan tunangan yang Anda katakan waktu itu? Apa dia juga sering berada di mansion Anda? Saya khawatir jika tunangan Anda itu salah paham!"

Zico tersenyum tipis. "Kau tidak perlu memikirkan wanita itu. Dia akan tahu soal posisinya. Soal hubungan kita, aku yakin dia juga tahu."

"Mungkin kau harus berurusan dengannya. Dia sangat terobsesi padaku. Atasi dia dengan caramu sendiri, karena dia pasti menganggapmu sebagai saingan," ucap Zico masuk ke dalam mobil. Kemudian, Aurora mengikuti dari belakang.

Perjalanan menuju mansion Zico berlangsung dalam keheningan. Aurora mengamati setiap gerak-gerik Zico, mencoba memahami karakternya. Mansion megah itu berdiri dengan luasnya.

Mobil masuk ke halaman yang di tengahnya ada air mancur yang indah. Aurora terpesona sesaat dengan keindahan yang ada di depan matanya.

Setelah mobil berhenti, Zico keluar dan mengajak Aurora untuk masuk ke dalam."Tempat tinggal Anda sangat megah sekali, Tuan. Saya sangat kagum saat melihatnya."

"Aku masih memilikinya di tempat lain. Biasanya aku menginap di saat ada kunjungan kerja!" kata Zico, mereka sudah berada di dalam.

Di dalam ruang kerja yang luas. Zico kembali menjelaskan tugas Aurora dengan detail yang lebih rinci. Ia memberikan peta, dokumen rahasia, dan berbagai informasi penting yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Aurora mendengarkan dengan saksama, mencatat setiap poin penting.

"Aku tahu kau memiliki potensi besar, Aurora. Jangan pernah kecewakan aku," ucap Zico penuh harap.

Aurora merasakan beban tanggung jawab itu semakin berat. Ia bukan lagi gadis yang hampir menjadi budak, melainkan seorang agen rahasia dengan misi yang sangat penting. Tekadnya bulat, ia akan memberikan yang terbaik untuk organisasi yang dipimpin Zico.

"Saya akan melakukan yang terbaik untuk Anda, Tuan." Aurora kembali membungkukkan badannya.

Zico duduk di kursi kebanggaannya. Dia memanggil Aurora. "Kemarilah dan duduk di sini!"

Aurora berjalan dan duduk di pangkuan Zico. "Bagaimana jika ada orang yang melihat saya, Tuan? Apa benar tidak apa-apa?"

"Sebentar lagi ada yang datang, aku ingin kau berakting denganku. Celine akan ke sini, aku hanya ingin tahu bagaimana reaksinya setelah melihatmu? Ayo cium aku, dia sudah sampai di depan pintu utama," ucap Zico dengan berbisik.

Aurora segera mencium bibir Zico dengan lembut. Pria itu menyambut ciuman itu dengan penuh ga!rah. Sensasi itu membuat hasr4t Zico membuncah. Dia sangat bersemangat dan mendominasi pergulatan bibir itu.

Kedua tangan Zico membuka kancing kemeja Aurora. Setelah itu dia menenggelamkan wajahnya dan menghirup aroma tubuh Aurora yang membuatnya candu.

Di saat yang bersamaan, tibalah Celine di depan pintu. Kedua matanya membulat saat melihat Zico sedang bercumbuu dengan wanita lain.

"Zico apa yang kau lakukan? Siapa wanita itu, mengapa bisa ada di sini? Lalu apa yang kalian lakukan?" teriak Celine sangat shock.

Aurora menoleh ke belakang, kemudian dia mengancingkan kembali kemejanya yang terbuka. Zico mengubah ekspresinya menjadi datar tanpa rasa bersalah. Aurora ingin berdiri, akan tetapi ditahan oleh Zico.

"Apa yang kau lakukan di sini Celine? Sikapmu sungguh tidak sopan! Karena ini area pribadiku, jadi itu membuatku tidak senang." Zico menegur tunangannya.

Celine menggeram kesal, gadis itu menghampiri Aurora yang masih duduk di pangkuan Zico.

"Kau wanita jal4ng dari mana? Beraninya kau menggoda calon suamiku. Minggir kau dari sini!" Celine berteriak keras, dia menarik tangan Aurora untuk pergi dari pangkuan Zico.

"Anda siapa? Tunangan, mengapa Tuan Zico tidak berkata apa pun? Jadi, Saya tidak tahu jika anda adalah tunangan Tuan Zico. Keberadaan saya di sini karena Tuan menginginkan. Anda tidak berhak meneriaki saya seperti itu," kata Aurora dengan tetap elegan.

