NovelToon NovelToon
Menaklukan Hati Mertua

Menaklukan Hati Mertua

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Anak Yatim Piatu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua / Pembantu
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Fanie Liem

Jingga Purwati dan Ruben Karindra adalah pasangan yang beda strata sosial, tetapi memiliki ikatan batin yang sangat kuat, jika Jingga berada dalam bahaya, Ruben bisa merasakan tanda bahaya didadanya akan berdenyut ngilu dan sakit, begitu juga Jingga dia bisa merasakan apa yang Ruben rasakan.

Perasan cinta mereka yang kuat terhalang oleh keinginan Bramantyo untuk segera menikahkan Ruben dengan Alisa. Mereka pun menikah secara resmi sedangkan Ruben hanya menikahi Jingga terlebih dulu secara sirih.

Keteguhan hati Jingga Purwati yang mampu mengatasi rasa kecewa pada sikap Ruben yang tidak memberitahukan kepada dirinya bahwa dia sudah menikah lagi dengan pilihan Bramantyo membuat Jiingga memilih memaafkan dan kuat menghadapi tekanan dari sang mertua yang galak dan sering menyiksanya.

Akankah Jingga Purwati dapat menaklukan hati sang mertua?

Ikuti kisah cinta mereka ... !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Rencana Baru Bramantyo.

Ruang kantor Bramantyo

Sejenak lelaki pria berkepala uban dengan tato kalajengking dileher ini berpikir sejenak tentang rencana menyingkirkan Jingga.

Raut mukanya memerah, napasnya memburu, tangannya mengepal, lalu mengebrak meja kerjanya dengan sangat keras.

BRAK ... !

"Kenapa selalu gagal, gagal, dan gagal untuk menyingkirkan anak itu, Aku harus buat rencana baru . Sepertinya harus dengan cara halus," batin Bramantyo.

Selama ini Bramantyo sudah memantau kegiatan yang dilakukan oleh Alisa dan Kiara, namun sepertinya Bramantyo tidak melihat bahwa Jingga menderita melainkan dia sangat menikmati apa yang sedang dikerjakannya seperti mencuci piring, baju, menyetrika, dan mengepel lantai.

Bramantyo merogoh ponsel pintar dan menghubungi seseorang.

"Ruben, Daddy menyetujui keinginan kamu asalkan kamu juga menyetujui keinginan Daddy yang satu ini," ucap Bramantyo.

"Maksud Daddy itu keinginan apa?" tanya Ruben.

"Daddy ingin menimbang cucu dari kamu dan Alisa, apa kamu bisa?" tanya Bramantyo.

"Tidak, aku tak ingin menyentuh wanita yang tidak aku cintai," ucap Ruben.

"Dia istrimu yang sah dan kamu harus memberi dia nafkah batin, kamu harus adil," ucap Bramantyo.

"Dia istri pilihan Daddy dan almarhum Mommy, aku hanya menjalankan amanah. Namun aku tidak mau menyentuhnya,"ucap Ruben.

"Kamu harus dan itu syarat dari Daddy," ucap Bramantyo.

"Sial, kenapa sih Daddy selalu saja punya syarat yang aneh-aneh. Lebih baik aku pura-pura iyain ajah lah biar Jingga selalu ada bersama aku dikantor ini," batin Ruben.

"Oke, Aku setuju."

Tut.. Tut..Tut..

*****

Setelah kesepakatan antara Ruben dan Bramantyo terjadi beberapa hari lalu, kini Bram mulai menyusun rencana barunya dimeja kerjanya.

Bram pun juga berdiskusi dengan para staff, entah apa saja yang direncanakannya hingga membuat dia tersenyum lebar.

"Ini baru permulaan, Jingga. Kamu akan selalu menderita. Saya akan pastikan itu karena kamu yang buat istriku meninggal," batin Bramantyo.

Dibalik diskusi itu, seorang pria berkacamata tebal dengan kumis tipis-tipis, merekam semua percakapan hasil diskusi antara Bram dan para staf karyawan.