Celine semakin murka, dia ingin menampar wajah Aurora. "Kau wanita jal4ng tidak tahu malu. Menjauh dari tunanganku! Beraninya kau mencium bibirnya, sedangkan aku belum pernah melakukan sedikitpun."

Aurora tertawa, dia kembali memeluk Zico dengan mesranya. "Anda membuat saya bertanya-tanya. Seperti yang sudah Anda katakan, bahwa Anda adalah tunangan Tuan Zico. Tetapi, mengapa Anda belum pernah berciuman seperti ini?"

Aurora kembali mencium bibir Zico yang sejak tadi diam. Dia sengaja membuat Celine marah.

"Zico, kau keterlaluan. Kau menganggapku apa, ha? Mengapa kau bisa setega ini padaku? Kau biarkan jal4ng ini memeluk dan menyentuhmu. Sedangkan aku? Kau bahkan tidak pernah melihatku sebagai kekasihmu. Kau jahat Zico, aku membencimu!" teriak Celine penuh dengan emosi.

Zico berdiri dari tempatnya, dia menghampiri Celine yang sedang menangis sedih. Pria itu berjalan pelan dengan tatapan tajam. Dia berkata, "Dari awal aku tidak pernah menganggap mu sebagai seorang kekasih. Aku menyukai gadis yang cantik, pintar, dan energik. Sedangkan kau, apa kualitasmu selain wajahmu yang menurutku biasa saja."

"Alasanku menjadikanmu tunangan hanya untuk mencari koneksi saja untuk bisnisku. Selain itu, kau tidak berguna sama sekali. Apalagi aku sudah tahu rencana licik yang kau sembunyikan selama ini. Apa aku perlu membongkarnya satu persatu? Katakan iya, maka aku akan memberitahumu semuanya!" ucap Zico dengan senyum menyeringai.

Kedua tangan Celine mengepal kuat. Raut wajahnya penuh dengan dendam. "Aku tidak terima kau perlakukan seperti ini, Zico. Aku mencintaimu dan aku sangat menyayangimu. Tetapi, mengapa kau perlakukan aku seperti ini? Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan agar aku bisa tetap bersamamu? Zico jawab aku!"

"Pergilah dari sini, lalu hubungan kita berakhir. Aku sudah menemukan wanita yang tepat. Dia Aurora, gadis yang cantik, pintar, dan juga energik. Dia bisa melakukan semuanya. Dia juga bisa memuaskan hasr4tku yang selama ini tidak bisa kau sentuh. Aku sudah melakukan dengannya. Jadi, kau harus pergi. Jangan injakkan kakimu di mansion ini!"

"Aku akan membalasmu, Zico. Kau akan menyesal telah membuang ku. Ingat kata-kataku ini!" Celine menggeram penuh kebencian. Setelah itu, dia keluar dari ruang kerja Zico.

Aurora mengembuskan napas berat. Dia merasa kasihan dengan Celine yang sangat kecewa. "Apa Tuan akan mengusirku seperti itu jika aku sudah tidak berguna? Terlihat sangat menyakitkan. Sebagai sesama wanita aku merasakan bagaimana perasaannya!"

Zico menarik Aurora ke dalam pelukannya. Dia melanjutkan aksi yang tertunda tadi. "Jangan membahasnya lagi, karena aku tidak suka. Lebih baik kita lanjutkan kegiatan tadi. Aromamu membuatku candu, Aurora."

"Tuan, sepertinya Anda hanya terobsesi pada tubuhku saja. Setiap Anda dekat dengan saya, bagian sini terasa ketat sekali," kata Aurora, dia meletakkan tangannya di bagian celana Zico.

Zico tersenyum tipis. "Bagian yang kau pegang itu adalah penerima signal terbaik. Jadi, jangan kau abaikan begitu saja. Berikan dia kepuasan."

"Kalimat Anda sungguh frontal sekali, Tuan."

"Ayo, kita pindah ke kamarku! Aku ingin kau memuaskanku di sana!"

1
026
keren makasih update nya thor
026
lanjut kak semangat update di tunggu kelanjutan nya.
026
kapan up lagi padahal aku nungguin, tiap baca cerita para author yang lain ,pasti pantau cerita author tapi gak ada bab baru.
026
Kok belum update lagi ya Thor di tungguin dari kemarin. semangat update thor
026
lanjut thor ❤️❤️❤️
026
ceritanya bagus saya suka, lanjut thor tetep semangat update ❤️❤️❤️
026
maraton ya thor
026
hai kak salam kenal
pecinta COGAN 💋: halo, Kak. semoga suka, ya🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!