Terdengar intonasi nada keras dan kasar dari arah rekaman suara yang sengaja menunjukan bahwa Bramantyo sangat membenci sekali Jingga.

Tak hanya itu saja, alat penyadap dimeja ruangan Bramantyo sekarang berhasil dipasang oleh sang pria kacamata tebal.

Sementara diujung sana, seorang pria tampan sedang mendengarkan perbincangan antara Bram dan seluruh kepala staff.

Pria bermuka setengah campuran itu tersentak mendengar rencana busuk Bram kepada Jingga, namun dia juga tersenyum seketika mendengar lagi ucapan Bram yang lain.

"Sepertinya pria tua itu masih bisa dikendalikan, dia masih percaya rupanya kalau Jingga adalah penyebab kematian istrinya. Dasar laki-laki tua, bodoh! Aku akan jadi pahlawan kamu Jingga, tunggu aku." batin pria itu.

*******

Setelah berdiskusi panjang kali lebar dengan kepala bagian staff, Bram pun akhirnya membubarkan mereka.

Para staff pun kembali keruangan masing-masing dan memerintah semua bawahan mereka untuk mereka lakukan sesuai perintah pak Bram.

"Kalian dengar baik-baik, nanti ada calon karyawan baru besok. Kalian harus bisa membuat dia tak betah karena ini perintah langsung dari pak Bram," ucap salah satu kepala staff.

"Baik," ucap para staff sambil menunduk.

Sebenarnya para karyawan sangat malas untuk menanggapi kepala staff, tapi mereka tak punya pilihan selain menuruti keinginan kepala staff selain takut dipecat mereka juga takut kalau gaji mereka dipotong kembali.

Sudah lama sekali mereka semua diperlakukan tidak adil oleh kepala staff, tapi apalah daya mereka. Mereka hanya orang kecil yang kerja dibagian bersih-bersih.

"Seandainya, kita bisa melaporkan masalah ini kepada pak Ruben, mungkin kita akan dapat keadilan," ucap Tuti.

"Sudahlah, kita tidak perlu melapor apapun nanti yang ada kita dipecat langusng oleh pak Bram," ucap Susi.

"Ya, tapi tetap saja gaji kita selalu saja dipotong jika kita melanggar sedikit saja perintah maupun aturan disini," ucap Tuti.

"Sabar, nanti ada waktunya mungkin kebenaran itu terungkap," ucap Susi.

Dibalik tirai, seorang gadis yang baru saja selesai interview mendengar percakapan keduanya

"Rupanya disini ada yang berani untuk korupsi, aku harus selidiki," batin Jingga.

Ternyata yang baru saja keluar dan bersembunyi dibalik tirai adalah Jingga, dia baru saja tahu ada sesuatu yang tidak beres dikantor suaminya.

Jingga menunggu mereka semua pergi terlebih dahulu, lalu Jingga bisa keluar dari balik tirai berwarna hitam.

Tap

Tap

Tap

Derap langkah kaki seseorang dibelakang Jingga melangkah kearah Jingga membuat Jingga terperanjat.

"Ya ampun, mas Ruben. Kamu bikin aku kaget saja," ucap Jingga.

"Kamu lagi ngapain sih, aku lihat tadi kamu sembunyi gitu," ucap Ruben.

"Mas, aku curigai dikantormu ini ada yang korupsi, bagaimana kalau aku tidak usah kamu tempatkan dulu dibagian staff perancang busana dulu," pinta Jingga

"Maksud kamu apa? kamu tidak mau jadi staff?

"Aku mau jadi office girl saja," pinta Jingga.

"Dih, kamu ada-ada saja. Masa istri manager disini jadi cleaning service disini. Kamu jangan becanda deh," ucap Ruben.

"Aku nggak lagi sedang becanda, aku mau menyelidiki kasus mereka," ucap Jingga.

"Dih, kamu seperti lagi main detektif conan saja," ucap Ruben.

"Ayolah, mas Ruben kumohon," pinta Jingga.

"Oke, nanti kupikirkan lagi deh. Itu juga tergantung tes psikologi dan interview hari ini," ucap Ruben.

"Kamu kan mangernya, jadi kumohon ya sementara waktu aku jadi cleaning service dulu karena aku yakin nilai interview bisa lolos dibagian perancang busana," ucap Jingga.

"Oke, nanti aku atur. Tapi aku nggak ingin kamu kecapean, sayang. Aku nggak tega lihat istri cantikku ini menderita jadi cleaning service dikantor ini," ucap Ruben.

"Aku sudah biasa bersih-bersih, jadi kamu jangan berlebihan seperti itu," ucap Jingga.

"Kamu itu ya sulit sekali dilarang. Yasudah tapi nggak akan lama jadi cleaning service ya," ucap Ruben.

"Setidaknya aku bisa selidiki semua yang tak beres itu, dimulai dari mereka," ucap Jingga.

Ruben hanya menepuk jidat dan menggelengkan kepala." baiklah sesuai dengan permintaanmu."

Jingga kegirangan dan melompat kedalam dekapan hangat sang suami," terima kasih banyak mas Ruben tercintaku. Aku pastikan aku akan baik-baik saja menjadi office girl disini."

"Kamu ingat juga nanti kita harus profesional, jangan sampai pada tahu kalau kamu dan aku ini pasangan suami-istri yang paling bucin," ucap Ruben.

"Iya-iya, aku paham bilang saja kalau kamu malu kalau aku istri sirihmu saja yang harus kamu sembunyikan," ucap Jingga.

"Bukan aku malu, tapi aku akan temukan jalan keluar untuk kita supaya Daddy bisa menyetujui hubungan kita dan aku bisa menggugat cerai Alisa,"ucap Ruben.

"Ya, aku paham, namun aku ingatkan kamu ya jangan pernah setuh Alisa kalau itu terjadi aku tidak akan pernah memaafkan kamu," ucap Jingga.

"Iya, aku tidak akan pernah menyentuh dia walau seujung kuku sekalipun, jadi kamu tenan saja," ucap Ruben.

TBC

(To Be Continued)

Tinggalkan jejak berupa like, vote, dan komentar. Terima kasih

1
Lukas
thor jangan hiatus dong...
buat cerita baru lagi ajah..
Nila
ya kok tamat si thor.??
ndrew's
happy ending , thor...
Zyuichee
seruuu semangatt author
ndrew's
lanjut thor...
Miu Nih.
HEII?!! 😱😱
Volis
Kakak pakai nama Ruben, aku jadi kepikirannya Ruben Onsu 🤭
Volis: Bukan sih
范妮: apa Kaka fans kak Ruben Onsu hehe
total 3 replies
Volis
Tuh kan
范妮: Jangan lupa saling follow ya
total 1 replies
Volis
Yang di tolong mungkin Jingga
Volis
Udah mampir ya kak~
范妮: maksih banyak kak
total 1 replies
ndrew's
ayo kiara rebut lagi dong
Alex
dugaan kiara bener emang si pria topeng itu arga
Miu Nih.
ikut degdegan ikut degdegaann 😖😖 siapa dia siapa diaaa...
Miu Nih.
terlalu pede ini ibu iren,, dia nggak ngerasain perasaan putrinya 🥺🥺
Alex
si Arga pria asing itu ya thor
juju
percuma tidak akan d makan
Alex
harusnya tidak perlu kasih tau jingga itu anaknya karna ibu macem apa yang tega ningalin anaknya dengan alesan ekonomi.
ndrew's
siapa sosok mistsrius itu thor ?
kok bisa Alisa melakukan hal bodoh
Miu Nih.
Good Ruben. jaga komitmen itu ya /Determined/
Miu Nih.
obat pencakar? 🤣 boleh juga, biar dicakar sekalian itu sampe bengk4k 🙈🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!